Disusun Oleh :
KELOMPOK 06
Instruktur : Ir.
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dewasa ini tuntutan semakin tinggi , namun di sisi lain para penyedia
pelayanan dengan menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi.
Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah
yang menyadari bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal
dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi,
sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan
bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain
semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya
minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi
adalah bensin, elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan
bahan alam yang terjadi dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan
tahun. Minyak bumi tersebut merupakan bahan bakar yang tak dapat
diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga, kita harus se-efesien mungkin
dalam menggunakannya.
BAB II PEMBAHASAN
2
Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar
terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi
adalah alakana. Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon
aromatik, sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung
oksigen, nitrogen, dan belerang.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik
tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan,
kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu
dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu dan mengubahnya menjadi miyak dan gas. Proses terbentuknya
minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori
bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu
daerah ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan
yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan,
banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena
pergerakan kulit bumi, sehingga sebagaian besar lautan menjadi daratan.
2.2 Komposisi Minyak Bumi
Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak
mentah (crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang sangat kompleks.
Komposisi minyak mentah secara umum:
57% hidrokarbon alifatik
29% hidrokabon aromatic
14% resin
2% belerang thiofenik yang terikat dalam hidrokarbon aromatic
2.3 Proses Terjadinya Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu
minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan
yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek
geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan
sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada
3
banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para
ahli, beberapa diantaranya adalah :
Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.
Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859),
Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa:
“minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta
tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877)
mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap
pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai
terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan
dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di
atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi,
sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul
“The Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya
kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi
antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah
dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon
dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.
Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi
makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini,
terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak
dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami
transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil
ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama
pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk
karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak)
diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk
mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan
4
makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel,
membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan, cendawan,
jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan
panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau
dalam tanah. Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik
dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-
sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan
zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara
alami.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi:
a. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari
matahari dengan fotosintesis.
b. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar
cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan
induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic
Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta,
maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang
menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua
cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon
ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang
tidak mungkin dimasak.
c. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung
terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah
batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir,
batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang
berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus
ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang
mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk
amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada
suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat
Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun
dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi
ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
d. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah
matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik
minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting
adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih
5
6
PROSES PENYULINGAN, PEMROSESAN DAN PENGGUNAAN MINYAK BUMI
MINYAK BUMI
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengadung logam.
Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6
Sikloheksana Siklopentana
3. Aromatik
CnH2n -6 Aromatik
memiliki cincin 6
(enam)
7
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada
sumber dari minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon
yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic)
mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan
aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit.
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak
mentah menjadi produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui
kombinasi proses fisika dan kimia. Produk yang dihasilkan dari proses
pengilangan/penyulingan tersebut antara lain:
8
Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari
minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
pemanas
Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis,
tetapi gas alam mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun
(bila dibandingkan dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi
kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi
"bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali.
9
- Menyolder dan mengelas solder.
- Menyemprot Jogam.
- Memotong besi dengan gas karbit.
- Penerangan pantai.
- Pemanas ruangan.
- Penerangan.
- Pemakaian di dapur.
Butana mempunyai batas meledak yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan propana.
Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh
pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai :
3. Tujuan-tujuan Sintesis
Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas Alam Proses
pembuatan lainnya, yaitu :
b. Bensin
10
1. Bahan bakar motor
11
dipercepat oleh adanya zat asam di udara, seperti peroksiden. Kerugian
yang disebabkan oleh pembentukan damar ini antara lain;
* Titik beku
* Kadar belerang
12
- Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci
lekas menjadi kering dan baunya cepat hilang.
- Tidak mudah terbakar di ruang terbuka.
- Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini.
-
3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan
1. Minyak Lampu
* Warna
- Water spirit (tidak berwarna)
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih
karena mengira ini adalah air dan mengira hanya yang berwarna
kuning atau sawo matang saja yang dapat membakar dengan baik.
* Sifat bakar
13
Aliran kerosin tergantung pada viskositas yaitu jika minyak cair
kental dan lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan
tetap rendah dan sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan
minyak.
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen
aspal.
d. Minyak Gas
14
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak
bakar untuk keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa
bagian-bagian residual. Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan
oktan pada minyak gas maka perlu ditambahkan
- Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya
amilnitrit dan etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka
persentasenya harus besar yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian
senyawa ini menjadi mahal.
- Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden)
dan berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10
atau 15 titik bilangan oktan.
e. Minyak Bakar
* Kadar belerang
15
Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada
minyak disesi belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan
kerosi dari sistem buang.
* Titik beku
- Mempunyai titik beku maksimal tertentu.
16
juga API gravity(American Petroleum Institute) yang sangat mirip dengan Baume
gravity adalah suatu besaran yang merupakan fungsi dari berat jenis yang dapat
dinyatakan dengan persamaan :
17
API Gravity minyak bumi sering menunjukkan kualitas dari minyak bumi
tersebut. Makin kecil SG-nya atau makin tinggi OAPI-nya, maka minyak bumi itu
makin berharga karena lebih banyak mengandung bensin. Sebaliknya makin
rendah OAPI atau makin besar SG-nya, maka mutu minyak bumi itu kurang baik
karena lebih banyak mengandung lilin (wax)atau residu (aspal). Perhatikan
tabel dibawah ini:
TABEL 1.1 Komponen, oAPI, danSG
Komponen ºAPI SPESIFIC GRAVITY
MinyakRingan >20 <0,934
MinyakBerat 10-20 0,934-1,000
Tar <10 >1,000
Namun dewasa ini dari minyak bumi berat pun dapat di buat fraksi bensin
lebih banyak dengan sistem “Cracking” dalam penyulingan.Walaupun demikian
tentu proses ini memerlukan ongkos atau biaya yang lebih besar lagi.
Selain API juga dapat dipakai Baume yaitu :
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3) Massa jenis
berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
18
Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa
jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
Keterangan :
3
ρ = massa jenis (kg/m )
m = massa (kg)
V = volume (m3)
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]'
adalah: gram per sentimeterkubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3 Massa jenis air
murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.
Untuk menentukan densitas gas digunakan hukum gas ideal :
p V = n RT 2.1.
Specific gravity minyak adalah perbandingan anatara berat jenis minyak pada
temperatur standar dengan berat jenis air dengan temperature yang sama da di
tulis :
ρw = 1 gr/cc = 1000 kg/m3
Specific gravity gas adalah perbandingan anatara berat jenis gas pada
temperatur standar dengan berat jenis udara dengan temperature yang sama da
di tulis :
SG = ρ.gas / ρ.udara pada tekanan dan temperatur standar
ρ.udara = 0,0012 gr/cc = 1,2 kg/m3
Saturated liquid adalah semuanya zat cair atau zat cair jenuh, Jika
Temperatur dinaikkan maka densitas zat cair akan turun dan sebaliknya. Densitas
terendah yang dapat dicapai oleh zat cair berada pada titik kiritis (Critical Point).
Saturated Gas adalah semuanya gas atau gas jenuh, Jika temperature
dinaikkan maka densitas gas akan naik dan sebaliknya. Densitas tertinggi yang
dapat dicapai oleh gas berada pada titik kritis (Critical Point).
o
API
Dalam dunia perdagangan terutama yang dikuasai oleh perusahaan Amerika,
gravitasi jenis atau lebih sering disingkat dengan SG ini dinyatakan dalam API grafity dan
juga API ( American Petroleum Institute ) yang sangat mirip dengan Baume gravity adalah
suatu besaran yang merupakan fungsi dari berat jenis yang dapat dinyatakan dengan
persamaan :
O
API = – 131.5
SG =
19
The American Petroleum Institute garvity, atau oAPI, adalah ukuran dari
seberapa berat atau ringan minyak bumi cair dibandingkan dengan air. Jika
gravitasi API-nya lebih besar dari 10, lebih ringan dan mengapung di atas air, jika
kurang dari 10, lebih berat dan tenggelam. oAPI merupakan ukuran kebalikan dari
kepadatan relatif dari cairan minyak bumi dan kepadatan air, tetapi digunakan
untuk membandingkan kepadatan relatif daricairan minyak bumi. Misalnya, jika
salah satu cairan minyak bumi mengapung di atas yang lain dan karena itu kurang
padat, memiliki API gravitasi yang lebih besar. Meski secara matematis, API
gravitasi tidak memiliki satuan, tapi tetap disebut sebagai dalam "derajat". API
gravitasi gradasi dalam derajat pada alat hidrometer. Skala API dirancang
sehingga sebagian nilai akan jatuh antara 10 dan 70 derajat gravitasi
API. Secara umum, minyak dengan oAPI antara 40 dan 45 perintah harga tertinggi.
Di atas 45 oAPI rantai molekul menjadi lebih pendek dan kurang berharga untuk
kilang
API gravity minyak bumi sering menunjukan kualitas dari minyak bumi
tersebut. Makin kecil SG-nya atau makin tinggi OAPI-nya, maka minyak bumi itu
makin berharga karena lebih banyak mengandung bensin. Sebaliknya makin
rendah OAPI atau makin besar SG-nya, maka mutu minyak itu kurang baik karena
lebih banyak mengandung lilin.
20
Kelarutan gas (Rs) adalah banyaknya SCF gas yang terlarut dalam satu STB
minyak pada kondisi standar 14,7 psi dan 60 °F, ketika minyak dan gas masih
berada dalam tekanan dan temperatur reservoar.
Kelarutan gas dalam minyak (Rs) dipengaruhi oleh tekanan, temperatur dan
komposisi minyak dan gas. Pada temperatur minyak yang tetap, kelarutan gas
tertentu akan bertambah pada setiap penambahan tekanan. Pada tekanan yang
tetap kelarutan gas akan berkurang terhadap kenaikan temperatur. Persamaan
yang digunakan adalah:
Dimana :
Rs : Kelarutan gas dalam minyak
T : Suhu (Temperatur)
: SG gas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan gas dalam minyak antara lain :
a. Tekanan reservoir
Bila temperatur dianggap tetap maka Rs akan naik bila tekanannya naik, kecuali
jika tekanan gelembung (Pb) telah terlewati.
b, Temperatur reservoir
Jika tekanan dianggap tetap maka Rs akan turun jika temperatur naik.
c. Komposisi gas
Pada tekanan dan temperatur tertentu Rs akan berkurang dengan naiknya berat
jenis gas.
d. Komposisi minyak
Pada temperatur dan tekanan tertentu Rs akan naik dengan turunnya berat jenis
minyakataunaiknya oAPI
minyak.
Kelarutan gas dalam minyak sangat dipengaruhi oleh cara bagaimana gas
dibebaskan dari larutan hidrokarbon.
2.6 Pb ( Bubble Point Preasure )
preasure bubble point (titik gelembung) suatu sistem hidrokarbon
didefinisikan sebagai tekanan tertinggi dimana gelembung gas mulai pertama kali
terbebaskan dari minyak. Harga ini ditentukan secara eksperimen terhadap
minyak mentah dengan melakukan test ekspansi constant-composition (test flash
liberation). Apabila pengukuran laboratorium tidak tersedia untuk menentukan
tekanan bubble point, maka dapat digunakan korelasi Standing. Secara
matematis, tekanan bubble point dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan :
Dimana :
Pb : Tekanan Bubble Point
Rs : Kelarutan Gas dalam Minyak
21
Faktor volume formasi minyak (Bo) didefinisikan sebagai volume minyak
dalam barrel pada kondisi standar yang ditempati oleh satu stock tank barrel
minyak termasuk gas yang terlarut, atau dengan kata lain sebagai perbandingan
antara volume minyak termasuk gas yang terlarut pada kondisi reservoar dengan
volume minyak6 pada kondisi standard (14,7 psi, 60 °F). Satuan yang digunakan
adalah bbl/stb.
Perhitungan Bo dengan persamaan empiris Standing dinyatakan dengan
persamaan:
Dimana :
Rs = kelarutan gas dalam minyak, scf/stb
gg = specific gravity gas, lb/cuf
T = temperatur, oF.
2.8 Viskositas
1. Viskositas Minyak
Viskositas minyak (mo) didefinisikan sebagai ukuran ketahanan minyak
terhadap aliran, atau dengan kata lain viskositas minyak adalah suatu ukuran
tentang besarnya keengganan minyak untuk mengalir, dengan satuan centi poise
(cp) atau gr/100 detik/1 cm.
Secara matematis, besarnya viskositas dapat dinyatakan:
Dimana :
m = viskositas, gr/(cm.sec)
F = shear stress
A = luas bidang paralel terhadap aliran, cm2
= gradient kecepatan, cm/(sec.cm)
1. Viskositas Gas
Viskositas merupakan ukuran tahanan gas terhadap aliran. Viskositas gas
hidrokarbon umumnya lebih rendah daripada viskositas gas non hidrokarbon. Bila
komposisi campuran gas alam diketahui, maka viskositasnya dapat diketahui
dengan menggunakan persamaan :
Dimana :
mg = viskositas gas campuran pada tekanan atmosfer
mgi = viskositas gas murni
Yi = fraksi mpl gas murni
Mi = berat molekul gas murni
2.9 Kompressibilitas
1. Kompressibilitas Minyak
Kompressibilitas minyak didefinisikan sebagai perubahan volume minyak akibat
adanya perubahan tekanan. Rumus yang disesuaikan dengan aplikasi di lapangan,
yaitu :
Dimana :
Bob = faktor volume formasi pada tekanan bubble point
Boi = faktor volume formasi pada tekanan reservoar
22
Pi = tekanan reservoar
Pb = tekanan bubble point.
Kompressibilitas minyak dibawah titik gelembung ( pada kondisi bubble
point )akan membesar bila dibandingkan dengan ketika berada diatas titik
gelembung, hal ini dapat dijelaskan karena turunnya tekanan, gas akan
membebaskan diri dari larutan. Volume minyak yang tertinggal akan berkurang
dengan turunnya tekanan akibatnya volume fluida hidrokarbon total yang terdiri
dari minyak dan gas alam lambat laun terjadi lebih banyak seiring dengan
turunnya tekanan dan ini menyebabkan kompressibilitas sistem menjadi lebih
tinggi dibandingkan dengan kompressibilitas cairan minyaknya sendiri.
2. Kompressibilitas Gas
Kompresibilitas gas didefinisikan sebagai perubahan volume gas yang
disebabkan oleh adanya perubahan tekanan yang mempengaruhinya.
Kompresibilitas gas didapat dengan persamaan :
Dimana :
Cg = kompresibilitas gas, psi-1
Cpr = pseudo reduced kompresibilitas
Cpc = pseudo critical pressur
1. Destilasi
23
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya
lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya
lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang
disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi
tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi
akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang
lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah
komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut
gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).
Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi
parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai
berikut :
2. Absorpsi
24
Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari
gas.
5. Kristalisasi
6. Ekstraksi
C7H15C15H30C7H
15 C7H16 + C6H12CH2 + C14H28CH2
25
minyak gas berat gasolin gasalin (anti knock) recycle stock
26
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan
AlCl3 bebas air pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam
keadaan dan waktu tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik
(misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian
besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/
sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses ini bensin yang
dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki
bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena
sebagian besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah :
2. Polimerisasi
C C katalis C C
C–C=C + C–C=C C – C – C – C = C+ C - C- C- C = C - C
suhu /tekanan C C C
27
2CH3 – C - CH2 CH3 - C - CH2 -C= CH2 C12H24
3. Alkilasi
Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau
hidrokarbon parafin.
C katalis C
28
didasarkan pada reaktifitas dari karbon tersier dari isobutan dengan
olefin, seperti propilen, butilen dan amilen
29
terhadap lingkungan. Dampak negatif tersebut yaitu terjadinya pemanasan
global/efek rumah kaca.
Oksida Nitrogen (NO, NO2): gas yang bersumber dari pembakaran bahan
bakar pada suhu tinggi dimana nitrogen dalam udara ikut teroksidasi. Dampak
negatif yang terjadi terhadap lingkungan yaitu Hujan asam dan smog
fotokimia serta menghasilkan asap kabut yang menyebabkan tumbuhan layu dan
gangguan pernapasan.
-Sulfur dioksida (SO2): gas sulfur dioksida adalah gas yang dapat menimbulkan
iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, batuk, dan hujan asam.
Timbal (Pb): Timbal bersumber dari penggunaan bensin yang mengandung aditif
senyawa timbal. Dampak yang terjadi terhadap lingkungan yaitu bersifat racun
terhadap udara yang menyebabkan pencemaran udara. Serta dampak yang
ditimbulkan terhadap manusia yaitu iritasi kulit, gatal-gatal, mata perih, infeksi
saluran pernapasan, memicu serangan jantung, merusak ginjal, dan
memengaruhi kemampuan otak.
3.1 Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai
manfaat. Terbentuk dari berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari
Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik, Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain.
Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk menghasilkan berbagai
produk.Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu
menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil pembakaran olahannya yang tidak
begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam Alternatif yang
bila diolah dengan baik, akan tidak kalah dengan Minyak Bumi.
3.2 Saran
Saran saya adalah kita sebagai manusia harus menjaga kelestarian alam
dan menjaganya dengan baik, seperti halya dalam minyak bumi , seharusnya kita
sebagai manusia khususnya bagi para pengusaha-pengusaha pertambangan tidak
mengeksplorasi secara besar- besaran karena minyak bumi merupakan energi
yang tak terbarukan dan membutuhkan jutaan tahun untuk
mendapatkannya.Selain itu kan masih banyak energi yang bisa menggantikan
minyak bumi, maka itu harus di kembangkan. Dan yang pasti lebih ramah
lingkungan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sutresna. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Penerbit Grafindo Media
Pratama
Rufaida, Dyah, dkk. 2012. Kimia SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Intan
Pariwara Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi,
Penggalian, Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second
Edition. Applied Science Publisher: London
31