NPM : 155310411
LOKAL :C
1. Tidak Berwujud
1
Karena hanya dilakukan untuk transaksi online, e-currency bersifat
maya atau tak berbentuk fisik, sehingga Anda tidak dapat menaruhnya dalam
dompet ataupun berbelanja secara langsung dengan e-currency yang Anda
miliki. Meskipun begitu, sifat ini justru menonjolkan sisi praktis e-currency
yang memungkinkannya untuk dibelanjakan secara online.
2. Bersifat Universal
Keuntungan E-Currency
Meskipun saat ini sistem perbankan juga menyediakan fasilitas pembayaran online
dengan wire transfer, namun proses transaksi dari bank-bank pada umumnya membutuhkan
waktu lama dan cenderung berbelit-belit, terutama jika Anda melakukan transaksi berskala
internasional. Sebaliknya, proses pembayaran dengan e-currency akan meminimalisir waktu
2
yang dibutuhkan untuk transaksi pembayaran atau penarikan secara online. Selain itu,
universalitas e-currency memudahkan setiap klien untuk bertransaksi di semua situs online
dari berbagai negara.
2. Dapat dipakai untuk melakukan pembayaran atau penarikan online hampir tanpa
delay.
3. Mengambil pinjaman
4. Sistem keamanan pada akun e-payment dapat menjamin kerahasiaan identitas dan
mencegah campur tangan pihak ketiga.
5. Bersifat independen, karena hanya Anda sendiri yang dapat memantau semua
transaksi pembayaran, penarikan, transfer, dan kegiatan keuangan lain pada akun e-
payment Anda.
Tingginya minat masyarakat menggunakan e-money bisa dilihat dari jumlah kartu
yang diterbitkan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), peningkatan jumlah kartu per
Oktober 2009 dibandingkan Januari 2009 tumbuh 343,95 persen menjadi 2.558.329 kartu.
Menurut catatan BI, nilai float fund yang tersimpan pada instrumen e-money pada Oktober
2009 mencapai Rp 70,5 miliar. Nilai ini naik 4 persen atau sebesar Rp 2,8 miliar dari Agustus
2009 yang hanya Rp 67,67 miliar. Sedangkan volume penggunaan e-money pada Oktober
mencapai 1,6 juta transaksi, atau lebih rendah dibanding volume di bulan September 2009,
yang sebesar 2 juta transaksi. Adapun nilai transaksi di Oktober merosot 19 persen dari Rp 68
miliar menjadi Rp 55 miliar.
Saat ini jumlah penerbit kartu pembayaran alias e-money ada sembilan institusi.
Lima diantaranya bank dan sisanya non-bank. “Peningkatan terbesar terjadi di PT Bank
Mega, PT Bank Mandiri, dan PT Telkom,” hal ini diungkapkan oleh Ariwibowo, Kepala Biro
Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem
Pembayaran BI.
3
menggunakan e-money tersebut. E-Money menjadi salah satu alternatif pembayaran dalam
segmen mikro seperti: pembayaran tol atau tiket.
Kegunaan E-Currency
Jika Anda adalah trader forex atau binary options, memiliki akun e-currency
akan membantu Anda untuk melangsungkan proses deposit dan penarikan secara
cepat dan mudah. Saat ini, banyak broker forex yang menerima pembayaran deposit
dan penarikan dengan e-currency. Metode transaksi yang dilakukan dengan e-
currency secara umum memiliki kondisi dan persyaratan yang lebih baik jika
dibandingkan dengan sistem pembayaran lewat wire transfer maupun credit card.
Di broker Exness misalnya, penarikan dengan wire transfer dan kartu kredit
membutuhkan waktu setidaknya 3-5 hari, sedangkan penarikan yang dilakukan lewat
e-currency dari broker tersebut dapat tereksekusi secara instan. FBS juga memiliki
kondisi yang serupa, karena baik dalam proses pembayaran maupun penarikan,
transaksi dengan e-currency diproses secara instan dan memiliki komisi yang lebih
rendah daripada transfer melalui bank, yang prosesnya bisa berlangsung selama 5-7
hari kerja. Sementara itu, MFX Broker juga memiliki penawaran yang hampir sama.
Broker yang dulunya bernama Masterforex ini membutuhkan waktu sekitar 0-3 jam
untuk proses pembayaran atau penarikan dengan kredit. Sementara fasilitas yang
disediakan dari e-currency semuanya diproses secara instan.
4
BITCOIN
Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh
Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak sumber
terbuka yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-ke-peer tanpa
penyimpanan terpusat atau administrator tunggal di mana Departemen Keuangan
Amerika Serikat menyebut bitcoin sebuah mata uang yang terdesentralisasi . Tidak
seperti mata uang pada umumnya, bitcoin tidak tergantung dengan mempercayai
penerbit utama. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan
menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan
menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti
memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang memilikinya,
dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.
5
transaksi - transaksi telah di simpan dengan semestinya dalam database dan untuk
mengurangi ukuran dari tempat penyimpanan, sebuah pohon Merkle digunakan.
Kelebihan bitcoin sebagai alat pembayaran adalah sifat nya simple dan
ringkas. Bitcoin merupakan alat transaksi orang perorang dan hanya orang
memegangnya yang bisa menggunakan nya. Selain itu dalam menggunakannya pun,
kita tidak perlu menyertakan informasi pribadimya seperti mata uang bank atau akun
transaksi online lain. Hal ini tentunya memberikan keamanan informasi dari sang
pemilik.
Yang menjadi Kerugian dari pemakaian bitcoin adalah karena bentuknya yang
hanya berupa file, memungkinkan bitcoin menjadi rusak/ hilang/ terhapus jika terjadi
sesuatu dengan perangkat perangkat tempat menyimpan bitcoin tersebut. Dan
kelemahan terbesarnya adalah adalah karena bitcoin merupakan alat transaksi yang
hadir karena ada kemauan dan kepercayaan dari para penggunanya. Hal ini
6
memungkinkan suatu saat bitcoin bisa benar benar tidak bernilai karena sudah ada
yang tidak mau menggunakan mata uang tersebut.
Jika e-currency tidak berwujud, bersifat universal, dan hanya berlaku untuk
jual beli online, lalu apa beda e-currency dengan bitcoin? Sekilas, kedua mata uang
digital ini seperti memiliki kesamaan. Namun perbedaan yang paling mendasar dari
e-currency dan bitcoin adalah nilai tukar dan cara perolehannya.
Bitcoin adalah mata uang virtual yang memiliki nilai tukar sendiri terhadap
jenis-jenis mata uang lain. Nilai kurs bitcoin ditentukan oleh sistem, yang untuk
mendapatkannya, Anda bisa menukarkan uang Anda ke dalam satuan bitcoin agar
dapat menggunakannya secara online. Sedangkan e-currency adalah simpanan uang
dalam bentuk elektronik yang Anda depositkan pada suatu sistem pembayaran online.
Nilai e-currency umumnya dihitung dalam satuan USD, sehingga nilai tukarnya juga
menganut hitungan dari Dolar AS. Contoh lebih lanjut untuk mengenali perbedaan e-
currency dan bitcoin adalah sebagai berikut:
Saat ini Anda memiliki uang sebanyak Rp5,000,000,-. Jika Anda ingin
bertransaksi online dengan bitcoin, maka Anda tinggal mendaftar di situs penyedia
bitcoin. Misalkan saat ini kurs beli bitcoin ke Rupiah adalah Rp4,309,538,- maka
bitcoin yang Anda dapatkan adalah 1.16. Dengan jumlah itulah kemudian Anda bisa
melakukan transaksi online pada situs-situs yang melayani pembayaran dengan
bitcoin. Akan tetapi, apabila Anda lebih memilih untuk trading online dengan e-
currency, maka Anda dapat membuka akun pada salah satu sistem pembayaran online
atau e-payment. Jika kurs beli USD saat ini mencapai Rp12,150,- maka saldo pada
akun Anda akan terisi dengan e-currency senilai $411.52. Dengan jumlah e-currency
tersebut, Anda dapat melakukan transaksi online di situs-situs yang menerima
transfer pembayaran dari sistem e-payment yang sama dengan yang Anda gunakan.
7
opini
Jika dilihat dari sudut pandang kelebihan dan kekurangan tentu bitcoin tentu bitcoin
memiliki keduanya jika di gunakan sabaai mata uang, yaitu tidak adanya payung
hukum yang mengatur peredaran mata uang bitcoinselain itu tidak ada satu lembaga
pun yang bertanngung jawab apabila terjadi penyalahangunaan terhadap bitcoin.
8
Kelebihan nya, bitcoin tidak mengena batas Negara, tidak terpengaruh karena kondisi
politik di pemerintah, berperaan sebagai nilai lindung inflasi, sebagai salah satu
bentuk baru tabungan masyarakat yang di terapkan dengan system yang tidak
merepotkan karena peran bank sebagai perantara telah di hilangkan.
Dalam suatu hadis pula diriwatkan bahwa umar bin khattab pernah berkeinginan
membuat uang dari kulit unta, akan tetapi di batalkan karena di khawatirkan unta
akan punah. Hadis tersebut mengisyaratkan bolehnya menjadi suatu ha selain emas
dan perak sebagai alat tukar.
Dapat disimpulkan sementera bahwa penggunaan bitcoin sebagai mata uang secara
hukum islam diperbolehkan. Akan tetapi penggunaannya tidak legal di Indonesia
karena kebijakan bank Indonesia dalam menetapkan mata uang yang diakaui di
Indonesia hanya mata uang rupiah. Transaksi bitcoin tidak disarankan dalam
pengunaannya saat ini sampai ada yang mengatur regulasi resmi, bertanggung jawab,
dan di keluarkan hokum fiqh oleh pihak DSN-MUI dalam kegiatan muamalah
tersebut. Perlu diperhatikan bahwa pada dasarnya dalam segalah kondisi kaidah yang
perlu di terapkan adalah “menolak kerusakan lebih di utamakan daripada menarik
kemaslahatan”.
“TERIMA KASIH”