Oleh
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2003
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA
2. Pengusul
a. Nama : Muhammad Khair Pane Sitorus
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIM : 03983120023
d. Semester : XI (Sebelas)
e. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Pertambangan
f. Institusi : Universitas Sriwijaya
Pengusul,
Pembimbing Proposal,
Menyetujui,
Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
………………………………..
NIP.
A. JUDUL
Kajian Biaya Penambangan Batu Kapur dari Quarry ke Crusher di PT Semen
Baturaja Sumatera Selatan
B. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
C. PENDAHULUAN
Permintaan semen bagi masyarakat Indonesia semakin meningkat
maka diperlukan supplier bahan baku semen yaitu batu kapur. PT Semen
Baturaja sebagai salah satu perusahaan produsen semen akan berusaha
meningkatkan produksi semennya dengan cara penambangan batu kapur
yang efektif dan efisien serta menghemat biaya penambangannya.
Tambang batu kapur di PT Semen Baturaja merupakan tambang
terbuka (surface mining) yang menggunakan metode quarry sebagai sistem
penambangannya.
Salah satu keberhasilan pencapaian target produksi sangat dipengaruhi
oleh biaya-biaya yang ditetapkan. Hematnya penentuan biaya-biaya
penambangan batu kapur akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja,
sehingga target produksi yang optimal sesuai dengan yang diharapkan dapat
tercapai.
D. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dibahas adalah mengkaji biaya penambangan batu
kapur dari quarry ke crusher, sehingga biaya-biaya dapat dihemat sesuai
dengan anggaran yang diharapkan PT Semen Baturaja Sumatera Selatan.
E. TINJAUAN PUSTAKA
4)
Prodjosoemarto, Partanto, 2000, “Pemindahan Tanah Mekanis”
Dimana :
DP = Harga penyerahan/Harga alat
SV = Nilai sisa
TC = Biaya ban
SIC = Biaya perlengkapan khusus
EL = Usia ekonomis alat/jam kerja alat
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan dalam menentukan
depresiasi dari suatu alat, yaitu :
a) Straight Line
Turunnya nilai modal dilakukan dengan pengurangan nilai
penyusutan (depresiasi) yang sama besar sepanjang umur
ekonomi dari alat. Rumusnya :
P L
Dn
N
P L
BV P N
N
Dimana :
Dn = Depresiasi tahun ke n; 1, 2, 3, …, n.
P = Harga alat
L = Nilai sisa alat (Salvage Value)
N = Umur alat
BV = Nilai alat setelah depresiasi
b) Sum of the Years Digits
Memungkinkan penyusutan yang lebih cepat pada tahun-tahun
produksi mula-mula dari alat, karena pengurangannya
dilakukan dengan urutan faktor yang terbalik dengan
menggunakan perbandingan umur dalam tahun dengan jumlah
digitnya.
Dn N n 1 P L
S
N N 1
S
2
Bn P D1 D2 D3 ...Dn
dengan Bn = Book Value tahun ke n
c) Double Declining Balance
Memungkinkan penyusutan yang lebih cepat pada tahun-tahun
produksi mula-mula dari harga pokok.
n1
Dn f 1 f P
n
Bn 1 f P
2
f ; Presentase tetap yang dikenakan untuk alat tahun ke
N
N.
Dimana :
Dn = Depresiasi tahun ke n; 1, 2, 3, ...,n
P= Harga alat
N= Umur alat
n= Tahun depresiasi
Bn = Book value tahun ke n
2) Bunga Modal, Pajak dan Asuransi
Bunga, pajak dan asuransi adalah biaya yang harus dibayar
oleh pemilik alat, baik alat tersebut sedang beroperasi ataupun
tidak sedang beroperasi. Biaya asuransi dikeluarkan apabila
perusahaan mengasuransikan peralatan mekanis yang digunakan.
Besarnya biaya ini tergantung dari jumlah peralatan dan juga pada
besarnya premi asuransi yang telah disepakati oleh perusahaan
dengan pihak asuransi. Tetapi tidak semua perusahaan
mengasuransikan peralatan yang dimilikinya. Bila pihak perusahaan
tidak mengasuransikan peralatan yang dimilikinya, maka biaya
untuk asuransi ini tidak dikeluarkan dan apabila terjadi kerusakan
alat atau kecelakaan pada peralatan maka semua biaya ditanggung
oleh perusahaan sendiri. Bunga yang dimaksud adalah bunga dari
investasi, baik investasi yang berasal dari dana sendiri maupun
investasi dari dana pinjaman. Adapun perhitungan Bunga, pajak
dan asuransi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
(N 1)/2N x DP x (IR I TC)
Bunga, Pajak dan Asuransi = HpY
Dimana :
N = Usia ekonomis alat (tahun)
DP = Harga penyerahan/harga alat
IR = Suku bunga (%pertahun)
I = Asuransi (%pertahun)
TC = Pajak (% pertahun)
HpY = Jumlah jam kerja rata-rata (jam/tahun)
b. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkaitan
dengan pengoperasian suatu peralatan. Biaya operasional disebut juga
biaya varibel (berubah-ubah), biaya variabel tiap peralatan mekanis
sangat bervariasi nilainya dan dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti : bahan bakar minyak, oli, pelumas, gemuk, tipe pekerjaan,
kondisi lingkungan kerja dan peralatan-peralatan khusus lainnya yang
digunakan Biaya ini tidak akan dikeluarkan apabila alat sedang tidak
beroperasi. Biaya operasional ini meliputi :
1) Biaya bahan bakar
Kebutuhan bahan bakar berbeda untuk setiap jenis
peralatan. Pemakaian bahan bakar perjam juga dipengaruhi oleh
kondisi medan kerja dimana alat tersebut dioperasikan. Makin berat
kondisi medan kerja maka semakin besar pula pemakaian bahan
bakar perjamnya. Untuk mencari biaya bahan bakar, digunakan
persamaan sebagai berikut:
Biaya bahan bakar = Kebutuhan per jam (liter) x Harga per liter
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Minggu Ke -
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Orientasi Lapangan
Pengumpulan Referensi
2.
dan Data
3. Pengolahan Data
Konsultasi dan
4.
Bimbingan
Penyusunan dan
5. Pengumpulan Draft
Laporan
J. DAFTAR PUSTAKA
1. Cummins, Arthur B., 1973, “SME Mining Engineering Handbook”, Volume
2, Port City Press, Baltimore, Maryland.
5. Sweet K. A., 1984, “Mining I”, Technical Publication Trust Prospect Place,
Perth.