Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI GANGGUAN KESEHATAN

JIWA
No. Dokumen : 445/ PKMRK/UKP/I/2018
No Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/02/2018
Halaman : 1/3

PUSKESMAS SRI UMIYANI,SKM


RAWAT INAP NIP. 19740414 199212 2 001

REJO KATON
1. Pengertian Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah upaya penemuan kasus
gangguan jiwa secara dini oleh tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dasar lainnya di puskesmas
maupun jaringannya

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas agar mampu


mendeteksi dini, menemukan kasus dan melakukan diagnosa kasus-kasus
gangguan jiwa secara dini sesuai batas kewenangan yang dimiliki.

3. Kebijakan

4. Referensi - UU No. 29 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


- UU No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
- UU No. 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika
- Kemenkes RI No.1457 / Menkes / SK / X /2003 tentang Kewenangan dan
SPM di Kabupaten.
- Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
5. Alat dan 1. Alat :
a. ATK
Bahan
b.Alat Kesehatan (Tensimeter, stetoskop)
2. Bahan:
6. Langkah- 1. Gunakan kartu status yang dipakai di puskesmas
2. Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan di samping meja
langkah
petugas
3. Anamnesis dilakukan pada semua pasien (anak/dewasa, baru/lama)
oleh dokter/perawat
4. Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut :
a. Tanyakan keluhan utama pasien, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk keluhan fisik(F),
keluhan Psikosomatis (PS) atau keluhan mental emosional (ME)
dan beri kode
c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME lanjutkan dengan
pertanyaan aktif.
d. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan tanda-
tanda vital lainnya.
5. Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun
a. Tanyakan keluhan utama pada anak/ pengantar, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut : F, PS atau ME beri kode
disampingnya
c. SeIaIu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan status
perkembangan anak
d. Lanjutkan dengan pertanyaan no 3 dari pertanyaan aktif
e. Beri paraf di bawahnya.
6. Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan melihat keadaan
pasien secara menyeluruh dan menanyakan kembali hal-hal meragukan
atau menanyakan hal-hal lainnya
7. Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosis cantumkan kode
diagnosisnya dengan memberi tambahan kode F (jika di diagnosis
penyakit fisik) dan M (jika terdapat gangguan kesehatan jiwa PS atau
ME)
8. Pada kolom terapi cantumkan resep obat yang diberikan dan diberi
paraf
9. Pada kunjungan berikutnya, ikuti prosedur yang sama seperti di atas

7. Bagan Alir

8. Dokumen 1. Register Umum Penyakit


2. Laporan Tahunan
Terkait
9. Hal-hal yang - Petugas Puskesmas harus ramah dan sabar
- Jalin komunikasi dengan baik
perlu
- Berikan kenyamanan pada klien
diperhatikan
10.Unit Terkait 1. PemeriksaanUmum
2. Pemeriksaan KIA / KB
3. Pemeriksaan Gigi
4. Puskesmas Pembatu
5. Poskesdes
6. Posyandu
7. Posbindu
8. Apotik

11.Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

Halaman 3/3

Anda mungkin juga menyukai