Disusun Oleh :
3.1.2 Bahan
No. Alat Fungsi
1. Jagung Sebagai bahan pengamatan
2. KNO3 Sebagai zat pemacu tumbuh
3. PGPR Sebagai zat pemacu tumbuh
4. Air Untuk mencampur larutan
3.2 Cara Kerja
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Waktu Berkecambah
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbandingan Perbedaan Konsentrari PGPR (0, 8, 16)
Arief, Ramlah dan Fauziah Koes. 2010. Invigorasi Benih. Balai Penelitian
Tanaman Serealia: Prosiding Pekan Serealia Nasional.
Ekosari., Nur Aeni A., dan Purwanti W. 2011. Priming Benih Sebagai Usaha
Peningkatan Performansi Bibit Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata).
Seminar Nasional Biologi FMIPA. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Koes, F. dan Ramlah A. 2011. Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap
Viabilitas dan Vigor Benih Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia:
Seminar Nasional Serealia.
Lewar, Y., Yohanes H. D. M., dan Senny J. B. 2016. Kajian Potensial Osmotik
dan Durasi Osmoconditioning Terhadap Daya Hantar Listrik dan
Kandungan Kimia Benih Kacang Merah yang Telah Mengalami
Deteriorasi. Partner. Vol. 21(2): 293-303.
Munif, Abdul., Dan Hipi, Awaludin. 2011. Potensi Bakteri Endofit dan Rhizosfer
dalam Meningkatkan Pertumbuhan Jagung. Seminar Nasional Serealia.
Institut Pertanian Bogor.
Rahni, Nini. 2012. Efek Fitohormon PGPR terhadap Pertumbuhan Tanaman
Jagung (Zea mays). Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah. Vol 3
(2). 27-35.
Supiniati. 2015. Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi KNO3 Terhadap
Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour). Skripsi.
Universitas Teuku Umar.
Zanzibar, M. dan Safrudin M. 2007. Pengaruh Perlakuan Hidrasi-Dehidrasi
Terhadap Berbagai Tingkat Kemunduran Perkecambahan Benih Damar
(Agathis Loranthifolia F. Salisb) dan Mahoni (Swietenia Macrophylla
King). Jurbal Penelitian Hutan Tanaman. Vol.4 (1): 001-067
Dokumentasi