Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dalam Ekosistem
fungsi
19 January 2015
Nitrogen merupakan komponen penting dari banyak molekul organik. Nitrogen adalah
tetap pada saat itu berubah menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh
organisme. Bakteri dan beberapa jamur memperbaiki nitrogen organik menjadi amonia
dan bakteri nitrifikasi mengoksidasi ke nitrat. Kacang lentil, apa ada yang tahu? Mengapa
kacang-kacangan penting untuk siklus biologis? Gas Nitrogen, seperti yang ditemukan di
atmosfer, tidak berguna bagi organisme.
Kacang-kacangan memiliki bakteri pada akar nodul mereka yang memperbaiki nitrogen.
Menempatkan kacang-kacangan ke dalam rotasi penanaman tumbuhan akan
mengurangi biaya pupuk dan membuat tanah dan tumbuhan sehat.
Fiksasi nitrogen
(a) asam nukleat mengandung nitrogen (b) molekul Klorofil mengandung nitrogen
Meskipun nitrogen adalah gas di atmosfer dengan kelimpahan yang tinggi, tetapi
tumbuhan tidak bisa menggunakannya secara langsung. Untuk menjadi berguna,
nitrogen harus “menetap,” atau diubah menjadi bentuk yang lebih berguna. Meskipun
beberapa nitrogen dirubah oleh petir atau ganggang biru-hijau, banyak yang diubah oleh
bakteri di dalam tanah. Bakteri ini akan menyatukan nitrogen dengan oksigen atau
hidrogen untuk sehingga terbentuk nitrat atau amonia (Gambar di bawah).
siklus nitrogen
Bakteri pengikat nitrogen baik hidup bebas atau dalam hubungan simbiosis dengan
tumbuhan polongan (kacang polong, kacang-kacangan, kacang tanah). Bakteri simbiotik
menggunakan karbohidrat dari tumbuhan untuk menghasilkan amonia yang berguna
untuk tumbuhan. Tumbuhan menggunakan nitrogen tetap ini untuk membangun asam
amino, asam nukleat (DNA, RNA), dan klorofil. Ketika kacang-kacangan ini mati, nitrogen
tetap mengandung menyuburkan tanah.
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di
udara menjadi amonia (NH3). Mikroorganisme yang memfiksasi nitrogen
disebut diazotrof. Milroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat
menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk fiksasi Nitrnitrogen biologis ini
dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
Mikroorganisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain: Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru
juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa
hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan
oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses nonbiologis, contohnya
sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di
atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman
polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai
nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium
mutualistik, yang hidup dalam nodul akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs.
Sebuah contoh dari hidup bebas bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi: Di bawah tekanan besar, pada suhu 600° C, dan dengan penggunaan
katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak
bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-
Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3),
yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang
melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan terutama
petir, dapat memfiksasi nitrogen.
Hasil penelitian tentang fiksasi N ini menunjukkan bahwa ada cukup banyak genera
bakteri yang dapat mem-fiksasi N termasuk spesies dari Bacillus, Clostridium, dan Vibrio.
Pada habitat perairan, cyanobacteria adalah kelompok utama yang melakukan fiksasi N
(Anabaena, Nostoc, Gloeotrichia, Oscillatoria, Lyngbya, dll). Komponen yang berperan
dalam fiksasi N di habitat perairan adalah heterocyst, tapi ada cyanobacteria yang tidak
memiliki heterocyst yang juga dpt fiksasi N. Fiksasi N memerlukan cukup banyak energi
dalam bentuk ATP dan koenzim.
Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion
nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang
mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui
rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan
kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan
klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen
dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium laangsungdari nodul. Hewan, jamur dan
organism heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan
molekul organik kecil.
Asimilasi merupakan Penyerapan dan penggabungan dengan unsur lain membentuk
zat baru dengan sifat baru. Senyawa Nitrat (NO3)– diserap oleh tumbuhan mengalami
proses asimilasi menjadi bahan penyusun organ pada tumbuhan. Tumbuhan sebagai
Produsen dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Nitrogen pada biomassa tumbuhan
masuk ke dalam proses biokimia pada manusia dan hewan. Jumlah relatif NO 3– dan
nitrogen organik dalam xylem bergantung pada kondisi lingkungan. Jenis tumbuhan yang
akarnya mampu mengasimilasi N, dalam cairan Xylem dijumpai banyak asam amino,
amide an urine, tidak dijumpai NH4+.
Sedangkan jika di dalm cairan xylem mengandung NO 3– berarti akar tumbuhan itu tidak
mampu mengasimilasi NO3–. Kalau dlam lingkungan perakaran NO3– terdapat dalam
jumlah besr, cairan xylem akan mengandung NO3– juga.
Reduksi Nitrogen
Reaksi kedua dari proses reduksi nitrat adalah pengubahan nitrit menjadi NH4. Nitrit yang
ada di sitosol diangkut ke dalam kloroplas di daun atau ke dalam proplastid di akar. Di
daun, reduksi NO2 menjadi NH4 memerlukan enam elektron yang diambil dari H2O pada
sistem pengangkutan elektron non siklik, pada kloroplas selama pengangkutan elektron
ini, cahaya mendorong pengangkutan elektron dari H2O ke feredoksin (fd). Proses
keseluruhan reduksi NO3– menjadi NH4 yaitu :
a. Reduksi Nitrat
NO3– + NADH -> NO2+ + NAD + H2O
Reaksi ini berlangsung di sitosol, enzim yang mengkatalis adalah nitrat reduktase, enzim
yang memindahkan dua elektron dari NADPH2, hasilnya adalah nitrite, NAD (NADP) dan
H2O. Nitrat reduktase adalh suatu enzim besar dan kompleks yang terdiri dari FAD, satu
sitokrom dan Molibdenum (Mo) yang semuanya akan tereduksi dan teroksidasi pada
waktu elektron diangkut dari NADH2 ke atom nitrogen dalm NO3
b. Reduksi Nitrit
NO2 + 3 H2O + 6 Fd +2 H+ + cahaya -> NH4+ + 1,5O2 +3 H2O + 6 Fd
Reaksi ini berlangsung di kloroplas (pada daun) atau pada proplastida (pada akar),
dengan enzim Nitrit reduktase. Meskipun Fd tereduksi merupakan donor elektron yang
khas bagi nitrit reduktase di daun.
Pengubahan NH4+ mejadi senyawa organik
NH4+ (ammonium) yang diserap langsung dari tanah atu yang dihasilkan oleh fiksasi
N2 tidak pernah dijumpai tertimbun dalam tubuh tumbuhan. Ammonium ini bersifat racun,
mungkin menghambat pembentukan ATP dalam kloroplas maupun dalam mitokndria.
Ammonium ini segera ditangkap oleh asam glutamat untuk menjadi glutamine dengan
enzim glutamine sintetase, glutamin direaksikan dengan asam α keto glutarat menjadi 2
molekul asam glutamate. Untuk reaksi ini juga diperlukan elektron yang bersal dari Fd
(dalam kloroplas) dan NADH atau NADPH2 dalam proplastida dari sel-sel non-
fotosintetik. Salah satu dari kedua glutamate yang terbentuk diperlukan untuk
mempertahankan reaksi 1, sedang glutamat yang kedua dapat berubah langsung
menjadi protein atau asam amino lain yang diperlukan untuk sintesis protein, klorofil,
asam nukleat dan lain-lain.
Selain membentuk glutamate, glutamine dapat memberikan gugus amide-nya kepada
asam aspartat untuk menjadi asparagin yang dikatalis oleh enzim asparagin sintetase.
Glutamin dan asparagin menjadi senyawa nitrogen organik pertama yang terbentuk,
selanjutnya gugus NH2dapat diberikan kepada α keto karboksilat, membentuk asam
amino. Proses ini dinamakan transaminasi. Dengan transaminasi berbagai asam amino
dapat dibuat, tergantung pada α keto karboksilatnya.