Anda di halaman 1dari 3

Desain Kurikulum

Oleh : Putri Siti Nadhiroh


Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id

Pengertian Desain Kurikulum

1. Menurut Oemar Hamalik (1993) pengertian Desain adalah suatu petunjuk yang memberi
dasar, arah, tujuan dan teknik yang ditempuh dalam memulai dan melaksanakan kegiatan.
Fred Percival dan Henry Ellington (1984)
2. Menurut Nana S. Sukmadinata (2007:113) desain kurikulum adalah menyangkut pola
pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikulum.
3. Menurut Longstrteet (1993) Desain kurikulum ini merupakan desain kurikulum yang
berpusat pada pengetahuan (the knowledge centered design) yang dirancang berdasarkan
struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum
subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pengembangan intelektual siswa.
4. Bentuk-bentuk rancangan kurikulum yang dipakai di persekolahan : general statement,
course of study, specific teaching aids, descriptions of practice.
5. Macam-macam desain : the society-oriented curriculum, the child-centered curriculum, the
knowledge-centered curriculum, the electric curriculum, subject matter/diciplines, specific
competencies/technology, human traits/process, social functons/activities, individual needs
and interest/activities (Saylor, dkk)
6. Asumsi-asumsi yang melandasi desain : tujuan pendidikan, sumber tujuan, karakteristik
peserta didik, hakikat proses belajar, da tipe masyarakat yang dilayani.

Langkah Mendesain Kurikulum

1. Menentukan hal-hal esensial yang berkaitan dengan tujua pembelajaran dan domain.
2. Indetifikasi domain tujuan pembelajaran.
3. Identifikasi tipe peluang belajar yang mungkin.
4. Menentukan desain kurikulum yang cocok.
5. Menyiapkan desain kurikulum secara tentatif.
6. Identifikasi persyaratan implmentasi.

Prinsip-Prinsip dalam Mendesain Kurikulum

1. Desain kurikulum harus memudahkan dan mendorong seleksi serta pengembangan semua
jenis pengalaman belajar yang esensial bagi pencapaian prestasi belajar, sesuai dengan hasil
yang diharapkan.
2. Desain memuat berbagai pengalaman belajar yang bermakna dalam rangka merealisasikan
tujuan–tujuan pendidikan, khususnya bagi kelompok siswa yang belajar dengan bimbingan
guru;
3. Desain harus memungkinkan dan menyediakan peluang bagi guru untuk menggunakan
prinsip-prinsip belajar dalam memilih, membimbing, dan mengembangkan berbagai
kegiatan belajar di sekolah;
4. Desain harus memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengalaman dengan kebutuhan,
kapasitas, dan tingkat kematangan siswa
5. Desain harus mendorong guru mempertimbangkan berbagai pengalaman belajar anak yang
diperoleh diluar sekolah dan mengaitkannya dengan kegiatan belajar di sekolah.
6. Desain harus menyediakan pengalaman belajar yang berkesinambungan, agar kegiatan
belajar siswa berkembang sejalan dengan pengalaman terdahulu dan terus berlanjut pada
pengalaman berikutnya.
7. Kurikulum harus di desain agar dapat membantu siswa mengembangkan watak, kepribadian,
pengalaman, dan nilai-nilai demokrasi yang menjiwai kultur.
8. Desain kurikulum harus realistis, layak, dan dapat diterima.

Karakteristik Desain Kurikulum

Desain Kurikulum “Subject Matter/Discipline”

1. Asumsi-asumsi : tujuan (melatih peserta didik menggunakan ide-ide), sumber tujuan


(pendidikan klasik), karakteristik peserta didik (anak sebagai tabung kosong), hakekat
pembelajaran (ekspositorik dan inkuiri)
2. Ciri-ciri umum : berdasarkan atas suatu struktur ilmu, pola kerja mekanik, dan
memperhatikan isi dan proses belajar
3. Komponen-komponen : tujuan (mengemukakan ide-ide), materi (struktur disiplin ilmu),
proses pembelajaran (ekspositorik dan inkuiri), evaluasi (bervariasi sesuai tujuan dan sifat
mata pelajaran)
4. Kelebihan : cocok di PT, logis dan sistematis, dan isi komprehensif.
5. Kelemahan : mengabaikan karakter peserta didik dan kurang memperhatikan proses.

Desain Kurikulum “Specific Competencies/Technology”

1. Asumsi-asumsi : tujuan (mengubah perilaku yang teramati dan terukur), sumber tujuan
(pendidikan berbasis kompetensi), kaakteristik peserta didik (anak sebagai individu yang
aktif), hakekat pembelajaran (pembelajaran individual)
2. Ciri-ciri umum: berdasarkan atas suatu kompetensi tertentu, pola kerja sistematik, dan
memperhatikan kinerja dan proses beajar.
3. Komponen-komponen : tujan (mengubah perlaku sesuai kebutuhan masyarakat), materi
(kompetensi), proses pembelajaran (individual), evaluasi (berbasis kinerja)
4. Kelebihan : efisien dan efektif, penguasaan materi terjamin, dan akuntabilitas terpenuhi.
5. Kelemahan : metode cenderung seragam, kurang mampu memenuhi semua kebutuhn siswa,
transfer of learning result lemah, sulit diterapkan untuk pembelajaran afektif

Desain Kurikulum “Human Traits/Process”

1. Asumsi-asumsi : tujuan (mengembangkan sifat kepribadian peserta didik), sumber tujuan


(pendidika nilai), karakteristik peserta didik (pribadi yang unik), hakekak pembelajaran (value
clarification)
2. Ciri-ciri umum: berfokus pada sifat kepribadian, individual experience, dan pengembangan
diri
3. Komponen-komponen : tujuan (pengembangan kepribadian), materi (nilai-nilai moral),
proses pembelajaran (latihan inkuiri), evaluasi (tindakan)
4. Kelebihan : pengembangan sifat kritis
5. Kelemahan : sulit dilakukan dipengaruhi pengalaman individual secara total, sulit melihat
dampaknya, dan tak ada dukungan publik

Desain Kurikulum “Social Functions”

1. Asumsi-asumsi : tujuan (pengembangan masyarakat demokratis), sumber tujuan (problem


masyarakat), karakteristik pesrta didik (warga masyarakat yang baik), hakekat pembelajaran
(masyarakat demokratis)
2. Ciri-ciri umum : berakar pada masyarakat/problem masyarakat
3. Komponen-komponen : tujuan (masyarakat demokratis), materi (kebutuhan masyarakat),
proses pembelajaran (problem solving), evaluasi (authentic assessment)
4. Kelebihan : siswa peka dan kritis terhadap masalah masyarakat
5. Kekurangan : pengembangan materi kurang memperhatikan struktur ilmu, kurang cocok
untuk pengembangan ilmuwan

Desain Kurikulum Desain Kurikulum Individual Needs And Interests “Individual Needs And
Interests”

1. Asumsi-asumsi : tujuan (pengembangan potensi anak secara individual), sumber tujuan


(pendidikan progresivism), karakteristik peserta didik (pribadi yang unik), hakekat
pembelajaran (problem solving)
2. Ciri-ciri umum : berdasarkan atas kebutuhan individu, fleksibel, dan membantu siswa secara
individual
3. Komponen-komponen : tujuan (pengembangan potensi anak secara individual), materi
(kebutuhan individual), proses pembelajaran (problem solving), evaluasi (tes dan non tes)
4. Kelebihan : memenuhi kebutuha individual
5. Kelemahan : tidak mampu memenuhi semua tujuan masyarakat

Sumber : https://dhyrahcahayacinta.wordpress.com/2013/04/20/makalah-desain-kurikulum/

Anda mungkin juga menyukai