Selenium Sebagai Antioksidan
Selenium Sebagai Antioksidan
Antioksidan
Disusun oleh:
Kelompok 10
GSH-PX
2GSH + H2O2 GSSG + 2H2O
KESIMPULAN
Antioksidan adalah zat yang mampu menghambat proses oksidasi yang
diakibatkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah zat yang kehilangan satu
pasang electron bebasnya sehingga dapat membantu keseimbangan sistem tubuh.
Salah satu mineral yang bisa menjadi antioksidan adalah selenium. Selenium
memiliki enzim glutathione peroksidase yang dapat meregenerasi sel akibat
radikal bebas, yang mana mekanismenya adalah sebagai berikut:
GSH-PX
2GSH + H2O2 GSSG + 2H2O
Kekurangan selenium dapat menyebabkan beberapa penyakit degeneratif seperti:
Penyakit Jantung Koroner, Diabetes Melitus, dan Kanker, sedangkan kelebihan
selenium dapat menyebabkan selenosis.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset
Kesehatan Dasar, (Online) www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil
Riskesdas 2013.pdf diakses pada tanggal 31 Maret 2018
Kusmana, Felix. 2017. Selenium :Perananya dalam Berbagai Penyakit dan Alergi.
Universitas Udayana. Vol 44, No 4 (Online) www.kalbemed.com/.../21_251CPD-
Selenium- Peranannya%20dalam%20Berbagai%2 diakses pada tanggal 30 Maret
2018
Safitri, Bia dkk. 2013. Peran Selenium sebagai Antioksidan pada Dyspepsia
Fungsional Anak. The Journal of Medical School University of Sumatera Utara. Vol
46, No 1 (Online)
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jms/article/download/17911/7641 diakses pada
tanggal 30 Maret 2018
Sayuti, Kesuma dkk. 2015. Antioksidan Alami dan Sintetik. Andalas University Press
(Online) http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:FiM-
SL8K064J:repository.unand.ac.id/23714/1/Kesuma%2520Sayuti_Antioksidan%252
0Alami%2520dan%2520Sintetik%2520OK.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
diakses tanggal 1 April 2018.
Thomas, Liji. 2016. Selenium Toxicity, (Online) https://www.news-
medical.net/health/Selenium-Toxicity.aspx diakses pada tanggal 1 April 2018.