Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

“POLUSI UDARA”

Disusun oleh ;
Brama Adi Surya (20151010031113)
Bayu Aji Nugroho (201510100311126)
Bayu Brojo Mukti (201510100311128)
William Anggit Prakosa (201510100311130)
Yudi Febianto (201510100311144)
MH Iqbal Firdaus (201510100311154)

Universitas Muhammadiyah Malang


Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Pendidikan Bahasa Inggris
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Banyaknya kendaraan berbahan bakar fosil dan berbagai industri dikota-kota
membuat kualitas udara kota menurun dan membahayakankesehatan masyarakatnya. Warga
kota terlalu sibuk dengan segala aktifitasnya sehari-hari sehingga tidak bisa memikirkan
selain pekerjaannya. Kekurang pedulian masyarakat kota memperparah polusi udara di kota.
Dimulai dari asap kendaraan bermotor, asap dapur sampai cerobong-cerobong industri. Kita
sebagai penerus kehidupan umat manusia haruslah menjaga lingkungan kita tinggal yang kian
hari semakin rusah. Pencemaran udara di kota dapat ditanggulangi dengan menanam pohon,
pembuatan hutan kota dan lain-lain, sehingga terciptalah lingkungan yang nyaman dan sehat
untuk kita tinggali.

B. Rumusan Masalah
Setelah melihat pemaparan latar belakang diatas, kami merumuskan beberapa hal
yang dijadikan rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Apakah pengertian pencemaran udara ?
2. Apakah jenis-jenis dan penyebab utama terjadinya pencemaran udara ?
3. Seperti apakah dampak pencemaran udara, dan bagaimana cara mengatasinya ?

C. Tujuan Pembahasan
Menyadarkan masyarakat kota-kota besar Indonesia akan pentingnya udara yang
bersih dan sehat. Karena masyarakat kota kurang peduli terhadap lingkungan sekitanya. Pada
halnya polusi udara sendiri tercipta akibat kegiatan masyarakat kota itu sendiri sehingga tidak
ada pihak yang harus disalahkan atas polusi udara melainkan mansyarakat kota itu sendiri.
Jadi, tidak akan pernah berhasil pengurangan dampak polusi udara jika kita tidak bersama-
sama menanggulanginya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polusi Udara


Polusi Udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau
polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global.
2.2 Faktor – Faktor Polusi Udara

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder.

Primer, adalah suatu subtansi pencemaryang mana secara langsung


ditimbulkan dari sumber polusinya. Sebagai contoh, karbonmonoksida dari kebakaran
hutan
Sekunder, ialah pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemaran-
pencemaran primer yang terbentuk di atmosphere. Sebagai contoh, Pembentukan
ozon pada smog fotokimia.

Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks
global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg dipengaruhi;

Faktor manusia :Transportasi, industri, pembangkit listrik, pembakaran bahan


fosil

Faktor alami : Gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, sampah busuk,


gas vulkanik

Faktor lainya : Kebocoran gas, gas metana


2.3 Jenis-Jenis Polusi Udara

a. CO2 - zat ini banyak dihasilkan dari pabrik-pabrik, dimana mesin-mesin pabrik yang
menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara. Tidak hanya itu,
kendaran bermotor dan pembakaran kayu juga menghasilkan zat karbondioksida
b. CO - dihasilkan dari proses pembakaran mesin-mesin yang tidak sempurna, dari situ
proses pembakaran tersebut akan menghasilkan gas CO atau karbon monoksida yang
akan keluar sebagai pembakaran.
c. CFC - pada umunya gas ini digunakan untuk AC(Freon), pendingin di lemari es, dan
juga penyemprot rambut.gas ini dapat membumbung tinggi yang berdampak negative
pada lapisan ozon.Jika lapisan ozon ini rusak, dapat merusak bahkan mematikan
organisme di bumi akibat pengaruh cahaya UV(Ultraviolet).
d. SO, SO2 – dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosilseperti minyak bumi dan
batu bara. Ini dapat menyebabkan hujan asam yang sangat bebahaya dan berdampak
kematian pada hewan serta tumbuhan. Tidak hanya itu, hujan asam dapat merusak
pertanian, besi, dan logam.

2.4 Dampak Polusi Udara


 Dampak kesehatan : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit yang
sering muncul yang disebabkan oleh pencemaran udara. Yang termasuk didalamnya
ialah asm dan bronchitis.
 Dampak vegetasi : Dapat terganggu pertumbuhanya dan dapat terserah penyakit
seperti klorosis, nekrosis serta bitnik hitam
 Pemanasan global : Polusi juga ikut andil dalammenimbulkan dampak seperti :
a. Peningkatan suhu
b. Pencairan es di kutub
c. Perubahan iklim
d. Perubahan siklus hidup flora dan fauna

2.5. Cara MEnanggulangi Polusi Udara


a. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih
dan juga bebas dari polusi
b. Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan
c. Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara
bebas agar tidak terlalu membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus
dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah satu
limbahnya.
d. Tidak melakukan penggundulan hutan
e. Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang
ada di sekitar rumah dan juga dipinggir- pinggir jalan
f. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
g. Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak
membiarkan sampah berserakan
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan merupakan masalah nyata


terkait dengan urbanisasi/pembangunan. Untuk mengurangi dampak polusi udara
terhadap kesehatan masyarakat perkotaan dapat dilakukan dengan cara-cara yang
sudahdisebutkan dalam kajian pustaka. Dalam pelaksanannya harus bersama dengan
semua pihak yang terkait mulai dari Pemerintah, LSM dan masyarakat secara umum.

3.2. Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya
kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara,
misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak
membuang gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri,
dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai