Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 1137040064
KELAS : 5/B
KELOMPOK : 3 (Hijau)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SGD BANDUNG
2015
Tanggal Praktikum : 12 November 2015
PERCOBAAN 7
I. TUJUAN
Menentukan pengaruh penambahan elektrolit (NaF, MgSO4, Al2(SO4)3, Na3(PO4)2)
pada sol hidrofob positif (besi (III) oksida) dan sol hidrofob negatif (arsen sulfida).
Menentukan nilai pengendapan ion-ion bervalensi satu, dua, atau tiga terhadap sol
hidrofob positif (besi (III) oksida) dan sol hidrofob negatif (arsen sulfida).
V. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan
Larutan elektrolit NaF, MgSO4, Seluruh larutan elektrolit tidak
Al2(SO4)3, dan Na3(PO4)2 dimasukkan berwarna
ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan aquades Tidak terjadi perubahan
Dibagi ke dalam 2 tabung reaksi Satu komposisi campuran dalam 2
tabung reaksi
Ditambahkan sol besi (III) oksida Sol besi (III) oksida : larutan
(bagian 1) atau sol arsen sulfida berwarna jingga. Campurannya
(bagian 2) menjadi berwarna jingga
Sol arsen sulfida : larutan berwarna
kuning. Campurannya menjadi
berwarna kuning
Ditutup tabung reaksi dan dibolak- Larutan tercampur dengan baik
balik sebanyak 3 kali
Didiamkan selama 15 menit Sebagian campuran dalam tabung
reaksi terbentuk endapan dan
sebagian lainnya ada yang tidak
terbentuk endapan
2. Pengolahan Data
a. Pembuatan Larutan
NaF 0,2 M, 30 mL
𝑔
𝑀 × 𝑀𝑟 × 𝑉 0,2 𝑀 × 42 ⁄𝑚𝑜𝑙 × 30 𝑚𝐿
𝑚= = = 0,252 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 1000
MgSO4 0,05 M, 30 mL
𝑔
𝑀 × 𝑀𝑟 × 𝑉 0,05 𝑀 × 120 ⁄𝑚𝑜𝑙 × 30 𝑚𝐿
𝑚= = = 0,18 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 1000
Al2(SO4)3 0,005 M, 30 mL
𝑔
𝑀 × 𝑀𝑟 × 𝑉 0,005 𝑀 × 342 ⁄𝑚𝑜𝑙 × 30 𝑚𝐿
𝑚= = = 0,0513 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 1000
Na3(PO4)2 0,18 M, 30 mL
𝑔
𝑀 × 𝑀𝑟 × 𝑉 0,18 𝑀 × 259 ⁄𝑚𝑜𝑙 × 30 𝑚𝐿
𝑚= = = 1,3986 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 1000
b. Perhitungan
𝑉𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 × [𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡]
𝐶𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 =
𝑉𝑎𝑖𝑟 + 𝑉𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡
1) Sol Positif
NaF
4 𝑚𝐿 × 0,2 𝑀
𝐶𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = = 0,16
1 𝑚𝐿 + 4 𝑚𝐿
MgSO4
4 𝑚𝐿 × 0,05 𝑀
𝐶𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = = 0,04
1 𝑚𝐿 + 4 𝑚𝐿
Al2(SO4)3
4 𝑚𝐿 × 0,005 𝑀
𝐶𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = = 0,004
1 𝑚𝐿 + 4 𝑚𝐿
Na3(PO4)2
4 𝑚𝐿 × 0,18 𝑀
𝐶𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = = 0,144
1 𝑚𝐿 + 4 𝑚𝐿
2) Sol Negatif
NaF
Tidak terbentuk endapan
MgSO4
1 𝑚𝐿 × 0,05 𝑀
𝐶𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = = 0,01
4 𝑚𝐿 + 1 𝑚𝐿
Al2(SO4)3
1 𝑚𝐿 × 0,005 𝑀
𝐶𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = = 0,001
4 𝑚𝐿 + 1 𝑚𝐿
Na3(PO4)2
Tidak terbentuk endapan
VII. PEMBAHASAN
Dalam sistem koloid terdapat muatan sejenis. Oleh karena sejenis, maka akan
terdapat gaya tolak-menolak antar partikel koloid. Hal ini menyebabkan partikel-partikel
tersebut tidak bergabung dan memberikan kestabilan pada sistem koloid (mencegah
partikel-partikel koloid bergabung dan mengendap karena adanya gaya gravitasi). Selain
itu, kestabilan koloid juga disebabkan adanya lapis rangkap listrik pada permukaan
partikel terdispersi dengan medium pendispersi. Sistem koloid bersifat netral karena
partikel-partikel koloid yang bermuatan berinteraksi dengan muatan berlawanan pada
medium pendispersi.
Valensi dari larutan elektrolit. Jika valensi larutan elektrolit semakin besar, maka
kemungkinan terjadinya endapan juga semakin besar dibanding dengan penambahan
elektrolit dengan valensi yang lebih kecil.
Konsentrasi dari larutan elektrolit. Semakin besar konsentrasinya, endapan semakin
mudah terbentuk.
Besar kecilnya molekul sol. Molekul yang lebih kecil akan lebih mudah untuk
diganggu kestabilannya dibanding sol dengan molekul yang lebih besar.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa:
Penambahan elektrolit pada sol dapat mengakibatkan terjadinya interaksi antar
partikel sol dengan ion yang berlawanan muatan dimana partikel-partikel koloid yang
bermuatan negatif akan menarik ion positif dari elektrolit, sementara partikel koloid
yang bermuatan positif akan menarik ion negatif dari elektrolit sehingga
menyebabkan partikel-partikel koloid ini dikelilingi oleh kedua lapisan yang memiliki
muatan berlawanan. Apabila jarak lapisan pertama dan yang kedua cukup dekat maka
akan mengakibatkan penetralan muatan partikel dan menghilangkan gaya tolak-
menolak antar partikel koloid, apabila muatan listrik dari partikel koloid ini hilang
maka partikel koloid akan bergabung dan membentuk endapan atau gumpalan.
Nilai flokulasi dari setiap campuran yaitu pada sol positif NaF = 0,16; MgSO4 = 0,04;
Al2(SO4)3 = 0,004; dan Na3PO4 = 0,144. Sedangkan pada sol negatif NaF tidak
terbentuk endapan; MgSO4 = 0,01; Al2(SO4)3 = 0,001; dan Na3PO4 tidak terbentuk
endapan.
Praktikum
a) Nilai pengendapan sol hidrofob positif
Ion bervalensi satu untuk NaF 0,2 M = 0,16
Ion bervalensi dua untuk MgSO4 0,05 M = 0,04
Ion bervalensi tiga untuk Al2(SO4)3 0,005 M = 0,004
Ion bervalensi tiga untuk Na3PO4 0,18 M = 0,144
b) Nilai pengendapan sol hidrofob negatif
Ion bervalensi satu untuk NaF 0,2 M = tidak terbentuk endapan
Ion bervalensi dua untuk MgSO4 0,05 M = 0,01
Ion bervalensi tiga untuk Al2(SO4)3 0,005 M = 0,001
Ion bervalensi tiga untuk Na3PO4 0,18 M = tidak terbentuk endapan
PERTANYAAN
1. Sebutkan cara-cara umum membuat sol?
Jawab :
Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Kondensasi : Reaksi Redoks, Dekomposisi Rangkap, Hidrolisis, dan Pergantian
pelarut
b. Mekanik : Peptisasi dan loncatan bunga listrik
2. Apa arti dan gunanya dialisis ?
Jawab :
Dialisis merupakan proses pemurnian koloid dengan membersihkan atau
menghilangkan ion-ion pengganggu menggunakan suatu kantong yang terbuat dari
selaput semipermiabel. Caranya, sistem koloid dimasukkan ke dalam kantong
semipermeabel, dan diletakkan dalam air. Selaput semipermeabel ini hanya dapat
dilalui oleh ion-ion, sedang partikel koloid tidak dapat melaluinya, dengan demikian
akan diperoleh koloid yang murni. Ion-ion yang keluar melalui selaput semipermeabel
ini kemudian larut dalam air. Dalam proses dialisis hilangnya ion-ion dari sistem
koloid dapat dipercepat dengan menggunakan air yang mengalir. Dialisis bertujuan
untuk memurnikan.
6. Jelaskan Proses apa yang terjadi pada penjernihan air dengan menggunakan tawas ?
Jawab :
Proses yang terjadi pada penjernihan air menggunakan tawas adalah koagulasi dan
flokulasi. Koagulasi adalah penambahan koagulan yang menjadikan partikel tidak
stabil dan membentuk flok. Sedangkan flokulasi adalah penggabungan flok menjadi
ukuran yang lebih besar.
X. DAFTAR PUSTAKA
Asatyas, Syifa. 2009. Pengendapan Sol Hidrofob Oleh Elektrolit. Diakses melalui
http://asatyasifa.blogspot.com pada hari Senin tanggal 9 November 2015
pukul 19.07 wib.
Atkins, PW. 1083. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: PT Gramedia.
Shaw, DJ. Introduction to Colloid and Surface Chemistry. Edisi ke-2.
Sudiarti, Tety. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Fisika II. Bandung: UIN Sunan Gunung
Djati.