PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Autisme ini merupakan kelainan pada anak ditandai gangguan
komunikasi verbal dan non verbal. Prevalansi biasanya diperkirakan
sekitar 3-4/10.000 anak. Gangguan ini jauh lebih lazim pada laki-laki dari
pada wanita 3-4 : 1 dimana angka kejadian pada tahun 1980 sekitar 4-
5/10.000 anak, tahun 1990 sekitar 15-20/10.000 anak dan akhir-akhir ini
pada tahun 2000 di amerika serikat sekitar 1/125-150 anak.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui proses autisme pada anak beserta Asuhan
Keperawatannya.
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta
penatalaksanaan dari autisme
- Untuk memenuhi tugas dari Dosen Pembimbing dan sebagai bahan
diskusi.
1
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Autisme adalah kelainan pada anak yang ditandai gangguan
kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal, pada aktivitas imajinasi
dan pada interaksi sosial timbal balik. Autisme ini terjadi pada anak di
bawah 3 tahun.
B. ETIOLOGI
Penyebab autisme adalah spekulatif :
- Genetik
- Cedera otak
- Perubahan struktur cerebellum
C. PATOFISIOLOGI
Cedera
Gangguan berbicara
Cemas
2
D. MANIFESTASI KLINIK
- Kemampuan komunikasi verbal dan non verbal yang tidak atau kurang
berkembang
- Kelainan pola bicara
- Gangguan kemampuan mempertahankan percakapan
- Penerimaan sosial yang abnormal
- Tidak adanya empati
- Ketidakmampuan untuk berteman, menarik diri dan saling
menghabiskan waktunya untuk bermain sendiri
E. PENATALAKSANAAN
- Terapi perilaku dengan pemanfaatan keadaan yang sedang berlangsug
- Neuroleftik
- Pendekatan therapeutic namun keberhasilannya terbatas
3
BAB III
ASKEP PASIEN DENGAN AUTISME
A. PENGKAJIAN
1) Biodata
Identitas klien
Identitas penanggung
2) Keluhan Utama
Klien masuk Rumah Sakit dengan keluhan ada gangguan dalam
berkomunikasi dalam hal berbicara.
5) Klasifikasi Data
Data Subyektif
- Keluarga mengatakan bahwa anaknya kurang mampu bicara
- Keluarga mengatakan bahwa anaknya kurang bergaul dengan
orang lain
- Keluarga bertanya-tanya tentang penyakit anaknya
4
Data Obyektif
- Nampak klien kurang berbicara
- Nampak klien menarik diri
- Ibu nampak gelisah dengan anaknya
6) Analisa Data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Kehilangan Komunikasi
Keluarga mengatakan kemampuan berbicara tidak efektif
bahwa anaknya kurang
mampu berbicara
DO :
Nampak klien kurang
berbicara
DS : Kontak dengan teman Gangguan
Keluarga mengatakan dan orang lain interaksi sosial
bahwa anaknya kurang terganggu
bergaul dengan orang
lain
DO :
Nampak klien menarik
diri
DS : Perubahan status Cemas
Keluarga bertanya- kesehatan anaknya
tanya tentang penyakit
anaknya
DO :
Ibu nampak gelisah
dengan anaknya
5
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Komunikais tidak efektif B/D kehilangan kemampuan berbicara, yang
ditandai dengan :
DS : - Keluarga mengatakan bahwa anakanya kurang mampu
berbicara
DO : - Nampak klien kurang berbicara
2. Gangguan interaksi sosial B/D kontak dengan teman dan orang lain
terganggu, yang ditandai dengan :
DS : - Keluarga mengatakan bahwa anaknya kurang bergaul
dengan orang lain
DO : - Nampak klien menarik diri
- Klien nampak bermain sendiri
C. INTERVENSI
Diagnosa I
Komunikais tidak efektif B/D kehilangan kemampuan berbicara
Tujuan
Setelah dilakukan perawatan klien dpat berkomunikasi dengan efektif.
Dengan kriteria ; - keluarga mengatakan anaknya dapat berbicara
- klien nampak sering berbicara
Intervensi
- Kaji tingkat kemampuan berbicara
- Ajarkan klien untuk mengucapkan huruf-huruf dan kata-kata satu
persatu
6
- Beri penjelasan tentang efek gangguan berbicara
- Anjurkan klien untuk mengulang kata-kata yang telah diucapkan
Rasional
- Untuk mengetahui intervensi selanjutnya
- Melatih klien untuk berbicara
- Dapat meningkatkan kepatuhan pada latihan perbaikan berbicara
- Latihan ini membantu memperlancar berbicara
Diagnosa II
Gangguan interaksi sosial B/D ketidakmampuan untuk berteman
Tujuan
Setelah dilakukan perawatan kontak hubungan sosial klien kembali
normal dengan criteria
- klien dapat bergaul dan berteman dengan orang lain
Intervensi
- Kaji tingkat interaksi anak
- Observasi pala perilaku interaksi anak
- Ajak klien bermain dnegan teman sebayanya
Rasional
- Mengetahui sejauh mana proses interaksi anak
- Memperoleh informasi dasar untuk intervensi selanjutnya
- Meningkatkan pola interaksi anak
Diagnosa III
Kecemasan orang tua B/D perubahan status kesehatan anaknya
Tujuan
Setelah diberikan informasi dari perawatan pada anaknya cemas
keluarga hilang dengan kriteria
- keluarga klien tidak bertanya – Tanya lagi tentang kondisi anaknya
7
Intervensi
- Kaji mekanisme koping orang tua
- Dengarkan keluahan orang tua
- Berikan penjelasan tentan proses penyakit
- Anjurkan orang tua agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Rasional
- Mengetahui mekanisme koping orang tua sehingga memperoleh
intervensi selanjutnya
- Meningkatkan saling percaya antara perawat dan keluarga
- Menambah wawasan orang tua klien sehingga kooperatif dalam
pengobatan
- Mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan
rasa tenang pada seseorang
D. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan intervensi masing-masing diagnosa
E. EVALUASI
Diagnosa I
S : Keluarga mengatakan bahwa anaknya mulai mampu berbicara
O : Nampak klien mengucapkan kata-kata secara berlahan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Diagnosa II
S : Keluarga mengatakan bahwa anaknya mulai bisa bergaul
O : Nampak klien mulai berinteraksi dengan orang lain
8
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
Diagnosa III
S : Keluarga tidak bertanya-tanya lagi tentang penyakit anaknya
O : Ibu nampak tidak gelisah lagi
A : Masalah teratasi
P : -
9
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Autisme adalah kelainan pada anak yang ditandai gangguan
kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal, pada aktivitas imajinasi
dan pada interaksi sosial timbal balik. Autisme ini terjadi pada anak di
bawah 3 tahun. Penyebab autisme adalah spekulatif : Genetik, Cedera
otak, Defisit pada system penyakit retikulum, Perubahan struktur
cerebellum, Lesi hipokompus otak depan
B. SARAN
Bagi Mahasiswa Akper agar dapat mengetahui dan memahami
tentang kelainan pada anak yaitu autisme serta dapat memberikan
Asuhan Keperawatan yang sesuai dengan Standar Praktek Keperawatan
Kita sebagai mahasiswa akper yang telah mengetahui dan
memahami tentang autisme agar dapatmemberikan asuhan perawatan
yang sesuai dengan standart praktek keperawatan. Karena apabila
autisme ini tidak dapat disembuhkan maka akan mempengaruhi
kehidupan anak.
10
DAFTAR PUSTAKA
11