Anda di halaman 1dari 5

ENZIM KATALASE

A. Tujuan
Mengamati hasil rekasi dan mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada hati ayam
dan kentang.

B. Dasar teori
Enzim adalah biokatalisator, yang artinya dapat mepercepat reaksi-reaksi bilogi tanpa
mengalami perubahan struktur kimia. Berdasarkan penelitian-penelitian selanjutnya, di peroleh
kesimpulan bahwa suatu protein molekul besar yang bobot molekulnya ribuan. Sebagai contoh,
enzim katalase memiliki bobot molekul 248.000, sedangkan enzim urease memiliki bobot
molekul 438.000. dapat di ketahui pula bahwa enzim terdiri atas bagian yang berupa protein dan
bagian lain yang bukan protein. Bagian yang berupa protein biasanya bersifat termolabil atau
tidak tahan panas, yang di sebut apoenzim. Bagian yang bukan protein adalah bagian yang aktif
dan diberi nama gugus prostetik, biasanya berupa logam seperti besi, tembaga, seng, atau suatu
bahan senyawa organik yang mengandung logam.apoenzim dan gugus prostetik merupakan suatu
kesatuan yang di sebut holoenzim.
1. Cara kerja enzim
Banyak enzim yang dapat bekerja bolak-balik. Enzim dapat mengubah substrat menjadi hasil
akhir. Sebaliknya, enzim juga dapat mengembalikkan hasil akhir menjadi substrat jika
lingkungannya berubah. Contohnya enzim lipase dapat berfungsi sebagai katalisator dalam
perubahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim lipase juga dapat mengubah kembali
gliserol dan asam lemak menjadi lemak(lipid).
Enzim bekerja spesifik, artinya enzim mempunyai fungsi yang khusus. Untuk perubahan zat
tertentu, di perlukan enzim tertentu. Jika enzimnya berbeda, maka hasil akhirnya berbeda pula.
Contohnya pada pemecahan rafinosa (suatu trisakarida) yang di lakukan oleh enzim sukrase, akan
terurai menjadi melibiosa dan fruktosa. Akan tetapi, apabila di lakukan oleh enzim emulsion,
rafinosa akan terurai menjadi sukrosa dan galaktosa. Cara kerja enzim ada dua macam, yaitu
dengan model kunci gembok dam induksi pas.
a. Kunci Gembok (lock dan key)
Enzim dimisalkan sebagai gembok, karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat
berikatan dengan substrat. Bagian tersebut di sebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai
kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim(gembok).
b. Induksi Pas (induced fit)
Pada model ini, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat.
Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai seitar 0oC, namun enzim
tidak rusak. Jika suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu
endah, namun dapat rusak di atas suhu 50oC.
2. Nomenklatur dan klasifikasi enzim
Enzim di beri nama dengan menambah akhiran –ase pada nama substrat yang di ubah
oleh enzim tersebut. Misalnya substrat maltose di ubah oleh enzim maltase menjadi glukosa;
enzim yang mengubah karbohidrat merupakan kelompok karbohidrase. Apakah nama enzim
yang mengubah protein dan laktat ?
Ada pula nama enzim yang tidak berakhiran –ase, misalnya pepsin, tripsin, ptyalin, dan
erepsin.
Berdasarkan peristiwanya yang terjadi di dalam suatu reaksi, maka enzim dapat di
golongkan menjadi dua golongan.
a. Golongan hidrolase, yaitu enzim yang dengan penambahan air atau dengan adanya air
dapat mengubah suatu substrat menjadi hasil akhir, misalnya karboksilase, protease, dan
lipase.
b. Golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecah ikatan C – C atau C – N.
Contohnya enzim-enzim peroksidase, dehidrogenase, katalase, karboksilase, dan
transaminase.
Dengan berkembangnya ilmu genetika dan dilakukannya berbagai percobaan di
bidang ini, dapat dibuktikan bahwa pembentukan enzim atau kelompok enzim diatur oleh
gen atau kelompok gen dalam kromosom. George Beadle dan Edward Tatum mendapat
hadiah Nobel pada tahun 1958 atas jasa mereka menemukan gen pengendali sintesis
protein dan enzim, yang di simpulkan dalam suatu teori “one gene one enzyme.”
C. Alat dan bahan :
1. Tabung reaksi 5 buah
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Kertas labeling
4. Lumping dan alu 1 pasang
5. Corong 1buah
6. Thermometer
7. Kertas saring
8. Pipet 4 buah
9. Korek api
10. Lidi
11. Kertas lakmus
12. Gelas ukur 50 ml 2 buah
13. Gelas ukur 200 ml 2 buah

D. Bahan :
1. Hydrogen peroksida 3%
2. Hati ayam
3. Kentang
4. Aquades
5. Air cuka masak
6. Larutan NaOH
7. Es batu
8. Air panas

E. Cara kerja :
Langkah 1:
1. Potong kecil-kecil umbi kentang
2. Potongan kecil di masukkan ke dalam lumping dan tumbuk halus
3. Tambahkan aquades 20 tetes ke dalam ekstrak kentang
4. Sarik ekstrak kentang dan masukkan ke dalam gelas ukur 50 ml
Langkah 2 :
1. Cuci lumping dan alu hingga bersih
2. lakukan seperti langkah 1 terhadap hati ayam
Langkah 3 :
1. Berikan label pada tabung reaksi ; A : netral, B: asam, C: basa, D: air es, E: air panas
2. Masukkan 5 tetes hydrogen peroksida 3% pada tiap-tiap tabung reaksi
3. Masukkan 3 tetes air cuka ke dalam tabung B
4. Masukkan 3 tetes larutan NaOH ke dalam tabung reaksi C
5. Rendam tabung D ke dalam air es kemudian ukur suhunya
6. Rendam tabung E ke dalam air panas kemudian ukur suhunya
7. Ukur pH pada setiap tabung reaksi

Langkah 4 :
1. Secara bergantian masukkan 3 tetes air ekstrak kentang dalam tabung reaksi A,B,C, dan D.
2. Amati perubahan yang terjadi dan catat dalam tabel pengamatan.

F. Tabel Pengamatan

Bahan
Perlakuan
Air Ekstrak Hati Air Ekstrak Kentang

PH Netral (……) ++ -

pH Asam( 3 ) - -
pH Basa ( 9 )
++++ ++

Air Es Suhu ( 60 ) ++++ -


Keterangan :
(-) : tidak ada gelembung
(++) : sedang
(++++) : banyak gelembung

G. Pembahasan
A. Hati
~Pada saat pH netral ekstrak hati dimasukan ke tabung reaksi netral (A), maka gelembung yang
dihasilkan tidak banyak gelembung dan tidak sedikit gelembung(sedang)
~Pada saat pH asam 3 dan ekstrak hati di masukkan ke dalam tabung reaksi B, maka di tabung
tersebut menghasilkan sedikit gelembung (+)
~Pada saat ph basa 9 air ekstrak hati dimasukkan ke tabung reaksi C, maka gelembung yang
dihasilkan banyak (++++)
~Pada saat air es bersuhu 6 C, Air ekstrak hati dimasukkan ke dalam tabung D, maka gelembung
yang dihasilkan banyak (++++)
B. Kentang
~Pada saat ph netral, air ekstrak kentang dimasukkan dimasukkan kedalam tabung A maka
gelembung tidak ada
~Pada saat ph asam 3, air ekstrak kentang dimasukkan kedalam tabung B, maka gelembung yang
dihasilkan tidak ada ( - )
~Pada saat ph basa 9< air ekstra kentang dimasukkan kedalam tabung C, maka reaksi gelembung
yang dihasilkan
~Pada saat air es bersuhu 6 C, air ekstrak kentang dimasukkan kedalam D, maka reaksi
gelembung yang dihasilkan tidak ada
H. Kesimpulan
Air ekstrak hati mengandung enzim katalase dan jika dimasukkan kedalam tabung reaksi
A,B,C,D, maka akan menghasilkan gelembung sesuai dengan banyaknya reaksi yang dimasukkan
kedalam tabung reaksi. Pada tabung reaksi ekstrak kentang gelembung yang dihasilkan cenderung
sedikit karena ekstrak kentang tidak mengandung zat berbahaya.

I. Daftar Pustaka
Pratiwi,D.A., Maryati,Sri, Srikini, Suharno, S.,Bambang (2007). Enzim Katalase, Jakarta:Penerbit
Erlangga.

J. Foto Praktikum
A. Air Ekstrak Hati

pH Netral pH Asam

pH Basa Air Es
B. Air Ekstrak Kentang

pH Netral pH Asam

pH Basa Air Es

Anda mungkin juga menyukai