Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak gigi. Penyakit

ini menyebabkan gigi berlubang. Bedasarkan data riset kesehatan dasar tahun

2013 Jawa Timur bermasalah Gigi dan Mulut dengan presentase 28,6% ini cukup

tinggi dibandingkan dengan kota lampung dengan presentase 15,3%. Karies gigi

menyebabkan beberapa keluhan nyeri dan infeksi. Peningkatan karies gigi

disebakan kurangnya menjaga kebersihan terutama kebersihan pada gigi. Faktor

yang mempengaruhi terjadinya karies gigi salah satunya adalah bakteri.

Streptococcus muntans dan Lactobacillus acidhopilus dianggap sebagai bakteri

utama yang dianggap sebagai bakteri utama penyebab karies. Lactobacillus

acidhopilus memiliki sifat patogenesis karies gigi, salah satunya adalah

kemampuan membentuk biofilm, disamping kemampuan 14 mensintesis protein

dan karbohidrat. Biofilm yang terdapat dalam rongga mulut disebut juga plak gigi

merupakan kumpulan dari glukan yang merupakan sumber makanan utama

bakteri (Samaranayake, 2002). Lactobacillus achidhopilus memiliki peran penting

karena kemampuan melekat pada enamel melalui pelikel saliva dan sebagai

bakteri penghasil asam sehingga menciptakan lingkungan asam yang akan

beresiko terjadinya gigi berlubang (Forssten et All, 2010).


Pencegahan terhadap karies harus dilakukan untuk menghindari

terjadinya karies, yang harus dilakukan sedini mungkin. Tujuan Pencegahan

karies gigi dengan menurunkan jumlah bakteri karsiogenik. Beberapa cara yang

dapat dilakukan dalam pencegahan terjadinya karies gigi, salah satunya adalah

penggunaan antibakteri. Saat ini, kebanyakan antibakteri merupakan hasil dari

semisintetik yang merupakan modifikasi dari berbagai macam komponen alami.

Salah satu tanaman herbal yang mempunyai potensi antibakteri adalah

tanaman nanas. Nanas (Ananas comosus) merupakan tanaman buah berupa semak

dengan ukuran tanaman yang relatif rendah. Tanaman yang termasuk dalam

Bromiliaceae ini berasal dari Brazil dan tersebar ke berbagai negara setelah

Colombus datang ke Brazil. Menurut Murniati (2010), buah nanas mempunyai

berbagai macam kandungan gizi yaitu protein, lemak, karbohidrat, fosfor, kalori,

zat besi, vitamin (A, B). Selain itu terdapat juga kandungan magnesium , kalsium,

natrium, vitamin (C, B2), kalium, sukrosa (gula tebu), dan enzim bromelin

(Dalimartha dan Adrian, 2013).

Enzim bromelin merupakan salah satu jenis enzim protase yang mampu

menghidrolisis ikatan peptida pada protein menjadi molekul yang lebih kecil.

Enzim bromelin dapat diperoleh dari tanaman nanas dari tangkai, kulit, daun,

buah, inti buah nanas, maupun batang dalam jumlah yang berbeda. Terutama pada

inti atau bonggol nanas ini biasanya sering dihiraukan oleh masyarakat sehingga

menjadi suatu limbah. Konsentrasi bromelin yang terdapat pada bonggol nanas

lebih tinggi dibanding pada daging buah nanas (Deni Rahmat et All).

Untuk mendapatkan enzim bromelin dilakukan dengan mengisolasi

enzim bromelin. Salah satu metode yang digunakan untuk mengisolasi bromelin
adalah penambahan pelarut organik. Bromelin diisolasi dari bagian tanaman nanas

yang berupa sari buah atau perasannya dengan menambahkan pelarut organik

sebagai bahan pengendap, biasa yang digunakan adalah amonium sulfat.

Pengendapan dengan amonium sulfat merupakan bahan yang mampu mengikat air

bebas. Sifat amonium sulfat yang sangat larut dalam air dan tidak bereaksi dengan

enzim ini membuat garam ini dapat digunakan dalam isolasi bromelin (Winarno,

2012).

Enzim bromelin memiliki sifat farmakologi sebagai antiinflamasi,

pengempukan daging dan penjernihan bir. Selain itu bromelin memiliki sifat

adhesi yakni dapat menurunkan tegangan permukaan bakteri dengan cara

menghidrolisisi protein saliva dan gliko protein yang merupakan mediator bakteri

untuk melekat pada permukaan gigi (Rakhmanda, 2008). Pengukuran aktivitas

antibakteri enzim bromelin terhadap karies gigi dilakukan dengan metode in vitro.

Penentuan kepekaan bakteri dapat dilakukan dengan Konsentrasi Hambat

Minimum dan Konsentrasi Bunuh minimum.

Konsentrasi Hambat Minimum, merupakan konsentrasi minimal dari

satu zat yang akan menghambat pertumbuhan suatu mikroorganisme. Konsentrasi

hambat minimum ini dilakukan dengan penggunaan media cair dan dilihat

kekeruhan pada media dan dilakukan uji turbiditas sebagai penetuan kekeruhan

yang lebih akurat. Pada metode konsentrasi hambat minimum ekstrak enzim

bromelin digunakan beberapa konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5% 6,25%

3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39% dan dilihat konsentrasi hambat minimum dari

ekstrak enzim bromelin


Bedasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang aktifitas antibakteri ekstrak enzim bromelin dari bonggol nanas dengan

metode dilusi cair dan menggunakan beberapa konsentrasi. Penelitian ini

menggunakan metode KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) terhadap bakteri

Lactobasillus acidhophilus.

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkaan pembahasan dari latar belakang, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Berapakah konsentrasi hambat minimum ekstrak

enzim bromelin dari bonggol nanas terhadap bakteri Lactobasillus acidhophilus?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi hambat

minimum ekstrak enzim bromelin dari bonggol nanas terhadap bakteri

Lactobasillus acidhophilus.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui konsentrasi

hambat minimum ekstrak enzim bromelin dari bonggol nanas terhadap bakteri

Lactobasillus acidhophilus secara visual dan kuantitatif.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah persiapan tanaman, determinasi,

pembuatan ekstrak bonggol nanas, identifikasi senyawa enzim dengan uji


ninhidrin, uji konsentrasi hambat minimum terhadap bakteri Lactobasillus

achidopilus

Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak dapat mengetahui usia

nanas, dan tidak dapat mengetahui ukuran nanas dengan panjang dan lebar nanas.

Pada proses isolasi peneliti tidak melakukan perajangan dengan ukuran yang

sama. Dan hanya menggunakan satu jenis tanaman nanas

1.7 Definis Istilah

1. Konsentrasi Hambat Minimum, merupakan konsentrasi minimal dari satu zat

yang akan menghambat pertumbuhan suatu mikroorganisme dengan ditandai

penglihan secara visual dan secara kuantitatif dengan spektrofotometer

2. Ekstrak Enzim Bromelin merupakan hasil dari isolasi atau penarikan suatu

senyawa dari tanaman nanas.

3. Karies gigi merupakan penyakit yang terdapat pada bagian mulut salah

satunya gigi. Biasanya ditandai dengan gigi berlubang.

4. In vitro adalah pengujian yang dilakukan pada bakteri uji.

Anda mungkin juga menyukai