1. Menurut Oemar Hamalik (1993) pengertian Desain adalah suatu petunjuk yang memberi
dasar, arah, tujuan dan teknik yang ditempuh dalam memulai dan melaksanakan kegiatan.
Fred Percival dan Henry Ellington (1984)
2. Menurut Nana S. Sukmadinata (2007:113) desain kurikulum adalah menyangkut pola
pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikulum.
3. Menurut Longstrteet (1993) Desain kurikulum ini merupakan desain kurikulum yang
berpusat pada pengetahuan (the knowledge centered design) yang dirancang berdasarkan
struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum
subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pengembangan intelektual siswa.
4. Bentuk-bentuk rancangan kurikulum yang dipakai di persekolahan : general statement,
course of study, specific teaching aids, descriptions of practice.
5. Macam-macam desain : the society-oriented curriculum, the child-centered curriculum, the
knowledge-centered curriculum, the electric curriculum, subject matter/diciplines, specific
competencies/technology, human traits/process, social functons/activities, individual needs
and interest/activities (Saylor, dkk)
6. Asumsi-asumsi yang melandasi desain : tujuan pendidikan, sumber tujuan, karakteristik
peserta didik, hakikat proses belajar, da tipe masyarakat yang dilayani.
1. Menentukan hal-hal esensial yang berkaitan dengan tujua pembelajaran dan domain.
2. Indetifikasi domain tujuan pembelajaran.
3. Identifikasi tipe peluang belajar yang mungkin.
4. Menentukan desain kurikulum yang cocok.
5. Menyiapkan desain kurikulum secara tentatif.
6. Identifikasi persyaratan implmentasi.
1. Desain kurikulum harus memudahkan dan mendorong seleksi serta pengembangan semua
jenis pengalaman belajar yang esensial bagi pencapaian prestasi belajar, sesuai dengan hasil
yang diharapkan.
2. Desain memuat berbagai pengalaman belajar yang bermakna dalam rangka merealisasikan
tujuan–tujuan pendidikan, khususnya bagi kelompok siswa yang belajar dengan bimbingan
guru;
3. Desain harus memungkinkan dan menyediakan peluang bagi guru untuk menggunakan
prinsip-prinsip belajar dalam memilih, membimbing, dan mengembangkan berbagai
kegiatan belajar di sekolah;
4. Desain harus memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengalaman dengan kebutuhan,
kapasitas, dan tingkat kematangan siswa
5. Desain harus mendorong guru mempertimbangkan berbagai pengalaman belajar anak yang
diperoleh diluar sekolah dan mengaitkannya dengan kegiatan belajar di sekolah.
6. Desain harus menyediakan pengalaman belajar yang berkesinambungan, agar kegiatan
belajar siswa berkembang sejalan dengan pengalaman terdahulu dan terus berlanjut pada
pengalaman berikutnya.
7. Kurikulum harus di desain agar dapat membantu siswa mengembangkan watak, kepribadian,
pengalaman, dan nilai-nilai demokrasi yang menjiwai kultur.
8. Desain kurikulum harus realistis, layak, dan dapat diterima.
1. Asumsi-asumsi : tujuan (mengubah perilaku yang teramati dan terukur), sumber tujuan
(pendidikan berbasis kompetensi), kaakteristik peserta didik (anak sebagai individu yang
aktif), hakekat pembelajaran (pembelajaran individual)
2. Ciri-ciri umum: berdasarkan atas suatu kompetensi tertentu, pola kerja sistematik, dan
memperhatikan kinerja dan proses beajar.
3. Komponen-komponen : tujan (mengubah perlaku sesuai kebutuhan masyarakat), materi
(kompetensi), proses pembelajaran (individual), evaluasi (berbasis kinerja)
4. Kelebihan : efisien dan efektif, penguasaan materi terjamin, dan akuntabilitas terpenuhi.
5. Kelemahan : metode cenderung seragam, kurang mampu memenuhi semua kebutuhn siswa,
transfer of learning result lemah, sulit diterapkan untuk pembelajaran afektif
Desain Kurikulum Desain Kurikulum Individual Needs And Interests “Individual Needs And
Interests”
Sumber : https://dhyrahcahayacinta.wordpress.com/2013/04/20/makalah-desain-kurikulum/