Anda di halaman 1dari 19

Skor Skor

Variabel Sub Variabel Bobot Peluang Nilai (Nilai × Tantangan Nilai (Nilai ×
Bobot) Bobot)
Daerah Kabupaten
Pembangunan yang
Mewujudkan Wonosobo memiliki
semakin cepat dan
Indonesia asri dan 0,004 topografi yang 2 0,008 -1 -0,004
berkembang tetapi
lestari mendukung daerahnya
tidak bekelanjutan
RPJP untuk tetap hijau.
Nasional Mewujudkan
(0,01) Indonesia menjadi Masyarakat yang
negara kepulauan masih sangat Perbedaan budaya,adat
0,006 3 0,018 -2 -0,013
yang mandiri, maju, menganut sistem ,dll
kuat, dan berbasiskan kekeluargaan.
kepentingan nasional
Mewujudkan
perekonomian daerah
yang berbasis pada
Objek wisata yang
potensi unggulan
bisa dikembangkan Akses jalan yang jauh
daerah dengan 0,004 2 0,008 -1 0,004
dan didukung dan berkelok tajam.
dukungan rekayasa
RPJP masyarakat sekitar.
teknologi dan
Provinsi
berorientasi pada
(0,015)
ekonomi kerakyatan.
Mewujudkan
pengelolaan sumber
Masih sangat asri dan Pembangunn yang
daya alam dan
0,006 berada di daerah 1 0,006 besar -besaran dan -3 0,018
lingkungan hidup
puncak tidak berkelanjutan
yang optimal dengan
tetap menjaga
kelestarian fungsinya
dalam menopang
kehidupan
Mewujudkan kualitas
dan kuantitas
prasarana dan sarana
Karena masih
yang menunjang
kabupaten tentunya Daerahnya berada di
pengembangan
0,005 sangat diperlukan 3 0,015 daerah pegunungan -2 0,010
wilayah, penyediaan
untuk pembangunan dieng
pelayanan dasar dan
bagi masyarakat
pertumbuhan
ekonomi daerah.

Melanjutkan praktik Masyarakat yang


pemerintahan menganut sistem
partisipatif dan
kekeluargaan lebih
demokratis menuju 0,013 3 0,039 Banyaknya penduduk -2 -0,026
bisa demokratsi dan
masyarakat yang lebih
RPJP sejahtera. mendengarkan orang
Kabupaten lain
(0,025) Meningkatkan Banyaknya sumber
kemajuan
daya yang bs Pemanfaatan secara
pembangunan menuju 0,012 3 0,036 -3 -0,036
dimanfaatkan untuk berlebih dan serakah
kemandirian daerah.
daerahnya

Jumlah 0,13 Jumlah 0,111

Total = 0,13 – 0,111


= 0,019
Skor Skor
Variabel Sub Variabel Bobot Peluang Nilai (Nilai × Tantangan Nilai (Nilai ×
Bobot) Bobot)
RPJPM Meningkatkan upaya 0,012 Banyak sumber daya 3 0,036 Lokasi yang berada di -2 -0,024
Nasional keberlanjutan yang bisa pegunungan
(0,02) pembangunan dimanfaatkan untuk
ekonomi ekonomi
Meningkatkan upaya 0,008 Sistem masyarakat 2 0,016 Akses untuk -1 -0,008
keberlanjutan yang masih peduli pembangunan yang
pembangunan terhadap lingkungan agak sulit
lingkungan hidup hidup

RPJM Membangun Jawa 0,007 Masih dalam proses 1 0,007 Kebudayaannya bisa -1 -0,007
Provinsi Tengah berbasis berkembang jadi pudar Karena era
(0,023) trisakti bung karno, masih bisa dibina globalisasi
berdaulat di bidang dengan baik
politik, berdikari di
bidang ekonomi, dan
berkepribadian di
bidang kebudayaan.

Meningkatkan 0,006 Karena ibu kota 2 0,012 Pelayanan yang -3 -0,018


kualitas pelayanan kabupaten tentunya kurang memuaskan
publik untuk diutamakan pelayanan Karena banyaknya
memenuhi kebutuhan publik masyarakat
dasar masyarakat

Meningkatkan 0,010 Karena ibu kota 3 0,03 Sulitnya akses -2 -0,028


infrastruktur untuk kabupaten tentunya lokasi,dll
mempercepat diutamakan
pembangunan pembangunan
Provinsi Jawa infrastruktur di
Tengah yang ibukota kabupaten
berkelanjutan dan
ramah lingkungan

RPJM Meningkatkan 0,01 Dengan adanya 3 0,03 Kurangnya -3 -0,03


Kabupaten kemajuan sumber daya yang pengetahuan dan cara
(0,27) pembangunan menuju melimpah ,masyarakat pengololaan
kemandirian daerah. bisa mengolah untuk sumberdaya
membangun
daerahnya
Meningkatkan 0,007 Pusat pemerintahan 3 0,021 Banyaknya -1 -0,007
pelayanan sosial dasar ,karena ibu kota kecurangan dan
untuk mewujudkan kabupaten sulitnya mengatur
kesejahteraan sistem
masyarakat.

Meningkatkan 0,01 Banyak keunggulan 2 0,02 Mengatur Wilayah -2 -0,02


perekonomian daerah pada daerah ini yang luas dengan
yang berbasis pada (wilayah yang luas banyak penduduk
potensi unggulan dan masih asri)
daerah.

Jumlah 0,172 Jumlah 0,142

Total = Peluang – Tantangan


= 0,172 – 0,142
= 0,03
Skor Skor
Variabel Sub Variabel Bobot Peluang Nilai (Nilai × Tantangan Nilai (Nilai ×
Bobot) Bobot)
Pusat Kegiatan Wilayah
dengan tahapan Pengembangan
pengembangan II dengan Memicu sarana prasarana
Revitalisasi dan Percepatan pertumbuhan terkadang terbatas
Pengembangan Kota – Kota 0,025 Perekonomian pada 3 0,075 sehingga -3 -0,075
Pusat Pertumbuhan Kabupaten menghambat
Nasional dalam hal Wonosobo pertumbuhan
Pengembangan/Peningkatan ekonomi
Fungsi (PKW II/C/1).
RTRW Dengan adanya
Kabupaten Wonosobo Sungai Serayu,
Nasional
Provinsi Jawa Tengah Kabupaten
(0,045)
terdapat Sungai Serayu Wonosobo dapat Dengan penggunaan
yang menyambung ke mengelola air air dalam jumlah
Sungai Bogowonto dengan dengan baik yang banyak dan
keterangan Strategis 0,02 sehingga kebutuhan 3 0,06 waktu yang sering -3 -0,06
Nasional Dengan Tahapan I akan air selalu dapat dapat menjadi
– IV Konservasi Sumber terpenuhi baik masalah jika tidak
Daya Air, Pendayagunaan untuk kebutuhan dikelola.
SDA, dan Pengendalian sehari-hari maupun
Daya Rusak Air. kebutuhan untuk
pertanian
A. Pusat Pelayanan
RTRW
Kabupaten Wonosobo Kabupaten Pengembangan
Provinsi 0,043 3 0,129 -1 -0,043
merupakan pusat pelayanan Wonosobo akan sarana prasarana
(0,045) lokal dan provinsi serta lebih mudah dan terkadang terbatas
termasuk dalam daerah cepat berkembang sehingga
PKW karna dengan skala menghambat
pelayanan yang pertumbuhan
sudah mencapai ekonomi
provinsi penyediaan
fasilitas dan
kebutuhan pun akan
lebih lengkap
B. Sistem Prasarana Utama
Rencana pengembangan
jalan kolektor primer,
Aksesbilitas ke
pengembangan jalan Dengan adanya
Kabupaten
strategis Nasional, rencana
Wonosobo akan
pengembangan terminal 0,045 3 0,135 pengembangan jalan -2 -0,009
semakin mudah dan
tipe A, revitalisasi stasiun otomatis akan ada
daerah pun akan
lama untuk rencana pembebasan lahan
cepat berkembang
pengoperasian kereta
komuter antar kota
C. Sistem Prasarana Lainnya
PLTPB beriseko
Kebutuhan listrik
tinggi karna
masyarakat di
membutuhkan
Rencana pengembangan Kabupaten
investasi yang besar.
prasarana kelistrikan Wonosobo akan
0,0032 1 0,032 Jika gagal maka -3 -0,096
Pembangkit Listrik Tenaga terpenuhi dengan
kerugian akan besar
Panas Bumi (PLTPB) baik dan sumber
pula
pembangkit ini
ramah lingkungan

D. Rencana Pola Ruang


1. Kawasan Lindung
Bisa menjadi
potensi ekonomi
Kawasan lindung yang dengan adanya Rawan kerusakan
dikelola oleh masyarakat pariwisata, sumber lingkungan jika
0,004 1 0,004 -3 -0,012
dan kawasan perlindungan air minum. Untuk kurangnya
plasma nutfah plasma nutfah dapat pengawasan
berguna di industry
pertanian
kawasan resapan air; Rawan bencana
Menjadi kawasan
Kawasan hutan produksi longsor dan rawan
0,004 pencegahan 2 0,008 -2 -0,016
tetap dan terbatas; dan akan adanya alih
bencana banjir,
hutan rakyat fungsi lahan
Dapat menjadi Perlu pengawasan
Cagar Alam Pantodomas,
kawasan pariwisata yang baik karna
cagar alam budaya dan ilmu
0,0035 yang dapat 2 0,007 rawan akan -1 -0,035
pengetahuan, dan Taman
menambah divisa kerusakan
Wisata Alam Tlogo Warno
daerah lingkungan

2. Kawasan Budidaya
Dapat memberikan
Rencana pengembangan
efek pertumbuhan Terjadi pemusatan
kawasan strategis dari sudut
dan perkembangan pertumbuhan
kepentingan pertumbuhan
0,0035 terhadap wilayah 3 0,105 ekonomi pada -2 -0,007
ekonomi terdiri dari:
sekitar Perkotaan Perkotaan
Kawasan Perkotaaan
Wonosobo Wonosobo
Wonosobo dan sekitarnya
(hinterland)
Meningkatkan Jika tidak dipantau
Wilayah industri/ kawasan
0,0032 tingkat 2 0,064 dengan baik dan -1 -0,032
peruntukan industri
kesejahteraan tidak memperhatikan
masyarakat dengan AMDAL akan
membuka lapangan terjadi pencamaran
kerja untuk lingkungan
masyarakat daerah
Kawasan Dieng
Daya tarik wisata yang Menambah devisa
rentan terhadap
termasuk dalam lingkup yang besar bagi
0,0032 2 0,064 Kerusakan -3 -0,096
kawasan pengembangan Kabupaten
lingkungan dan
yaitu Dataran Tinggi Dieng Wonosobo
bencana alam
Kawasan pertanian lahan
basah dan lahan kering; Meningkatkan
peternakan besar dan kecil; ekonomi
Rendahnya kualitas
peternakan unggas; Lahan masyarakat,
0,0045 3 0,135 sumberdaya -3 -0,135
perikanan budidaya air menyediakan
manusia,
payau, perikanan budidaya pangan untuk
air tawar, dan perikanan masyarakat
budidaya air laut;
Meningkatkan Jika tidak dipantau
pendapatan daerah, dengan baik dan
Kawasan pertambangan
pembangunan tidak memperhatikan
mineral logam dan minyak 0,0031 1 0,031 -2 -0,062
daerah dan AMDAL akan
bumi
pembukaan terjadi pencamaran
lapangan kerja lingkungan
A. Rencana Pusat Pelayanan
Ketersediaan
RTRW Menjadi pusat
kebutuhan sarana
kabupaten pemerintahan,
Perkotaan Wonosobo prasarana yang
(0,05) 0,003 pendidikan, 3 0,009 -3 -0,009
ditetapkan sebagai PKW terbatas sehingga
kesehatan, dan
Perkotaan
perdagangan jasa
Wonosobo tidak
mampu memberikan
pelayanan yang
maksimal
B. Rencana jaringan Prasarana
1. SIstem Jaringan Prasarana Wilayah
Pengembangan Jalan
nasional berupa jalan
kolektor primer (K1)
Pengembangan jalan
provinsi kolektor primer
(K3)
Aksesbilitas
Optimalisasi jalan lingkar
menjadi sangat Pembebasan lahan
Revitalisasi terminal
tinggi sehingga untuk pembangunan
penumpang tipe A
0,002 meningkatkan 3 0,006 jalan kerap kali -2 -0,004
Peningkatan jaringan trayek
peluang kerjasama menimbulkan
angkutan
dengan kawasan konflik
antar kota antar provinsi
perkotaan lain
Peningkatan jaringan trayek
angkutan antar kota dalam
provinsi
Pengembangan jalur kereta
api komuter
Revitalisasi stasiun lama
2. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Pengembangan Jaringan
Kebutuhan listrik Membutuhkan dana
Tegangan Tinggi (JTT) 150 0,002 2 0,004 -1 -0,002
akan tercukupi yang tidak sedikit
kilovolt
Pengembangan jaringan Kebutuhan bahan Polusi udara yang
energi bahan bakar minyak 0,002 bakar bagi 2 0,004 dapat mengancam -3 -0,006
direncanakan kendaraan akan keasrian perkotaan
pengembangan Stasiun terpenuhi Wonosobo
Pengisian Bahan Bakar
Untuk Umum (SPBU).
Penempatannya
Pengembangan yang ada di pusat
Gardu Induk kegiatan wilayah,
berpengaruh sangat harus
Pengembangan Gardu signifikan pada memperhatikan
0,003 3 0,009 -2 -0,006
Induk (GI) Wonosobo pemenuhan dampak yang
kebutuhan energi ditimbulkan mulai
listrik pada seluruh dari polusi suara
wilayah kabupaten hingga ancaman
kebakaran
PLTMH bersifat
ramah lingkungan
dan merupakan
energi terbarukan
Minimnya Sumber
sehingga tidak
Daya Manusia
mengancam
(SDM) yang
kelesetarian
memupuni (ahli)
lingkungan
Pengembangan Pembangkit dalam
perkotaan
Tenaga Mikro Hidro 0,002 3 0,006 mengembangkan -1 -0,002
Wonosobo. Selain
(PLTMH) PLTMH. Selain itu,
itu, PLTMH tidak
PLTMH bagi
membutuhkan
beberapa masyarakat
ruang yang luas,
masih merupakan
instalasi mudah,
sesuatu yang baru.
serta biaya yang
tidak mahal,
sehingga PLTMH
tidak susah untuk
diwujudkan
Saat ini masyarakat
sebagaian besar
Pengembangan jaringan Masyarakat akan tidak lagi
telepon kabel. 0,001 lebih mudah 1 0,001 menggunakan -1 -0,001
berkomunikasi telepon kabel
melainkan telepon
genggam
Pembangunan menara
Adanya penolakan
telekomunikasi dan/atau
warga terhadap
Base Transceiver Station Kebutuhan akan
pembangunan
(BTS) berupa penggunaan 0,001 sistem komunikasi 2 0,002 -1 -0,001
menara apalagi jika
menara telekomunikasi nirkabel terpenuhi
lokasi berada di
bersama
sekitar permukiman
Berperan penting
dalam menopang Masyarakat enggan
Peningkatan pelayanan air
0,001 kebutuhan air bersih 1 0,001 untuk ikut -1 -0,001
minum berbasis masyarakat
di wilayah berpartisipasi
perkotaan
Pengembangan
Berperan penting
jaringan prasarana
Pengembangan jaringan dalam menopang
yang sering kali
prasarana sumber daya air 0,002 kebutuhan air bersih 2 0,004 -2 -0,004
terkatung-katung
perpipaan di wilayah
Karena masalah
perkotaan
dana
3. Pola Ruang
Pengembangan jalur Berperan penting Kurang nya
evakuasi bencana angin 0,003 dalam usaha 3 0,009 ketersediaan tenaga -3 -0,009
topan mitigasi bencana ahli mitigasi
bencana
Pemeliharaan dan
Berperan penting Pembangunan yang
pelestarian Kawasan
0,002 dalam penyediaan 3 0,006 kerap kali melanggar -3 -0,006
cekungan air tanah (CAT)
air kawasan lindung
Wonosobo
Kawasan RTH perkotaan
sebagaimana dimaksud Tanpa adanya
dalam RTRW seluas Wilayah perkotaan pengelolaan RTH
kurang lebih 1.698 (seribu lebih sejuk Karena yang optimal, dapat
0,002 3 0,006 -3 -0,006
enam ratus sembilan puluh adanya RTH menyebabkan RTH
delapan) hektar atau 31 % perkotaan menjadi tidak
(tiga puluh satu persen) dari terawat.
luas wilayah perkotaan
Kawasan cagar budaya dan Alun alun wonosobo
Menjadi daya tarik
ilmu pengetahuan 0,001 3 0,003 rentan tindakan -2 -0,002
wisata tersendiri
vandalisme
Hasil hutan dapat
Alih fungsi lahan
Kawasan peruntukan Hutan didistribusikan ke
yang dapat
produksi tetap 0,001 luar daerah 3 0,003 -2 -0,002
memangkas luasan
sehingga menambah
hutan
devisa bagi daerah
Hasil hutan dapat
didistribusikan ke Alih fungsi lahan
Kawasan peruntukan hutan
luar daerah yang dapat
rakyat 0,001 3 0,003 -2 -0,002
sehingga menambah memangkas luasan
devisa bagi daerah hutan

Kawasan pertanian lahan Kawasan pertanian  Penggunaan


basah 0,001 lahan basah sebagai 2 0,002 pestisida yang -1 -0,001
lahan pertanian berlebihan untuk
berkelanjutan di pertanian dapat
area perkotaan menyebabkan
pencemaran
lingkungan
 Alih fungsi lahan
pertanian menjadi
non pertanian
 Penggunaan
pestisida yang
Kawasan pertanian berlebihan untuk
lahan kering pertanian dapat
Kawasan pertanian lahan sebagai lahan menyebabkan
0,001 3 0,003 -3 -0,003
kering pertanian pencemaran
berkelanjutan di lingkungan
area perkotaan  Alih fungsi lahan
pertanian menjadi
non pertanian
Kawasan
peruntukan  Penggunaan
holtikultura juga pestisida yang
merupakan modal berlebihan untuk
utama yang dimiliki pertanian dapat
Kawasan peruntukan perkotaan
menyebabkan
hortikultura sentra bunga 0,001 Wonosobo sebagai 2 0,002 -3 -0,003
pencemaran
anthurium potong; kawasan
lingkungan
agropolitan
ROJONOTO  Alih fungsi lahan
(Kaliwiro, pertanian menjadi
Sukoharjo, non pertanian
Leksono, dan
Wonosobo) selain
kawasan pertanian
lahan basah dan
lahan kering
Produksi tanaman
kapulogo dapat
Teknologi yang
meningkatkan
Sentra tanaman kapulogo 0,001 1 0,001 digunakan masih -2 -0,002
perekonomian di
terbilang tradisional
perkotaan
Wonosobo
 Teknologi
Hasil produksi sapi produksi yang
perah (daging) masih bersifat
sangat berpeluang tradisional
didistribusikan
 Kurangnya tenaga
Ternak sapi potong 0,001 keluar daerah 3 0,003 -1 -0,001
kerja untuk
sehingga dapat
mengelola ternak
memperkuat
perekonomian sapi
daerah  Penyakit yang
menyerang ternak
Hasil produksi sapi  Teknologi
perah (susu) sangat produksi yang
berpeluang masih bersifat
didistribusikan tradisional
Ternak sapi perah 0,001 keluar daerah 3 0,003  Kurangnya tenaga -2 -0,002
sehingga dapat kerja untuk
memperkuat mengelola ternak
perekonomian sapi
daerah  Penyakit yang
menyerang ternak

 Produksi ternak
kerbau ke luar
 Kurangnya tenaga
daerah bisa
kerja untuk
membantu
Ternak kerbau mengelola ternak
0,001 pertumbuhan 3 0,003 -2 -0,002
kerbau
ekonomi daerah
 Penyakit yang
 Konsumsi daging
menyerang ternak
masyarakat akan
terpenuhi
 Produksi ternak
kambing ke luar  Kurangnya tenaga
daerah dapat kerja untuk
Ternak kambing menambah devisa mengelola ternak
0,001 2 0,002 -1 -0,001
daerah kambing
 Konsumsi daging  Penyakit yang
masyarakat akan menyerang ternak
terpenuhi
 Produksi ternak  Kurangnya tenaga
kuda ke luar daerah kerja untuk
Ternak kuda
0,001 bisa membantu 3 0,003 mengelola ternak -3 -0,003
pertumbuhan kuda
ekonomi daerah  Penyakit yang
 Konsumsi daging menyerang ternak
masyarakat akan
terpenuhi
 Produksi ternak
kelinci ke luar
 Kurangnya tenaga
daerah bisa
kerja untuk
membantu
Ternak kelinci mengelola ternak
0,001 pertumbuhan 1 0,001 -2 -0,002
kelinci
ekonomi daerah
 Penyakit yang
 Konsumsi daging
menyerang ternak
masyarakat akan
terpenuhi
 Produksi ternak
ayam ras petelur ke
 Kurangnya tenaga
luar daerah bisa
kerja untuk
membantu
Ternak ayam ras petelur. mengelola ternak
0,001 pertumbuhan 1 0,001 -2 -0,002
ayam ras petelur.
ekonomi daerah
 Penyakit yang
 Konsumsi daging
menyerang ternak
masyarakat akan
terpenuhi
 Produksi ternak  Kurangnya tenaga
ayam ras pedaging kerja untuk
ke luar daerah bisa mengelola ternak
Ternak ayam ras pedaging.
0,001 membantu 3 0,003 ayam ras -3 -0,003
pertumbuhan pedaging.
ekonomi daerah  Penyakit yang
 Konsumsi daging menyerang ternak
masyarakat akan
terpenuhi
 Teknologi
produksi pertanian
Kawasan budidaya yang masih
mina padi dapat bersifat tradisional
mendukung
Kawasan budidaya mina  Kurangnya
perkotaan
padi. 0,001 3 0,003 pembinaan -2 -0,002
Wonosobo untuk
terhadap petani
menjadi daerah
yang berketahanan tentang bagaimana
pangan meningkatkan
hasil produksi
pertanian
Pembangunan
Pembangunan
industry besar dan
industry besar tanpa
sedang akan
memperhatikan
Peruntukan industri besar mempercepat
0,001 3 0,003 dampak lingkungan -2 -0,002
pertumbuhan
data merusak
ekonomi pada
kelestarian
perkotaan
lingkungan
Wonosobo
 Persaingan dengan
industry yang lebih
Industri kecil besar, membuat
sebagai peyokong
Peruntukan industri kecil tak sedikit industry
0,001 perekonomian di 3 0,003 -3 -0,003
atau mikro kecil yang gulung
perkotaan
tikar
Wonosobo
 Kurangnya
pembinaan
terhadap pelaku
industry kecil
Dapat dijadikan Saat ini, sebagian
sebagai destinasi masyarakat kurang
Kawasan wisata religi 0,001 3 0,003 -1 -0,001
wisata dari segi tertarik untuk
religi berwisata religi
Menarik para Sarana dan
wisatawan baik itu prasarana yang
Kawasan wisata buatan. 0,001 3 0,003 -2 -0,002
domestik maupun minim
internasional
Kawasan
Kawasan permukiman permukiman Lonjakan penduduk
perkotaan perkotaan sebagai serta permukiman
0,001 citra yang 2 0,002 yang terlalu padat -3 -0,003
menandakan dapat menimbulkan
perkotaan tersebut kekumuhan
hidup.
Kawasan
perdagangan dan
jasa di perkotaan Sarana dan
Kawasan perdagangan dan
0,001 Wonosobo memiliki 2 0,002 prasarana masing -2 -0,002
jasa
peran sentral dalam kurang mendukung
menumbuhkan
perekonomian
Pengembangan
kawasan  Tingkat polusi
pemerintahan
semakin tinggi
Kawasan pemerintahan 0,001 kabupaten di 3 0,003 -2 -0,002
 Tingkat kebisingan
perkotaan
Wonosobo akan semakin tinggi
membuat
pembangunan
infrastruktur akan
terfokus disana
Jumlah 0,960 -0,783
Total = 0,960 – 0,783 = 0,177

Anda mungkin juga menyukai