Anda di halaman 1dari 7

PAJAK PENGHASILAN UMUM

“Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun”

Oleh:

Kelompok 13:

 I Dewa Gede Adhimakayasa Somadika (1607341086 / 37)


 Mechteldis Qimanto Kushin Ryu (1607341087 / 38)
 I Putu Bayu Astarika (1607341088 / 39)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
PENGERTIAN KREDIT PAJAK

Kredit pajak yang dapat dikurangkan terhadap pajak yang terutang pada akhir tahun

adalah Pajak Penghasilan yang telah dilunasi dalam tahun berjalan oleh Wajib Pajak dalam

negeri dan bentuk usaha tetap, baik yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak dalam negeri dan

bentuk usaha tetap tersebut ataupun yang dipotong serta dipungut oleh pihak lain, yaitu

sebagai berikut.

1. Pemotongan pajak atas penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2l Undang-Undang Pajak Penghasilan. Khusus untuk PPh

Pasal 21 sebagai Kredit Pajak Terbatas hanya terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.
Khusus untuk PPh Pasal 21 sebagai Kredit Pajak Terbatas hanya terhadap Wajib Pajak

Orang Pribadi. Kredit Pajak ini tidak berlaku untuk Wajib Pajak Badan karena PPh

Pasal 21 prinsipnya yang membayar adalah Wajib Pajak Orang Pribadi (karyawan

perusahaan yang bersangkutan) sedang perusahaan sebagai Wajib Pajak Badan

berstatus sebagai wajib potong dan wajib menyetor.


2. Pemungutan pajak atas penghasilan dari kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha

di bidang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Undang-Undang Pajak

Penghasilan.
3. Pemotongan pajak atas penghasilan berupa dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah dan

penghargaan, dan imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Undang-

Undang Pajak Penghasilan.


4. Pajak yang dibayar atau terutang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh

dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Undang-Undang Pajak

Penghasilan.
5. Pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 25 Undang-Undang Pajak Penghasilan.


6. Pemotongan pajak atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (5)

Undang-Undang Pajak Penghasilan, yaitu:

1
a. pemotongan pajak atas penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan,

penjualan barang, atau pemberian jasa di Indonesia yang sejenis dengan yang

dijalankan atau dilakukan oleh bentuk usaha tetap di Indonesia;


b. pemotongan pajak atas penghasilan berupa dividen; bunga termasuk premium.

diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang;

royalti. sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;

imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan. dan kegiatan; hadiah dan

penghargaan; pensiun dan pembayaran berkala lainnya, yang diterima atau

diperoleh kantor pusat. sepanjang terdapat hubungan efektif antara bentuk

usaha tetap dengan harta atau kegiatan yang memberikan penghasilan

dimaksud;
c. pemotongan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau

badan luar, negeri yang berubah status menjadi Wajib Pajak dalam negeri atau

bentuk usaha tetap.

Sanksi administrasi berupa bunga. denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa

denda yang berkenaan dengan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan yang berlaku tidak boleh dikreditkan dengan pajak yang terutang.

PAJAK YANG TERUTANG LEBIH BESAR DARIPADA KREDIT PAJAK

Seperti telah diuraikan sebelumnya, hasil pengurangan Pajak Penghasilan yang

terutang pada akhir tahun pajak-dengan kredit pajak untuk tahun pajak yang bersangkutan

dapat berakibat Pajak Penghasilan yang terutang untuk suatu tahun pajak lebih besar daripada

jumlah kredit pajak. Apabila Pajak Penghasilan yang terutang untuk suatu tahun pajak

ternyata lebih besar daripada jumlah kredit pajak, maka kekurangan pajak yang terutang

tersebut harus dilunasi sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan disampaikan.

2
Apabila tahun buku sama dengan tahun takwim, maka kekurangan pajak tersebut

wajib dilunasi tetap sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan

sedangkan apabila tahun buku tidak sama dengan tahun takwim, misalnya tahun buku

dimulai tanggal 1 Juli sampai dengan 30 Juni, maka kekurangan pajak wajib dilunasi tetap

juga mengacu pada sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan.

Contoh:

Pajak Penghasilan yang terutang PT Pradana Rp 80.000.000,00

Kredit Pajak:

1. Pemotongan pajak dari pekerjaan (Pasal 21) Rp 5.000.000,00


2. Pemungutan pajak oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 10.000.000,00
3. Pemotongan pajak dari modal (Pasal 23) Rp 5.000.000,00
4. Kredit pajak luar negeri (Pasal 24) Rp 15.000.000,00
5. Dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Pasal 25) Rp 10.000.000,00 (+)

Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp 45.000.000,00 (-)

Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar Rp 35.000.000,00

Apabila tahun buku Wajib Pajak sama dengan tahun takwim maka kekurangan pajak

sebesar Rp 35.000.000,00 tersebut wajib dilunasi sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan disampaikan,

PAJAK YANG TERUTANG LEBIH KECIL DARIPADA KREDIT PAJAK

3
Apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih kecil dari jumlah

kredit pajak, setelah dilakukan pemeriksaan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan

setelah diperhitungkan dengan utang pajak berikut sanksi-sanksinya.

Untuk kepentingan pemeriksaan, Direktur Jenderal Pajak atau pejabat lain yang

ditunjuk diberi wewenang untuk mengadakan pemeriksaan atas laporan keuangan, buku-

buku, dan catatan lainnya serta pemeriksaan lain yang berkaitan dengan penentuan besarnya

Pajak Penghasilan yang terutang, kebenaran jumlah pajak dan jumlah pajak yang telah

dikreditkan dan untuk menentukan besarnya kelebihan pembayaran pajak yang harus

dikembalikan. Maksud pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa uang yang akan dibayar

kembali kepada Wajib Pajak sebagai restitusi itu adalah benar merupakan hak Wajib Pajak.

Contoh:

Pajak Penghasilan yang terutang Tuan Primadana Rp 50.000.000,00

Kredit Pajak:

1. Pemotongan pajak dari pekerjaan (Pasal 21) Rp 9.000.000,00


2. Pemungutan pajak oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 10.000.000,00
3. Pemotongan pajak dari modal (Pasal 23) Rp 10.000.000,00
4. Kredit pajak luar negeri (Pasal 24) Rp 15.000.000,00
5. Dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Pasal 25) Rp 15.000.000,00 (+)

Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp 59.000.000,00 (-)

Pajak Penghasilan yang lebih dibayar Rp 9.000.000,00

Pajak Penghasilan yang lebih dibayar sebesar Rp 9.000.000,00 setelah

dilakukan pemeriksaan, dikembalikan kepada Wajib Pajak setelah diperhitungkan dengan

utang pajak berikut sanksi-sanksinya.

PAJAK YANG TERUTANG NIHIL

4
Hasil pengurangan Pajak Penghasilan yang terutang pada akhir tahun pajak dengan

kredit pajak untuk tahun pajak yang bersangkutan dapat pula mengakibatkan Pajak

Penghasilan yang terutang menjadi “Nihil”, artinya jumlah Pajak Penghasilan yang terutang

pada akhir tahun pajak sama dengan jumlah kredit pajak untuk tahun pajak yang

bersangkutan.

Meskipun Pajak Penghasilan yang terutang “Nihil”, kepada Wajib Pajak tetap

diwajibkan untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan.

Contoh:

Pajak Penghasilan yang terutang PT Pradana Rp 43.000.000,00

Kredit Pajak:

1. Pemotongan pajak dari pekerjaan (Pasal 21) Rp 3.000.000,00


2. Pemungutan pajak oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 10.000.000,00
3. Pemotongan pajak dari modal (Pasal 23) Rp 5.000.000,00
4. Kredit pajak luar negeri (Pasal 24) Rp 15.000.000,00
5. Dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Pasal 25) Rp 10.000.000,00 (+)

Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp 43.000.000,00 (-)

Pajak Penghasilan yang lebih dibayar NIHIL

Seperti contoh diatas bila diberlakukan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang Pajak

Terutangnya NIHIL tampak sebagai berikut.

Pajak Penghasilan yang terutang Tn. Abidin Rp 40.000.000,00

Kredit Pajak:

1. Pemungutan pajak oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 10.000.000,00


2. Pemotongan PPh Pasal 22 Rp 5.000.000,00
3. Kredit pajak Luar Negeri Rp 15.000.000,00

5
4. Pajak Penghasilan Pasal 25 Rp 10.000.000,00 (+)

Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp 40.000.000,00 (-)

Pajak Penghasilan yang lebih dibayar NIHIL

DAFTAR PUSTAKA

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai