Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I PENDAHULUAN
Sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI No. 23/Menkes/SK/I/1978 tentang Pedoman Cara Berproduksi
Yang Baik untuk produsen makanan, SK Menteri Kesehatan RI No. 715/Menkes/SK/V/2003 mengenai
persyaratan hygiene sanitasi jasa boga dan merujuk kepada Recommended International Code of Practice
General Principles of Food Hygiene CAC/RCP 1-1969,Rev.3-1997,Amd. (1999) maka PT Abadikurnia
Citrarasa (Holland Bakery) selaku produsen Bakery, Pastry, Donuts, Cake, Taart, Kue Kecil, Kue Basah,
Kue Kering, Kue Lapis menyusun dan melaksanakan “Good Manufacturing Practices” atau yang
selanjutnya disebut GMP ini memberikan penjelasan mengenai cara produksi makanan yang baik pada
seluruh kegiatan/area, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses produksi yang menekankan
pengawasan terhadap hygiene pada setiap tahap dan pendekatan untuk meningkatkan keamanan pangan.
Dalam pedoman proses produksi dan pengawasn mutu yang tercantum dalam GMP terdapat dua masalah
utama, yaitu :
1. GMP Personil
2. GMP Sarana, Prosedur, Metode Produksi, dan Pengawasan Mutu
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penerapan GMP adalah :
1. Menghasilkan produk makanan yang bermutu dan higienis serta bebas dari kontaminan
2. Melindungi konsumen dalam hal keamanan pangan terhadap produk yang dihasilkan oleh PT.
Abadikurnia Citrarasa
Ruang Lingkup
GMP ini berlaku untuk seluruh karyawan yang bekerja pada PT. Abadikurnia Citrarasa tanpa terkecuali
Tanggung Jawab
1. General Manager
1.1. Menciptakan dan menjaga budaya ditempat kerja yang berfokus pada Good Manufacturing
Practices
1.2. Menyediakan dan menjaga sumber daya dan fasilitas yang cukup untuk penerapan Good
Manufacturing Practices
2. Manager dan Supervisor
2.1. Mengadakan pelatihan kepada karyawan baru dan penyegaran secara berkala kepada karyawan
lama tentang Good Manufacturing Practices
2.2. Menjaga agar persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam Good Manufacturing Practices
dipenuhi oleh seluruh karyawan
PT. ABADIKURNIA CITRARASA Kode Dokumen : GMP/MAN/QA.01
Level Dokumen : II
GOOD MANUFACTURING PRACTICES Status Revisi : 00
PENDAHULUAN Tanggal Efektif : 1 April 2010
Halaman : 2 dari 2
2.3. Memonitor sumber daya dan fasilitas Good Manufacturing Practices di tempat kerja serta
melakukan kontrol dan pembinaan agar karyawan dapat memenuhi prosedur yang telah
ditetapkan
2.4. Melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan apabila ditemukan adanya penyimpangan
3. Karyawan
3.1. Mematuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam Good Manufacturing Practices
3.2. Menjaga semua fasilitas-fasilitas Good Manufacturing Practices yang telah disediakan
3.3. Memberikan informasi kepada atasan apabila terjadi penyimpangan atau ditemukan fasilitas-
fasilitas yang tidak berfungsi dengan baik
3.4. Memberikan saran kepada atasan untuk perbaikan pelaksanaan GMP
Dengan telah disusun dan dilaksanakannya Good Manufacturing Practices ini, maka proses produksi dan
pengawasan mutu harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam panduan Good Manufacturing
Practices ini.
II. PERSONIL
1. Prinsip
1.1. Karyawan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan
1.2. Karyawan mempunyai tanggung jawab untuk mematuhi peraturan dan ketentuan-ketentuan
tentang GMP
3. Pelatihan (Training)
3.1. Karyawan baru sebelum mulai bekerja harus mendapatkan pengarahan, pelatihan, dan
bimbingan tentang higienitas personil dan proses, serta prosedur sesuai bidang tugasnya.
Selama masa adaptasi, bimbingan dilakukan oleh atasannya sampai karyawan baru tersebut
dapat menjalankan tugasnya dengan baik
3.2. Program Pelatihan mencakup : Orientasi umum, latian kerja di tempat (on the job training),
pendidikan di kelas
3.3. Dalam periode waktu tertentu, sedikitnya sekali dalam setahun semua karyawan semua
karyawan harus memperoleh pelatihan-pelatihan baik teknis maupun teoristis yang diperlukan
dalam bidangnya untuk penyegaran, peningkatan kemampuan, dan ketermapilan karyawan
3.4. Semua karyawan sebaiknya diberikan latihan/training tentang penanggulangan bahaya
kebakaran, bahaya kebakaran, sabotase dan terorisme dari pihak eksternal terkait
1. Prinsip
Gedung, bangunan dan lingkungan sekitarnya harus memenuhi persyaratan dari segi teknis dan segi
higienis. Design area proses produksi, area pabrik secara keseluruhan dan tata letak ruangan diatur
sedemikian rupa agar tahan lama, mudah dibersihkan dan disanitasi, serta melindungi makanan dari
kontaminasi silang selama dan diantara proses.
2. Persyaratan Umum
2.1. Lingkungan di Sekitar
2.1.1. Lingkungan disekitar diusahakan bersih dari polusi seperti debu, asap kendaraan
bermotor, dan lain-lain yang dapat mengkontaminasi produk
2.1.2. Lingkungan sekitar harus bersih dan disediakan tempat sampah yang tertutup dan
tempat barang-barang bekas, terdapat peringatan-peringatan tentang kebersihan
disekitar area proses produksi. Program kebersihan area proses produksi senantiasa
dilaksanakan
2.1.3. Sarana jalan disekitar diaspal serta cocok untuk kendaraan bermotor dan mempunyai
saluran pembungan yang cukup dan mudah dibersihkan
2.1.4. Lokasi parkir tidak berdekatan dengan ruang proses produksi
2.1.5. Saluran pembuangan air dalam keadaan tertutup, tidak berbau dan air dapat mengalir
dengan lancar. Air limbah yang keluar dari area proses produksi harus sesuai dengan
standar air limbah buangan industri yang ditetapkan oleh pemerintah
2.1.6. Semua saluran air untuk sistem produksi tidak kontak dengan tanah, benda-benda
asing lainnya yang dapat mempengaruhi pipa
2.1.7. Kabel-kabel listrik terkontrol dan terawat dengan baik
3.1.4. Pertemuan antara lantai dengan dinding disarankan tidak membentuk sudut mati atau
sudut siku-siku yang dapat menahan air atau kotoran, tetapi membentuk sudut yang
melengkung atau menyambung dan tidak menyerap air sehingga mudah dibersihkan
3.5. Pintu
3.5.1. Dalam ruang pokok atau pengolahan hanya ada satu pintu keluar masuknya karyawan
dan selalu dalam keadaan tertutup, sedangkan pintu-pintu yang lain dalam keadaan
tertutup tetapi dapat dibuka dalam keadaan darurat
3.5.2. Pintu harus terbuat dari bahan yang tahan lama, permukaan rata, halus, berwarna
terang dan mudah dibersihkan, serta dapat ditutup dengan baik
3.5.3. Pintu darurat membuka ke arah luar dan diberi petunjuk dengan jelas sehingga mudah
terlihat walaupun dalam keadaan gelap
3.5.4. Di dekat pintu utama ruang proses produksi dipasang cermin besar/sign (tanda)
kelengkapan menggunakan seragam kerja untuk peringatan akan kelengkapan dan
kerapian pakaian kerja karyawan
3.5.5. Pintu ruang pokok/pengolahan membuka keluar sehingga debu atau kotoran dari luar
tidak terbawa masuk melalui udaha ke dalam ruang pengolahan
3.6. Ventilasi
3.6.1. Lubang ventilasi dapat menjamin peredaran udara dengan baik, mencegah pencemaran dan
dapat menghilangkan gas/asap, debu dan panas yang timbul selama pengolahan
PT. ABADIKURNIA CITRARASA Kode Dokumen : GMP/MAN/QA.03
Level Dokumen : II
GOOD MANUFACTURING PRACTICES Status Revisi : 00
Tanggal Efektif : 1 April 2010
GEDUNG, BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Halaman : 3 dari 4
3.6.2. Lubang ventilasi dilengkapi dengan kasa untuk mencegah masuknya serangga atau
binatang lain serta kotoran dari luar. Kasa sebaiknya yang mudah lepas sehingga
mudah dibersihkan
3.7. Penerangan
3.7.1. Penerangan harus disesuaikan dengan keperluan
3.7.2. Pada ruang produksi, lampu-lampu dipasang penutup/kap untuk mencegah terjadinya
kontaminasi kaca pada produk
1. Prinsip
1.1. Pada proses produksi mengikuti prosedur yang telah ditentukan pada instruksi kerja/SOP terkait
sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu
1.2. Seluruh bagian produksi mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing dengan mengutamakan kualitas
1.3. Data-data yang berkaitan dengan proses produksi maupun pengawasan mutu dicatat pada
formulir yang telah disediakan. Pencatatan dilakukan pada saat pengecekan dengan
menggunakan pena/bolpoin. Lembaran data tersebut dikumpulkan dan diarsipkan dengan baik
1.4. Pencatatan data setiap line proses produksi serta setiap shift dibuat terpisah sehingga
memudahkan untuk evaluasi dan tindakan perbaikan
1.5. Apabila terjadi penyimpangan pada proses produksi, maka penanggung jawab produksi dan
penanggung jawab pengawasan mutu melakukan langkah-langkah untuk melakukan perbaikan
1.6. Barang-barang yang berbahaya seperti sanitizer, insektisida, dan bahan kimia lainnya tidak
diletakkan di dalam ruang produksi/gudang bahan baku. Bahan-bahan kimia diletakkan pada
gudang terpisah dan penggunaannya hanya dilakukan di bawah pengawasan operator yang
ditunjuk
1.7. Kebersihan seluruh proses produksi, peralatan, personil dan lingkungan selalu dijaga dan
menjadi prioritas utama untuk mencegah kontaminasi
2. Pelaksanaan
2.1. Bahan Baku
2.1.1. Bahan baku diorder sesuai dengan kebutuhan dan minimum stock yang harus tersedia
2.1.2. Bahan baku ditempatkan pada tempat (Rak/pallet) yang telah disediakan dan
dikelompokkan sesuai dengan jenisnya
2.1.3. Bahan baku disusun dengan jarak antara rak, palet dan rak/pallet dengan dinding ± 30
cm. Jika ruangan yang ada tidak memungkinkan untuk penyusunan tersebut, maka
diperbolehkan untuk menyusun dengan jarak < 30 cm dari dinding dengan syarat
proses pembersihan atau treatment pest control dilakukan pada saat dilakukan
penggeseran pallet/pengeluaran bahan baku
2.4. Pengemasan
2.4.1. Pengemasan hanya dilakukan untuk produk yang memenuhi standar mutu yang telah
ditentukan
2.4.2. Plastik pengemas/packaging box yang akan digunakan tidak diletakkan di atas
lantai
PT. ABADIKURNIA CITRARASA Kode Dokumen : GMP/MAN/QA.04
Level Dokumen : II
GOOD MANUFACTURING PRACTICES Status Revisi : 00
PROSES PRODUKSI Tanggal Efektif : 1 April 2010
Halaman : 2 dari 2
2.4.3. Pastikan jumlah produk sesuai dengan standar untuk masing-masing pelanggan.
Kemasan ditutup dengan rapi dan baik
2.4.4. Kemasan produk diberi kode produksi yang rapi dan jelas
2.4.5. Ceceran produk di lantai setiap saat dibersihkan, kemudian dibuang pada tempat
sampah tertutup yang telah ditentukan
2.4.6. Tray/box yang digunakan untuk produk jadi dipisahkan (diberi tanda) dengan tray/box
yang digunakan untuk menampung produk rusak/BS untuk menghindari kontaminasi
silang
2.5. Penyimpanan
2.5.1. Penyimpanan Sementara Produk
2.5.1.1. Produk disimpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung dan
sumber panas lainnya
2.5.1.2. Penyimpanan sementara dilakukan di tempat yang memiliki sirkulasi udara
yang baik (tidak panas atau lembab)
2.5.1.3. Setelah produk dipindahkan ke dalam tray/box pastikan di bagian bawah
tumpukan tray/box ditempatkan tray/box kosong dengan warna berbeda
untuk menghindari tikus/serangga dan kontak langsung dengan lantai
2.5.1.4. Produk yang keluar dari produksi harus sesuai dengan dengan aturan FIFO
2.5.1.5. Produk tidak sesuai/produk BS yang ada dipisahkan dari produk yang baik
dan diberi tanda dengan jelas
2.5.1.6. Produk tidak sesuai/produk BS yang dapat mengkontaminasi produk lain
harus segera dimusnahkan
PT. ABADIKURNIA CITRARASA Kode Dokumen : GMP/MAN/QA.05
Level Dokumen : II
GOOD MANUFACTURING PRACTICES Status Revisi : 00
DOKUMENTASI Tanggal Efektif : 1 April 2010
Halaman : 1 dari 1
V. DOKUMENTASI
1. Prinsip
1.1. Dokumentasi adalah suatu hal penting yang dapat dipergunakan sebagai bukti-bukti nyata yang
dapat dipertanggung jawabkan
1.2. Dokumentasi dapat dipergunakan untuk penulusuran masalah dengan cepat bila terjadi
penyimpangan
1.3. Dokumentasi merupakan petunjuk bahwa semua langkah/tahapan proses diinstruksikan dengan
jelas oleh yang berwenang dan diimplementasikan dengan baik
1.4. Ruang lingkup dokumentasi harus mencakup mulai dari penerimaan raw material hingga finish
product
1.5. Dokumen-dokumen yang bersifat rahasia disimpan dengan baik untuk menjamin kerahasiaannya
1. Seragam Kerja
1.1. Pakaian kerja yang terdiri dari 3 stel pakaian yang dibedakan satu dengan yang lainnya
(misalnya : warna yang berbeda pada bagian lengan/kerah baju), dan tidak berkantong
1.2. Hairnet yang dapat menutupi seluruh rambut
1.3. Masker
1.4. Sarung tangan
1.5. Sepatu safety/sepatu yang tertutup
2. Perlengkapan Sanitasi
Peralatan sanitasi, alkohol 70%, hand sanitizer, hand drier/pengering tangan, dan botol spray
3. Toilet
3.1. Toilet terpisah dan tidak mengarah ke ruang produksi
3.2. Lantai dan dinding terbuat dari bahan keramik dengan kualitas yang baik
3.3. Tersedia ember, gayung, tissue (sesuai keperluan), dan sabun cuci tangan
3.4. Tersedia air yang cukup dan buangan air mengalir lancar
4. Wastafel
4.1. Wastafel terbuat dari bahan yang kedap air dan tahan bahan kimia
4.2. Air buangan mengalir dengan lancar
4.3. Tersedia sabun cuci tangan, hand sanitizer, dan hand drier/pengering tangan
5. Tersedia cermin besar dekat pintu masuk produksi/tanda (sign) pakaian kerja lengkap yang
harus digunakan oleh karyawan produksi