Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEBUTUHAN GIZI PADA BAYI DAN BALITA DI


PUSKESMAS SURADITA
TAHUN 2017

Oleh:

Aldina Eka Fitriana


Chendrawati Larenzo
Dewi Rahayu
Eka Kurnia Budiarti
Irma Siti Masruroh
Kamil Mursyid Shihab

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kebutuhan Gizi Pada Bayi dan Balita


Sub topik : Memberikan Makanan yang Baik
Sasaran : Orang tua yang mempunyai bayi dan balita
Tempat : Puskesmas Suradita
Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Desember 2017
Waktu :

I. TUJUAN
1.1 TUJUAN UMUM
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan Ibu-ibu yang mempunyai
anak bayi dan balita dapat mengerti dan memahami tentang gizi pada
bayi dan balita.

1.2 TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan sasaran dapat :
a. Mengetahui tentang pengertian gizi pada bayi dan balita
b. Mengetahui manfaat gizi pada bayi dan balita
c. Mengetahui sumber gizi yang baik
d. Mengetahui menu gizi seimbang pada bayi dan balita
e. Mengetahui penatalaksanaan gizi seimbang
f. Mengetahui zat gizi yang terkandung pada makanan
g. Mengetahui tips pada bayi dan balita yang susah makan
h. Mengetahui tentang cara memasak yang tepat
i. Mengetahui pengertian kurang gizi

II. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian gizi pada bayi dan balita
2. Manfaat gizi pada bayi dan balita
3. Sumber gizi yang baik
4. Menu gizi seimbang pada bayi dan balita
5. Penatalaksanaan gizi seimbang
6. Zat gizi yang terkandung pada makanan
7. Tips pada bayi dan balita yang susah makan
8. Tentang cara memasak yang tepat
9. Pengertian kurang gizi

III. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. MEDIA
1. PPT
2. Leafleat

V. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan.
b. Pelaksaanan penyuluhan di Puskesmas Suradita
c. Perencanaan pelaksanaan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta sangat antusias dengan materi penyuluhan.
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu-ibu yang mempunyai anak bayi dan balita mengerti dan
memahami tentang gizi pada bayi dan balita.
b. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 ibu

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 3 Menit Pembukaan:
a. Pembukaan Salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Relevansi c. Memperhatikan
d. Tujuan d. Memahami
2 10 Menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan tentang Menyimak dan
pengertian gizi pada bayi mendengarkan dengan baik
dan balita
b. Menjelaskan manfaat gizi
pada bayi dan balita
c. Menjelaskan sumber gizi
yang baik
d. Menjelaskan menu gizi
seimbang pada bayi dan
balita
e. Menjelaskan
penatalaksanaan gizi
seimbang
f. Menjelaskan zat gizi yang
terkandung pada makanan
g. Menjelaskan tips pada bayi
dan balita yang susah
makan
h. Menjelaskan tentang cara
memasak yang tepat
i. Menjelaskan pengertian
kurang gizi

3 5 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi penyuluhan
yang telah diberikan dan
mereview kembali kepada
peserta yang dapat mejawab
pertanyaan yang telah
diajukan.
4 2 menit Terminasi :
a. Mengucapkan terimakasih atasa. Mendengarkan
b. Menjawab salam
peran serta peserta yang hadir
dalam penyuluhan.
b. Mengucapkan salam penutup.
TINJAUAN TEORI

I. PENGERTIAN
Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi
secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi,
transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy (Proverawati,
Asfuah : 2010). Gizi menjadi bagian sangat penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan. Gizi didalamnya memiliki keterkaitan yang erat
dengan kesehatan dan kecerdasan. Oleh sebab itu, gizi menjadi salah satu
penentu kualitas sumber daya manusia. Status gizi yang baik pada balita
perlu mendapatkan perhatian lebih karena ketika status gizi balita buruk
dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan
berfikir dan tentu saja akan menurunkan produktivitas kerja. Jenis
makanan dan cara pemberiannya pun perlu sesuai dengan keadaaan
pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasanya. Sehingga,akan
diperoleh gizi yang seimbang untuk balita. Pada dasarnya, kebutuhan
kalori manusia bervariasi sesuai usia, jenis kelamin, aktivitas, berat
badan, tinggi badan dll.
Seperti yang diamanatkan dalam UUD no 4 th 1979 pasal 2 ayat 3
tentang kesejahteraan anak yang berbunyi “Anak berhak atas
pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa dalam kandungan maupun
sesudah dilahirkan”. Pasal ini mempunyai arti bahwa anak berhak
mendapatkan kasih sayang. Oleh karena itu sebagai orang tua harus
merawat dan menjaga buah hatinya dengan baik. Tingginya angka
kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-
negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. (Suhardjo;2007:vii)
Angka kematian bayi dan anak tersebut bisa saja disebabkan salah satu
faktornya yaitu tentang pemberian asupan gizi yang kurang memadai.
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini
mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan
ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak.
Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu
sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi
dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen
BKM, 2002). Gizi seimbang pada balita adalah susunan makanan sehari-
hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal balita.

II. MANFAAT GIZI

1) Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang


penyakit
2) Mempercepat pertumbuhan fisik
3) Untuk pengembangan otak dan mental anak
4) Memenuhi kebutuhan gizi balita
5) Balita menjadi lebih aktif dan bersemangat
6) Tidak mudah lelah

III. SUMBER GIZI


1) Nasi, roti, sereal, dan gandum (oat) mengandung karbohidrat yang
sangat tinggi, selain itu juga terdapat serat larut, protein nabati,
vitamin, dan mineral. Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber energi
bagi anak-anak untuk beraktivitas. Sumber karbohidrat lain yang
juga bisa kita kenalkan adalah kentang dan umbi-umbian (ubi jalar,
misalnya).
2) Ikan, daging, ayam, telur, dan kacang-kacangan merupakan sumber
protein yang berperan sebagai zat pembangun. Biasanya anak yang
kurang asupan protein hewani, akan terhambat proses pertumbuhan.
3) Sayur-sayuran dan buah mengandung serat yang sangat dibutuhkan
dalam proses pencernaan makanan. Fungsinya membantu kerja usus,
sehingga memudahkan buang air besar dan mencegah susah buang
air besar pada anak.
4) Keju dan yoghurt merupakan produk turunan dari susu. Semua
produk dari susu mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan
tulang dan sebagai pembentuk sel darah merah selain itu juga
mengandung mineral dan protein.
5) Mentega, margarin, dan minyak merupakan sumber lemak, selain
lemak bahan-bahan ini juga mengandung vitamin dan mineral.
Berfungsi sebagai sumber energi yang lebih efektif (dibandingkan
dengan karbohidrat dan protein) dan memberikan cita rasa enak.
Contoh sumber lemak yang sangat dianjurkan untuk batita adalah
unsalted butter (mentega tawar) dan minyak zaitun (olive oil) karena
kandungan minyak tak jenuhnya paling tinggi. Namun perlu juga di
catat, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang diproses dengan
mentega, margarin maupun minyak goreng dapat menyebabkan
kegemukan pada anak. Untuk mengatasinya, kita dapat memilih
sumber lemak baik/sehat atau kombinasikan gorengan dengan
sayuran yang mengandung serat karena serat dapat melunturkan
lemak dalam usus.

IV. MENU GIZI SEIMBANG PADA BAYI DAN BALITA


a) Gula dan Garam. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6
jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.
b) Porsi Makan. Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa.
Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi
dalam jumlah lebih kecil namun sering
c) Kebutuhan Energi dan Nutrisi. Bahan makanan sumber energi seperti
karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib
dikonsumsi anak setiap hari. Lakukan pengaturan agar semua sumber
gizi tersebut ada dalam menu sehari.
d) Susu Pertumbuhan. Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga
penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 ons per
hari. Susu pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas.

V. PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG


1. Makanan bayi usia 0-6 bln
Pertunbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung sampai
dewasa. Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah air susu ibu,
karena ASI memang diperuntukkan bayi-bayi yang khasiatnya sebagai
makanan pokok untuk bayi.
Keunggulan ASI dubanding susu sapi
a. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh
bayi dengan konsentrasi yamg sesuai dengan kebutuhan bayi
b. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana
laktosa ini dalam usus akan mengalami peragian hingga
membentuk asam laktat yang bermanfaat dalam usus bayi, yaitu:
1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis
2) Merangsang pertumbuhan mikroorganik yang dapat
menghasilkan berbagai asam organic dan mensintesa
beberapa jenis vitamin dalam usus
3) Memudahkan penyerapan protein susu
4) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral
c. ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi
d. ASI lebih aman dari kontaminasi karena diberikan langsung
e. Resiko alergi pada bayi kecil sekali
f. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih
saying antara ibu dan bayi
g. Suhu ASI sesuai dengan susu tubuh bayi
h. ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik
i. ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu
2. Umur 6-12 bln
a. Berikan air susu ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak.
b. Beriakan bubur nasi ditambah telur, ayam, ikan, tempe, tahu,
daging sapi, wortel, bayam, kacang hajau.
c. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari setiap kali makan
d. Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu
makan seperti : bubur kacang hijau, pisang, biscuit, naga sari,
dsb.

3. Pola pemberian makanan pada bayi usia 0-2 thn

UMUR MACAM MAKANAN PEMBERIAN DALAM


(BLN) SEHARI
0-6 ASI Sekehendak/setiap 2jam
6-8 ASI Sekehendak
Buah 1 kali
Bubur susu 2 kali
8-10 ASI Sekehendak
Buah 1 kali
Bubur susu 1 kali
Nasi tim saring 2 kali
10-12 ASI 1 kali
Buah 3 kali
Nasi tim saring 3 kali
12-24 ASI 2-3 kali
Buah 1 kali
Makanan seperti keluarga 3 kali
Makanan kecil 1 kali

Keterangan:
a) Makanan keluarga : mudah dicerna dan tidak pedas
b) Makanan kecil berupa biscuit, bubur kacang ijo dan lain-lain

4. Mengatur makanan anak usia 1-5 thn


Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan
kebutuhan prinsip sebagai berikut:
a. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari
makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
b. Berikan sumber protein nabati dan hewani
c. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenagi,
berikan makanan lain yang diterima anak.
d. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit
dan semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, dan sore
(pukul 16.00 WIB).

VI. ZAT GIZI YANG TERKANDUNG PADA MAKANAN


1) Air
Kebutuhan tubuh akan air merupakan urutan kedua setelah
kebutuhan oksigen. Fingsi dari air bermacam-macam. Air merupakan
komponen terpenting dari struktur tubuh dalam fungsinya sebagai
pelarut, maka air memainkan peranan dasar dalam reaksi seluler. Air
mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas yang dihasilkan pada
reaksi seluler dan mendistribusikannya keseluruh tubuh. Air penting
sebagai pelumas tubuh misalnya saliva, memungkinkan makanan
masuk ditelan.

2) Protein dan asam amino


Fungsi protein adalah:
a. Penunjang pertumbuhan, protein merupakan bahan padat utama
dari otot, organ dan grandula endokrin. Merupakan unsure utama
dari matrik tulang dan gigi, kulit, kuku, rambut, sel darah dan
serum.
b. Pengaturan proses tubuh, protein mempunyai fungsiyang sangat
kusus dalam pengaturan proses-proses tubuh misalnya, Hb
melakukan peeranan vital membawa oksigen ke jaringan.
c. Energi, Protein merupakan sumber energi potensial, setiap
gramnya menghasilkan 4Kkal (0.01MJ), jika protein digunakan
untuk energy maka tidak akan diapakai untuk kebutuhan sintesis.
Sumber Protein
a. Kandungan protein tinggi pada susu, daging, ikan, unggas, keju,
biji-bijian
b. Kandungan protein menengah pada telur, kacang-kacangan,
tepung, biji-bijian, susu cair.
c. Kandungan protein rendah sebagian besar pada buah-buahan dan
sayuran.
3) Lemak dan asam lemak
Fungsi utama lemak adalah memberikan energy, lemak bertindak
sebagai karir dari vitamin A,D,E,K yang larut dalam air dan
memberikan rasa yang menyenangkan dan memberikan perasaan
kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung.
Sumbeer makanan adalah baiksusus ASI dan sapi mengandung
sekitar 50 % kalori lemak. Sekitar 4% dari kalori total dalam ASI
diberikan oleh asamlinoleat. Sumber makanan lain adalah minyak,
mentega, margarine dan bumbu aselada yang merupakan sumber
lemak paling pekat.

4) Karbohidrat
Gula dan tepung merupakan sumber energy utama.
Fungsi karbohidrat:
a. Sebagai sumber energi
b. Sebagai aksi cadangan protein, jika terdapat defisiensi kalor
dalam diet maka akan digunakan jaringan adipose dalam protein.
c. Sebagai pengatur metabolisme lemak
d. Berperan dalam fungsi gastrointestinal, diduga laktosa
mempercepat pertumbuhuhan bakteri baik didalam ususu kecil
yang berfungsi untuk mensintesis vit B komplek dan Vit K.

Catatan :
1) Cucilah tangan sebelun menyuapkan makanan pada balita
2) Pakailah bahan makanan yang baik dan aman, peralatan mask
yang bersih, dan cara memasak yang benar

VII. TIPS UNTUK BAYI DAN BALITA SUSAH MAKAN


1) Jadi contoh yang baik. Makanlah bersama balita Anda, karena siapa
tahu balita bungkam karena melihat Anda tidak pernah makan, dan ia
meniru pola makan Anda yang sedang diet.

2) Pastikan bentuk penyajian makanan yang Anda berikan terlihat


menarik menurutnya. Bisa saja bentuknya membuat ia ingin
melahapnya.
3) Ajak ia saat proses pembuatan makanan dan biarkan dia membantu
Anda sebisanya. Misalnya mengambil lauknya sendiri.

4) Berikan makanan sesuai usianya. Mungkin Anda lupa, anak Anda


bukan bayi lagi, tapi masih memberinya bubur.

5) Sediakan makanan dalam jumlah kecil agar Anda tidak frustrasi bila
balita tak mau menghabiskannya.

6) Berikan alternatif makanan lain sebagai pengganti makanan yang


tidak ia sukai. Misalnya ia tak mau nasi, berikan mi atau roti. Bila
iahanya mau makan lauknya saja, sediakan di tempat yang mudah
dijangkau, agar ia bisa mengambilnya sewaktu-waktu ia ingin
makan. Jika anak susah makan buah kita dapat membuatnya dengan
variasi berbeda misalnya membuat sate buah

VIII. CARA MEMASAK YANG TEPAT


Cara memasak yang tepat perlu di perhatikan oleh ibu dalam dalam
melakukan pengelolahan makanan yang di konsumsi oleh tiap anggota
keluarga, adapun cara yang di anjurkan adalah merebus, mengukus,
menumis memanggang, membakar sampai makanan matang. Dalam
mengolah makanan harus di perhatikan jenis bahan makanan yang
ada,misalnya sayuran sebelum dipotong di cuci terlebih dahulu dan dalam
merebus atau mengukus tidak boleh dari 20 menit, sedangkan dalam
menggoreng ikan tidak boleh sampai kering. Hal ini di harapkan agar
kandungan yang bermanfaat bagi tubuh dalam makanan tidak hilang
sehingga kandungan makanan dapat berguna bagi tubuh.

IX. PENGERTIAN KURANG GIZI


Menurut Ngastiyah (2005), gizi kurang pada keadaan awalnya tidak
ditentukan kelainan biokimia tapi pada keadaan lanjut akan didapatkan
kadar albumin rendah, sedangkan globulin meninggi. Sedangkan menurut
Almatsier (2002), Gizi kurang disebabkan oleh kekurangan makanan
sumber energi secara umum dan kurang sumber protein.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Gizi kurang adalah
suatu keadaan yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kurang
sumber protein, penyerapan yang buruk atau kehilangan zat gizi secara
berlebih.

1) Penyebab kurang gizi


a. Kurang makan
b. Makanan yang tidak seimbang
c. Makan yang tidak teratur
d. Salah dalam mengolah makanan.

2) Tanda-tanda kurang gizi


a. Badan kurus
b. Kulit kering, kusam
c. Lemas dan pucat
d. Mata bengkak
e. Kaki dan tangan bengkak.

3) Akibat kurang gizi


a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Busung lapar
d. Kurang cerdas

Anda mungkin juga menyukai