PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel
yang mengandung zat aktif, zat aktif akan terlarut dan karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dengan yang diluar
sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang
zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung zat yang
dll.
Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air etanol atau
pelarut lain. Bila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah
awal penyarian.
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui apa itu
maserasi, cara kera maserasi, syarat-syarat pelarut yang baik serta keuntungan
PEMBAHASAN
1. Pengertian Maserasi
Sampel yang telah dihaluskan direndam dalam suatu pelarut organic selama
beberapa waktu. Kemudian disaring dan hasilnya dapat berupa filtrate. Proses
paling sederhana. Bahan jamu yang dihaluskan sesuai dengan syarat farmakope
1. Digesti
pada suhu 40-50 derajat celcius. Cara maserasi ini hanya dilakukan untuk
Dengan pe
lapisan-lapisan batas.
kecepatan difusi. Umumnya kelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu
dinaiikkan.
3. Remaserasi
cairan penyari pertama, sesudah dien dap tuangkan dan diperas, ampas
4. Maserasi melingkar
selalu bergerak dan menyebar. Dengan cara ini penyari selalu mengalir
aktifnya.
diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian.
yang sudah digiling kasar dengan pelarut dalam bejana pada suhu kamar
semua bagian tanaman yang dapat larut melarut dalam cairan pelarut.
Campuran ini kemudian disaring dan ampas yang diperoleh dipress untuk
Kriteria cairan penyari yang baik yaitu murah dan mudah diperoleh, stabil
secara fisika dan kimia, bereaksi netral, tidak mudah menguap dan tidak mudah
2007)
yang akan diekstraksi tidak harus dalam wujud serbuk yang halus, tidak
harus dalam wujud serbuk yang halus, tidak perlukan keahlian khusus dan
terjadinya residu pelarut di dalam ampas, serta mutu produk akhir yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
atau pengadukan pada temperatur ruangan atau kamar. (Depkes RI, 2000)
DAFTAR PUSTAKA