Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi

Pengampu: Puji Astuti,SPd

oleh;

Nama : Muhammad Saiful Huda

No.absen : 25

X-MIA 1

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA 1 KUDUS

Jln. Pramuka No.41 Telp. / Fax. (0291) 431368 Kudus

Website:http://www.sma1kudus.sch.id.e-mail :sma1kds@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas izin Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru Biologi di SMAN 1 Kudus. Penulisan laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang Pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa ada dukungan dari berbagai pihak, terutama dari guru pembimbing. Untuk
itu, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, semoga segala bantuan yang telah diberikan dapatbernilai ibadah disisi Allah SWT.

Tentunya dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan demi perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kudus,3 Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………. 5

Latar Belakang………………………………………………………………………………………… 5
Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………….. 5
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………. 6
Hipotesis…………………………………………………………………………………………………. 6
Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………………….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………………….. 7

Teori Perkecambahan dan pertumbuhan………………………………………………………… 7


Teori Media Tanam…………………………………………………………………………………….. 7
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………………………… 11
Tempat dan waktu penelitian…………………………………………………………………….. 11
Metode Pengumpulan Data……………………………………………………………………….. 11
Jenis Data………………………………………………………………………………………………… 11
Alat dan bahan………………………………………………………………………………………… 11
Cara kerja………………………………………………………………………………………………… 11
Variabel…………………………………………………………………………………………………… 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 13

Hasil pengamatan…………………………………………………………………………………….. 13
Pembahasan…………………………………………………………………………………………….. 13
Uji Hipotesis……………………………………………………………………………………………. 14
BAB V PENUTUP ……… 15

Simpulan………………………………………………………………………………………………. 15
Saran…………………………………………………………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………… 16

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………….. 17

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,
setelah kedelai dan kacang tanah.

Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat
irreversible(tidak dapat mengecil kembali). Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada tumbuhan multiselluler
terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel.
Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa
dilihat dari cirri-cirinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2; Faktor Eksternal dan Faktor internal.

Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban,
media tanam,dll.
Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
dengan membedakan media tanam pada masing-masing biji.

Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas,maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Adakah pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?
Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?
Tujuan Penelitian
Mengetahui adanya pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
Menganaisis perbedaan dari pengaruh setiap jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
Hipotesis
Hipotesis dari peneitian ini adalah perbedaan jenis media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkecambahan tanaman kacang hijau.
Dan juga kacang hijau dengan media tanam tanah akan lebih cepat tumbuh.

Manfaat Penelitian
Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang hijau
Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau bagi
pembaca
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Teori Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kacang Hijau
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kacang Hijau ini, dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh
Schleiden dan Schwann yang menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau
dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat bereproduksi,
berkembang biak secara normal melalui biji atau spora.

Teori Mengenai Media Tanam


Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sifat fisik tanah dan terkandung
dalam tanah yang menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam:

Tanah
Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini
masih bergantung kepada tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi
zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas, terkecuali para siswa yang akan
melakukan penelitian biologi.

Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sebelumnya, dijelaskan terlebih
dahulu, sifat fisik tanah dan apa saja yang terkandung dalam tanah sehingga menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam:

Profil tanah
Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari penampung vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison)
atau biasa disebut profil tanah. Di tanah hutan yang dusah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A, B dan C.

Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis.
Pada lapisan ini sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan.
Horison B disebutkan juga dengan zona penumpukan ( illuvation zone ). Horizon ini memiliki bahan organik yang lebih sedikit tetapi lebih
banyak mengandung unsur yang tercuci daripada horizon A.
Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari batuan induk.
Warna tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan
organik. Semakin gelap warna semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organik
rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air)
buruk, warna tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+

Tekstur tanah
Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya,
komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm


Debu, berukuran 2-50 mikron
Liat, berukuran dibawah 2 mikron
Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki
luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.

Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir
tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang
tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan
sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.

Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika
digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering
akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot
pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam
penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan Jenis pasir yang
sering digunakan sebagai media tanam.

Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan.
Kohesi dan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air. Dengan demikian, media
pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media
tanam secara tunggal.
Penggunaan pasir seoagai media tanam sering dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan
organik yang disesuaikan dengan jenis tanaman.

Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk :gunakan
sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat ,enyebabkan
tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya
mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).

Kapas
Kandungan dominan kapas terdiri atas serat – serat tumbuhan (selulosa). Sedangkan zat – zat hara lainnnya sangat sedikit. Alasan utama
pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah,
sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut sangat
cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka
waktu tertentu.

Kekurangannya adalah kapas tidak mengandung unsur – unsur hara yang dapat mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih
lama. Oleh karena itu, jika tanaman kacang hijau ingin bertahan hidup lebih lama, maka tanaman tersebut harus segera dipindahkan ke media
lain, tanah misalnya, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Lain halnya jika media kapas tersebut diberi unsur – unsur hara yang dapat
menunjang kehidupan tanaman kacang hijau tersebut maka tanaman kapas dapat tumbuh lebih lama tanpa harus dilakukan pemindahan media
tanam.

BAB III

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian kami lakukan dari hari rabu tanggal 17 November 2014 sampai dengan hari rabu tanggal 30 November 2014 di kost saya tepatnya
desa Mlati Kidul RT 3 RW 7, Kecamatan kota, Kota Kudus.

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan eksperimen/ percobaan.
Jenis data
Jenis data dari penelitian ini adalah Kuantitatif.

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Kapas
Tanah
Pasir
Air
Sembilan biji kacang hijau
Tiga botol bekas
Paku
Penggaris

Cara Kerja

Siapkan 3 gelas aqua kosong masing-masing diberi nama dengan label


Lubangi ketiga gelas tersebut Sebagai lubang untuk keluarnya air
Masukkan media tanam ke dalam masing-masing gelas yaitu tanah, pasir, dan kapas.
Kemudian masukkan 3 biji kacang hijau ke dalam masing-masing gelas
Beri air secukupnya kepada masing-masing gelas tersebut cukup satu hari sekali
Amati dan catat pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada kacang hijau.
Variabel
Variabel bebas : Jenis media tanam
Variabel Terikat : Kacang Hijau
Variabel control : kecambah atau tanaman kacang hijau, sinar matahari, jumlah tanaman, penyiraman dan lain lain.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Pertumbuhan tumbuhan kacang hijau berdasarkan hasil penelitian
No

Waktu

Pasir

Kapas

Tanah

Hari ke-1

2 cm

2 cm

1,5 cm

Hari ke-2

2,5 cm

3 cm

2 cm
3

Hari ke-3

10 cm

8 cm

6,5 cm

Hari ke-4

16,5 cm

13,5 cm

10 cm

Hari ke-5

23,5 cm

19,5 cm

15 cm

6
Hari ke-6

27 cm

24 cm

23 cm

Hari ke-7

31 cm

28 cm

28 cm

Tabel perkecambahan tumbuhan kacang hijau berdasarkan hasil penelitian


No

Perkembangan

Pasir

Kapas

Tanah

Berkecambah
Hari ke-1

Hari ke-1

Hari ke-1

Tumbuh akar

Hari ke-2

Hari ke-2

Hari ke-2

Tumbuh 2 daun

Hari ke-3

Hari ke-3

Hari ke-3

Tumbuh 4 daun

Hari ke-7
Hari ke-7

Hari ke-7

Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kacang hijau mulai berkecambah saat usia 1 hari. Saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat di atas
permukaan walau hanya terlihat sedikit. Sedangkan daun pertama tumbuh pada hari ke-3.

Tumbuhan kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling cepat terdapat dalam medium tanah pasir. Akar, batang, dan
daunnya paling panjang diantara yang lainnya. Namun kecepatan pertumbuhan tersebut mempengaruhi keadaan tanaman. Hal ini dapat dilihat
dari daun dan batangnya. Warnanya hijau kekuningan, sedangkan batangnya berwarna hijau muda.

Kondisi di atas berbanding terbalik dengan kondisi tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah. Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam
tanah memang lebih pendek daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium tanah pasir. Namun kondisi tanamannya sangat baik.
Batangnya berwarna yang sama yaitu hijau muda, sedangkan daunnya berwarna hijau segar.

Kemudian, dilihat dari tabel pengamatan terlihat jelas bahwa pertumbuhan kacang hijau pada media tanam kapas hampir sama dengan tanaman
yang menggunakan media tanah walaupun begitu keadaan tanaman tersebut hampir sama dengan yang menggunakan media tanam pasir.

Uji Hipotesis

Dengan penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap kecepatan perkecambahan tanaman kacang hijau ini, dapat diketahui bahwa
hipotesis yang di sajikan ternyata sesuai dengan hasil dari penelitian.

Hipotesis menyatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau, pernyataan ini di
nyatakan benar karena terlihat jelas pada tabel pengamatan bahwa kecepatan perkecambahan kacang hijau berbeda-beda tergantung media
tanamnya.
Hipotesis menyatakan bahwa tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang pada medium tanah pasir, pernyataan ini dapat
dinyatakan benar karena terbukti dalam tabel pengamatan perkecambahan pada media pasir lebih pesat di bandingkan pada media tanam lainnya.
BAB V

PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan penulis menyimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau
dimulai dengan tumbuhnya akar, batang, baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda. Oleh sebab itu, akar tumbuh
lebih panjang dibandingkan batang ataupun daun.

Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu, dipengaruhi oleh media tanam. Berdasarkan kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau dapat di urutkan dari yang tercepat yaitu pada media tanam pasir, tanah, dan yang paling lambat adalah
pada media tanam kapas. Tanah pasir merupakan medium paling baik untuk kecepatan pertumbuhan. Walaupun keadaan tanaman kacang hijau
tidak sebaik tanaman yang terdapat dalam tanah humus. Baiknya keadaan tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah humus disebabkan
karena tanah humus kaya akan unsur hara.

Saran
Setelah melakukan penelitian ini saya member beberapa saran untuk siapapun yang membaca makalah ini:

Perlu diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.


Sebaiknya faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman juga harus diperhatikan.
Penanaman kacang hijau sebaiknya tetap dalam keadaan tanah yang subur.

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Abdul.2012.pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau

Bimbie.com.2013.pengertian,fungsi, dan peran tanah sebagai sumber daya alam

Wie, Suwiyantari.2012.pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau

Wikipedi.2013.kacang hijau

LAMPIRAN

Tanah
Pasir

Kapas

Anda mungkin juga menyukai