5, 2018
Abstrak
Vegetable leather merupakan salah satu produk makanan ringan dari hancuran (puree) yang dikeringkan. Produk ini
berbentuk lembaran tipis yang mempunyai konsistensi dan rasa khas tergantung dari jenis sayuran yang digunakan.
Tujuan dari percobaan pembuatan vegetable leather adalah untuk mengawetkan dan mengolah komoditas buah dan
sayur sesuai dengan kebutuhan agar selalu terjamin setiap saat serta untuk diversifikasi produk buah atau sayur. Prinsip
dari percobaan pembuatan vegetable leather adalah berdasarkan proses penghancuran sehingga menjadi bubur buah dan
pemasakan dengan penambahan sukrosa, dekstrin, CMC, dan asam sitrat serta dilakukan pencetakan dan pengeringan
sehingga didapatkan produk yang berkadar air rendah.
Abstract
Vegetable leather is one of the dried food products (puree) dried. This product is a thin sheet that has a consistency and
a distinctive taste depending on the type of vegetables used. The purpose of the experiment of making vegetable leather
is to preserve and process the commodities of fruits and vegetables in accordance with the need to always be guaranteed
at all times as well as to diversify fruit or vegetable products. The principle of vegetable leather production experiment
is based on the destruction process so that it becomes pulp of fruit and cooking with the addition of sucrose, dextrin,
CMC, and citric acid and is done by printing and drying to get low water content.
pembentukan gel dan menghindari pengkristalan gula. karboksil terpasang dan mungkin memiliki 4 sampai 36
Dan gula pasir untuk penambah cita rasa,aroma, karbon; Namun, kebanyakan dari mereka hanya
tekstur,dan sebagai pengawet. memiliki 12-18. Minyak adalah salah satu kelompok
Vegetable leather yaitu (sayuran berbentuk yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
lembaran) bergizi tinggi yang dibuat dari ekstrak wortel organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air,
dan ditambah dengan bahan pembantu lainnya. Produk tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya
ini berupa lembaran yang tipis, kering dan berwarna dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena
oranye. Apabila disiram dengan air panas atau dingin dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama
maka akan didapatkan tekstur yang kenyal dan elastis Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
untuk dibentuk atau dilipat serta empuk untuk digigit. triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Jadi
Dengan bentuk yang unik tersebut diharapkan akan minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil
diterima oleh konsumen anak-anak yang cenderung hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol
kurang menyukai konsumsi sayuran (Repositori IPB, (Anonim,2013)
2011).
Perubahan fisik dan kimia pada vegetable
leather yaitu jika suhu yang digunakan terlalu tinggi 3. Kesimpulan
akan menyebabkan case hardening yaitu suatu Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa
keadaan dimana bagian luar bahan menjadi keriput pada proses pembuatan vegetable leather dengan basis
dan keras, sedangkan air terperangkap di dalamnya. 150 gram diperoleh berat produk yaitu 38,08 gram, dan
Air ini tidak bisa menerobos bahan dengan proses difusi % produk adalah 25,39%. Sifat organoleptik terhadap
secara normal. vegetable leather berwarna orange, rasa sedikit asin,
Menurut SNI No.1718 tahun 1996 dikatakan aroma khas wortel, tekstur keras serta kenampakan tidak
bahwa syarat mutu fruit leather, vegetable leather atau menarik.
manisan adalah keadaan (kenampakan, bau, rasa dan
jamur) normal dan tidak berjamur, kadar air maksimal 4. Saran
25%, jumlah gula minimal 40%, tidak mengandung Sebelum praktikum, sebaiknya praktikan lebih
pemanis buatan, tidak ada benda asing, dan tidak ada memahami tiap prosedur yang akan dilakukan dan lebih
pencemaran dari mikroorganisme. Jika dibandingkan teliti setiap tahapannya, sehingga dpat meminimalisir
dengan SNI, maka vegetable leather yang dibuat di kesalahan.
laboratorium dapat dikatakan memenuhi syarat mutu
dari SNI baik dalam kenampakan, bau, rasa, ada
tidaknya jamur dan mikroorganisme, kadar air, dll. Daftar Pustaka
CCP pada proses pembuatan vegetable leather
yaitu pada saat pencampuran, CMC dan dekstrin Anonim, 2013, Jambu Biji, http://ms.wikipedia.org/.
terlebih dahulu harus dilarutkan dengan menggunakan
air untuk menghindari terbentuknya adonan bubur buah Akses: 14 April 2018.
yang menggumpal, sehingga pencampuran merata dan
diperoleh tekstur yang halus.. Suhu dan lama proses Anonim, 2013. Lemak dan Minyak.
pengeringan harus diatur dan disesuaikan untuk https://bisakimia.com/2013/01/20/lemak-dan-
menghindari terjadinya proses browning dan dapat minyak/. Akses : 14 April 2018
meyebabkan produk yang dihasilkan terlalu kering dan
keras karena hal tersebut tidak dikehendaki dan Repositori IPB, (2011). Vegetable Leather.
menyebabkan produk menjadi kurang baik, sehingga http://wortel-lembaran.innov.ipb.ac.id/2011/
nantinya tekstur menjadi keras dan terlalu kering. 10/12/pemanfaatan-wortel-sebagai-bahan-
Syarat bahan yang digunakan untuk produk baku-vegetable-leather-bergizi-tinggi/. Akses :
vegetable leather ini merupakan produk semi basah
14 April 2018
maka lebih baik menggunakan sayur atau buah-buahan
yang memiliki kandungan serat yang tinggi. Produk
leather dibuat dari buah-buahan atau sayuran yang
dihancurkan dan merupakan potongan-potongan atau
lembaran tipis yang mempunyai konsistensi khas serta
dapat bertahan selama berbulan-bulan (Anonim, 2013).
Perbedaan minyak dan gliserol
Gliserol adalah alkohol dengan tiga karbon, lima
hidrogen, dan tiga gugus hidroksil (-OH). Asam lemak
memiliki rantai panjang hidrokarbon dengan gugus
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.5, 2018
10
Sukrosa = x 150 = 15 gram
100
1
garam : x 150 = 1,5 gram
100
10
Maltodekstrin= x 150 = 15 gram
100
0,3
CMC= x 150= 0,45 gram
100
𝑤 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 38,08
% Produk = x 100 = x 100 = 25,39%
𝑤 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 150
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul III, No.5, 2018