Anda di halaman 1dari 5

JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI

VOLUME 1 NOMOR 3, AGUSTUS 2014

TINJAUAN PUSTAKA

Strategi Layanan Nyeri Akut Center di DIY

Mahmud
Anestesiologi dan Terapi Intensive Departemen
RS Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM

ABSTRAK
Banyak nyeri akut pasca operasi yang tidak tertangani dengan baik. Penghilang nyeri yang tidak adekuat
pada awal pasca operasi dapat meningkatkan risiko nyeri kronis. Hal ini menjadi dasar terbentuknya APS
(Acute Pain Service), untuk menangani nyeri akut pasca operasi secara agresif agar dapat mengurangi
terjadinya nyeri kronik.
APS merupakan organisasi berbasis anestesiologi dengan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter,
perawat, farmasi, dan fisioterapi. Tujuan APS adalah memberikan perbaikan nyeri akut yang optimal pasca
pembedahan dengan efek samping yang minimal. APS melayani nyeri akut, kronik dan nyeri kanker.
APS di RSUP Dr Sardjito saat ini menangani nyeri akut selama durante dan pasca operasi epidural, baik
countinousmaupun intermiten, dengan harapan dapat mengurangi morbiditas pasca operasi. Bagian
anestesi berencana bekerjasama dengan bagian-bagian lain yang seminat untuk membentuk APS, untuk
menangani nyeri akut, kronik dan nyeri kanker.

Kata kunci: APS, berbasis Anestesiologi, epidural

ABSTRACT
Manyacute postoperative pains cannot be treated well. Inadequate early postoperative pain relief can
increase chronic pain risk. This becomes the basis for the establishment of APS (Acute Pain Service) to
aggresively manage acute postoperative pain to reduce the incidence of chronic pain.
APS is anesthesiology-based organization with multidisciplinary team of doctors, nurses, pharmacists and
physiotherapists. The objective of APS is optimal improvement (optimaly improve) of acute postoperative
pain with minimal side effects. APS treats pains including acute, chronic and cancer pains.
At Sardjito Hospital, APS currently treats acute pain during and after continous or intermitent epidural
operation to reduce postoperative morbidity. Anesthesiology department plans to cooperate with other
departments to establish an integrated APS for treatment of acute, chronic and cancer pains.

Keyword: APS, Anesthesiology-based, epidural

45
Jurnal Komplikasi Anestesi ~ Volume 1 Nomor 3, Agustus 2014

Pendahuluan hal morbiditas dan mortalitas sudah kita ketahui


Penghilang nyeri setelah tindakan dengan baik untuk CE dan PCA IV. Kedua teknik ini
pembedahan terus menjadi tantangan medis memberikan analgesi kontinyu maupun berdasar-
untuk ahli anestesi dan bedah. Penghilangan kebutuhan setelah prosedur bedah selama
nyeri pasca operasi bukan saja diminati untuk beberapa jam dan hari (2).
tujuan kemanusiaan, tetapi juga penting karena Strategi lain yang efisien dalam hal metode
potensinya untuk meningkatkan outcome pemberian dan terapi obat diantaranya adalah
pembedahan(1).Hampir sepertiga dari pasien yang multimodal analgesia dengan analgesik konven-
menjalani prosedur bedah akan mengalami nyeri sional, hiperalgesia, terapi analgesik spinal (1). Efek
sedang sampai berat pada periode pasca operasi(1). sampingyang berhubungan dengan manajemen
Penghilang nyeri yang tidak adekuat dalam nyeripasca operasi berhubungan denganterapi
periode pasca operasi dini mungkin meningkatkan obat(depresi pernapasan [opioid], perdarahan
resiko perkembangan nyeri kronik dan bisa ditempat pembedahan, blokade motorik [anestesi
dihipotesa bahwa penanganan nyeri pasca operasi lokal]), komplikasi akibat prosedur invasif (epidural
akut yang agresif bisa mengurangi resiko ini (1). hematoma, pneumotoraks, infeksi) atau insiden
Layanan ini sudah dilaksanakan di RSUP Sardjito teknis (rusak perangkatinfus). Implementasi dan
meskipun baru diinisiasi oleh Bagian Anestesi dan pengawasan epidural analgesia dan teknik-teknik
Terapi Intensif. Diperlukan layanan multidisiplin yang sangat khusus lainnya, adalah tujuan yang
yang melibatkan sejumlah bagian terkait agar penting bagi APS (1).
layanan bisa terstruktur dan sistematis. Hal ini Dalam rangka meningkatkan pengobatan
diperlukan untuk memastikan akuntabilitas nyeri pasca operasi, banyak rumah sakit
layanan dan kemudahan pengawasan dan telahmembentuk layanan nyeri akut ( APS ).
pembinaan. Inti dari tim APS berbasis anestesi dan perawat,
Selain itu, saat ini, keberadaan sebuah APS keduanya bekerja paruh waktu. Setiap pagi,
adalah sebuah prasyarat akreditasi untuk ahli tim APSmelakukan kegiatan keliling bangsal di
anestesi di perguruan tinggi UK, Australia dan New mana mereka mengevaluasi semua pasien yang
Zealand. Pertimbangan indikasi dari 30-70% rumah diobati dengan CE atau PCA IV dan menangani
sakit Amerika Utara dan Europa tergantung pada masalah yang ada. Tugas utamanya adalah: (1)
ukuran afiliasi akademik, yang memiliki APS (1,3,5). untuk menilai tingkat keparahan nyeri pada setiap
pasien dengan menggunakan skor analog visual
Mengapa diperlukan APS? (VAS) keparahan nyeri (kisaran 0-10), (2) untuk
APSmemiliki peranpenting dalam mengawasi menyesuaikan pengobatan analgesik VAS dibawah
efektivitas terapi nyeri dan dalam memantau 4, (3) untuk memperoleh pendapat pasien-pasien
keamanan teknik yang digunakan. Sebenarnya tentang pengobatan rasa sakitnya, (4) untuk
ada dua teknik penghilang nyeri direkomendasikan memastikan tidak ada reaksi negatif terhadap
untuk penanganan bedah mayor dan intermediate. obat-obat analgesik , dan (5) untuk mengawasi
Teknik regional digambarkan sebagai analgesia berfungsinya analgesia CE dan / atau PCA IV .
epidural kontinyu (CE) yang didasarkan pada Tim manajemen nyeri juga bertanggung jawab
insersi kateter epidural preoperatif, yang untuk pendidikan dan pelatihan staf bedah dalam
melaluinya analgesik lokal yang dicampur dengan mengobati rasa sakit pasca operasi. Departemen
opioid diberikan secara terus menerus.Teknik anestesi menyediakan layanan CE atau PCA IV 24
kedua adalah analgesik kontrol intravena pasien jam on-call(2,5).
(PCAIV). Pada teknik ini pasien mengaktifkan Tidak efektifnya penanganan nyeri pasca
sebuah syringe-pump untuk melepaskan sejumlah operasi berkorelasi dengan outcome negatif
obat secara terukur, biasanya morpin, kedalam seperti komplikasi paru, deep vein thrombosis,
aliran darah. Keuntungan teknik-teknik ini dalam iskemia miokard, penyembuhan luka yang

46
Strategi Layanan Nyeri Akut Center di DIY ...

burukdan demoralisasi pasien. Selain itu, bedah efek samping. (6) Audit rutin terhadap efektivitas
dan nyeri pasca operasi memicu respon stres, biaya teknik analgesik, rawat jalan dan kepuasan
dengan perubahan hemodinamik, endokrin dan layanan(5).
metabolik, yang mengakibatkan disfungsi organ Tujuan dari APS adalah untuk memberikan
dan komplikasi-komplikasi terkait. APS didirikan penghilang nyeri yang optimal kepada semua
karena nyeri pasca operasi yang tidak tertangani pasien dengan nyeri akut dengan efek samping
yang semestinya dapat dikurangi. Perlu diingat, minimal . APS juga harus menyediakan kerangka
respon dari individu terhadap nyeri adalah kerja organisasi untuk tingkat perawatan yang
subyektif, sehingga konsep pemberian analgesi tepat dan pemantauan disesuaikan dengan kondisi
yang dirancang khusus secara individual kepada klinis pasien dan teknik yang digunakan (1).
setiap pasien, adalah tujuan untuk pendirian APS(2).
Pelaksanaan APS masa depan
Organisasi dan tujuan APS Di masa depan kami berharap bahwa APS
Ada dua pendekatan penatalaksanaan akan berubah menjadi layananberbasis-perawat
APS, yang pertama yang berbasis anestesi yang yang disupervisi oleh anestesi(2,5). Sebuah tim APS
dilaksanakan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari multiprofesional terorganisir di masa depan harus
dokter, perawat, farmasi, dan fisioterapi, dan yang lebih aktif terlibat dalam aspek penanganannyeri:(1)
kedua berbasis perawat, belum sepenuhnya bisa Sejumlah pasien-pasien pasca-operasi mungkin
dijalankan mengingat terbatasnya pengalaman mempunyai prioritas dengan prediktor risiko
empiris (1,5). Selama ini yang baru dilakukan oleh tinggi untuk pengembangan nyeri pasca operasi
bagian anestesiadalah teknik epidural yang berat, seperti nyeri akut atau kronis preoperasi,
diselenggarakan di RSUP Dr. Sardjito. pengobatan opioid, ketergantungan obat,
Salah satu tugas utama tim APS adalah gangguan psikologis atau gangguan kejiwaan
pendidikan dan pelatihan untuk para dokter umum sehingga APS harus secara aktif mengambil bagian
dan staf keperawatan bedah,dalam merawat nyeri dalam perencanaan pra operasi penanganan nyeri
pasca-operatif. Untuk mendirikan APS yang efektif yangterdiri dari anti-hiperalgesia, pemeliharaan
diperlukan kerjasama semua staf medis yang opioid perioperatif, analgesia regional, seperti yang
terlibat dalam perawatan pasien pasca-operatif (2,5). dinyatakan sebelumnya bahwa terapi nyeri agresif
Komponen utama dari APS harus mencakup dapat menurunkan risiko nyeri pasca operasi
sebagai berikut : (1) Ditunjuk personil yang yangpersisten; (2) Meskipun APS merupakan
bertanggung jawab untuk menyediakan APS 24 instrumen untuk meningkatkan terapi nyeri, telah
jam (satu atau dua orang mungkin cukup ); (2) secara konsisten menunjukkan perbaikan nyeri,
Penilaian reguler nyeri ( dengan skala yang sesuai kecuali untuk pengurangan komplikasi paru,
untuk anak-anak dan pasien dengan gangguan tidak semua mengakibatkan penurunan dalam
kognitif ) saat istirahat dan gerakan , pemeliharaan morbiditas pasca operasi atau lama tinggal di
skor nyeri di bawah ambang batas yang telah rumah sakit. Morbiditas pasca operasi dan lama
ditentukan , dan dokumentasi skor nyerisecara tinggal di rumah sakit tergantung pada beberapa
reguler; (3) Kerjasama aktif dengan ahli bedah dan faktor seperti informasi pra operasi, sudah ada
perawat bangsal untuk pengembangan protokol riwayat penyakit, pengobatan pra operasi,
dan jalur penting untuk mencapai tujuan yang prosedur bedah, pengurangan stres intraoperatif,
telah ditetapkan untuk mobilisasi dan rehabilitasi program untuk perawatan pasca operasi dan
pasca-operasi;(4) Program pengajaran yang rehabilitasi termasuk nutrisi, mobilisasi dan kriteria
sedang berlangsung bagi perawat bangsal untuk pemulangan. APS harus secara aktif mengambil
penyediaan aman dan hemat biaya teknik analgesik; bagian dalam mengawasi dan memantau jalur
(5) Mendidik pasien tentang pemantauan nyeri klinis ( program fast -track ) untuk perbaikan pada
dan pilihan pengobatan , tujuan , manfaat , dan awal dan akhir outcomepascaoperasi. APS juga

47
Jurnal Komplikasi Anestesi ~ Volume 1 Nomor 3, Agustus 2014

harus mendorong terapi opioid multimodal dalam melaksanakan tugas sebagai fungsi belajar, bukan
program penanganan nyeri;( 3) Jenis prosedur bekerja. Ini berbeda dengan dokter anestesi atau
bedah yang berhubungan erat dengan tingkat nyeri perawat.
pasca operasi, ketidaknyamanan, dan konsekuensi Sejumlah kendala yang dihadapi dalam
patofisiologi yang terkait termasuk efek samping penatalaksanaan APS di RSUP Dr.Sardjito adalah:
dari analgesik. APS harus berpartisipasi aktif 1. Pasien
dalam pengembangan pedoman prosedur khusus - Ketidaktahuan pasien tentang program
yang akan menjadi platform yang ideal untuk APS
penyebaran rekomendasi kedalam praktek klinis(1) . - Pendidikan yang rendah pada pasien
2. Profesionalitas
APS berbiaya efektif - Operator/bedah dan anestesi belum
Pada sebuah retrospectiveuncontrolled study mengetahui program APS
yang meneliti pos-pos biaya disebutkan bahwa - Ketidakseragaman pengetahuan dokter
pasien yang menerima PCEA setelah operasi anestesi tentang APS
besar yang dikunjungi oleh seorang dokter dan 3. Rumah Sakit
staf perawat APSdi bangsal bedah setidaknya - Belum adanya SOP APS yang multidisiplin.
sekali sehari. Sementara itu, lima puluh persen dari - Belum adanya mesin PCA yang disediakan
biayaadalah untuk karyawan, 20% untuk obat, 15% oleh pihak rumah sakit.
adalah biaya untuk pompa PCEA dan bahan habis - Belum adanya jasa layanan APS di rumah
pakai dan 15% adalah biaya untuk insersi kateter sakit.
epidural awal. Dengan perubahan struktur APS
dari berbasis anesthesiologi ke berbasis perawat, Solusi permasalahan yang ada:
biaya yang diperlukan menjadi jauh lebih rendah. - Menjelaskan manfaat APS dan mitigasi
Penghematan biaya ini dikalkulasi sebesar 50% kali kerugian atau risiko APS
selisih tarip jasa untuk dokter spesialis anestesiologi - Menjelaskan efektivitas biaya yang dikeluarkan
dan perawat. Ini menjadi relevan karena lamanya untuk APS
perawatan merupakan pos biaya yang besar. - Informed consent preoperatif pasien tentang
APS memungkinkan dipangkasnya kemungkinan APS
terjadinya kronis dan komplikasi sehingga waktu - Membuat pamflet, stiker dan poster tentang
perawatan lebih pendek. Kepulangan yang cepat APS
jelas menghemat biaya perawatan pasien(1). - Membuat pelatihan tentang nyeri untuk orang
awam dan pasien yang rawat inap
Pelaksanaan APS di RSUP Dr Sardjito - Sosialisasi APS kepada operator/bedah
Yogyakarta. tentang manfaat APS dan mitigasi kerugian
Di RSUP Dr. Sardjito, kegiatan APS justru atau risiko APS
hanya dilaksanakan oleh residen anestesi dibawah - Perlunya pemahaman tentang APS kepada
supervisi dokter anestesi saja. Sebagai Rumah dokter anestesi
Sakit Pendidikan, RSUP Dr. Sardjito menerapkan - Apabila ada kendala pengadaan alat syiring-
APS berbasis-residen dengan supervisi dokter pump
anestesi. Keunggulannya adalah bahwa para Menjelaskan kepihak manajemen
residen berkesempatan mempelajari efek samping keuntungan APS dengan alat syring-pump.
obat dan komplikasi yang timbul. Selain itu Bagian Anestesi membeli peralatan
kompetensi residen juga lebih bagus daripada syring-pump dan menyewakan kepada
perawat, sehingga bisa meningkatkan kepuasan peserta APS.
pasien. Dari segi efektivitas biaya, penanganan
oleh residen berbiaya lebih murah karena mereka

48
Strategi Layanan Nyeri Akut Center di DIY ...

Kesimpulan Daftar Pustaka


Konsep layanan nyeri akut (APS) telah 1. Werner Mads U, Nielsen Per R. Focus on Acute
meningkatkan kesadaran penyedia kesehatan nyeri Pain. The Acute pain service: Present and
akut dan pengenalan APS telah dikaitkan dengan future role. Current Anesthesia & Critical Care.
penurunan tingkat nyeri , peningkatan kepuasan 2007. 18, 135-139.
pasien dan peningkatan kenyamanan pasien. Saat 2. Barak michal, Poppa Elli, Tansky Alex, Drenger
ini, APS adalah sebuah prasyarat akreditasi untuk Benjamin. The activity of an acute pain service
ahli anestesi di perguruan tinggi UK, Australia dan in a teaching hospital: five years experiance.
New Zealand.Selama ini, pelaksanaan APS masih Elsevier . Acute Pain. 2006. 8, 155-159.
berbasis anestesi dibantu oleh tim multidisiplin 3. Werner MUU, Soholm L, Nielsen PR, Kehlet
yang terdiri dari dokter, perawat, farmasi, dan H. Does an acute Pain Service improve pasca
fisioterapi. Ada gagasan ideal yang menganjurkan operasi outcome?. Review Articel Anesth
manajemen berbasis-perawat dibawah supervisi Analg. 2002; 95:1361-72.
dokter anestesi dan melibatkan tim multidisiplin. 4. Rawal narinder. Organization, function, and
RSUP Sardjito sudah menyelenggarakan APS implementation of acute pain service.South
berbasis-residen dengan supervisi dokter anestesi African Journal of Regional Anesthesia. Pp 14-
yang berimplikasi pada kompetensi, kepuasan 23.
pasien, dan efektivitas biaya apabila ditatalaksana 5. Hadzic Admir. Acute Pain Service:
dengan melibatkan tim multidisiplin dan didukung Organization, Function and Implementation.
oleh kebijakan yang kondusif dari Rumah Sakit. In Textbook of Regional Anesthesia and Acute
Pain Mangement. McGraw-Hill. 2007.

49

Anda mungkin juga menyukai