PASCA PANEN RUMPUT LAUT Iis Fix
PASCA PANEN RUMPUT LAUT Iis Fix
Oleh :
Nama : Iis Imroatun Sholihah
NIM : B1A015140
Kelompok :
Rombongan :I
Asisten :
A. Latar Belakang
C. Tinjauan Pustaka
Pasca panen rumput laut merupakan akhir dari suatu kegiatan budidaya
rumput laut. Proses pascapanen ini akan diketahui baik buruknya mutu dan
banyaknya jumlah rumput laut yang dipanen sebagai hasil dari kegiatan budidaya.
Mutu dan jumlah produksi akan baik bila telah dipersiapkan lokasi yang benar,
pemilihan bibit yang baik, penanaman dan pemeliharaan dengan cara yang benar.
Hal lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan yaitu umur tanaman pada saat
panen, cara panen dan pascapanen yang dilakukan. Umumnya, rumput laut akan
cukup baik untuk dipanen pada umur tanaman berkisar 4-6 minggu. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas rumput laut adalah penanganan pascapanen (Fachrul,
2006).
Tahapan pasca panen rumput laut, yaitu
1. Pengeringan dan Sortasi
Rumput laut yang sudah netral dikeringkan dengan penjemuran, dapat
dilakukan disekitar pantai sampai mencapai kekeringan tertentu (optimum) biasanya
20-30%. Alas pengering yang sederhanan adalah dengan bahan plastik, agar cepat
kering dan lebih bersih, dapat pula dengan pengeringan solar yang dipadu
kompor.dan untuk menjaga mutu pengeringan harus dikeringkan diatas para para.
2.Pengayakan
` Setelah proses pengeringan, pekerjaan dilanjutka dengan tahap pengolahan
berikutnya, yaitu pengayak cu Tahap ini bertujuan untuk memisahkan kotoran yan
berupa pasir yang masih menempel. Proses air dikerjakan dengan menggunakan
mesin pengayak
3.Pengepresan
Proses pengolahan terakhir sebelum rumput laut dikirim ke luar negeri adalah
pengepresan yaitu dalarr bentuk briket. Pada saat pengepresan disemprotkan KelI
yang berkomposisi kalium, soda, yodium dengar konsentrasi 0,5%. Alat pengepres
rakitan
4. Pengemasan dan Penyimpanan
Setelah rumput laut kering dilakukan pengemasan dengan karung net atau
plastik. Lebih efisien tempat rumput laut kering dapat dipress (cetak) menjadi bentuk
kotak-kotak padat per Kg atau 5 kg sehingga pengemasan selanjutnya menjadi lebih
efisien dalam kotak-kotak kayu.dan dijaga agar sirkulasi udara baik. Hal ini
disebabkan apabila sirkulasi udara dalam ruangan dan kemasan tidak baik, maka
akan terjadi proses fermentasi , rumput laut menjadi apek dan timbul kapang/jamur.
Gracilaria verrucosa merupakan salah satu jenis rumput laut merah
(Rhodophyta) yang penghasil agar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Gracilaria verrucosa mempunyai thallus berbentuk silindris, permukaan
licin, berwarna kuning coklat atau kuning kehijauan. Percabangan memusat ke
pangkal, berulang-ulang, berselang-seling tidak beraturan. Cabang-cabang lateral
memanjang menyerupai rambut dengan ukuran panjang sekitar 25 cm dan diameter
thallus sekitar 0,2 - 1,5 mm dan jarak antar cabang thallus relatif berdekatan sekitar 3
- 15 mm (Atmadja,1996 dalam Farid, 2013). Tumbuhan ini dapat tumbuh pada
perairan estuarin dengan kedalaman antara 1-5 m pada saat pasang tinggi dan
ditemukan juga pada dataran terumbu karang (Bold dan Wynne, 1978 dalam Farid
(2013).
Klasifikasi Gracilaria verucosa menurut Anggadiredja et al., (2006) dalam
Farid (2013) adalah sebagai berikut:
Divisio : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinelas
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Jenis : Gracilaria verrucosa
Gracillaria verrucosa hidup sebagai fitobentos, melekat pada substrat dengan
holdfast. Substrat yang baik untuk pertumbuhannya adalah batu-batuan, karang mati,
kayu, kulit kerang atau hidup menempel dengan alga lainnya. Gracilaria verrucosa
merupakan alga bentik yaitu alga yang tumbuh menancap atau melekat pada subtrat.
Bentuk thallus menyerupai silinder, licin, berwarna coklat atau kuning hijau,
percabangan tidak beraturan, memusat di bagian pangkal, cabang-cabang lateral
memanjang menyerupai rambut dengan ukuran panjang berkisar 15-30 cm. Beberapa
jenis Gracilaria juga dapat hidup di perairan keruh, dekat muara sungai. Tumbuhan
ini dapat tumbuh pada perairan estuarin dengan kedalaman antara 1-5 m pada saat
pasang tinggi dan ditemukan juga pada dataran terumbu karang (Bold & Wynne,
1978 dalam Farid (2013). Habitat utama tumbuhan laut ini di perairan laut yang agak
tenang. Suhu optimum pertumbuhannya antara 20 oC – 28 oC. Rumput laut ini
mengandung sejumlah protein, vitamin, beberapa mineral yang esensial yang di
butuhkan manusia. Kandungan asam amino dalam protein bervariasi bergantung
pada faktor iklim, habitat, umur, bagian thallus, serta kondisi pertumbuhan seperti
cahaya, nutrien, dan salinitas (Insan & Widyartini, 2001).
DAPUS
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum fikologi acara pasca panen rumput
laut adalah plastik, ember, dan nampan plastik.
Bahan-bahan yang digunakan adalah akuades, Gracilaria verrucosa dan air
tawar.
B. Metode
A. Hasil