Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Gangguan penggunaan zat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku


yang disebabkan oleh penggunaan zat adiktif yang bekerja pada susunan saraf
pusat yang mempengaruhi tingkah laku, memori alam perasaan, proses pikir anak
dan remaja sehingga mengganggu fungsi social dan pendidikannya. Gangguan
penggunaan zat ini terdiri dari : penyalahgunaan dan ketergantungan zat.
Penyalahgunaan zat adiktif adalah suatu pola penggunaan yang bersifat
patologis, yang menyebabkan remaja mengalami sakit yang cukup berat dan
berbagai macam kesulitan, tetapi tidak mampu menghentikannya. Ketergantungan
zat adiktif adalah suatu kondisi cukup berat ditandai dengan adanya ketergantungn
fisik yaitu toleransi dan sindroma putus zat.
Penggunaan zat secara patologis dikelompokkan dalam dua kategori yaitu
penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat. Ketergantungan zat dalam DSM IV-
TR ditandai oleh adanya berbagai masalah yang berkaitan dengan konsumsi suatu
zat. Ini mencakup penggunaan zat yang lebih banyak dari yang dimaksudkan,
mencoba untuk berhenti, namun tidak berhasil, memiliki berbagai masalah fisik
atau psikologis yang semakin parah karena penggunaan obat, dan mengalami
masalah dalam pekerjaan atau dengan teman-teman.
Survei rumah tangga nasional tentang data penyalahgunaan obat tahun
2000 menemukan bahwa angka penggunaan obat terlarang pada populasi AS tetap
tidak berubah dari tahun 1999. Sekitar 14 juta orang/6,3% populasi berusia 12
tahun keatas melaporkan bahwa mereka pernah menggunaakn zat terlarang
setidaknya sekali dalam 30 hari sebelum wawancara survey tahun 2000. Diantara
populasi berusia 12 sampai 17 tahun, 9,7% merupakan pengguna zat terlarang di
tahun 2000, dibanding dengan 9,8% pada tahun 1999.
Berbagai bentuk resiko yang berhubungan dengan penyalahgunaan obat
antara lain intoksikasi, masalah medis sekunder, masalah psikiatrik sekunder,
resiko ketergantungan, gangguan dalam sosial, pekerjaan, pernikahan, dan
konsekuensi forensik

Anda mungkin juga menyukai