Bank Sentral
Bank Sentral
DISUSUN OLEH :
PRODI AKUNTANSI
2018
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bank Sentral” tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada (Riska ) selaku Dosen Manajemen
Lembaga Keuangan atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada
kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
C. TUJUAN ......................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP................................................................................................................................ 14
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 14
REFERENSI ............................................................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah bank sentral Indonesia sebelum De Javasche Bank dinasionalisasi dan resmi
menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953, sebenarnya memiliki kisah tersendiri jauh
sebelumnya. Pada tahun 1945 sebenarnya telah dibentuk suatu yayasan yang disebut
Jajasan Poesat Bank Indonesia yang diharapkan menjadi cikal bakal Bank Indonesia yang
nantinya akan berfungsi sebagai bank sirkulasi bagi Indonesia menggantikan fungsi De
Javasche Bank
1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana gambaran umum mengenai Bank Indonesia?
2) Bagaimana status dan kedudukan Bank Indonesia?
3) Apa saja tujuan dan tugas dari Bank Indonesia?
4) Bagaimana tujuan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter?
5) Bagaimana hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah dan internasional?
6) Bagaimana kliring Bank Indonesia, kegiatan dan sistem kliring?
C. TUJUAN
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat diketahui tujuan yang akan diuraikan
dalam makalah ini sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui gambaran umum mengenai Bank Indonesia
2) Untuk mengetahui status dan kedudukan Bank Indonesia
3) Untuk mengetahui tujuan dan tugas dari Bank Indonesia
4) Untuk mengetahui tujuan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
5) Untuk mengetahui hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah dan internasional
6) Untuk mengetahui kliring Bank Indonesia, kegiatan dan sistem kliring
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas
harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang dalam hal ini
dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu
nilai uang. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada
nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero
inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah
uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan
otoritas yang dimilikinya.
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia. Bank ini memiliki
nama lain De Javasche Bank yang dipergunakan pada masa Hindia Belanda. Sebagai bank
sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
3
Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi
terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan
memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung
tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola
(governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan
UU
Sasaran Stategis
Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Strategis tersebut, Bank Indonesia
menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu :
Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur, dan
governance
4
B. STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA
5
C. TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA
Tujuan Tunggal
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini
mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan
laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk
memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung
jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan
dapat diukur dengan mudah.
6
Pendanaan tersebut harus dijamin dengan surat berharga yang berkualitas tinggi dan
mudah dicairkan, misalnya surat berharga dan/atau tagihan yang diterbitkan oleh
pemerintah atau badan hukum lain yang mempunyai peringkat tinggi berdasarkan hasil
penelitian lembaga pemeringkat yang kompeten dan sewaktu-waktu dapat mudah
dicairkan. Apabila pendanaan tersebut tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo, Bank
Indonesia sepenuhnya berhak mencairkan jaminan yang dikuasainya.
7
Penyelenggaraan Survei
Untuk melaksanakan kebijakan moneter secara efektif dan efisien, diperlukan
data/informasi ekonomi dan keuangan yang tepat waktu dan akurat. Untuk memperoleh
data/informasi tersebut, Bank Indonesia dapat menyelenggarakan survei secara berkala
atau sewaktu-waktu yang dapat bersifat makro atau mikro. Pelaksanaan survei tersebut
dapat dilaksanakan oleh pihak lain berdasarkan penugasan Bank Indonesia. Dalam
penyelenggaraan survei, setiap badan wajib memberikan keterangan dan data yang
diperlukan oleh Bank Indonesia atau pihak lain yang ditugaskan. Bank Indonesia atau
pihak lain yang ditugaskan untuk melakukan survei tersebut wajib merahasiakan sumber
dan data individual kecuali yang secara tegas dinyatakan lain dalam undang-undang.
Dalam hubungannya dengan Presiden dan DPR, BI setiap awal tahun anggaran
menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter dan
rencana kebijakan moneter yang akan datang. Khusus kepada DPR, pelaksanaan tugas dan
wewenang setiap triwulan dan sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR. Selain itu, BI
menyampaikan rencana dan realiasasi anggaran tahunan kepada Pemerintah dan DPR.
Dalam hubungannya dengan BPK, BI wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan
kepada BPK.
8
Hubungan BI dengan Pemerintah : Hubungan Keuangan
Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-benar terfokus serta
agar efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu, pemberian kredit kepada
Pemerintah guna mengatasi deficit spending - yang selama ini dilakukan oleh Bank
Indonesia berdasarkan undang-undang yang lama - kini tidak dapat lagi dilakukan oleh
Bank Indonesia.
Selain itu, Bank Indonesia juga dapat memberikan masukan, pendapat serta
pertimbangan kepada Pemerintah mengenai Rancangan APBN serta kebijakan-kebijakan
lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya. Di lain pihak, Pemerintah juga dapat
menghadiri Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dengan hak bicara tetapi tanpa hak
suara. Oleh sebab itu, implementasi independensi justru sangat dipengaruhi oleh
kemantapan hubungan kerja yang proporsional di antara Bank Indonesia di satu pihak dan
Pemerintah serta lembaga-lembaga terkait lainnya di lain pihak, dengan tetap berlandaskan
pembagian tugas dan wewenang masing-masing.
9
Kerjasama BI dengan Lembaga Lain
10
4. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-tugas selaku
bank sentral
5. Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum internasional atas nama
Bank Indonesia sendiri antara lain :
1. The South East Asian Central Banks Research and Training Centre (SEACEN Centre)
2. The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking Supervision
(SEANZA)
3. The Executive' Meeting of East Asian and Pacific Central Banks (EMEAP)
4. ASEAN Central Bank Forum (ACBF)
5. Bank for International Settlement (BIS)
11
F. KLIRING BANK INDONESIA, KEGIATAN DAN SISTEM KLIRING
Kegiatan Kliring
Kliring Debet
Kliring Kredit
1. Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa disertai penyampaian fisik warkat
(paperless).
2. Penyelenggaraan kliring kredit dilakukan secara nasional oleh Penyelenggara Kliring
Nasional.
3. Perhitungan kliring kredit dilakukan oleh Penyelenggara Kliring Nasional atas dasar
Data Keuangan Elektronik kredit yang dikirim peserta.
12
Sistem Kliring
1. Sistem Manual
Sistem manual adalah sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet Saldo Kliring serta pemilahan warkat
dilakukan secara manual oleh setiap peserta. Pada proses Sistem Manual, perhitungan
kliring akan didasarkan pda warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring
2. Sistem Semi Operasi
Sistem Semi Operasi, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet Saldo Kliring dilakukan secara
otomasi, sedangkan pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta.
Pada proses ini, perhitungan kliring akan didasarkan pada DKE yang dibuat oleh
peserta kliring sesuai dengan warkat yang dikliringkan.
3. Sistem Otomasi
Sistem Otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet Saldo Kliring dan pemilihan Warkat
dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi. Pada proses Sistem Operasi,
perhitungan kliring akan didasarkan pada warkat yang dibuat oleh peserta kliring
sesuai dengan warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring.
4. Sistem Kliring Nasional
SKNBI adalah sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan
kliring kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional. Sejak
dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, SKNBI berperan penting dalam
pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi
pembayaran yang termasuk Retail Value Payment System (RVPS) atau transaksi
bernilai kecil (retail) yaitu transaksi di bawah Rp.100 juta.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki tujuan mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah, dan tidak melakukan fungsi dan atau kegiatan intermediasi
sebagaimana halnya yang dilakukan oleh bank pada umunya. Bank Indonesia mempunyai
satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan
nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang
dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Dalam hubungannya dengan
Presiden dan DPR, BI setiap awal tahun anggaran menyampaikan informasi tertulis
mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana kebijakan moneter yang
akan datang. Khusus kepada DPR, pelaksanaan tugas dan wewenang setiap triwulan dan
sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR.
14
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sentral
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia
https://www.bi.go.id/id/Default.aspx
https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/edukasi/Pages/edukasi_SIKILAT.aspx
http://hentoel.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-sistem-kliring.html
https://blogaanwati.wordpress.com/2014/07/09/contoh-transaksi-kliring/
15