Abstract
The aim of this researh is to analyze about deflection which is theoretically or experimentally happened to
block square by using various foothold. Integration method and of the bending moment diagram method are
used in this researh. There are some factors which effect the action of deflection such as kind and big load,
given-force, strength of materials, and kind of foothold.
Keyword:To analyze deflection, kind of foothold
*
Staf Pengajar Jurusan D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Analisis Teoritis dan Eksperimental Lendutan Batang Pada Balok Segi Empat
Dengan Variasi Tumpuan
ekonomis dan pertimbangan teknis, seperti c. Pada ujung bebas, momen lentur dan gaya geser
kekuatan (strength), kekakuan (stiffines), dan sama dengan nol.
kestabilan (stability). Besarnya momen lentur dan gaya geser pada
Pemilihan atau desain suatu batang sangat sembarang penampang menentukan besarnya
bergantung pada segi teknik di atas yaitu kekuatan, tegangan yang bekerja pada potongan tersebut.
kekakuan dan kestabilan. Pada kriteria kekuatan, Penyajian grafis dari gaya lintang dan momen
desain beam haruslah cukup kuat untuk menahan lentur sangat menyederhanakan analisis, perlu
gaya geser dan momen lentur, sedangkan pada diketahui pada harga mana momen lentur mencapai
kriteria kekakuan, desain haruslah cukup kaku maksimum atau minimum serta pada titik mana
untuk menahan defleksi yang terjadi agar batang gaya lintang berubah tanda.
tidak melendut melebihi batas yang telah diizinkan. Elastisitas merupakan sifat yang
Suatu batang jika mengalami pembebanan menyebabkan sebuah benda kembali ke bentuk
lateral, baik itu beban terpusat maupun beban semula apabila gaya yang bekerja padanya
terbagi rata, maka batang tersebut mengalami dihilangkan. Sebuah benda yang kembali
defleksi. Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi sepenuhnya kepada bentuk semula dikatakan elastis
besar kecilnya defleksi adalah : sempurna, sedang benda yang tidak kembali
a. Besar dan jenis pembebanan. sepenuhnya kepada bentuk semula dikatakan elastis
b. Jenis tumpuan. parsial. Dalam hal benda elastis sempurna, usaha
c. Jenis material. yang dilakukan oleh gaya-gaya luar selama
d. Kekuatan material. deformasi sepenuhnya ditransformasikan menjadi
Salah satu faktor yang sangat menentukan energi potensial regangan, sedangkan dalam hal
besarnya defleksi pada batang yang dibebani adalah benda elastis parsial sebagian dari usaha yang
jenis tumpuan yang digunakan. dilakukan oleh gaya luar selama deformasi diubah
Adapun jenis - jenis tumpuan yang sering ke dalam bentuk panas yang timbul dalam benda
digunakan ada 3 yaitu : tersebut selama berlangsungnya deformasi non
a. Tumpuan Jepit. elastis.
Tumpuan jepitan merupakan tumpuan yang Sifat di atas dapat diamati melalui pengujian
dapat menahan momen dan gaya dalam arah tarik, dimana tegangan berbanding lurus dengan
vertikal maupun horizontal. regangan yang terjadi sampai pada batas yang
b. Tumpuan Engsel. disebut batas elastis dimana hukum Hooke masih
Tumpuan engsel merupakan tumpuan yang dapat berlaku, seperti ditunjukkan pada grafik gambar 1.
menahan gaya horizontal maupun gaya vertikal
yang bekerja padanya. σ Material rapuh
c. Tumpuan Rol.
Tumpuan rol merupakan tumpuan yang bisa
menahan komponen gaya vertikal yang bekerja Material lunak
padanya.
Metoda-metoda yang dapat digunakan dalam
perhitungan lendutan/defleksi pada balok yaitu :
ε
a. Metoda integrasi
Gambar 1. Diagram tegangan regangan
b. Metoda luas diagram momen
Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam
c. Metoda superposisi
perhitungan adalah sebagai berikut :
d. Metoda energi
2.1. Batang Jepit Dengan Beban Terpusat P Pada
e. Metoda konyugat
Rentang Batang dan Beban Terbagi Merata
Metoda integrasi dan metoda diagram
Sepanjang Batang.
momen digunakan untuk menganalisis hasil dalam
penelitian ini. Untuk menyelesaikan masalah- L
masalah perhitungan defleksi, maka diperlukan a P b
syarat-syarat batas, antara lain : x m
a. Pada tumpuan jepit defleksi dan slope adalah
sama dengan nol.
b. Pada tumpuan rol dan engsel, defleksi dan A n q B
momen sama dengan nol. Gambar 2. Batang jepit dengan beban terpusat P
dan beban merata sepanjang batang.
159 “MEKTEK” TAHUN VII NO. 3, SEPTEMBER 2005
• Nilai momen pada titik A dan B adalah :
qL2
MA = − −
P.ab
[2 ( L + b) − ( L + a)] . ..........................................................................................(1)
12 3L2
qL2
MB = − −
P.ab
[2 ( L + a) − ( L + b)] ...........................................................................................(3)
12 3L2
• Gaya-gaya reaksi pada tumpuan diperoleh :
P.b + M A − M B qL
∑M B = 0 ⇒ RA =
L
+
2
........................................................................................(4)
P.a + M B − M A qL
∑M A = 0 ⇒ RB = L
+
2
.......................................................................................(5)
Untuk : a ≤ x ≤ L
y =−
qx
24EI z
[
2.L. x2 −x3 −L 3 + ]
P.a.(L− x) 2 2
6L EIz
{(L −a −(L− x) 2}−
x( L− x)
6L EI z
{L( 2. MA +MB ) − x( MA −MB )} ...........................(7)
2.2. Batang Kantilever Dengan Tumpuan Rol Pada • Gaya-gaya reaksi pada tumpuan diperoleh :
Ujungnya Dengan Beban Terpusat P Pada P.b + M A qL ....(9)
Rentang Batang Dan Beban Terbagi Merata ∑M B =0 ⇒ RA =
L
+
2
Sepanjang Batang. P.a − M A qL .....(10)
∑M A =0 ⇒ RB =
L
+
2
L
a P b
x m 2.3. Tumpuan Sederhana Dengan Beban Terpusat P
Pada Rentang Batang Dan Beban Terbagi
Merata Sepanjang Batang
A n q B L
a P b
Gambar 3. Batang kantilever dengan tumpuan rol x m
pada ujungnya dengan beban terpusat P
pada rentang batang dan beban terbagi
rata sepanjang batang. A n q B
Untuk : a ≤ x ≤ L
y =−
qx
24EIz
[
2.L. x2 − x3 −L3 +
6L EIz
]
P.a.(L− x) 2 2 M .x
{L −a −(L− x)2}− A .(L− x)( 2L− x)
6L EIz
................................................(12)
160
Analisis Teoritis dan Eksperimental Lendutan Batang Pada Balok Segi Empat
Dengan Variasi Tumpuan
P. a.b
∑M A =0 ⇒ RB =
6L
(L + a) .......................................................................(14)
Untuk : a ≤ x ≤ L
y =−
qx
24 EI z
[
2 . L . x 2 − x 3 − L3 + ]
P .a . ( L − x )
6 L EI z
{( L2 − a 2 − ( L − x ) 2 }
.................................(16)
162
Analisis Teoritis dan Eksperimental Lendutan Batang Pada Balok Segi Empat
Dengan Variasi Tumpuan
Tabel 1 (lanjutan)
a = L/2 Tumpuan Jepit-Rol
P y (10-5 m)
(kg) 0 L/8 L/4 3L/8 L/2 5L/8 3L/4 7L/8 L
0,5 0,0 3,1 9,9 17,2 21,8 21,8 17,4 9,6 0,0
1 0,0 4,9 15,9 27,6 35,1 34,9 27,6 15,2 0,0
1,5 0,0 6,7 21,8 37,9 48,4 47,9 37,8 20,7 0,0
2 0,0 8,5 27,7 48,3 61,6 61,0 48,0 26,2 0,0
2,5 0,0 10,3 33,6 58,7 74,9 74,0 58,1 31,8 0,0
a = L/2 Tumpuan Engsel-Rol
P y (10-5 m)
(kg) 0 L/8 L/4 3L/8 L/2 5L/8 3L/4 7L/8 L
0,5 0,0 19,5 36,1 47,6 51,8 47,6 36,1 19,5 0,0
1 0,0 30,6 56,9 75,3 82,1 75,3 56,9 30,6 0,0
1,5 0,0 41,7 77,8 103,0 112,4 103,0 77,8 41,7 0,0
2 0,0 52,8 98,6 130,6 142,7 130,6 98,6 52,8 0,0
2,5 0,0 64,0 119,4 158,3 173,0 158,3 119,4 64,0 0,0
60
Y (D e fle k s i) (1 0 m )
50 Jepit-Jepit (Teoritis)
-5
40 Jepit-Jepit (Eksp)
30 Jepit-Rol (Teoritis)
20 Jepit-Rol (Eksp)
Engsel-Rol (Teoritis)
10
Engsel-Rol (Eksp)
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
X (Jarak) (m)
100
m)
Jepit-Jepit (Teoritis)
80
-5
Jepit-Jepit (Eksp)
Y (D e f le k s i) (1 0
60 Jepit-Rol (Teoritis)
40 Jepit-Rol (eksp)
20 Engsel-Rol (Teoritis)
0 Engsel-Rol (Eksp)
X (Jarak) (m)
164
Analisis Teoritis dan Eksperimental Lendutan Batang Pada Balok Segi Empat
Dengan Variasi Tumpuan
m)
100
Jepit-Jepit (Eksp)
-5
80
Y (Defleksi) (10
Jepit-Rol (Teoritis)
60
Jepit-Rol (Eksp)
40
Engsel-Rol (teoritis)
20
Engsel-Rol (Eksp)
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
X (Jarak) (m)
160
m)
Jepit-Jepit (Teoritis)
-5
Jepit-Rol (Teoritis)
80
Jepit-Rol (Eksp)
40 Engsel-Rol (Teoritis)
Engsel-Rol (Eksp)
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
X (Jarak) (m)
200
Jepit-Jepit (Teoritis)
Y (Defleksi) (10-5 m)
Gambar 10. Grafik hub. jarak vs defleksi untuk P = 2,5 kg pada a = 0,4 m
166