Anda di halaman 1dari 29

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Tania Febriola R (155090701111012)


Intan Nur Hikmatul F (155090307111016)
Alfiana W (155090301111004)
Asia Putri A S (155090707111019)
OUTLINES

PERSAMAAN INDUKTANSI
DIFERENSIAL DIRI
FARADAY

INDUKTANSI
TIMBAL BALIK
PERSAMAAN DIFERENSIAL
FARADAY
• Dengan menggunakan hubungan :

• Bahwa tegangan induksi didapatkan dari perubahan fluks magnetis


terhadap waktu, maka dengan hubungan:


Perubahan fluks terhadap waktu bisa terjadi dengan cara:

• Perubahan medan magnet terhadap waktu atau B(t)

• Perubahan luasan yang ditembus oleh medan magnet ini atau S(t)

• Perubahan medan magnet terhadap waktu atau B(t) dan perubahan luasan
yang ditembusnya terhadap waktu atau S(t)
• Selain itu, Faraday memiliki ide bahwa perubahan medan magnet
menginduksi medan listrik di sekitarnya sesuai dengan rumusan emf flux

• Hal ini disebabkan medan listrik yang menyumbang nilai emf, untuk laju
perubahan fluks
• Lalu E dihubungkan oleh perubahan B pada persamaan :

• Ini adalah Hukum Faraday dalam bentuk integral, lalu bisa dikonversikan
ke dalam bentuk diferensial oleh pengaplikasian Hukum Stokes
1. Struktur yang Diam di Dalam Medan Magnet
berubah dengan waktu
• Kasus yang pertama dari hukum induksi ini melibatkan struktur rangkaian
yang diam/tidak bergerak, artinya bidang yang akan ditembus oleh fluks
magnetis tidak berubah (konstan) dengan berjalannya waktu. Tetapi medan
magnet yang dipergunakan haruslah merupakan fungsi dari waktu. Jadi
dengan B=B(t) dan S tidak sama dengan S(t), maka tanda diferensial
terhadap waktu bisa dimasukkan ke dalam integral :
2. Struktur yang Diam di dalam Medan Magnet
statis
Disini medan magnet yang dipergunakan bersifat statis, artinya B konstan
dengan dB/dt=0. dalam kasus ini, tegangan terinduksi akan dihasilkan jika
adanya perubahan pada fluks magnetis akibat perubahan permukaan yang
ditembus oleh medan magnet statis tersebut

Untuk mendapatkan tegangan induksi danmedan magnet, digunakan gaya yang


bekerja pada muatan yang bergerak di dalam medan magnet yang akan
menghasilkan medan listrik ekuivalen (F=qE)
• Tegangan potensial dari medan listrik :
3. Struktur Bergerak di Medan Magnet yang
Berubah dengan Waktu
• Pada kasus yang ketiga ini, terjadi kombinasi terhadap perubahan
fluks magnetik dengan waktu sehingga menghasilkan tegangan
induksi kontribusi dari kedua perubahan ini

• Jadi jika loop persegi panjang bergerak di dalam medan magnet


yang berubah dengan waktu, maka akan dihasilkan tegangan induksi
• Maka tegangan total yang terbentuk adalah
Induktansi Arus Bolak Balik
Induktansi adalah sifat dari rangkaian
elektronika yang menyebabkan timbulnya
potensial listrik secara proporsional terhadap
arus yang mengalir pada rangkaian tersebut,
sifat ini disebut sebagai induktansi sendiri,
sedangkan apabila potensial listrik dalam suatu
rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari
rangkaian lain disebut sebagai induktansi
bersama.
Induktansi Sendiri
• Sebuah rangkaian yang terdiri dari saklar, sebuah resistor,
dan sebuah emf

• Ketika saklar ditutup, arus tidak langsung berubah dari nol ke


nilai maksimal ε/R, namun bertambah secara berkala.
• Arus bertambah sebanding dengan waktu, begitu juga
dengan fluks magnetik dalam loop dikarenakan arus yang ada
pada loop.
Definisi kuantitatif dari induktansi sendiri (simbol:
L) adalah : v = L d i d t di mana v adalah GGL
yang ditimbulkan dalam volt dan i adalah arus
listrik dalam ampere. Bentuk paling sederhana
dari rumus tersebut terjadi ketika arus konstan
sehingga tidak ada GGL yang dihasilkan atau
ketika arus berubah secara konstan (linier)
sehingga GGL yang dihasilkan konstan (tidak
berubah-ubah).
• Hukum Lenz ⇒ emf terinduksi dalam loop memiliki
arah berlawanan dengan arus. Emf berlawanan
menghasilkan peningkatan arus secara berkala.
• Arus yang berubah menginduksikan emf pada
rangkaian yang sama. Efek ini disebut induktansi
sendiri.
• Untuk alasan yang sama, jika saklar dibuka, maka
arus akan berkurang secara perlahan hingga nilai nol.
• Hukum Faraday

• Fluks magnetik sebanding dengan medan magnet,


yang sebanding dengan arus pada rangkaian.
• Emf terinduktansi sendiri sebanding dengan perubahan waktu
dari arus:

• L adalah induktansi dari alat. Satuan SI dari induktansi adalah


henry (H): 1 H = 1 V · s/A
• Hubungan antara induktansi sendiri dengan fluks magnetik

• Emf terinduksi dari induktor menghalangi battery dari


membuat arus dalam rangkaian secara langsung. Battery
harus melakukan usaha untuk dapat menghasilkan arus.
Energi yang disimpan dalam induktor adalah:
Induktansi Timbal Balik
• Perubahan arus pada sebuah
rangkaian (=rangkaian primer)
menginduksikan emf pada rangkaian
lain (=rangkaian sekunder).
• Hukum Faraday:

• Fluks magnetik pada rangkaian


sekunder Φs sebanding dengan
medan magnet bolak-balik yang
sebanding dengan arus pada
rangkaian primer:

• M disebut induktansi
bersama/induktansi timbal balik/mutual
inductance dari alat, sehingga emf
yang ditimbulkan oleh induktansi
bersama sebanding dengan
perubahan waktu dari arus utama:
Transformator

• Transformator digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi


tegangan AC melalui induktansi sendiri dan induktansi bersama:
arus bolak-balik (tegangan AC) ⇒ mengubah fluks magnetik pada
kedua kumparan, ∆Φ/∆t, ⇒ emf terinduksi pada kumparan primer
karena induktansi sendiri dan pada kumparan sekunder karena
induktansi bersama: εs = −Ns ∆Φ/∆t dan εs = −Ns ∆Φ/∆t. Jika
hambatan tidak dianggap, maka:

• Vs,p : Tegangan pada kumparan (sekunder, primer)


Induktor Pada Rangkaian AC
• Sebuah induktor adalah alat yang beroperasi dengan
menggunakan dasar hukum induksi elektromagnetik
Faraday yang menghasilkan tegangan yang melawan
perubahan arus.
• Sebuah rangkaian memiliki induktor dan sebuah
generator AC, maka perubahan arus output pada
generator menghasilkan emf terinduksi pada induktor
dengan besaran:

• Resistansi efektif dari induktor padad sebuah rangkaian


AC diukur dari reakansi induktif, XL, yang diketahui
dari:
• Analog hukum Ohm untuk tegangan rata-rata pada
sebuah induktor adalah

• Ketika induktor diberikan tegangan sinusoidal, V = V0


sin(2πft), tegangan mencapai nilai maksimalnya, V0,
satu perempat siklus sebelum arus mencapai nilai
maksimal. Arus didahului oleh tegangan sebanyak 90◦.
• Fasor dan diagram fasor:
• Tegangan pada setiap elemen pada rangkaian dapat diwakili
dengan vektor memutar

• Vektor memutar disebut juga fasor; diagramnya disebut diagram


fasor. Diagram tersebut menggambarkan tegangan yang dihitung
dengan menggunakan:

• Dengan φ sebagai sudut fase antara tegangan dan arus.


• Diagram fasor untuk induktor pada sebuah
rangkaian AC
Kapasitor Pada Rangkaian AC
• Sebuah rangkaian memiliki kapasitor dan generator AC.
Tegangan mencapai nilai maksimal satu perempat siklus
setelah arus mencapai nilai maksimal. Dapat dikatakan
bahwa arus mendahului tegangan sebanyak 90◦.
• Efek impedansi dari sebuah kapasitor terhadap arus
dalam rangkaian AC disampaikan dalam faktor yang
disebut reaktansi kapasitif, XC, yang didefinisikan
sebagai:

• Sumber DC dapat dianggap sebagai sumber AC dengan


f = 0. Jika f = 0 dan XC = ∞, maka arusnya adalah nol.
• Bentuk analog hukum Ohm untuk kapasitor pada
rangkaian AC adalah:
Rangkaian Seri RLC
• Sebuah rangkaian terdiri dari sebuah resistor, sebuah
induktor, dan sebuah kapasitor terhubung secara seri
pada sebuah generator AC:

• Arus langsung berubah terhadap waktu berdasarkan I


= I0 sin(2πft). Tegangan langsung pada ketiga elemen
memiliki hubungan fase terhadap arus langsung:
– Tegangan langsung pada resistor, VR, satu fase dengan
arus langsung.
– Tegangan lansung pada Induktor, VL, mendahului arus
langsung sebanyak 90◦.
– Tegangan langsung pada kapasitor, VC, didahului arus
langsung sebanyak 90◦.
• Net tegangan langsung, V,
pada ketiga elemen adalah
jumlah dari ketiga tegangan
langsung, V = VR + VC + VL.
• Total tegangan puncak
(atau rata-rata) dapat dicari
dengan menggunakan
diagram fasor sebagai:

• Sudut fase didapatkan


dengan menggunakan:
Daya Pada Rangkaian AC
• Satu-satunya elemen pada rangkaian RLC yang
mendissipasikan energi adalah resistor. Rata-rata daya
yang hilang pada resistor adalah:

• VR dapat disampaikan dengan menggunakan tegangan


sumber dan sudut fase:

• Sehingga daya terdissipasi rata-rata pada sebuah


rangkaian AC adalah:
Resonansi Pada Rangkaian
Seri RLC
• Arus rata-rata pada rangkaian seri RLC dapat dituliskan
sebagai:

• Arus memiliki nilai maksimal ketika Z berada pada nilai


minimal. Hal ini terjadi jika XC = XL. Jika syarat ini
terpenuhi, maka Z = R. Frekuensi f = f0 saat ini terjadi
disebut frekuensi resonansi. Dari rangkaian XC = XL pada
f = f0, didapatkan bahwa:

• Penyelesaian dari frekuensi resonansi f0 adalah:

Anda mungkin juga menyukai