Pil KB
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
KELAS D
APOTEKER 24
Puji dan syukur penulis panjarkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PIL KB” Makalah ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Interaksi Obat.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................ 2
1.4 Manfaat Makalah .......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kontrasepsi ................................................................. 3
2.2. Prinsip Kerja Kontrasepsi ............................................................ 3
2.3. Tujuan Kontrasepsi ....................................................................... 4
2.4. Syarat-Syarat Kontrasepsi ............................................................. 4
2.5. Kontrasepsi Pil KB........................................................................ 4
2.5.1. Profil dari Kontrasepsi Pil KB .......................................... 4
2.5.2. Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Pi KBl ................................ 5
2.6. Cara Kerja Pil KB ......................................................................... 9
2.7. Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Pil KB............................................................................................ 11
2.7.1. Umur ................................................................................. 11
2.7.2. Pendidikan ......................................................................... 11
2.7.3. Pengetahuan ...................................................................... 12
2.7.4. Pekerjaan ........................................................................... 12
2.7.5. Jumlah Anak...................................................................... 12
2.7.6. Ketersediaan Pelayanan Alat Kontrasepsi ........................ 12
2.7.7. Dukungan Keluarga .......................................................... 13
2.8. Interaksi Obat ................................................................................ 13
2.8.1 Interaksi Obat KB ............................................................. 15
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ................................................................................... 18
BAB IV STUDI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi
keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi tugas
program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas
agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU
No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil,
bahagia dan sejahtera.
Undang-undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga menyatakan bahwa pembangunan keluarga adalah upaya
mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Keluarga
Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kelahiran melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Pengaturan kehamilan dalam program KB
dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita dengan cara
diminum (pil) Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk mencegah, menghambat dan
menjarangkan terjadinya kehamilan yang memang tidak diinginkan. Untuk itu kepatuhan
mengkonsumsi pil KB secara teratur sesuai dengan dengan petunjuk tenaga kesehatan
harus dilakukan.
Kepatuhan mengkonsumsi pil KB bertujuan agar manfaat konsumsi pil KB yaitu
mencegah menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan bisa dirasakan.
Ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi pil KB tidak bisa menjamin bahwa akseptor pil KB
terhindar dari kehamilan. Hal ini dikarenakan pengkonsumsian yang tidak teratur
menjadikan pil KB tidak bisa bekerja secara optimal. Ketidakpatuhan ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan mereka tentang pil KB. Mereka cenderung menghemat
pengkonsumsian dengan meminum pil KB dibawah ukuran yang disarankan. Kebiasaan
ini menyebabkan masih mungkin akseptor pil KB mengalami kehamilan yang tidak
diinginkan (Depkes RI, 2001).
Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor menggunakan pil
kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah
akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Namun pada penggunaan pil
kontrasepsi ini ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya penurunan atau
kegagalan pada penggunaan pil kontrasepsi yang dapat menyebabkan kegagalan
mencegah kehamilan yaitu interaksi pada penggunaan bersamaan obat lain.
Interaksi obat terjadi jika efek suatu obat (index drug) berubah akibat adanya obat
lain (precipitant drug), makanan, atau minuman. Interaksi obat dapat menghasilkan efek
yang memang dikehendaki (Desirable Drug Interaction), atau efek yang tidak
dikehendaki (Undesirable/Adverse Drug Interactions = ADIs) yang lazimnya
menyebabkan efek samping obat dan/atau toksisitas karena meningkatnya kadar obat di
dalam plasma, atau sebaliknya menurunnya kadar obat dalam plasma yang menyebabkan
hasil terapi menjadi tidak optimal. Sejumlah besar obat baru yang dilepas dipasara setiap
tahunnya menyebabkan munculnya interaksi baru antar obat akan semakin sering terjadi.
2.1. Pengertian
Kontasepsi berasal dari kata kontra yaitu mencegah dan konsepsi yang berarti
penemuaanantara sel sperma dan sel telur yang mengakibatkan kehamilan.
Kontrasepsi merupakan upaya mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma atau
mencegah penemuan sel telur dan sel sperma . Metode kontrasepsi bekerja dengan
dasar mencegah sel sperma laki-laki mencapai dan membuahi sel telur wanita atau
mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk berimplantasi dan berkembang didalam
Rahim. Kontasepsi dapat bersifat reversible (kembali) atau permanen (tetap).
Kontrasepsi yang bersifat reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan
setiap saat tanpa efek lama dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan
kembali untuk memiliki anak. Sedangkan metode kontasepsi permanen atau sterilisasi
adalah metode kontasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan karena telah
melibatkan tindakan operasi.
3.1. Kesimpulan
a. Kontrasepsi merupakan upaya mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma
atau mencegah penemuan sel telur dan sel sperma.
b. Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah
konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral atau kontrasepsi
c. Jenis-jenis dari pil KB ada 5, yaitu pil kombinasi atau combination oral
contraceptive pill, mini pill, pil sekuenseal, once a month pill, dan morning
after pill.
d. Penggunaan pil KB jenis pil oral kombinasi
BAB IV
STUDI KASUS
Skenario Kasus
Tn. N datang ke apotek untuk menebus obat istrinya dengan membawa resep
yang diperolehnya dari dokter spesialis kandungan.
R/ Mycroginon No. I
SUC
R/ Vitamin B 6 No. X
S3ddI
Vitamin B6
Komposisi : Vitamin B6
Indikasi : Suplementasi B6, sebagai koenzim dalam asam amino,
karbohidrat dan metabolisme lipid
Dosis : Sehari 3x1 tablet 10 mg atau sehari 2x1tab 25mg
Efek samping : Neuropathy; unstable gait; drowsiness; somnolence
Perhatian : Kehamilan: Kategori A. (Kategori C dalam dosis yang
melebihi RDA.) Laktasi: diekskresikan dalam ASI; dapat
menghambat laktasi. Anak-anak: Keamanan dan kemanjuran
tidak didirikan dalam dosis melebihi kebutuhan nutrisi
Drug Related Problem (DRP)
PERMASALAHAN PENYELESAIAN
Reaksi obat yang tidak diinginkan : Efek Dibarengi dengan Vitamin B6 untuk mengatasi E.S
samping dari excluton adalah mual dan Mycroginon dan pengaruh hormon.
muntah
Pasien menyusui diberi kontrasepsi dan Diganti susu formula selama menggunakan PIL KB
vitamin B6, padahal keduanya
terdistribusi dalam ASI
Pyridoxin berinteraksi dengan Pemberian kedua obat diberi jeda minimal 1jam.
kontrasepsi oral (kadar pyridoxin
menurun)
Mycroginon diberikan sejumlah satu strip berisi 28 tablet, merupakan kontrasepsi oral
diminum sehari sekali satu tablet pada jam yang sama setiap harinya. Digunakan untuk
kontrasepsi oral. Selama 28 hari.
Kontrasepsi boleh digunakan pada saat hari pertama haid, atau kapan pun namun selama 7
hari awal penggunaan jika ingin berhubungan seksual supaya menggunakan alat
kontrasepsi lain misalnya kondom. Jika pasien lupa 1x peminuman kurang dari 3 jam
boleh langsung diminum ketika ingat namun jika selama 2 hari kedepan harus
menggunakan kondom bila berhubungan. Jika pasien lua lebih dari 3 jam maka bisa
langsng minum pada saat ingat atau pada jadwal berikutnya langsnung minum 2 pil dan
harus menggunakan kondom selama 7 hari berikutnya jika ingin berhubungan. Disimpan
pada suhu ruangan memiliki eso pusing dan mual saat pertama digunakan
B6 diberikan sejumlah 10 tablet atau piridoxine digunakan sebagai suplemen digunakan
sehari 3 kali 1 tablet setelah makan. Digunakan sampai obat habis, pemakaian vit b6 tidak
boleh digunakan bersamaan dengan kontrasepsi oral.
Jika lupa selama 2 hari berturut’’ maka digunakan 1 tab dan buang 1 tab yang lain,
kemudian dilanjutkan kontrasepsi oral pada hari itu dan gunakan kondom saat
berhubungan.
Jika lupa 3 hari berturut’’ hentikan kontrasepsi oral dan gunakan kondom dan tunggu
sampai haid berikutnya. Untuk memulai lai kontrasepsi.
Point Assesment
11. Jika pernah menggunakan, tanyakan : Apa jenis kontrasepsi yang Ibu pakai dan
bagaimana cara menggunakannya?
13. Bagaimana efek yang Ibu rasakan? Ada keluhan atau merasa nyaman?
14. Lanjutan dari no.10 , jika jawaban Tidak maka ditanyakan : Apa alasan ingin
menggunakan alat kontrasepsi?
16. Apa obat yang sedang digunakan sekarang atau sempat digunakan?
Dialog/Percakapan (Konseling)
Pasien : Selamat siang mbak
Apoteker : Iya selamat siang pak, saya Runi apoteker diapotek sini
ada yang bisa saya bantu ?
Pasien : Begini mbak saya ingin menebus resep
Apoteker : Maaf resep ini untuk siapa ya ?
Pasien : Untuk istri saya mbak
Apoteker : Nama istri bapak siapa ya ?
Pasien : Nama istri saya Maria
Apoteker : Umurnya berapa pak ?
Pasien : 24 tahun
Apoteker : Berat badannya pak ?
Pasien : 55 kg
Apoteker : Pekerjaan istri bapak sehari-hari ?
Pasien : Istri saya ibu rumah tangga
Apoteker : Apakah istri bapak sedang hamil atau sedang menyusui ?
Pasien : Tidak mbak , istri saya sedang tidak hamil dan tidak sedang menyusui
Apoteker : Kalau keluhan yang istri bapak rasakan ?
Pasien : Tidak ada
Apoteker : Apakah istri bapak sedang mengkonsumsi obat ?
Pasien : Tidak ada
Apoteker : Apakah isteri bapak memiliki alergi ?
Pasien : Sepertinya tidak ada
Apoteker : Oh begitu ya pak, terimakasih atas infonya, sebentar saya siapkan dulu
obatnya nanti saya panggil bapak kembali.
Passien : Iya mbak saya tunggu
Apoteker : Resep untuk Ny.Maria
Pasien : Iya mbak saya
Apoteker : Maaf pak saya mau bertanya kapan yah isteri bapak terakhir menstruasi ?
Pasien : Kalau tidak salah untuk bulan ini belum, tapi tiap bulannya pada tanggal 3 ,
berarti harusnya besok itu isteri saya menstruasi
Apoteker : Oh begitu ya. Pak ini obatnya ada microgynon sebagai obat kb dan vitamin
B6 untuk mengurangi mual dan muntah yang disebabkan oleh microginon.
Untuk microgynon dikonsumsi pada saat hari pertama menstruasi di makan
pil yang putih sehari 1 tablet. Lalu bisa dilanjutkan pada pil yang kuning jika
menstruasinya sudah selesai sehari 1 tablet. Agar nanti istri bapa tidak pusing
saat mengkonsumsinya bisa dilihat dibelakang kemasan ada alur penggunaan
pil kb nya, sehingga lebih mudah mengkonsumsinya . Oh iya isteri bapa tiap
hari makan pagi jam berapa yah ?
Pasien : Sekitar pukul 7 mbak
Apoteker : Oh kalau begitu maka untuk pil kb nya di konsumsi setelah makan saja.
Disarankan tiap hari pada jam yang sama. Dan juga untuk vitamin B6 nya di
konsumsi 1 jam setelah mengkonsumsi pil kb nya .
Pasien : Oh iya mbak saya mengerti
Apoteker : Kalau begitu apakah bapak bisa mengulangi kembali apa yang saya
ucapkan?
Pasien : Bisa mbak. Obatnya ada 2 ada microgynon sebagai pil kb dan vitamin B6
untuk mengurangi mual muntahnya. Pil kb di konsumsi dikonsumsi pada saat
hari pertama menstruasi di makan pil yang putih. Lalu bisa dilanjutkan pada
pil yang kuning jika menstruasinya sudah selesai. Diminumnya setiap hari 1
tablet setelah makan lalu untuk vitamin b6 di konsumsi 1 jam setelah pil kb
Apoteker : Baik sudah benar pak. kalau begitu apakah ada yang bisa saya bantu kembali
Pasien : Tidak mbak terimakasih
Apoteker : Baik pak, semoga istri bapak sehat selalu.
DAFTAR PUSTAKA
Ament PW, Bertolino JG, Liszewski JL. Clinical pharmacology: clinically significant
drug interactions. Am Fam Physician. 2000; 61: 1745-5
Baxter, Karen. 2008. Stoackley Drug Interaction 8th. Pharmaceutical Press.
London.
Mujati,Inti. 2013. Situasi Keluarga Berencana di Indonesia. Buletin Jendela Data
dan Informasi Kesehatan. Kementerian Kesehatan Indonesia. Halaman 5-
6.
Proverawati, Atikah, dkk. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Harkness, Richard. 2013. Interaksi Obat diterjemahkan oleh Goeswin Agoes dan
Mathilda B Widianto. Bandung: ITB.
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Sinar
Harapan
Saifuddin, Abdul Bari (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,
edisi 2, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
SPrawirohardjo, Sarwono., (2005). Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahadja. 2013. Obat-Obat Penting Edisi Ke-6.
Jakarta: PT. Gramedia.