Anda di halaman 1dari 3

Yuk mari berbagi kebaikan dengan SOSMED...apapun SOSMEDnya...

Miris liat berita akhir-akhir ini...tentang intoleransi, tentang Palestina-Israel, tentang kerukunan
beribadah...

Dan hampir 90 % dari pengguna sosmed, menggunakannya dengan adu argumen, saling menyebar
kebencian, saling memberikan tanggapan-tanggapan yang lebih banyak mudharat daripada
manfaat...

Ayolah sahabat... kembali ke fitrah... kembali ke awal...

Saat kita saling mengadu atau sedang diadu dengan isu-isu yang berkembang...siapa pemenangnya

Sadarkah kita...dimanapun kamu lahir, apa warna kulitmu, keyakinan yang kamu anut, kita berasal
dari ayah yang sama...kita adalah anak-anak ADAM...

Taukah kau 1 cerita ini...tentang Iblis yang menentang kemuliaan ayah kita ADAM...menentang
untuk tunduk kepada ADAM dan membantah sang Pencipta...

Taukah kamu saat Iblis diusir lalu Iblis menantang dengan meminta diberikan umur hingga kiamat
tiba... tujuannya 1, ingin menyesatkan semua umat keturunan Adam...

Kamu boleh tersenyum dengan semua pendapatmu, dengan pemikiranmu, serta tersenyum menang
karena mungkin golonganmu (apapun) itu sudah diatas angin bahkan menang dalam beradu...

Tapi percayalah... yang tertawa di akhir adalah Iblis... karena tujuan utama untuk mengadu domba
telah tercapai...

Kembali ke fitrah... saya pribadi sebagai seorang muslim memegang teguh ajaran agamaku...

Apa itu ??? Ajaran berdasarkan Al-Quran dan Hadis...

Jangankan yang berbeda... yang 1 agamapun dengan saya jika melenceng dari ajaran kedua
peganganku itu... Inshaa Allah kita akan saling mengingatkan... (dengan lembut, bukan kekerasan)

Islam bagiku (dan bagi kamu yang mengaku Muslim) adalah agama Rahmatan Lil ‘Alamin

Dimana artinya adalah agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam
semesta, bukan hanya pada manusia, tapi semua ciptaan-Nya. Dan sesuai Surat Al-Anbiya (107) yang
artinya “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam”.

Lalu pandanganku sebagai seorang muslim tentang berita akhir-akhir ini seperti apa?

Toleransi... apa arti toleransi itu?? Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai
antar kelompok atau antar individu dalam kehidupan... menghargai pendapat dan/atau pemikiran
orang lain yang berbeda tanpa memandang suku/ras/agama atau kepercayaan... saya miris melihat
sahabat-sahabat muslim saya yang mengganggu aktivitas ibadah agama lain. Apakah nabi pernah
mengajarkan nilai-nilai seperti itu??? Coba buka dan belajar kembali Kitabmu sahabatku yang
muslim... seperti tertera dalam Surat Al-Kafirun ayat 6 : yang artinya “Untukmu Agamamu dan
Untukkulah Agamaku” , cukuplah dengan demikian agar kita saling meghormati kepercayaan yang
berbeda dengan yang kita anut.

tetapi sebaliknya saat saya sebagai muslim berusaha mengamalkan apa yang saya percaya untuk
beberapa hal, seperti mengucapkan sesuatu untuk perayaan misalnya, apapun perayaan itu yang
bertentangan dengan keimanan kami, lalu dengan gampangnya kami dikatakan INTOLERANSI
dengan keberagamaan... maaf saudaraku... saya sebagai muslim belajar (dan masih belajar) tentang
yang saya imani dan yakini... untuk kasus ini saya hanya mengikuti ajaran Al-Quranqu seperti tertera
dalam Sabda Nabi Muhammad “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari
mereka” (HR. Ahmad & Abu Dawud), karena perayaan dalam agama kamu hanya 2, yaitu Idul Fitri
dan Idul Adha.

Untuk isu yang lebih global lagi, Palestina vs Israel, jujur saya miris saat membaca berita-berita yang
tersebar agar muslim untuk memboikot produk-produk dari agama lain, mulai dari vaksin kesehatan
lalu makanan, dasarnya apa, alasannya apa sahabatku yang muslim...??? saya sebagai muslim yang
belum menemukan dasarnya, terutama dalam Al-Quran dan Hadis yang saya percaya, maaf saya
sangat tidak setuju jika anda mempunyai alasan lain selain 2 pegangan itu. Apakah kamu tau,
namanya vaksin untuk kesehatan dan juga makanan yang beredar, walau produk dari luar tapi tetap
melalui pengawasan menteri agama, dan tidak semudah itu untuk meloloskan suatu produk menjadi
produk yang HALAL... lalu jika sudah HALAL apakah kita sebagai muslim tidak boleh untuk
menggunakannya... jangan salah kaprah sahabat muslimku... bukankah sudah jelas dalam AL-Quran
tentang apa yang diharamkan dan apa yang diperbolehkan... seperti yang tertera dalam Surat Al-
Baqarah : 172 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah”... jadi jika sesuatu itu lebih banyak manfaat daripada mudharat masih bisa untuk
dikonsumsi, saya ambil contoh Alkohol, sesuai ajaran agama Islam Alkohol itu haram, lalu bagaimana
dengan obat-obatan yang mengandung kadar alkohol ??? Alkohol (etanol) dan minuman beralkohol
adalah 2 hal yang berbeda... minuman beralkohol sudah pasti memabukkan dan diharamkan,
berbeda dengan alkohol (etanol) adalah sebagaimana hukum zat pada asalnya yaitu halal (etanol).
Nah poinnya alkohol ini akan menjadi HARAM jika menimbulkan dampak negatif seperti
memabukkan. Lalu bagaimana dengan kandungan alkohol pada kosmetik, parfum dan juga obat,
apakah sampai memabukkan??? Saya rasa tidak... jadi sahabatku mari kita pelajari bukan mentah-
mentah untuk langsung menyatakan suatu ayat untuk dijadikan suatu pembenaran... sama halnya
status tersebut berlaku untuk vaksin dan makanan yang sudah melalui proses agar dinyatakan halal.

Lalu apa posisi saya pada kasus Palestina vs Israel ??? inshaa Allah saya selalu mendukung Palestina,
tapi bukan berarti saya membenci apa yang dilakukan oleh Israel, saya bersimpati dengan umat-
umat Muslim disana sebagai sesama (inshaa Allah dengan gelar sesama Mukmin). Seperti sabda Nabi
Muhammad “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan saling
berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, maka seluruh tubuh
turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam” (H.R. Bukhari dan Muslim). Dengan
sabda Nabi yang saya junjung itulah saya belajar untuk merasakan apa yang dirasakan saudara-
saudara saya disana, saya belajar untuk bersimpati tanpa harus membenci pihak yang lain.
Pada intinya sahabat, marilah kita belajar untuk menjadikan SOSMED dalam kehidupan kita sebagai
PEMERSATU... bukan PEMECAH dalam kehidupan. Jangan membuat stigma dimana “Aku
membencimu karena kamu mengajarkan yang lain untuk membenciku”... jika ada yang seperti itu
saya sarankan datanglah dan hidup di Papua, kenapa harus di Papua, karena disinilah contoh terbaik
keragaman, mulai dari suku, warna kulit, agama dan kepercayaan, tapi kamu saling menghormati...

Jika kamu mempermasalahkan tentang warna kulit, dalam Islam orang yang pertama
mengumandangkan adzan adalah Bilal bin Rabah, dan warna kulit beliau (semoga dirahmati Allah)
adalah hitam legam, lalu jika kau mempermasalahkan suku, ingatlah cerita nabi pada saat peletakan
Hajar Aswad, Nabi Muhammad (semoga beliau dan keluarganya dirahmati Allah) dengan bijak
meletakkan Hajar Aswad diatas kain, dan masing-masing pemimpin Kabilah (suku) untuk memegang
ujung dan mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama. Lalu jika kamupun masih
mempermasalahkan agama dan kepercayaanmu, apakah kamu pernah mendengar kisah nabi
dengan pengemis Yahudi, kisah nabi yang tidak membalas sikap kasar kaum Musyrikin di Madinah.
Semua itu karena Islam adalah agama Rahmatan Lil ‘Alamin, dan Nabi Muhammad sebagai pembawa
pesan tersebut ingin mengajarkan kepada kita semua umat manusia bahwa kita adalah rahmat bagi
semuanya di alam semesta ini...

Akhir kata, marilah kita bijak untuk bersosialisasi, kita tidak bisa pungkiri saat ini adalah jaman
dimana sosial media berkuasa, apapun yang disebarkan melalui konten media akan menjadi suatu
pembentukan opini publik, semoga yang kita share itu untuk kebaikan sesama, bukan penyebar
kebencian kepada sesama... ingat kita adalah anak-anak keturunan Adam, dan musuh kita adalah
Iblis... kembali ke anda apakah ingin menang atas dirimu sendiri atau membiarkan Iblis tertawa akan
kekalahanmu...

Miris liat berita akhir-akhir ini...tentang intoleransi, tentang Palestina-Israel, tentang kerukunan
beribadah...

Anda mungkin juga menyukai