Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi yang diampu oleh:
NPM: 10090115155
Kelas: Akuntansi – D
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap manusia dalam berbagai kegiatan
apapun manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan
bagian dari kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok
seperti ini. Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar
atau kecil adalah sangat kuat kercenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok –
kelompok tertentu. Di mulai dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan
tempat kerja, seringnya berjumpa dan berapakali adanya kesamaan kesenangan bersama, maka
timbullah kedekatan satu sama lain, dan mulailah mereka berkelompok dalam organisasi
tertentu.
Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi dengan meningkatnya perubahan adalah
perbedaan individu yang ada di dalam organisasi, yang selanjutnya akan membentuk perilaku
kelompok. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap hari manusia akan
terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan
organisasi. Hal ini akan saling bersinergi manakala aktifitas akan bersentuhan satu sama lain
dalam membentuk satu capaian yang di inginkan bersama. Kelompok dapat mengubah motivasi
individu atau kebutuhan, dan bisa mempengaruhi prilaku individu dalam satu kondisi organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok (group) adalah dua individu atau lebih,yang berinteraksi dan saling bergantung,yang
datang bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kelompok dapat bersifat formal
atau informal. Kelompok yang bersifat formal adalah suatu kelompok kerja yang ditetapkan
yang didefinisikan oleh struktur organisasi. Kelompok yang bersifat informal adalah suatu
kelompok yang tidak ditetapkan strukturnya secara formal atau tidak ditetapkan secara
organisasional; misalnya kelompok yang terlihat sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk kontak
sosial.
Kecenderungan kita untuk mengambil kebanggaan personal atau pelanggaran atas prestasi
sebuah kelompok merupakan ranah teori identitas sosial (social identity theory) atau sudut
pandang yang mempertimbangkan ketika dan kapan para individu mempertimbangkan para
anggota kelompoknya sendiri. Identitas sosial membantu kita memahami siapa kita dan di mana
kita cocok dengan orang lain, tetapi identitas sosial dapat memiliki sisi negative pula. Di atas
perasaan penderitaan orang, favoritism dalam kelompok (ingroup favoritism) sudut pandang
yang melihat para angota dari dalam kelompok lebih baik dibandingkan orang lain, dan orang-
Beberapa karakteristik yang membuat identitas sosial menjadi penting bagi seseorang:
Kesamaan. Tidak mengejutkan, orang-orang yang memiliki nilai atau karakteristik yang
sama sebagaimana para anggota lainnya dari organisasi mereka memiliki level
identifikasi kelompok yang lebih tinggi. Kesamaan demografis dapat juga mengarah pada
identifikasi yang semakin kuat bagi para anggota yang baru direkrut, sementara mereka
mereka sendiri dan meningkatkan penghargaan diri, sehingga masuk akal bahwa mereka
tertarik dalam mengaitkan diri mereka sendiri dengan kelompok yang memiliki status
yang rendah dan akan lebih cenderung untuk meninggalkan identitas tersebut.
Penurunan yang tidak pasti. Keanggotaan dalam sebuah kelompok juga membantu
beberapa orang memahami siapa mereka dan bagaimana mereka menyesuaikan diri ke
dalam dunia.
2.2 Tahap-tahap dalam Pengembangan Kelompok
Model lima tahap pengembangan (five-stage group development) Lima tahap unik yang harus
membubarkan.
Tahap menyusun norma (norming stage) tahap ketiga dalam pengembangan kelompok,
Tahap mengerjakan (performing stage) tahap keempat dalam pengembangan kelompok, yang
Tahap membubarkan (adjourning stage) tahap terakhir dalam pengembangan kelompok untuk
kelompok sementara, yang dicirikan dengan memusatkan perhatian pada mengakhiri kegiatan
Waktu
Kelompok yang bersifat sementara dengan tenggat waktu yang nampaknya tidak mengikuti
model lima tahap yang biasanya. Kajian-kajian mengindikasi bahwa mereka memiliki urutan
tindakan (atau kelambanan) yang unik sendiri: (1) pertemuan pertama mereka menetapkan arah
kelompok, (2) fase pertama aktivitas kelompok adalah salah satu dari inersia, (3) suatu transisi
terjadi tepat ketika kelompok telah terpakai setengah dari waktu yang telah ditetapkan, (4)
transisi ini memprakarsai perubahan besar, (5) fase kedua dari inersia mengikuti transisi, dan (6)
pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh aktivitas yang diakselerasikan. Pola ini dinamakan
model kesetimbangan berselang (punctuated equilibrium model) suatu rangkaian fase yang mana
kelompok yang bersifat sementara bergerak melaluinya yang melibatkan transisi antara
Peran (role) adalah suatu rangkaian pola perilaku yang diharapkan yang dikaitkan dengan
seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial. Persepsi peran (role perception)
adalah suatu sudut pandang individu mengenai bagaimana dia seharusnya bertindak dalam suatu
situasi tertentu. Ekspektasi peran (role expectation) bagaimana yang lainnya meyakini seseorang
akan bertindak dalam situasi tertentu. Kontak psikologis (psychological contact) sebuah
pernyataan yang tidak tertulis yang mengemukakan apa yang manajekem harapkan dari
karyawan dan sebaliknya. Konflik peran (role conflict) adalah suatu situasi yang mana individu
Norma adalah standar perilaku yang diterima di dalam kelompok dan berlaku di antara para
angota kelompok. Norma sebenarnya dapat menakup beberapa aspek dari perilaku kelompok.
Mungkin yang paling umum adalah norma kinerja, memberikan petunjuk secara eksplisit
mengenai bagaimana kerasnya para anggota harus bekerja, apa level output yang harus
dihasilkan, bagaimana menyelesaikan pekerjaan, apa level kemalasan yang tepat, dan
sebagainya. Kepatuhan (conformity) adalah penyesuaian perilaku seseorang agar sejalan dengan
norma kelompok. Orang-orang yang patuh pada kelopok penting yang mana mereka miliki atau
berharap untuk memiliki. Kelompok penting ini adalah kelompok acuan (reference group)
kelompok yang anggotanya memperhatikan anggota lain, menganggap bahwa dirinya anggota
atau akan menjadi anggota kelompok itu dan merasa bahwa para anggota kelompok sangat
berarti baginya. Perilaku menyimpang di tempat kerja (deviant workplace behavior) adalah
perilaku bersifat sukarela yang melanggar norma organisasi secara signifikan dan, dengan
demikian, dapat mengancam kesejahteraan organisasi atau apra anggotanya. Juga dinamakan
Status adalah suatu posisi yang didefinisikan secara sosial atau peringkat yang diberikan kepada
kelompok atau para anggota kelompok oleh orang lain. Apa yang menentukan status? Menurut
teori karakteristik status, status cenderung berasal dari salah satu di antara ketiga sumber berikut:
Status dan Norma. Status memiliki efek yang lebih menarik pada kekuasaan norma dan tekanan
untuk mematuhi. Para individu yang memiliki status yang tinggi sering kali diberikan banyak
Status dan Interaksi Kelompok. Orang-orang yang memiliki status yang tinggi cenderung
menjadi anggota kelompok yang lebih sombong. Mereka lebih sering berbicara dengan bebas,
kebih banyak mengkritik, menyatakan lebih banyak perintah, dan lebih sering menginterupsi
anggota lain. Tetapi perbedaan status benar-benar menghambat keragaman dari gagasan dan
kreativitas dalam kelompok karena para anggota yang memiliki status yang lebih rendah
cenderung unruk berperan serta kurang aktif dalam pembahasan kelompok. Ketika mereka
memiliki keahlian dan wawasan yang dapat membantu kelompok, gagal untuk memanfaatkan
tersebut adil. Hal yang dianggap sebagai ketidakadilan akan menciptakan ketidakseimbangan
yang mana menginspirasi bermacam-macam tipe perilaku yang korektif. Hierarki kelompok
dapat mengarah pada kebencian diantara mereka yang berada pada batas bawah status kontinum.
Perbedaan status yang besar di dalam kelompok juga berhubungan dengan kinerja individu yang
lebih buruk, kesehatan yang lebih rendah, dan keinginan yang kuat untuk meninggalkan
kelompok.
Status dan Stigmatisasi. Meskipun jelas bahwa status memengaruhi cara orang memandang,
status orang dengan siapa berafiliasi juga dapat memengaruhi pandangan orang lain terhadap
“menulari” orang lain dengan stigma mereka. Efek “stigma oleh asosiasi” ini dapat
menghasilkan opini negative dan melakukan evaluasi orang-orang yang terafiliasi dengan
individu yang distigmatisasi, bahkan jika asosiasi singkat dan terjadi secara kebetulan.
Salah satu dari temuan yang paling penting mengenai besaran kelompok dengan memperhatikan
kemalasan sosial (social loafing) kecenderungan bagi para indvidu untuk mengeluarkan sedikit
upaya ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individu. Riset terkini
mengindikasikan bahwa semakin kuat etika kerja individu, maka akan sedikit kecenderungan
bagi orang tersebut untuk terlibat dalam kemalasan sosial. Terdapat pula beberapa cara untuk
1. Menetapkan tujuan kelompok sehingga kelompok memiliki tujuan umum untuk berusaha
maju
2. Meningkatkan kompetisi intrakelompok, yang mana menitikberatkan pada hasil yang
dibagikan
3. Terlibat dalam evaluasi rekan, sehingga masing-masing orang akan saling mengevaluasi
4. Memilih para anggota yang memiliki motivasi yang tinggi dan lebih memilih untuk
5. Jika memungkinkan, mendasari imbalan kelompok sebagai bagian atas kontribusi yang
Kekompakan (cohesiveness) keadaan yang mana para anggota kelompok tertarik satu sama lain
dengan produktivitas bergantung pada norma yang terkait dengan kinerja kelompok. Jika norma
kualitas, output, dan kerja sama dengan pihak luar tinggi, suatu kelompok yang kompak akan
menjadi lebih produktif daripada kelompok yang kurang kompak. Tetapi jika kekompakan tinggi
dan norma kinerja rendah, maka produktivitas akan menjadi rendah. Jika kekompakan rendah
dan norma kinerja tinggi, maka produktivitas meningkat, tetapi lebih rendah dibandingkan
kelompok dengan norma kinerja dan kekompakan yang tinggi. Jika kekompakan dan norma
kinerja keduanya rendah, maka produktivitas akan cenderung turun dalam kisaran paling rendah
Keragaman (diversity) adalah sejauh mana para anggota dari suatu kelompok memiliki
kesamaan, atau berbeda dari satu sama lain. Keragaman terlihat untuk meningkatkan konflik
kelompok, terutama dalam tahap awal masa jabatan kelompok, yang mana sering kali
menurunkan moral kelompok dan meningkatkan tingkat berhentinya anggota. Dampak dari
keragaman kelompok berpadu. Sulit untuk menjadi kelompok yang beragam dalam jangka
pendek. Namun, jika para anggota dapat memperkirakan perbedaan-perbedaan mereka, dari
waktu ke waktu keragaman dapat membantu mereka memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan
kreatid serta melakukan dengan lebih baik. Bahkan efek yang positif tidak mungkin menjadi
sangat kuat.
Salah satu kemungkinan efek samping dalam tim yang beragam terutama mereka yang beragam
dalam hal karakteristik level permukaan adalah Lini Kesalahan (faultlines) atau divisi yang
dipandang yang membagi kelompok menjadi dua atau lebih subkelompok yang didasarkan pada
perbedaan individu, misalnya jenis kelamin, ras, umur, pengalaman kerja, dan pendidikan.
Secara keseluruhan, meskipun riset mengenai lini kesalahan menyarankan bahwa keragaman
dalam kelompok merupakan pedang bermata dua, riset terbaru mengindikasikan bahwa mereka
Pengambilan keputusan kelompok dapat secara luas digunakan dalam organisasi tetapi keputusan
kelompok lebih disukai bila diambil oleh individu itu bergantung pada sejumlah factor. Melihat
Kelompok dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap. Dengan
menggunakan sumber daya dari beberapa individu, maka kelompok akan membawa lebih banyak
input secara heterogenitas ke dalam proses keputusan. Mereka menawarkan keragaman pada
pandangan yang lebih luas. Hal ini akan membuka peluang untuk mempertimbangkan lebih
penerimaan suatu solusi. Para anggota kelompok yang berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan lebih cenderung untuk mendukung secara antusias dan mendorong orang lain untuk
menerimanya.
lebih banyak waktu untuk mencapai suatu solusi. Terdapat kepatuhan tekanan. Keinginan oleh
para anggota kelompok agar dapat diterima dan mempertimbangkan sarana bagi kelompok dapat
melumatkan pertentangan secara terbuka. Pembahasan kelompok dapat didominasi oleh salah
satu atau beberapa anggota. Jika para anggotanya hanya berkemampuan rendah dan medium,
maka keseluruhan kelompok menjadi kurang efektif. Terakhir, keputusan kelompok yang lemah
akan menimbulkan tanggung jawab yang ambigu. Dalam suatu keputusan individu, siapa yang
bertanggung jawab atas hasila khir adalah jelas. Dalam suatu keputusan kelompok, tanggung
Keputusan kelompok umumnya lebih akurat daripada kepurusan rata-rata individu dalam suatu
kelompok, tetapi kurang akurat daripada pertimbangan yang paling akurat. Dalam hal kecepatan,
para individu lebih unggul. Jika kreativitas penting, kelompok cenderung menjadi lebih efektif.
Jika efektivitas berarti derajat penerimaan pencapaian atas solusi final, maka kelompok lebih
unggul. Tetapi kita tidak dapat mempertimbangkan efektivitas tanpa menilai pula efisiensi.
jam kerja daripada individu yang menyelesaikan permasalahan yang sama sendirian.
Ringkasan
langkah dalam proses pengambilan keputusan dan menawarkan keduanya baik luas dan
mendalamnya input bagi pengumpulan informasi. Jika para anggota kelompok memiliki
keragaman latar belakang, maka alternative yang dihasilkan menjadi lebih ekstensif dan analisis
menjadi sangat penting. Ketika solusi final telah disetujui, terdapat lebih banyak orang dalam
mengurangi dampak dari waktu yang telah dihabiskan oleh waktu yang telah dihabiskan oleh
keputusan kelompok, konflik internal yang mereka ciptakan, serta tekanan yang mereka hasilkan
atas kepatuhan. Namun, dalam beberapa kasus, kita dapat mengharapkan para individu untuk
Pemikiran kelompok (groupthink) suatu fenomena yang mana norma bagi consensus
(groupshift) suatu perubahan antara keputusan kelompok dengan keputusan individu yang
diambil seorang anggota di dalam kelompok: pergeseran dapat mengarah pada penyelamatan
atau risiko yang lebih besar tetapi umumnya mengarah pada versi yang lebih ekstrem atas posisi
awal kelompok.
Bentuk yang paling umum dari pengambilan keputusan kelompok terjadi dalam kelompok yang
berhadapan muka satu sama lain. Sumbang pendapat dan teknik kelompok nominal dapat
Sumbang pendapat (brainstorming) suatu proses menghasilkan gagasan yang secara spesifik
mendorong beberapa dan seluruh alternative sementara itu menahan beberapa kritikan atas
bukan suatu cara yang efisien. Dua teknik berikut ini jauh lebih maju daripada sumbang
pendapat yang membantu kelompok-kelompok agar sampai pada suatu solusi yang diinginkan.
Teknik kelompok nominal (nominal group technique) suatu metode pengambilan keputusan
kelompok yang mana para anggota individual akan bertemu berhadapan muka untuk menyatukan
pertimbangan-pertimbangan mereka dalam suatu cara yang sistematis tetapi independen. Secara
berikut.
1. Sebelum pembahasan dilakukan, setiap anggota secara independen menulis gagasan-
2. Setelah periode hening, masing-masing anggota akan menghadirkan salah satu gagasan
kepada kelompok. Tidak ada pembahasan yang dilakukan hingga seluruh gagasan telah
urutan gagasan. Gagasan dengan peringkat keseluruhan yang tertinggi akan menentukan
keputusan final
Kelebihan utama dari teknik kelompok nominal adalah bahwa teknik ini memungkinkan bagi
keompok untuk bertemu secara formal tetapi tidak menghambat pemikiran yang independen,
seperti yang dilakukan pada kelompok yang berinteraksi. Tiap-tiap teknik keputusan kelompok
memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri-sendiri. Pilihan bergantung pada apa kriteria yang
Kesimpulan
Kita dapat menarik beberapa implikasi dari pembahasan kita memngenai kelompok. Pertama,
norma mengendalikan perilaku dengan menetapkan standar mengenai benar dan salah. Norma-
norma yang ditetapkan oleh kelompok dapat membantu dalam menjelaskan perilaku para
anggota bagi para manajer. Kedua, ketidakadilan status dapat menciptakan frustasi dan dapat
memengaruhi produktivitas secara negative dan kesediaan untuk tetap bertahan dengan
organisasi. Ketiga, dampak dari besaran kinerja kelompok bergantung pada tipe tugas. Kelompok
yang lebih banyak dihubungkan dengan kepuasan yang lebih rendah. Kelima, keragaman terlihat
memiliki dampak yang terpadu dalam kinerja kelompok, dengan beberapa studi yang
menyarankan bahwa keragaman dapat membantu kinerja dan yang lainnya menyarankan bahwa
ini dapat melukainya. Keenam, konflik peran dikaitkan dengan ketegangan yang disebabkan oleh
berkomunikasi dengan yang lainnya setara level status mereka sendiri atau yang lebih tinggi, dan
Pertanyaan Tinjauan
Jawaban:
Kelompok adalah dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang datang
bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kelompok dapat bersifat formal dan
informal. Kelompok formal adalah suatu kelompok kerja yang ditetapkan dan didefinisikan oleh
struktur organisasi, sedangkan kelompok informal adalah suatu kelompok yang tidak ditetapkan
strukturnya secara organisasional (formal), misalnya kelompok yang terlihat sebagai tanggapan
Jawaban:
Tahap menyusun norma (norming stage) tahap ketiga dalam pengembangan kelompok,
Tahap mengerjakan (performing stage) tahap keempat dalam pengembangan kelompok, yang
kelompok sementara, yang dicirikan dengan memusatkan perhatian pada mengakhiri kegiatan
9-3 Apakah peranan perubahan kebutuhan dalam situasi yang berbeda? Jika demikian,
bagaimana?
Jawaban:
Manusia berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dan kebutuhan setiap manusia
pasti berbeda Kebutuhan merupakan beberapa pernyataan di dalam diri seseorang yang
menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu objek atau hasil. Begitu
juga dalam organisasi seperti seorang karyawan yang didorong untuk mendapatkan tambahan
gaji supaya bisa hidup satu bulan dengan keluarganya, tingkah lakunya akan berbeda dengan
seorang karyawan yang didorong oleh keinginan untuk mendapatkan jabatan, kedudukan agar
mendapatkan harga diri didepan orang lain. Kadang kala seseorang ketika sudah memenuhi
kebutuhan yang satu dia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang belum tercapaikan.
Pemahaman tentang kebutuhan yang berbeda dari seseorang ini amat bermanfaat untuk
Jawaban:
Status memiliki efek yang lebih menarik pada kekuasaan norma dan tekanan untuk mematuhi.
Orang-orang yang memiliki status yang tinggi dapat menolak atas tekanan kepatuhan daripada
rekan-rekan yang memiliki status yang lebih rendah. Seorang individu yang dinilai lebih tinggi
oleh suatu kelompok tetapi tidak memerlukan atau mempedulikan imbalan sosial kelompok
Jawaban:
Salah satu dari temuan yang paling penting mengenai besaran kelompok dengan memperhatikan
kemalasan sosial (social loafing), kecenderungan bagi para individu untuk mengeluarkan sedikit
upaya ketika bekerja secara kolektif daripada sendiri. Hal ini secara langsung menantang asumsi
bahwa produktivitas kelompok sebagai suatu keseluruhan sedikitnya sama dengan jumlah
Jawaban:
Salah satu kemungkinan efek samping dalam tim yang beragam terutama mereka yang beragam
dalam hal karakteristik level permukaan adalah Lini Kesalahan (faultlines) atau divisi yang
dipandang yang membagi kelompok menjadi dua atau lebih subkelompok yang didasarkan pada
perbedaan individu, misalnya jenis kelamin, ras, umur, pengalaman kerja, dan pendidikan.
Meskipun riset mengenai lini kesalahan menyarankan bahwa keragaman dalam kelompok
merupakan pedang bermata dua, riset terbaru mengindikasikan bahwa mereka dapat secara
Jawaban:
Keragaman terlihat untuk meningkatkan konflik kelompok, terutama dalam tahap awal masa
jabatan kelompok, yang mana sering kali menurunkan moral kelompok. Level masa
jabatan keragaman yang lebih tinggi tidak terkait dengan kinerja kelompok yang lebih rendah
ketika terdapat praktik sumber daya manusia yang berorientasi pada tim yang efektif. Tim yang
memiliki opini anggota yang berbeda akan cenderung lebih banyak mengalami konflik, tetapi
para pemimpin yang dapat mengarahkan kelompok untuk fokus pada tugas dan
adalah lini kesalahan, yaitu divisi yang dipandang membagi kelompok menjadi dua atau lebih
sub kelompok yang didasarkan pada perbedaan individu misalnya jenis kelamin, ras, umur,
pengalaman kerja, dan pendidikan. Lini kesalahan yang didasarkan pada perbedaan
9-8 Apakah kekuatan dan kelemahan dari pengambilan keputusan kelompok (versus
individual)?
Jawaban:
menggunakan sumber daya dari beberapa individu, maka kelompok akan membawa lebih banyak
input secara heterogenitas ke dalam proses keputusan. Mereka menawarkan keragaman pada
pandangan yang lebih luas. Hal ini akan membuka peluang untuk mempertimbangkan lebih
Pembahasan kelompok dapat didominasi oleh salah satu atau beberapa anggota. Jika para
anggotanya hanya berkemampuan rendah dan medium, maka keseluruhan kelompok menjadi
kurang efektif. Keputusan kelompok yang lemah akan menimbulkan tanggung jawab yang
ambigu.
9-9 Seberapa efektif teknik berinteraksi, sumbang pendapat, dan kelompok nominasi?
Jawaban:
Bentuk yang paling umum dari pengambilan keputusan kelompok terjadi dalam kelompok yang
berinteraksi (interacting groups) kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi berhadapan
muka satu sama lain. Sumbang pendapat dan teknik kelompok nominal dapat menurunkan
pendapat (brainstorming) suatu proses menghasilkan gagasan yang secara spesifik mendorong
beberapa dan seluruh alternative sementara itu menahan beberapa kritikan atas alternatif-
alternatif tersebut. Sumbang pendapat dapat menghasilkan gagasan-gagasan tetapi bukan suatu
cara yang efisien. Dua teknik berikut ini jauh lebih maju daripada sumbang pendapat yang
membantu kelompok-kelompok agar sampai pada suatu solusi yang diinginkan. Teknik
kelompok nominal (nominal group technique) suatu metode pengambilan keputusan kelompok
yang mana para anggota individual akan bertemu berhadapan muka untuk menyatukan