Anda di halaman 1dari 1

KISAH NYATA

Semalam bertemu sahabat lama, ada 1 bahan obrolan tentang perbedaan warna kulit antara kita...
saya yang berkulit terang dan sahabat saya yang berkulit gelap... ada 1 ungkapan yang dikatakan
sahabat saya, mungkin betapa beruntungnya dia jika berkulit terang seperti saya, mungkin tidak
akan ada orang yang membeda-bedakan sahabat saya hanya karena masalah kulit, entah apa
masalah yang sudah sahabat saya alami... tapi apapun itu saat sahabat mengucapkan “RASIS itu
menyakitkan”.

Kami sempat terdiam sejenak, dan beberapa saat saya termenung lalu tersenyum, entah angin apa
lalu saya hanya mengatakan pada sahabatku, bersyukur apapun yang sudah kau dapat sodaraku...
bahkan warna kulitmu itu adalah 1 tanda yang identik dengan dirimu, jangan malu karena itu... kita
mungkin berbeda dalam beberapa hal, tapi percayalah saat kita punya hati itu tandanya kita adalah
seseorang yang sama...

Setelah itu, saya sempat bercerita tentang sedikit agama yang saya percaya tentang warna kulit,
saya bercerita tentang makna panggilan untuk shalat, tapi bukan itu intinya yang ingin saya
sampaikan kepada sahabatku, tapi SIAPAKAH ORANG YANG PERTAMA KALI MENGUMANDANGKAN
PANGGILAN tersebut ?? namanya Bilal bin Rabah dan beliau (semoga dirahmati) adalah seseorang
yang identik dengan kulit hitam... jadi apa alasannya untuk membeda-bedakan seseorang dalam hal
apapun, jika kemuliaan seseorang itu ditentukan oleh sikap dan hatinya.

Dan saya hanya sekali lagi untuk mengingatkan sahabat saya untuk memaafkan masalalu,
ikhlaskan... dan dia hanya membalas dengan senyum... saya percaya senyum itu adalah senyum
ikhlas yang sudah memaafkan... semoga kamu, saya dan yang lain dimuliakan apapun perbedaan
yang kita peroleh dari sang Pencipta...

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi, dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang mengetahui”. (Q.S. Ar-Rum : 22)

Anda mungkin juga menyukai