Dalam menentukan kebutuhan system suatu basisdata tidak terlepas dari bagaimana
sebenarnya basisdata itu dirancang.
Tujuan perancangan basis data ialah:
1. Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus dan
aplikasi-aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi
3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan(response
time, processing time, danstorage space)
METODE BACKUP
Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yag tersimpan di
dalam hardisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat lain. Perencanaan
backup secara berkala harus dilakukan terutama pada komputer desktop atau server yang
menyimpan data-data penting. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para
pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network Client Server sehingga
data-data yang akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.
Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengeloa database
untuk melakukan penyalinan sistem, data, dan aplikasi untuk menjaga jangan sampai terjadi
kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem yang disengaja atau tidak disengaja.
a. Konsep Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan data, sehingga
salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk mengembalikan (restore) semula setelah
peristiwa kehilangan data.
Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan yaitu unuk memulihkan keadaan setelah
bencana (disaster recovery) dan untuk mengembalikan sejumlah kecil file setelah sengaja
dihapus atau rusak. Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi
1) Full Backup
2) Network Backup
3) Dump Backup
4) Incremental Backup
5) Diferensi Backup
b. Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-
objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara
database sehingga konsistensi data dapat dijamin. Jenis-jenis replikasi meliputi:
1) Snapshot replication
2) Transactional replication
3) Merge replication
c. Konsep MySQL Dump
MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulis oleh Igor
Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database atau kumpilan
database, untuk cadangan (backup) atau pepindahan (transfer) data ke server lain.
Banyak cara untuk melakukan backup data.
Berikut ini metode yang bisa dilakukan saat akan melakukan backup data.
1) Backup Logika dan Backup Physic
Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang
dipresentasikan dalam perintah SQL, seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan
INSERT DATA. Berikut ini karakteristik backup secara logika.
a) Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data.
b) Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan
mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup.
c) Output bisa lebih besar daripada bentuk fisik.
d) Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.
e) Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan
dalam file SQL.
f) Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML
g) Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.
h) Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam
bentuk logika file, seperti tsiswa.sql.
i) Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah: SELECT…..INTO
OUTFILE.
Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk database yang
menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appserv\Mysql\data\.
Berikut karakteristik backup fisik.
a) Backup terdiri atas salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori
MySQL, data dari tabel memori tidak disimpan pada disk.
b) Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memrosesan logika, hanya
pengcopian secara fisik
c) Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika.
d) Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang tediri atas file MYi,
MYD dan FRM
2) Backup Online dan Backup Offline
Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline
dilakukan saat server sedang dihentikan. Untuk versi online kita bisa menyimpannya di server
tempat penyimpanan layanan data seperti Cloud Service Dropbox. Atau kita bisa juga
memanfaatkan layanan tempat penyimpanan data dari Google yaitu Google Drive. Untuk
backup data kontak, email dan agenda kita bisa memanfaatkan layanan Google Sync (Backup
Gratis Nomor Ponsel Dengan Google Sync).
3) Back Up Database di CPanel
Melakukan back up file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan kita jika
suatu saat ada sesuatu yang bermasalah di server. Backup dapat digunakan untuk restore setelah
failure. Failure ini disebabkan oleh:
a) Media failure;
b) Users errors, missal: tidak sengaja drop table;
c) Hardware failure, missal: disk-drive atau permanent loss sebuah server; dan
d) Natural disasters
Strategi Backup dan Restore meliputi:
a) Tipe dan frekuensi backup,
b) Kecepatan hardware,
c) Bagaimana backup diuji
d) Dimana dan bagaimana media backup disimpan
Strategi restore meliputi:
Siapa yang melakukan restore
4) Desai Strategi Backup
KOMPETENSI DASAR
kan basis dan prosedur recovery
MATERI PEMBELAJARAN
Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai
membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan
pada perluasan arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC.
Basis data adalah tempat kumpulan data. Menurut C.J. Date (1990), terdapat tujuh
keuntungan dengan menggunakan pendekatan basis data, yaitu:
1. Redundansi dapat dikurangkan (redundancy can be reduced)
2. Ketidakkonsistenan dapat dihindari (inconsistency can be avoided (to some extent)
3. Data dapat dibagikan (the data can be shared)
4. Standar-standar dapat diselenggarakan (standards can be enforced)
5. Pembatasan keamanan dapat diterapkan (security restrictions can be applied)
6. Integritas dapat dipertahankan (integrity can be maintained)
7. Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan (conflicting requirements can be
balanced).
METODE RECOVERY
Recovery adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file backup yang telah
disimpan terakhir kalinya. Database yang menggunakan model recovery yaitu:
1. Full Recovery Model
Pada model ini, transaction log akan di truncate (dipotong) pada saat dilakukan backup
transaction log.
2. Bulk-Logged Recovery Model
Bulk-logged recovery model akan menuliskan data page yang telah dimodifikasi ke dalam file
data sebelum transaksi dinyatakan selesai.
Berlawanan dengan full recovery model yang hanya membutuhkan penulisan ke log untuk
menyatakan tansaksi selesai, operasi bulk akan lebih pelan pada sistem lO yang pelan.
3. Simple Recovery Model
Hampir sama dengan bulk-logged, beberapa operasi bersifat minimally-logged. Perbedaan
mendasar adalah pada pemotongan transaction log. Transaction log akan otomatis terpotong
pada saat checkpoint selesai.
Ket:
Update data yang dilakukan oleh sistem database dari beberapa transaksi data akan disimpan
terlebih dahulu sebelum mencapai titik point restore yang telah terjadwal.
Jadi, recovery data hanya pada dititik point saja.
Ket:
Update data yang dilakukan secara langsung oleh sistem database dari hasil beberapa transaksi
data sebelum transaksi data mencapai titik point restore yang telah terjadwal.
Jadi, recovery data tidak hanya pada dititik point saja tetapi dapat dilakukan sebelumnya.
Sehingga data dapat direcovery lebih sesuai kebutuhan.
KOMPETENSI DASAR
ng arsitektur basis data
MATERI PEMBELAJARAN
Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai
membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan
pada perluasan arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC.
Basis data adalah tempat kumpulan data. Menurut C.J. Date (1990), terdapat tujuh
keuntungan dengan menggunakan pendekatan basis data, yaitu
Redundansi dapat dikurangkan (redundancy can be reduced).
Ketidakkonsistenan dapat dihindari (inconsistency can be avoided (to some extent)
Data dapat dibagikan (the data can be shared).
Standar-standar dapat diselenggarakan (standards can be enforced).
Pembatasan keamanan dapat diterapkan (security restrictions can be applied)
Integritas dapat dipertahankan (integrity can be maintained).
Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan (conflicting requirements can be
balanced).
Secara garis besar, basis data memiliki susunan atau arsitektur sebagai berikut:
1. DBMS (Data Base Management System): bagian dari perangkat lunak yang bertanggungjawab
dalam create, read, update, delete record atau mengelola basis data
2. DDL (Data Definition Language): yang dipakai oleh DBMS untuk secara fisik menetapkan
jenis record, field dan struktur hubungannya
3. DML (Data Manipulation Language): dipakai untuk membuat, membaca dan meng-update
record dalam basis data, dan melakukan navigasi antara record-record yang berbeda
4. Metadata: the data about the data –such as record and field definitions, synonyms, data
relationships, validation rules, help messages, and so forth
Jadi, Distributed DBMS adalah Large Scale Software System. Struktur “Ideal”
(Standard): Segala bentuk sistem mengacu atau merupakan turunan dari Reference
Architecture ini.
Untuk menciptakan Reference Architecture ini diperlukan standardisasi. Contoh: ISO/OSI
Model yang merupakan reference architecture dari Wide Area Computer Networks
Reference Model (Arsitektur Sistem) dapat dinyatakan berdasarkan 3 pendekatan
yang berbeda:
1. Berdasarkan Komponen:
Inter-relasi antar komponen yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
2. Berdasarkan Fungsi:
Penyediaan fungsi-fungsi/fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan user yang
berbeda-beda. Strukturnya kebanyakan berbentuk hirarkhi, sesuai klasifikasi user, contohnya
ISO/OSI model.
3. Berdasarkan Data
Karena data merupakan sumber daya utama yang di-manage oleh DBMS, maka pendekatan ini
menjadi pilihan yang tepat untuk melangkah lebih jauh ke proses standardisasi. Penyediaan
beberapa tipe data dan arsitektur sistem ditekankan pada penyediaan fungsi berdasarkan
klasifikasinya yang dapat menggunakan tipe-tipe data pada masing-masing klasifikasi.
Arsitektur sistem yang berbasis organisasi data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data
terbagi atas tiga level yaitu :
a. Tingkat eksternal (external level)
Merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian
basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah
cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan
dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada
entitas, atribut, dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja.
b. Tingkat konseptual (conceptual level)
Merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data
yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya. Hal-hal yang digambarkan
dalam tingkat konseptual adalah:
Semua entitas beerta atribut dan hubungannya
Batasan data
Informasi semantic tentang data
Keamanan dan integritas informasi
Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhakan oleh pemakai harus
sudah tercakup didalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi
data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa
memperhatiakn besarnya penyimpana dalam ukuran byte.
c. Tingkat Internal (Internal level)
Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam computer. Pada tingakat ini
menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik didalam peralatan strorage yang
berkaitan erat dengan tempat penyimpanan/physical storage.
Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini:
Alokasi ruang penyimpana data dan indeks
Deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen)
Penempatan record
Penempatan data dan teknik enscryption
4
KOMPETENSI DASAR
sifikasikan penggunaan basis data
MATERI PEMBELAJARAN
3. Ketikkan nama database yang ingin dibuat, lalu klik tombol create untuk membuat database
tersebut seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
4. Apabila database berhasil dibuat maka akan muncul pesan “Database coba has been created.”
seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
3. Isikan field dengan memasukan asukkan kategori-kategori pada tabel database yang akan
dibuat, misalnya id, nama, alamat, dan lain-lain.
4. Isikan, jenis datanya, misalkan integer, varchar, date atau yang lainnya.
7. setelah itu, klik Go dan data tersebut akan tersimpan. Jika ingin melihat hasilnya, klik
Browse dan akan muncul seperti gambar di bawah ini.
Disini saya coba ubah keseluruhan isi dari kolom field yang ada.
2. Sedangkan apabila kita ingin menghapus record datanya cukup dengan mengklik
delete/drop. Misal saya pilih pada record dengan id_mahasiswa 2 yakni si Ahmad Prasetyo.
Dan hasilnya.
2. Lalu, klik pada bagian ‘Relation View’ seperti tampak pada gambar berikut ini
3. Karena field ‘idcategory’ dalam tabel ‘buku’ ini akan direlasikan terhadap field ‘idcategory’
pada tabel ‘kategori’ (sebagai tabel master) maka selanjutnya kita set relasinya seperti
gambar di bawah ini.
Tipe Data
Pada Mysql, terdapat beberapa tipe data yang dapat di gunakan di dalam pembuatan tabel.
Pada tipe data integer, dapat di peroleh informasi sbb :