Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

Pengaturan Kecepatan Motor Induksi dengan Pengaturan Frekwensi


(FREQUENCY CONVERTER DRIVE)

PENGETAHUAN YANG MENDASARI


 Pengetahuan tentang motor asinkron
 Pengetahuan tentang Pulse Width Modulation (PWM)

I. TUJUAN
Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengaruh tegangan input terhadap putaran motor & slip
2. Menjelaskan pengaruh frekwensi dengan slip yang terjadi.

II. DASAR TEORI


Inverter merupakan alat untuk mengatur kecepatan putaran motor dengan cara
mengubah frekuensi listrik sesuai dengan kecepatan motor yang diinginkan. Secara sederhana
prinsip dasar dari Inverter (Variabel Frequency Drive) adalah mengubah input motor(Listrik
AC) menjadi DC dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki
sehingga motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Variable speed
drive atau variable frequency drive atau singkatnya disebut dengan inverter adalah solusi
aplikasi yang membutuhkan kemampuan pengaturan motor lebih lanjut, misal: pengaturan
putaran motor sesuai bebannya atau sesuai nilai yang kita inginkan. Penggunaan inverter bisa
untuk aplikasi motor AC maupun DC. Istilah inverter sering digunakan untuk aplikasi AC.

Laporan Laboratorium SISTEM KENDALI Semester 6 | Grup 1 1


Ketika kontrol motor tidak lagi sekedar ON/OFF saja maka sudah saatnya
menggunakan variable speed drive. Sebuah alat yang mampu untuk menawarkan fungsi
pengontrolan motor yang lebih lanjut. Aplikasi inverter speed drive banyak diperlukan dalam
industri. Jika slip/pengereman maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor. Tidak
seperti softater yang mengelola level tegangan, inverter menggunakan frekuensi tegangan
masuk untuk mengatur speed motor. Seperti diketahui, pada kondisiideal (tanpa slip).

Pada mesin asinkron, medan putar magnit terbangkit pada stator dengan kecepatan
(Ns) sebanding terhadap frekuensi (f) sumber tegangan yang diberikan pada stator dan
berbanding terbalik terhadap jumlah pasang kutup (p) dari motor. Pada motor jenis ini
putaran yang dihasilkan lebih kecil dari kecepatan medan putar pada stator, selisih
kecepatan ini disebut slip.

60 f Ns  N
Ns  s
p Ns

III. DAFTAR ALAT


NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH

1. OSILOSCOPE TETRONIK TDS 1002 1


INV. 2012/2.08.01.41.185/0004
2. FREQUENCY 1
CONVERTER
3. MOTOR INDUKSI 3 1
PHASE
4. FUSE (TIPE CEPAT) SEWING MACHINE MOTOR 3
DY-803C
5. PROBE
6. THACO METER 1
7. TRANFORMER PHILLIPS 240V 1
8. KABEL PENGHUBUNG
1,5mm 2

IV. DIAGRAM RANGKAIAN

Laporan Laboratorium SISTEM KENDALI Semester 6 | Grup 1 2


V. LANGKAH PERCOBAAN

1. Pengamatan pengaruh besar tegangan, frekwensi terhadap putaran motor.


a) Buatlah diagram rangkaian seperti gambar di atas.
b) Atur tegangan DC dengan mengatur sudut penyulutan thyristor (a) hingga didapat
tegangan 50 V.
c) Atur frekwensi converter (f) = 15 Hz, 30 Hz, 40 Hz, 50 Hz dan amati putaran yang
dihasilkan motor dan gambarkan bentuk gelombang
d) Atur tegangan DC dengan mengatur sudut penyulutan thyristor (a) hingga didapat
tegangan 70 V.
e) Atur frekwensi converter (f) = 15 Hz, 30 Hz, 40 Hz, 50 Hz dan amati putaran yang
dihasilkan motor.
f) Atur tegangan DC dengan mengatur sudut penyulutan thyristor (a) hingga didapat
tegangan 90 V.
g) Atur frekwensi converter (f) = 15 Hz, 30 Hz, 40 Hz, 50 Hz dan amati putaran yang
dihasilkan motor.

2. Hitung slip yang terjadi dari masing-masing data di atas.

Laporan Laboratorium SISTEM KENDALI Semester 6 | Grup 1 3


Catatan :
 Gunakan sebuah probe osiloskop secara bergantian untuk mengukur tegangan DC
(tegangan input) dan tegangan AC (tegangan output).
 Guna menghindari terjadinya tegangan sentuh yang membahayakan, untuk melepas
rangkaian tunggulah selama 4 menit setelah rangkaian dimatikan.

Laporan Laboratorium SISTEM KENDALI Semester 6 | Grup 1 4

Anda mungkin juga menyukai