Anda di halaman 1dari 4

A.

DIAGNOSA
1. Nyeri akut b.d trauma atau post partum
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (perdarahan)
3. Resiko infeksi b.d trauma jaringan, stasis cairan tubuh, penurunan Hb.

B. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1 Ds : pasien mengatakan merasakan nyeri Trauma, post Nyeri akut
pada area robekan perineum jika partum
bergerak
Do : - pasien tampak meringis saat nyeri
- Ada bekas luka robekan perineum
P : saat bergerak
Q : nyeri tumpul
R : abdomen
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul
- TD : 122/80 mmhg N : 98 x/i
- RR : 20 x/I T : 36, 5 °C

2 Ds : pasien mengatakan merasakan lemas kehilangan cairan Kekurangan


Do : - k/u : pasien tampak lemas aktif (perdarahan) volume
- Kes : kompos mentis
- Kavilari revile time : <3 detik
- Membrane dan mukosa kulit
lembab
- Sianosis : tidak ada

3 Ds : pasien mengatakan dirinya 2 kali Tindakan Resiko infeksi


mengganti balutan/hari episiotomi
Do : - adanya luka robekan perineum
- Tampak adanya balutan dan kasa di
luka perineum
- TD : 122/80 mmhg N : 98 x/i
- RR : 20 x/I T : 36, 5 °C
C. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan /kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian 1. Untuk mengetahui
trauma atau perawatan 1x 24 jam nyeri secara konpre- tingkat nyeri pasien
distensi jaringan dengan kriteria hasil : hensif 2. Untuk mengetahui
1. Mampu 2. Observasi reaksi non tingkat ketidak-
mengontrol nyeri verbal dari ketidak- nyamanan dirasakan
2. Melaporkan bahwa nyamanan oleh pasien
nyeri berkurang 3. kontrol lingkungan 3. Untuk meminimal-
atau hilang yang dapat mempe- kan pencetus nyeri
3. Menyatakan rasa ngaruhi nyeri 4. Agar rasa nyeri yang
nyaman setelah 4. Ajarkan teknik non dirasakan pasien
nyeri bekurang farmakologi teknik berkurang
relaksasi nafas 5. Pemberian obat
dalam analgetik dapat
5. Kolaborasikan mengurangi rasa
pemberian obat nyeri pasien
analgetik

2 Kekurangan Setelah dilakukan 1. Monitor status dehi- 1. Untuk menilai


volume cairan b.d perawatan 1x 24 jam drasi (kelembaban keadaan pasien syok
kehilangan cairan dengan kriteria hasil : membrane mukosa, atau tidak
aktif (perdarahan) 1. Tidak ada tanda nadi adekuat) 2. untuk mengetahui
dehidrasi 2. Monitor vital sign keadaan umum
2. Elastisitas turgor 3. Monitor keakuratan pasien
kulit baik, intake dan output 3. mengetahui
membrane mukosa cairan perkembangan
lembab. rehidrasi
3. TTV dalam batas
normal

3 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan 1. monitor tanda dan 1. mengetahui adanya
trauma jaringan, perawatan 1x 24 jam gejala infeksi luka infeksi
stasis cairan dengan kriteria hasil : sistemik atau lokal 2. mengontrol infeksi
tubuh, penurunan 1. pasien tidak 2. cuci tangan sebelum nosokomial ke
Hb. menunjukkan tanda- dan sesudah pasien
tanda infeksi tindakan 3. mengontrol infeksi
2. menunjukkan 3. pertahankan nosokomial ke
perilaku hidup sehat lingkungan yang pasien
aseptik selama 4. mengetahui proses
pemansangan alat penyembuhan luka
4. inspeksi kondisi
luka /insisi bedah
D. SOAP
No Tanggal/ hari Catatan perkembangan
1 02/05/2018 S : pasien mengatakan merasakan nyeri pada area robekan
Senin perineum jika bergerak
O : - pasien tampak meringis saat nyeri
- Ada bekas luka robekan perineum
P : saat bergerak
Q : nyeri tumpul
R : abdomen
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul
- TD : 122/80 mmhg N : 98 x/i
- RR : 20 x/I T : 36, 5 °C
A : Nyeri akut b.d trauma atau post partum
P : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara konprehensif
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
4. Ajarkan teknik non farmakologi teknik relaksasi nafas
dalam
5. Kolaborasikan pemberian obat analgetik
I : 1. melakukan pengkajian nyeri secara konprehensif dengan
skala numerik dan metode PQRST
2. mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
dengan menggunakan ekspresi wajah
3. mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
tidak ada keributan
4. mengajarkan teknik non farmakologi teknik relaksasi
nafas dalam
5. mengkolaborasikan pemberian obat analgetik jika
diperlukan

2 02/05/2018 S : pasien mengatakan merasakan lemas


Senin O : - k/u : pasien tampak lemas
- Kes : kompos mentis
- Kavilari revile time : <3 detik
- Membrane dan mukosa kulit lembab
- Sianosis : tidak ada
A : Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
(perdarahan) post partum
P : 1. Monitor status dehi-drasi (kelembaban membrane
mukosa, nadi adekuat)
2. Monitor vital sign
3. Monitor keakuratan intake dan output cairan
I : 1. memonitor status dehi-drasi (kelembaban membrane
mukosa, nadi adekuat)
2. memonitor vital sign
3. memonitor keakuratan intake dan output cairan
3 02/05/2018 S : pasien mengatakan dirinya 2 kali mengganti balutan/hari
Senin O : - Tampak adanya luka robekan di perineum
- Tampak adanya balutan dan kasa di luka perineum
- TD : 122/80 mmhg N : 98 x/i
- RR : 20 x/I T : 36, 5 °C
A : Resiko infeksi b.d trauma jaringan, stasis cairan tubuh,
penurunan Hb.
P : 1. monitor tanda dan gejala infeksi sistemik atau lokal
2. mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
3. pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan
alat
4. inspeksi kondisi luka /insisi bedah
I : 1. memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik atau lokal
2. mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dengan 6
langkah serta 5 moment cuci tangan
3. mempertahankan lingkungan yang aseptik selama
pemasangan alat
4. menginspeksi kondisi luka /insisi bedah dengan melihat
kondisi luka bersih, atau berdarah

Anda mungkin juga menyukai