Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa remaja terjadi perubahan psikologis maupun fisiknya.
Perubahan psikologis meliputi kondisi intelektual, emosi dan sosial. Sedangkan
perubahan fisik meliputi perubahan alat-alat reproduksi maupun fungsinya.
Dengan segala perubahan yang terjadi pada masa remaja ini, banyak
terjadi masalah-masalah yang berkaitan dengan seksual. Sexualitas dalam arti
yang luas adalah semua aspek badaniah, psikologik dan kebudayaan yang
berhubungan langsung dengan sex dan hubungan sex manusia.
Dengan demikian maka sex juga bio-psiko-sosial, karena itu pendidikan sex yang
harus diberikan pada remaja ini harus holistik pula. Bila dititikberatkan hanya
pada salah satu aspek saja, maka akan terjadi gangguan keseimbangan.
Umpamanya hanya aspek biologi saja yang diperhatikan atau hanya aspek
psikologik ataupun sosial saja yang dipertimbangkan. Sehingga perlu mendapat
perhatian khusus dari keluarga untuk penanganan yang serius. Asuhan
keperawatan kepada keluarga dengan remaja yang mempunyai masalah seksual
dilakukan mulai dengan pengkajian kepada seluruh anggota keluarga dan
intervensi yang dilakukan ditujukan kepada remaja pada khususnya dan keluarga
pada umumnya.
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perkembangan masa remaja dan perilakunya.
2. Mengetahui berbagai masalah seksual yang terjadi pada remaja sebagai anggota
keluarga dan peran keluarga.
3. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan remaja yang mempunyai
masalah seksual.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dimana terjadi perubahan secara pisik
dan psikologis dari masa kanak-kanak ke masa dewasa(Hurlock, 1973).
Perubahan psikologi meliputi intelektualnya, kehidupan emosinya, kehidupan
sosialnya, sedangkan fisiknya mencakup juga seksualnya dimana alat-alat
reproduksi sudah mencapai kematangan dan mulai berfungsi.
WHO menetapkan batas 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja. Dan
membagi kurun usia tersebut dalam dua kelompok usia yaitu usia remaja awal
(10-14 tahun) dan usia remaja akhir (15-20 tahun).
Terdapat ciri-ciri tertentu pada kedua kelompok usia remaja tersebut :
1. Usia remaja awal
a). Keadaan perasaan dan emosi
Keadaan perasaan dan emosinya tidak stabil. Remaja awal dilanda
pergolakan sehingga selalu mengalami perubahan dalam
perbuatannya.
b). Keadaan mental
Kemampuan mental khususnya kemampuan berfikir mulai sempurna
atau kritis dan dapat melakukan abstraksi, mulai menolak hal-hal yang
kurang dimengerti sehingga terjadi pertentangan dengan orang tua,
guru maupun orang dewasa lainnya. Biasanya memasuki kelompok
sebaya yang sama jenisnya.
c). Keadaan kemauan
Kemauan atau keinginan untuk mengetahui berbagai hal dengan jalan
mencoba segala hal yang dilakukan orang dewasa. Anak pria mencoba
merokok, anak wanita bersolek mereka ada yang mencoba melakukan
hubungan seks.
d). Keadaan moral
Pada awal remaja dorongan seks sudah cenderung memperoleh
pemuasan sehingga mulai berani menunukkan sikap-sikap menarik
perhatian (seks appearl).
2. Usia remaja akhir
a). Keadaan perasaan dan emosi
Emosi dan kestabilannya meningkat, namun sesekali masih tampak
luapan emosinya. Remaja akhir lebih dapat mengadakan penyesuaian
diri kedalam berbagai aspek kehidupan.
b). Keadaan mental
Kemampuan berfikir lebih sempurna, kritis. Kemampuan berfikir
secara abstrak sudah mencapai kesempurnaan.
c). Keadaan kemauan
Kemauannya telah terarah sesuai dengan cita-cita dan
kemampuannya. Langkah-langkah makin terkendal sesuai dengan
situasi dan kondisi. Remaja telah dapat merencanakan langkah-
langkah mana yang harus ditempuh.
d). Keadaan moral
Moral sudah pada tingkat post konvensional atau penilaian moral
yang prinsip. Mereka telah melakukan tingkah laku moral yang
bertanggung jawab. Remaja akhir lebih realistis pada keadaan yang
senyatanya baik mengenai dirinya, hal-hal umum, keluarga maupun
terhadap benda.