Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TRANSPORT

AISYAH SYAHRIAR
AULIA RAHMA SUDIRMAN
APRI YUDHATAMA R
1.Jelaskan tentang transmisi/ transport dalam telekomunikasi
2. Jelaskan tentang SDH
3. Jelaskan tentang DWDM

Pembahasan :
1. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke
tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘Telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh dapat
dibedakan atas tiga :
1. Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan
penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang
sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
2. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan
penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh : Telepon dan VOIP.
3. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half
Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap
berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room
Jaringan telekomunikasi adalah segenap perangkat telekomunikasi yang dapat
menghubungkan pemakaiannya (umumnya manusia) dengan pemakai lain, sehingga kedua
pemakai tersebut dapat saling bertukar informasi (dengan cara bicara, menulis, menggambar atau
mengetik ) pada saat itu juga.
Jaringan telekomunikasi terdiri atas dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Perangkat transmisi
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempaat ketempat yang lain (baik
dekat, maupun jauh). Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optik maupun udara,
tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada beberapa banyak
tempat yang saling dihubungkan.
2. Perangkat penyambungan (switching)
Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai seperti
yang diinginkannya. Perangkat penyambungan disebut masih menggunakan sistem manual bila
diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan pemakai dengan pemakai lain yang
diingininya.
3. Terminal
Terminal adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia atau
lainnya) menjadi sinyal elektrik atau elektromagetik atau cahaya.
Ini diperlukan karena perangkat transmisi yang mampu menyampaikan informasi tersebut dari satu
tempat ketempat yang lain yang umumnya tidak dekat dalam waktu cepat, memang
mempersyaratkan agar sinyal informasi diubah menjadi sinyal listrik (untuk dilewatkan kabel) atau
menjadi sinyal elektromagnetik (untuk dilewatkan udara) atau menjadi sinyal cahaya (untuk
dilewatkan serat optik).
Perangkat dan media transmisi sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan
terminal disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses Tembaga). Untuk sistem analog,
biasanya jaringan kabel lokal menyediakan transmisi kanal telepon analog 4 kHz untuk setiap
saluran pelanggan. Untuk ISDN, biasanya berupa kabel serat optik. Perangkat dan media transmisi
sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan perangkat penyambungan di tempat
lain disebut jaringan penghubung atau jaringan interlokal. Jaringan penghubung biasanya berupa
jaringan radio gelombang mikro, komunikasi satelit atau kabel serat optik.
Perangkat penyambungan disebut juga sebagai sentral. Karena jenis komunikasi yang paling awal
yang dilayani sentral adalah komunikasi telepon maka selanjutnya kita sebut sentral telepon.
TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan secara fisik dapat dibagi 4 secara umum, yaitu :
1. Jaringan Mata Jala
2. Jaringan Bintang
3. Jaringan Bus
4. Jaringan Ring

2. Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan teknologi yang mempunyai struktur


transport secara hierarki dan didesain untuk mengangkut informasi (payload) yang disesuaikan
dengan tepat dalam sebuah jaringan yang telah ditetapkan oleh ITU-T G.707. Transmisi sinkron
digital merupakan proses multiplex sinyal tributari secara multiplexing sinkron yang rekontruksi
sinyalnya melalui elemen jaringan SDH yaitu : Terminal Multiplexer, Add/Drop Multiplexer
(ADM) atau Digital Cross-Connect (DXC) dan akhirnya ditransmisikan melalui jaringan optik
Akibat kebutuhan penyaluran kanal yang semakin besar, maka dilakukan proses multiplexing
secara bertingkat (hierarchy). Beberapa tingkat yang dibutuhkan bergantung pada berapa banyak
kanal yang akan ditransmisikan. Hierarchy multiplex SDH yaitu :
 STM-1 (Syncronous Transport Module – 1)
 STM-4 (Syncronous Transport Module – 4)
 STM-16 (Syncronous Transport Module – 16)
 STM-64 (Syncronous Transport Module – 64)
Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan hierarchy multiplex yang berbasis pada
transmisi sinkron dan mempunyai struktur transport yang didesain untuk mengangkut informasi
dalam sebuah jaringan transmisi. Dalam SDH ada integrasi dari berbagai tipe peralatan yang
berbeda-beda yang mampu memberikan kebebasan baru dalam perancangan jaringan.

Keunggulan SDH :
SDH memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan PDH, yaitu:
 Standard internasional untuk bit rate di atas 140 Mbit/s
 Line code untuk transmsi terstandarisasi dan dapat digunakan oleh bermacam-macam
merek
 Struktur frame identik di tiap tingkatan
 Dengan adanya pointer maka akses ke kanal tertentu dimungkinkan sehingga sangat
menguntungkan pada penerapan teknik percabangan ADM
 Adanya bit Overhead
 Dapat mentransmisikan sinyal PDH

Kelemahan SDH :
Di samping memiliki keunggulan, SDH juga memiliki kelemahan yaitu :
 System tidak sederhana/kompleks
 Jika digunakan untuk menyalurkan sinyal PDH maka kapasitasnya berkurang
 Sinyal Clock Eksternal

Struktur Frame SDH

Struktur frame terendah yang didefinisikan dalam standar SDH adalah STM-1 (Synchronous
Transport Module level 1) dengan laju bit 155,520 Mbit/s (155 Mbps). Ini berarti STM-1 terdiri
dari 2430 byte dengan durasi frame 125μ s. Bit rate atau kecepatan transmisi untuk level STM-N
yang lebih tinggi juga telah distandarisasi sebagai kelipatan bulat (1, 4, 16 dan 64) dari N x
155,520 Mbps.

Frame STM-1 tersusun atas 9 baris, setiap baris terdiri dari 270 kolom (1 kolom = 1 byte).
Sembilan byte pertama pada setiap baris terdiri dari daerah Section Overhead, sedangkan byte
sisanya adalah daerah informasi (payload). Transmisi dilakukan baris per baris, dimulai dari byte
teratas sebelah kiri dan diakhiri oleh byte terbawah sebelah kanan. Struktrur frame STM-1 yang
membawa payload dalam VC-4.

Bagian Section Overhead sebagai sinyal manajemen terdiri dari RSOH (Regenerator Section
Overhead), MSOH (Multiplex Section Overhead) dan AU pointer[5]. RSOH berfungsi untuk
pengendalian pengiriman informasi dari satu node ke node berikutnya dalam jaringan SDH.
Semua elemen jaringan SDH berakhir pada RSOH. Sedangkan MSOH mengontrol setiap section
antara node elemen jaringan SDH kecuali regenerator dan mengendalikan perantaraan transmisi
antara dua elemen multiplekser yang berdekatan atau sejajar.

Pada sistem multiplex hierarchy terdapat 7 orde, yaitu :


1. Orde I : 2.048 Kbps / 2 Mbps ( PCM 30 )
2. Orde II : 8.448 Kbps / 8 Mbps
3. Orde III : 34.268 Kbps / 34 Mbps
4. Orde IV : 139.264 Kbps / 140 Mbps setara dengan 155 Mbps ( STM- 1 )
5. Orde V : 622.08 Kbps ( STM- 4 )
6. Orde VI : 2.5 Gbps ( STM- 16 )
7. Orde VII : 10 GBps ( STM- 64 )

- Container ( C ) adalah pembawa sinyal informasi dan memiliki kapasitas yang berbeda - beda
yang membuatnya sesuai dengan beberapa jenis bit rate dari sistem PDH

- Virtual Container ( VC ) merupakan gabungan dari Container dan Path Overhead. Dalam POH
terdapat bit - bit yang berfungsi memonitor dan mengendalikan Container selama proses tranmisi
dari Transmitter dan Receiver

- Tributary Unit ( TU ) adalah Virtual Container yang telah ditambahi oleh Tributary Unit Pointer.

- Tributary Unit Group ( TUG ) adalah wadah yang mengumpulkan satu atau beberapa Tributary
Unit untuk kemudian dimuat ke dalam suatu lokasi yang telah ditetapkan ke dalam Playload.
Beberapa Tributary Unit terlebih dahulu digabung menjadi satu dengan sistem multiplexing bit
per bit dan dimasukkan ke dalam Tributary Unit Group.

- Adminidtrative Unit ( AU ) adalah struktur informasi yang memberikan fungsi adaptasi antara
Higher Path Layer dan multiplex Section Layer. Administrative Unit merupakan bagian dari frame
STM- 1

-Administrative Unit Group ( AUG ) adalah beberapa Administrative Unit dapat disusun menjadi
gabungan Administrative Unit Group dan Section Overhead membentuk frame STM- 1 yang
merupakan hierarchy dasar sistem multiplex SDH.
3. Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) merupakan teknologi terbaru dalam telekomunikasi
dengan media kabel serat optik. Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) merupakan suatu
metode penggabungan sinyal-sinyal optik dengan panjang gelombang operasi yang berbeda-beda yang
ditransmisikan kedalam sebuah serat optik tunggal dengan memperkecil spasi antar kanal sehingga terjadi
peningkatan jumlah kanal yang mampu dimultipleks.

Pada sisi yang lain DWDM merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan saat ini untuk memenuhi
kebutuhan kapasitas, biaya, quality of service, dan service convergence pada jaringan dari service ke core.
Transponder akan mengubah sinyal yang masuk baik dari router, switch, SDH menjadi sinyal dengan
frekuensi dan panjang gelombang tertentu (coloured interface). Dengan menggunakan DWDM, efisiensi
dari segi serat optik dan segi operasional dapat diperoleh. Contoh kasus, apabila dibutuhkan penambahan
link baru, pada DWDM hanya dibutuhkan satu serat optik pada awal pembuatan sehingga cost dapat
dikurangi. Selain itu, untuk mencapai jarak yang jauh hanya dibutuhkan satu perangkat amplifier saja.

Elemem Jaringan DWDM


Dalam aplikasi DWDM terdapat beberapa elemen yang memiliki spesifikasi khusus disesuaikan
dengan kebutuhan sistem. Elemen tersebut adalah :
1. Wavelength Multiplexer/Demultiplexer
Wavelength Multiplexer berfungsi untuk memultiplikasi kanal-kanal panjang gelombang optik
yang akan ditransmisikan dalam serat optik. Sedangkan wavelength demultiplexer berfungsi
untuk mendemultiplikasi kembali kanal panjang gelombang yang ditransmisikan menjadi kanal
kanal panjang gelombang menjadi seperti semula.
2. OADM (Optical Add/Drop Multiplexer)
Diantara titik multiplexing dan demultiplexing dalam sistem DWDM merupakan daerah dimana
berbagai macam panjang gelombang berada, pada beberapa titik sepanjang span ini sering
diinginkan untuk dihilangkan atau ditambah dengan satu atau lebih panjang gelombang. OADM
(Optical Add/Drop Multiplexer) inilah yang digunakan untuk melewatkan sinyal dan melakukan
fungsi add and drop yang bekerja pada level optik.
3. OXC (Optical Cross Connect)
Perangkat OXC (Optical Cross Connect) ini melakukan proses switching tanpa terlebih dahulu
melakukan proses konversi OEO (Optik-elektrooptik) dan berfungsi untuk merutekan kanal
panjang gelombang. OXC ini berukuran NxN dan biasa digunakan dalam konfigurasi jaringan
ring yang memiliki banyak node terminal.
4. OA (Optical Amplifier)
Merupakan penguat optik yang bekerja dilevel optik, yang dapat berfungsi sebagai pre-amplifier,
in line-amplifier dan post-amplifier

Tipe DWDM dan Alokasi ITU-T Band di DWDM


Dilihat dari jarak bentangan optic dari satu node DWDM ke node lainya bisa dibagi menjadi tiga
jenis yaitu:
1. LH (Long Haul) sampai dengan 80 Km dan mempunyai 22 dB loss (0.28 x 80 = 22.4 dB)
2. VLH (Very Long Haul) sampai dengan 120 Km dan mempunyai 33 dB loss
3. ULH (Ultra Long Haul) sampai dengan 160 Km dan mempunyai 44 db loss

Sedangkan alokasi ITU-T Band untuk DWDM diatur pada range wavelenght berikut:
1. C band (Blue) - 1530 – 1542 ŋm
2. C band (Red) - 1547 – 1560 ŋm
3. L band 1560 – 1620 ŋm
4. Optical Supervisory band – 1500 – 1520 ŋm

Keuntungan menggunakan teknologi DWDM :

1. Mampu untuk memenuhi kebutuhan kapasitas jaringan dimasa depan


2. Dapat mengakomodasi layanan baru dan transparansi terhadap format sinyal dan protocol
jaringan.
3. Mampu untuk diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi jarak jauh(long haul)
4. Dapat menyediakan kebutuhan Bandwidth yang sangat cepat
5. Teknologi DWDM dapat mentransmisikan banyak panjang gelombang(λ) dalam satu fiber
6. Penghematan biaya (low cost) dalam pembangunan infrastruktur jaringan fiber optic

Anda mungkin juga menyukai