Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir
fibrosis hepatik yang berlangsung progresif ditandai dengan distorsi dari arsitektur
hepar dan pembentukan nodulus regeneratif akibat nekrosis hepatoselular. Lebih
dari 40% pasien sirosis asimptomatik dan kebanyakan ditemukan saat
pemeriksaan rutin kesehatan atau pada waktu autopsi. 1

Secara global, tingkat kematian akibat sirosis meningkat dari 676.000 jiwa
pada tahun 1980 menjadi 1 juta jiwa pada tahun 2010. Mesir, diikuti oleh
Moldova memiliki tingkat mortalitas tertinggi yaitu 72,7 dan 71.2 per 100.000
penduduk, sedangkan Islandia memiliki tingkat mortalitas paling rendah. Di
Amerika Serikat, sirosis merupakan penyebab kematian kesembilan dan
menyumbang angka kematian 1,2% dari seluruh total kematian. Sebanyak 35.000
kematian terjadi pertahun di Amerika Serikat. Lain halnya di Indonesia, tingkat
mortalitasnya sebesar 27 per 100.000 penduduk. Data yang dilaporkan dari RS.
Dr. Sardjito Yogyakarta menunjukkan jumlah pasien sirosis hari berkisar 4,1%
dari pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam dalam kurun waktu 1 tahun
(2004). Kebanyakan pasien meninggal pada usia dekade ke 5 dan ke 6 dengan
perbandingan pria dan wanita yaitu 2:1.1,4,5,16

Penyebab sirosis hepatis dapat berupa infeksi seperti virus hepatitis,


penyakit herediter dan metabolic seperti defisiensi α1-antitripsin, penyakit Wilson,
hemokromatosis, akibat obat dan toksin seperti alcohol, amiodaron dan obstruksi
bilier, penyakit perlemakan hati non alkoholik serta sirosis bilier primer. Gejala
klinis yang ditimbulkan berupa mudah lelah, berat badan menurun, anoreksia,
dyspepsia, nyeri abdomen, ikterus, muntah darah, warna urine gelap, melena.
Pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis mengecil, buah dada membesar.
Gejala yang ditimbulkan ini tentunya menurunkan kualitas hidup penderitanya
sehingga pasien tidak beraktivitas seperti biasa.2,3

1
2

Pada fase awal kebanyakan sirosis hepatis tidak menunjukkan gejala-gejala


klinis. Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut.
Pasien dengan stadium lanjut memiliki prognosis yang buruk dengan harapan
hidup tidak lebih dari 1 tahun. Oleh karena itu, diperlukan keahlian yang baik bagi
seorang dokter agar mampu mendiagnosis dan mengobati pasien sirosis hepatis
sehingga angka kejadian dan kematian penderitanya dapat menurun.

Anda mungkin juga menyukai