I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.E
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 43 tahun
Alamat : Anjir
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 22 April 2018 Jam 20.30
Tanggal Pengkajian : 23 April 2018 Jam 13.15
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik & Hipertensi
No. RM : 14-47-xx
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada bagian kepala dan kepala terasa pusing ketika bangun,
kaki terasa kebas, badan terasa lemah dan kurang tahu tentang penyakit yang
dialaminya sekarang.
Genogram:
Keterangan:
Laki-laki :
Perempuan :
Klien :
Meninggal :
Tinggal serumah :
Keterangan Genogram :
Tn. M dan Ny.Z menikah dan melahirkan 3 anak yaitu Tn.A, Ny.E dan Tn.K, Tn. M
dan Ny.Z memiliki penyakit darah tinggi. Ny.E menikah dengan Tn.M dan melahirkan
6 orang anak yaitu Tn.R, Ny R, Ny.M, An.S, An.H, dan 1 orang bayi yang meninggal
dunia.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
TTV: TD: 160/90 mmHg, N:87 x/menit, R; 20x/menit, T: 36,5 0C. SpO2: 97%.
GCS E4 V5 M6 CRT: < 3 detik
Pasien mengeluhkan nyeri di bagian kepala
- P = Peningkatan tekanan Kranial
- Q = Seperti ditindih benda berat
- R = Kepala
- S = 5 ( 0-10 )
- T = Terus menerus
Pasien tampak memegangi kepalanya
Pasien tampak hanya bisa berbaring di tempat tidur
Pasien tampak lemah
Pasien mengatakan kakinya terasa kebas
Tingkat Kesadaran : Compus Mentis dengan GCS E 4 V 5 M 6
a. Membuka mata
1. Dengan rangsangan nyeri tidak membuka mata
2. Membuka mata dengan rangsangan nyeri tekan pada bola mata
3. Membuka mata dengan rangsangan suara (menyuruh pasien membuka
mata)
4. Spontan
b. Respon verbal/bicara
1. Tidak ada respon dengan adanya nyeri
2. Mengerang tidak ada kata-kata
3. Dapat mengucapkan kata-kata tapi tidak berupa kalimat dan tidak tepat
4. Dapat bicara dalam kalimat, tapi terdapat disorientasi waktu dan tempat
5. Baik, dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan tahu siapa ia, dimana
ia berada dan kapan
c. Respon motorik/gerakan
1. Tidak terdapat respon dengan rangsangan nyeri
2. Dengan rangsangan nyeri terdapat gerakan ekstansi
3. Dengan rangsangan nyeri terdapat gerakan fleksi
4. Dapat menghindar dari rangsangan nyeri
5. Mengetahui lokasi nyeri
6. Menuruti perintah
o Antropometri
BB : 50 kg
TB : 150 cm
BBI: 50 (kg)/ 1,5x1,5 = 22,2 kg/m2 (normal)
Ket:
BMI underweight : < 18,5 kg/m2
BMI normal : 18,5 – 24,5 kg/m2
BMI overweight : 25 – 29,9 kg/m2
BMI obesitas : > 30 kg/m2
2. Kulit
Keadaan umum kulit cukup bersih, tidak ada lesi/ulkus, kulit kering, mukosa bibir
lembab dan sedikit pucat, turgor kembali < 3 detik, tekstur kulit sedikit kasar dan
tidak ada kelainan pada kulit.
Paru
Inspeksi
- Terlihat dada kiri kanan simetris.
- Tidak ada traksi dinding dada.
- Tidak Menggunakan cuping hidung dan otot bantu nafas
Palpasi: teraba pergerakan dinding dada simetris dan tidak ada benjolan.
Perkusi: menimbulkan bunyi sonor.
Auskultasi: terdengar vesikuler dan tidak aa suar tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk normal, tidak ada lesi ataupun benjolan
Palpasi : tidak teraba adanya massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 8x /menit
5555 4444
5555 4444
Keterangan :
0 : Paralisis 1 : Ada kontraksi
2 : Menggeser 3 : Melawan gravitasi
4 : Melawan tahan ringan 5 : Melawan tahan kuat
2. Personal hygiene
Di rumah : mandi 2x/hari dan mampu sendiri personal hygiene
Di RS : butuh bantuan dalam personal hygiene dan tidak mampu
melakukan sendiri.
3. Nutrisi
Di rumah : frekuensi makan 3x sehari, jenis makanan nasi dan lauk- pauk, dan sayur.
Di RS : Pasien tidak ada makan selama di RS
4. Eliminasi
Di rumah : pola BAB normal 1x sehari, BAK 3-4x sehari
Di RS : tidak ada BAB selama di RS dan BAK 4-5 x/hari menggunakan pispot /
menggunakan pempers
5. Seksualitas
Klien berjenis kelamin perempuan dan sudah melahirkan 6 orang anak, tidak ada
gangguan seksualitas
6. Psikososial
Pasien hanya berharap agar cepat sembuh dan segera pulang ke rumah lebih nyaman
tinggal di rumah daripada di rumah sakit.
7. Spritual
Pasien mengatakan bahwa penyakit yang diderita sekarang adalah ujian dari tuhan.
Selama sakit klien tidak dapat menjalankan ibadah.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium (tanggal 22 April 2018) (Jam: 22:30:13)
No. Jenis Nilai rujukan
Hasil
1 WBC 10,32 [10^3/uL] 4,0-11,0
2 RBC 5,30 [10^6/uL] 4,0-5,0
3 HGB 11,4 g/dl 12,3-15,3
4 HCT 40,0 % 35-47
5 MCV 75,5 fl 80-96
6 MCH 21,5 pg 28-33
7 MCHC 28,5 g/dl 33-36
8 PLT 386 [10^3/uL] 150-400
9 RDW-SD 46,5 fl 35-56
10 RDW-CV 17,0 % 11-16
11 PDW 9,2 fl 15,0-17,0
12 MPV 8,8 fl 7,0-11,0
Kontraindikasi :
Lansia Ibu hamil Ibu menyusui Kanker
lambung Penyakit ginjal Mengonsumsi obat
non-steroid anti-inflamasi Sakit paru paru
Diabetes Masalah dengan sistem kekebalan
tubuh Porfiria akut (gangguan metabolisme
langka)
Piracetam 1 gr Piracetam Nootropik Indikasi : 2x1 Intravena
dan Pengobatan infark serebral amp
neurotonik
Kontra indikasi :
Hipersensitifitas terhadap piracetam
Gangguan ginjal berat
Lasix 20 mg furosemid Diuretik Indikasi : 2x1 Intra vena
Edema karena gangguan jantung, edema amp
yang berhubungan dengan gangguan ginjal
dan sirosis hati.
Kontraindikasi :
Pasien dengan gangguan defisiensi kalium,
glomerolunefritis akut, infisiensi ginjal akut,
wanit hamil, dan pasien hipersensitifitas
terhadap Foresemida
Aspilet 8 mg Asam Anti Indikasi : 2x1 Oral
Asetilsalisila trombotik pencegahan dan pengobatan berbagai tab
t keadaan trombosis atau agregasi platelet
(pembekuan darah) yang terjadi pada tubuh
terutama pada saat mengalami serangan
jantung atau pada penyakit jantung dan
pasca stroke.
Kontraindikasi :
penderita yang diketahui mempunyai
riwayat alergi atau hipersensitif terhadap
aspilet dan komponen Asam Asetilsalisilat
obat penderita yang diketahui mempunyai
riwayat penyakit asma penderita yang
diketahui mempunyai riwayat tukak
lambung atau penyakit maag penderita yang
diketahui mempunyai riwayat atau sering
mengalami perdarahan di bawah kulit
penderita yang diketahui mempunyai
penyakit kelainan pembekuan darah
terutama hemofilia dan trombositopenia
penderita yang diketahui sedang mendapat
pengobatan dengan terapi meggunakan
antikoagulan
Kontraindikasi :
Jangan menggunakan obat ini pada pasien
yang mempunyai riwayat hipersensitif
terhadap diltiazem atau obat-obat yang
termasuk golongan calcium channel blockers
lainnya.
Herbesser CD 200 (diltiazem) tidak boleh
diberikan pada penderita gagal jantung
kongestif, karena bisa menyebabkan
perburukan klinis.
Pasien yang mengalami syok kardiogenis
(sirkulasi darah yang tidak normal karena
ventrikel jantung tidak berfungsi optimal),
stenosis aorta (penyempitan pada saluran
keluar ventrikel kiri jantung), blokade AV
derajat 2 atau 3 (kecuali jika digunakan pacu
jantung), atau menderita angina yang tidak
stabil jangan menggunakan obat ini.
Kontraindikasi pada pasien penderita
sindrom penyakit sinus (sinus bradikardi,
sinus ares, sinus atrial)
Obat ini juga dikontraindikasikan untuk
penderita tekanan darah rendah (< 90/60
mmHg), ibu menyusui dan wanita hamil.
G. DATA FOKUS
Data Subyektif
- Klien mengatakan nyeri di bagian kepala
P : Peningkatan tekanan kranial
Q : nyeri seperti ditindih benda berat
R : nyeri dirasakan didaerah kepala
S : 5 (rentang 0-10)
T : dirasakan terus menerus
- Klien mengatakan kepalanya pusing ketika bangun
- Klien mengatakan tidak mau makan karena takut BAB
- Klien mengatakan kaki dan tangan kiri lemah (sampai melawan tekanan ringan)
- Klien mengatakan merasa kebas di bagian kaki
- Klien mengatakan kurang tau tentang penyakitnya
Data objektif :
- Klien tampak memegani area nyeri dikepala
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lemah
- Klien tampak hanya bisa berbaring di tempat tidur
- Konjungtiva anemis
- Klien imobilisasi
- Klien tidak menggunakan pempers
- Skala aktivitas: 3
- Skala otot:
5555 4444
5555 4444
- TTV :
TD: 160/90 mmHg, N:87 x/menit, R; 20x/menit, T: 36,50C. SpO2: 97%. GCS E4
V5M6 CRT: < 3 detik Hb: 11,4
- Lab: HB=11,4 g/dl
XI. ANALISIS DATA
No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 22-04-2018 DS: Peningkatan tekanan Nyeri akut (00132)
09.00 wita Klien mengatakan nyeri di bagian intrakranial
kepala
P: Peningkatan tekanan kranial
Q: nyeri seperti ditindih benda berat
R: nyeri dirasakan didaerah kepala
S: 5 (rentang 0-10)
T: dirasakan terus menerus
DO:
- Klien tampak memegangi area
nyeri dikepala\
- Klien tampak gelisah
- TTV:
TD: 160/90 mmHg, N:87 x/menit, R;
20x/menit, T: 36,50C. SpO2: 97%. GCS
E4 V5M6 CRT: < 3 detik Hb: 11,4
2. 22-04-2018 DS: Imobilitas Intoleransi
09.00 wita - Klien mengatakan kaki dan tangan aktivitas(00092)
kiri lemah (sampai melawan
tekanan ringan)
- Klien mengatakan merasa kebas di
bagian kaki
- Klien mengatakan kepalanya
pusing ketika bangun
DO:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak hanya bisa berbaring
di tempat tidur
- Konjungtiva anemis
- Klien imobilisasi
- Skala aktivitas: 3
- Skala otot:
5555 4444
5555 4444
TTV:
TD: 160/90 mmHg, N:87 x/menit, R;
20x/menit, T: 36,50C. SpO2: 97%. GCS E4
V5M6 CRT: < 3 detik Hb: 11,4
TTV:
TD: 160/90 mmHg, N:87 x/menit, R;
20x/menit, T: 36,50C. SpO2: 97%.
GCS E4 V5M6 CRT: < 3 detik Hb:
11,4
TTV:
TD: 160/90
mmHg, N:87
x/menit, R;
20x/menit, T:
0
36,5 C. SpO2:
97%. GCS E4
V5M6 CRT: < 3
detik Hb: 11,4
TTV:
TD: 140/80
mmHg, N:78
x/menit, R; 18
x/menit, T:
0
36,6 C. SpO2:
98%. GCS E4
V5M6 CRT: < 3
detik Hb: 11,4
Hari /Tanggal: Rabu, 25-04-2018
TTV:
TD: 140/80
mmHg, N:78
x/menit, R; 18
x/menit, T:
36,60C. SpO2:
98%. GCS E4
V5M6 CRT: < 3
detik Hb: 11,4