Anda di halaman 1dari 23

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI

MATA KULIAH PENGELOLAAN PUSAT SUMBER BELAJAR

Dosen Pengampu : Dr. Eveline Siregar, M.Pd

Disusun oleh:
Annisa Febrianti (121515
Arista Hilman Maliki Bastari (1215155535)
Elena Riska (1215151433)
Rahmi Citra Lestari (1215155516)
Zalika Zakia (121515
Zara Larasati (1215151325)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah,
dan ridho–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan, arahan,


dan bantuan dari berbagai pihak, terutama Ibu Dr. Eveline Siregar, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah “Pengelolaan Pusat Sumber Belajar”, Universitas Negeri Jakarta
tahun 2018. Kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan, dan bantuannya.
Tak hanya itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang
sumbernya berupa buku ataupun Website yang telah kami jadikan referensi untuk
penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua
kami dan teman–teman kami yang telah memberikan kami semangat untuk
menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak informasi yang
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca sekalian.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, namun kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kami selanjutnya.
Terima Kasih.

Jakarta, 24 Maret 2018

Penyusun
Daftar isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Pusat sumber
belajar adalah suatu unit dalam suatu lembaga (khususnya
sekolah/Universitas/Perusahaan) yang berperan mendorong efektifitas serta
optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi layanan
(seperti layanan media, pelatihan, konsultasi pembelajaran, dll), fungsi
pengadaan/pengembangan (produksi) media pembelajaran, fungsi penelitian dan
pengembangan, dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi
pembelajaran.
Peran pusat sumber belajar yaitu menyediakan berbagai informasi dan
pengetahuan yang diperlukan dalam mengembangkan berbagai kompetensi yang
diinginkan pada bidang studi atau mata pelajaran yang dipelajarinya. Oleh karena itu
sumber belajar yang beraneka ragam, diantaranya berupa bahan (media) pembelajaran
memberikan pembangunan yang positif dalam peningkatan mutu pendidikan dan mutu
pembelajaran.
Fungsi pusat sumber belajar antara lain: meningkatkan produktivitas pembelajaran,
memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, lebih memantapkan pembelajaran,
memungkinkan belajar secara seketika dan memungkinkan penyajian pembelajaran
yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Salah satu sumber belajar yang sudah lama diperlukan hingga sampai sekarang masih
tetap demikian dalam setiap lembaga pendidikan atau pelatihan adalah perpustakaan
(library). Dalam penyelenggaraan suatu perguruan tinggi, pernah dikatakan bahwa
perpustakaan adalah jantung suatu universitas. Dikatakan demikian karena
perpustakaan yang mengkoleksi berbagai macam buku dan jurnal dari pelbagai disiplin
ilmu pengetahuan sungguh sangat diperlukan oleh suatu universitas. Salah satu ukuran
yang menentukan mutu suatu universitas adalah seberapa banyak koleksi buku-buku di
dalam perpustakaannya. Universitas-universitas yang ternama di dunia selalu
mempunyai perpustakaan pusat (main library) yang besar dengan koleksi buku-buku
yang sangat banyak jumlahnya hingga ratusan ribu sampai jutaan buku dalam berbagai
jenis disiplin ilmu pengetahuan dalam terbitan yang relatif baru ditambah dengan
koleksi berbagai jenis jurnal ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perpustakaan?
2. Apa saja tujuan dan fungsi perpustakaan?
3. Apa prinsip-prinsip pengelolaan perpustakaan?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Memahami pengertian, peran, dan tujuan dari perpustakaan
2. Memahami pengertian dari sumber belajar
3. Mengetahui fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perpustakaan

Istilah perpustakaan berasal dari kata latin liber atau libri artinya buku. Dari kata
latin tersebut terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa
Inggris terkenal dengan istilah Library, (Jerman) bibliothek, (Perancis) bibliotheque,
(Belanda) bibliotheek. Semua istilah ini berasal dari bahasa Yunani biblia artinya
tentang buku. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia: pustaka artinya kitab. Kata dasar
dari perpustakaan adalah pustaka. Menurut kamus “The Oxford English Dictionary”,
kata “library” atau perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374,
yang berarti sebagai “suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari atau
dipakai sebagai bahan rujukan”.1[1]

Ibrahim Bafadal (2005:3) menjelaskan perpustakaan adalah suatu unit kerja dari
suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa
buku-buku maupun bukan berupa buku (non-book material) yang diatur secara
sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi
oleh setiap pemakainya. Rahayuningsih (2007:1) mendefinisikan secara lebih detail
tentang perpustakaan sebagai suatu kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa
bagian, yaitu bagian pengembangan koleksi, bagian pengolahan koleksi, bagian
pelayanan pengguna, dan bagian pemeliharaan sarana-prasarana.

Menurut Suwarno (2010) Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi.


Perpustakaan menghimpun, mengelola, menyimpan, melestarikan, menyajikan, serta
memberdayakan informasi. Agar informasi yang dikelola mempunyai nilai manfaat yang

1[1] Arif Gunarso ( dalam sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian peroustakaan-prestasi-belajar/)


produktif, informasi tersebut harus memenuhi kriteria: benar, tepat, cepat, dikemas
dengan menarik, dan siap saji. Menurut Wiryokusumo dalam Darmono (2004) dengan
memanfaatkan perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi untuk memecahkan
berbagai masalah, sumber untuk menentukan kebijakan tertentu, serta berbagai hal
yang sangat penting untuk keperluan belajar. Jika ditilik dari pengertian tersebut,
hakikat perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi
pemakainya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang:


Perpustakaan: Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan: pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi.

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah.
Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan
lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh
sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak
mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan
penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan
kini juga merupakan tempat penyimpanan dan atau akses ke mikrofilm, mikrofiche, tape
audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses
gudang data CD-ROM dan internet.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat


ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki
manusia. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai
tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu
disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern
ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam
perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan Internet).

Digitall Library adalah perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku
(tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya melalui
protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istilah perpustakaan digital atau Digitall
Library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic library (e-library) dan
virtual library.

B. Peran Perpustakaan
Peran perpustakaan merupakan kedudukan, posisi, dan bagaimana
perpustakaan memberikan pengaruh ke masyarakat di lingkungan perpustakaan.
Suwarno (2011: 20) menyebutkan bahwa perpustakaan sebagai pusat informasi
memiliki peran strategis di tengah masyarakat. Pada pandangan yang lebih luas
perpustakaan dapat berperan sebagai agen perubahan, pembangunan, serta agen
budaya dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Dian dalam Fajarna (2013) Setiap perpustakaan dapat


mempertahankan eksistensinya apabila dapat menjalankan peranannya. Secara
umum peran – peran yang dapat dilakukan adalah:

1. Sebagai Pusat Informasi


Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang memiliki peranan penting
dalam memberikan suatu informasi. Hal ini dikarenakan sebuah perpustakaan pastinya
mempunyai koleksi buku tidak hanya satu,bisa ratusan atau bahkan berpuluh-puluh
ribu. Yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis buku, seperti karya umum,
filsafat, ensiklopedi dan lain-lain. Tidak hanya buku, perpustakaan sekarang juga
dilengkapi dengan adanya koleksi majalah, koran ataupun artikel yang dapat dijadikan
sebagai sumber informasi dan juga ilmu.
2. Sebagai Pusat Inovasi
Perpustakaan sebagai tempat tersimpannya berbagai informasi yang dulu hanya
sebagai tempat penyimpanan buku semata,kini juga sebagai tempat untuk tumbuhnya
ide-ide yang kreatif. Dari ide-ide kreatif itulah dapat tercipta suatu karya yang apat
bermanfaat bagi orang lain. Dan dari karya para pengguna perpustakaan inilah nantinya
dapat pila muncul suatu wacana atau pun gagasan yang dapat dibaca dan digunakan
oleh orang lain. Contohnya bila kita membaca tentang buku pembudidayaan jamur. Jika
orang tersebut adalah seorang yang kreatif, maka dari membaca buku itu bisa saja
muncul ide untuk membudidayakan jamur dan dapat membuka lapangan pekerjaan
yang tentunya berguna bagi orang lain.

3. Sebagai Pusat Sumber Belajar


Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi
secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat
memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat
perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan
dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa
dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.

C. Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur
dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan
perpustakaan agar mereka:
1. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan.
2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan,
kehidupan sosial dan politik.
3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota
keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat
menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya
manusia.
5. Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya.
6. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa.
7. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan
pribadi dan sosial.2[3]

2[3] Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita. Perpustakaan. (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hlm. 41,42.
D. Fungsi Perpustakaan
Dalam pendirian perpustakaan tentu disusun pula tugas-tugas apa yang harus
dikerjakan. Sutarno dalam Suwarno (2011: 21) menyebutkan bahwa terdapat 3 tugas
perpustakaan yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
 Tugas menghimpun informasi meliputi kegiatan mencari, menyeleksi, dan
mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai dan lengkap
baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan
organisasi, ketersediaan dana, dan keinginan pemakai serta mutakhir
 Tugas mengelola, meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, dan
pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusuri kembali (temu balik informasi)
dan diakses oleh pemakai, serta merawat bahan pustaka
 Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal

Meskipun saat ini perpustakaan masih kurang mampu dimanfaatkan masyarakat


bahkan dalam pendidikan juga masih belum optimal, namun perpustakaan sudah
mampu melaksanakan peran dan tugas secara umum dengan baik. Tugas
perpustakaan sebagai pusat informasi dan menyimpan segala ilmu pengetahuan dan
memberikan layanan kepada pengguna ini telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh
perpustakaan, masyarakat dari berbagai kalangan pengguna yang harus mampu
memanfaatkan berbagai kekayaan ilmu pengetahuan dan informasi yang tersimpan di
perpustakaan sehingga dalam masyarakat perpustakaan memiliki fungsi yang baik.

E. JENIS - JENIS PERPUSTAKAAN


perpustakaan tersebut adalah tujuan perpustakaannya, koleksi yang tersedia,
masyarakat yang dilayani, badan atau pihak yang berwenang menyelenggarakan
perpustakaan tersebut.

IFLA (Internasional Federation of Library Association) mengelompokkan jenis-jenis


perpustakaan atas :

1. Perpustakaan Nasional (National Library)


Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang didirikan di ibukota negara
dan merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di
negara tersebut. Perpustakaan Nasional Indonesia didirikan di Jakarta

i. Sebagai pusat referensi nasional. Dalam fungsi ini perpustakaan nasional


harus mampu menjawab pertanyaan apa saja, oleh siapa saja yang ada
hubungannya dengan Indonesia.
ii. Sebagai perpustakaan deposit. Dalam hal ini perpustakaan nasional
mempunyai tugas dan bertanggung jawab untuk melestarikan seluruh
penerbitan yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri yang
mengenai Indonesia. Untuk menjamin terkumpulnya semua penerbitan
yang ada di Indonesia, maka perlu adanya Undang-undang Karya Cetak
(Deposit Act) yang mewajibkan semua penerbit untuk mengirimkan terbitan
terbarunya kepada Perpustakaan Nasional sebanyak dua eksemplar.
Tetapi Undang-undang hak cipta di Indonesia baru saja diakui yaitu pada
bulan Agustus 1990. maka Perpustakaan Nasional Indonesia pun baru
dapat melaksanakan fungsinya sebagai perpustakaan deposit. Hal ini juga
harus mendapat dukungan dan kesadaran yang tinggi dari pihak penerbit
bahan pustaka akan pentingnya arti deposit itu untuk melestarikan semua
penerbitan di negara kita.
iii. Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan atau suatu badan yang
menerbitkan Bibliografi Nasional yang merupakan suatu daftar buku-buku
yang ada di Perpustakaan Nasional Indonesia dan pada perpustakaan lain
di Indonesia terbitan Indonesia dan tentang Indonesia. Bibliografi Nasional
Indonesia ini disebar luaskan juga keberbagai Instansi lain agar mereka
juga mengetahui koleksi yang ada di Pepustakaan Nasional.

Perpustakaan Nasional pada beberapa waktu yang lalu berada di bawah


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi sekarang telah diakui sebagai
lembaga Pemerintahan Non Departemen da bertanggung jawab langsung
kepada pemerintah.
2. Perpustakaan Umum (Public Library)

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,


menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum.
Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat
istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan Umum pun
terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan
informasi dari pemakainya.

Fungsi Perpustakaan Umum

o Pusat Informasi : menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat


pemakai
o Preservasi kebudayaan : menyimpan dan menyediakan tulisan-tulisan
tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan
kebudayaan di masa yang akan datang.
o Pendidikan : mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir
diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian.
o Rekreasi : dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan
perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk
mengisi waktu luang.
o Dan lain-lain
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)

Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan untuk


mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan mendaya
gunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat.

Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi:


o Jantung dari semua program pendidikan Universitas yaitu perpustakaan
harus mampu membantu dan menjadi pusat kegiatan akademis lembaga
pendidikannya.
o Pusat alat-alat peraga mengajarkan atau instructional material center
o Sebagai pelaksana pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi

4. Perpustakaan Sekolah (School Library)

Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan,


memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya untuk menunjang usaha
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Masyarakat pemakainya ialah para siswa,
tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya.

Fungsi perpustakaan sekolah ialah :

o Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.


o Merupakan sarana pengembangan bakat dan keterampilan.
o Pusat media sekolah.
o Sarana penelitian sederhana.
o Sarana rekreasi.

5. Perpustakaan Khusus (Special Library)

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh kantor


atau instansi yang tujuannya adalah untuk untuk menunjang kegiatan kantor atau
instansi dimana perpustakaan itu berada.

Fungsi perpustakaan khusus ialah :

o Untuk keperluan perencanaan, penagambilan keputusan dan pemecahan


persoalan.
o Untuk kebutuhan riset dan pengembangan para staf yang terlibat dalam
berbagai tugas penelitian dan pengembangan.
o Untuk kepentingan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh kantor
dan instansi tersebut.
o Sebagai tempat pemeliharaan dan perawatan dokumen dari kantor atau
instansi yang bersangkutan.

6. Perpustakaan Wilayah

Perpustakaan wilayah yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh


pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota Propinsi, bertugas mengumpulkan
serta melestarikan semua penerbitan daerah yang bersangkutan.

Fungsi Perpustakaan Wilayah adalah sebagai berikut :


o Sebagai perpustakaan referensi di wilayahnya.
o Merupakan perpustakaan deposit yang bertugas mengumpulkan
semua penerbitan di daerahnya.
o Merupakan suatu badan yang bertugas membuat bibliografi
o Merupakan pusat kerjasama antar perpustakaan daerah
o Mempunyai wewenang untuk membina perpustakaan-perpustakaan
yang ada di daerahnya.

7. Perpustakaan Keliling

Perpustakaan keliling pada prinsipnya merupakan perluasan dari pelayanan


perpustakaan umum. Perpustakaan keliling adalah merupakan jenis perpustakaan
yang dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain
dengan tujuan mengunjungi pemakai.

Fungsi perpustakaan keliling adalah :


o Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah, khususnya di
daerah pedesaan dan daerah terpencil.
o Pemerataan pengembangan pendidikan.
o Sebagai media penerangan bagi masyarakat
o Memasyatakatkan perpustakaan dadn minat baca di kalangan masyarakat
o Dan lain-lain.

8. Perpustakaan Elektronik

Ada banyak definisi perpustakaan digital berdasarkan pendapat para ahli atau
beberapa lembaga. Beberapa definisi tersebut adalah:

1. Digital Library Federation di Amerika Serikat memberikan definisi


perpustakaan digital sebagai organisasi-organisasi yang menyediakan sumber-
sumber informasi, termasuk staf dengan keahlian khusus untuk menyeleksi,
menyusun, menginterpretasikan, memberikan akses intelektual,
mendistribusikan, melestarikan, dan menjamin keberadaan koleksi karya-karya
digital sepanjang waktu sehingga koleksi tersebut dapat digunakan oleh
komunitas masyarakat tertentu atau masyarakat terpilih secara ekonomis dan
mudah (Purtini, 2005).

2. Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep


perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya
didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan
digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung
dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi
tantangan yang lebih besar dalam mendapatkan, menyimpan, memformat,
menelusuri atau mendapatkan kembali, dan memproduksi informasi non teks.
Sistem informasi modern kini dapat menyajikan informasi secara elektronik dan
memanipulasi secara otomatis dalam kecepatan tinggi (Purtini, 2005).

3. Romi Satria Wahono mendefinisikan perpustakaan digital sebagai suatu


perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam
bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol
elektronik melalui jaringan komputer (Wahono, 1998)

4. William Arms dalam Aji (2007) mengemukakan bahwa perpustakaan digital


adalah “kumpulan informasi yang tertata dengan baik beserta layanan-layanan
yang disediakannya, yang disimpan dalam format digital dan dapat diakses
melalui jaringan komputer”.

5. A. Ridwan Siregar (2004:5), mendefenisikan bahwa “Perpustakaan


elektronik adalah suatu lingkungan perpustakaan dimana berbagai objek
informasi (dokumen, images, suara dan video-clips) disimpan dan diakses dalam
bentuk elektronik”. Dari beberapa defenisi tentang perpustakaan digital
dapat diambil kesimpulan bahwa perpustakaan digital adalah jaringan
perpustakaan yang dilayankan secara online dan dapat diakses 24/7 ( 24 jam
sehari dan 7 hari seminggu) baik didalam perpustakaan maupun jarak jauh tanpa
harus datang keperpustakaan secara fisik.

E. Sumber Belajar
Keberadaan sumber belajar sangat dibutuhkan oleh siswa untuk menunjang
kemandirian dalam belajar. Ketidakhadiran sumber belajar akan membuat siswa
menjadi kurang aktif dalam belajar di luar kegiatan pembelajaran yang berlangsung di
kelas. Siswa akan menjadi sangat bergantung pada guru, sehingga kurang dapat
mengembangkan pengetahuannya sendiri. Oleh karena itu, sumber belajar merupakan
salah satu komponen penting yang menentukan keberhasilan suatu pembelajaran.

Pengertian sumber belajar Menurut Association Educational Comunication


and Tehnology AECT (As’ari, 2007). Sumber belajar yaitu berbagai atau semua
sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam
belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa
dalam mencapai tujuan belajar.
Sedangkan Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua
sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk
gabungan, biasanya dalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar.
Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat.
Oleh karena itu, secara umum sumber belajar merupakan segala sesuatu yang
dapat dimanfaatkan atau digunakan seseorang untuk memfasilitasi segala kegiatan
belajar, baik itu secara terpisah maupun secara terkombinasi agar dapat
mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

F. Perpustakaan sebagai Sumber Belajar


Perpustakaan merupakan salah satu penunjang dalam meningkatkan sumber
belajar yang sekaligus sebagai wadah dari berbagai disipilin ilmu pengetahuan yang
juga menunjang atau sebagai sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
khususnya dibidang pendidikan. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan
atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku
maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut
aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakainya. Jadi, perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi
koleksi buku sebagai penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang diatur untuk
dibaca, dipelajari, dan dijadikan bahan rujukan.
Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu
keharusan dan amat penting dalam pendidikan (UU No. 2/1989, pasal 35). Suatu
lembaga pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika para guru dan
para siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar. Smith dkk dalam buku ensiklopedianya yang berjudul
“EDUCATOR’S ENCYCLOPEDIA” menyatakan “School Library is a Center for
Learning”, yang artinya perpustakaan itu merupakan sumber belajar. Memang ditinjau
secara umum, perpustakaan itu sebagai pusat belajar sebab kegiatan yang paling
tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah
yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun
buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran. Akan tetapi
apabila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan, maka ada yang
tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk berlatih menelusuri buku-buku
perpustakaan, ada yang tujuannya untuk memperoleh informasi, bahkan mungkin ada
juga murid yang mengunjungi perpustakaan dengan tujuan hanya sekedar untuk
mengisi waktu senggangnya atau sifatnya rekreatif.3[4]
Sejak ditemukannya mesin cetak untuk mencetak buku dan sumber belajar
tercetak lainnya, hingga sekarang media cetak masih menduduki posisi kunci dalam
menunjang proses belajar mengajar. Buku, diktat, jurnal, surat kabar, modul dan
cetakan-cetakan yang lain masih banyak diandalkan untuk menunjang proses belajar
manusia. Perpustakaan, sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi
semestinya menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelatihan yang ada,
baik di lingkungan persekolahan, luar sekolah, dunia kerja, maupun masyarakat pada
umumnya. Namun, kenyataannya masih jauh dari harapan. Perpustakaan masih belum
benar-benar memasyarakat. Hal ini bisa terjadi, misalnya karena rendahnya minat baca
dan kurangnya kesadaran bahwa belajar harus mencari sendiri informasi atau jawaban
atas persoalan yang mereka hadapi.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, berkembang pula konsep
perpustakaan. Perpustakaan perlu menyesuaikan diri bukan hanya menangani koleksi
sumber informasi dlam bentuk media cetak tetapi harus membuka pintu untuk
masuknya media audio visual dan kemungkinan masuknya fungsi-fungsi yang lain.
Dengan visi ke depan, perpustakaan hendaknya siap pula menjadi pusat sumber
informasi dalam arti sebenarnya. Oleh karena itu, apabila kita menyebut pusat sumber
informasi hendaknya kita tafsirkan sebagai perpustakaan yang berkembang lebih lanjut
dengan fungsi-fungsi baru tersebut. Perkembangan konsep pusat sumber informasi
adalah perpaduan antara fungsi perpustakaan dan pusat multi media untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar sasaran didik tertentu dalam suatu lembaga pendidikan, baik
formal (sekolah, diklat) maupun nonformal (masyarakat). Pusat sumber informasi tidak
hanya bermanfaat untuk membantu proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah
dan lembaga diklat tetepi juga lembaga lain, sepanjang berurusan dengan proses
pendidikan dan pembelajaran di masyarakat pada umumnya.

3[4] Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006).
Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakaan sesungguhnya memberikan
peranan terhadap pelaksanaan modul pendidikan di sekolah. Peranan perpustakaan
antara lain:
1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan
para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan
petunjuk untuk mencipta.
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para
siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah
terbangun.
4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan kesempatan
membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang
beraneka ragam.
5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari
cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam
kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat
mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
8. Perpustakaan memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang
sehat.
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk
mengadakan penelitian.
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan
kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
12. Kegairahan/minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan
sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka
perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan
kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan
berteman diantara mereka.4[5]

Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi


mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat
penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang
berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah. Perpustakaan
sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk
mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah
perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah
dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas
serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang
menarik. Dengan memaksimalkan perannnya, diharapkan perpustakaan sekolah bisa
mencetak siswa untuk senantiasa terbiasa dengan aktifitas membaca, memahami
pelajaran, mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta
menghasilkan karya bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk
diraih.
Jadi, hubungan perpustakaan dan prestasi belajar siswa adalah dari
perpustakaan sebagai pusat sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar serta
sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir
secara rasional, siswa dapat mencari informasi-informasi yang diperlukan dan dapat
terjalin sinergi antara pustakawan dan siswa yang akan berbuah prestasi bagi siswa
juga kinerja yang baik bagi pustakawan sehingga perpustakaan sangat berperan dalam
peningkatan prestasi belajar siswa sebab dapat mencerdaskan penggunanya,
khususnya dalam mencetak siswa yang berprestasi.

4[5] http://mrjamyas.blogspot.com/2010/04/perpustakaan-dan-lingkungan-sekolah.html
G. Prinsip-prinsip perpustakaan
(gaes lanjutin ya ga nemu penjelasannya)
1. Prinsip pengelolaan SDM
2. Prinsip pengelolaan fasilitas dan pelayanan
3. Prinsip pengelolaan koleksi
4. Prinsip pengelolaan teknologi informasi
5. Prinsip pengelolaan kerjasama
6. Prinsip pengelolaan pemasaran dan promosi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu
unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam
meningkatkan sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari, dan dijadikan bahan
rujukan. Suatu lembaga pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika
para guru dan para siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan sekolah memberikan
sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Smith dkk dalam buku
ensiklopedianya yang berjudul “EDUCATOR’S ENCYCLOPEDIA” menyatakan “School
Library is a Center for Learning”, yang artinya perpustakaan itu merupakan sumber
belajar.
DAFTAR PUSTAKA

- Arif Gunarso (dalam sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian


peroustakaan-prestasi-belajar/)
- Sinaga, Dian, Mengelola Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007)
hlm. 15.
- Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita, Perpustakaan. (Bandung: PT Puri
Pustaka 2008) hlm. 41,42.
- Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2006).

Anda mungkin juga menyukai