Jtptunimus GDL Muslikha 5364 2 Babiik K
Jtptunimus GDL Muslikha 5364 2 Babiik K
KONSEP DASAR
A. Pengertian
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik terhadap diri sendiri,
suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi dan benci
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri
sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007). Perilaku kekerasan adalah suatu
membahayakan secara fisik baik kepada diri sendiri, orang lain maupun
melakukan tindakan yang dapat mencederai orang lain dan lingkungan akibat
marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk destruktif dan
6
Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan
Adaptif Maladaptif
1. Asertif adalah kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan atau
2. Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena
yang tidak realistis atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan. Dalam
7
3. Pasif adalah individu tidak mampu mengungkapkan perasaannya, klien
tampak pemalu, pendiam, sulit diajak bicara karena rendah diri dan
yang tampak dapat berupa : muka masam, bicara kasar, menuntut, kasar
disertai kekerasan.
kontrol diri. Individu dapat merusak diri sendiri orang lain dan
lingkungan.
ini, cara yang pertama adalah konstruktif sedang dua cara lain adalah
bermusuhan, dan bila cara ini dipakai terus – menerus, maka kemarahan dapat
diekspresikan pada diri sendiri atau lingkungan dan akan tampak sebagai
8
Secara skematis perawat penting sekali memahami proses kemarahan
Stressor
Internal & Disruption & Personal Compensat
Resolution
Eksternal Los meaning ory act
Helplessnes Guilt
s
Resolution
Kemarahan diawali oleh adanya stressor yang berasal dari internal atau
(Disruption & Loss). Hal yang terpenting adalah bagaimana seorang individu
(Personal meaning).
9
Bila seseorang memberi makna positif, misalnya : macet adalah waktu
untuk istirahat, penyakit adalah sarana penggugur dosa, suasana bising adalah
(olah raga, menyapu atau baca puisi saat dia marah dan sebagainya) maka
D. Faktor Predisposisi
artinya mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika
10
yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau
atau remaja.
tangan dikepal, tubuh kaku dan reflek cepat. Hal ini disebabkan energi
4. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif)
dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan
tidak berdosa. Individu yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
11
E. Stresor Prespitasi
dirinya terancam. Ancaman tersebut dapat berupa injury secara psikis, atau
lebih dikenal dengan adanya ancaman terhadap konsep diri seseorang. Ketika
seseorang merasa terancam, mungkin dia tidak menyadari sama sekali apa
yang menjadi sumber kemarahannya. Oleh karena itu, baik perawat maupun
orang lain. Sedangkan contoh dari stressor internal : merasa gagal dalam
Bila dilihat dari sudut perawat – klien, maka faktor yang menncetuskan
F. Etiologi
harga diri rendah merupakan keadaan perasaan yang negatif terhadap diri
ini dapat situasional maupun kronik. Bila kondisi ini berlangsung terus tanpa
12
G. Akibat
mencederai diri, orang lain dan merusak lingkungan adalah keadaan dimana
fisik baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungannya. Kondisi ini
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Fokus
Tidak adekuat, rasa terganggu, tidak aman, marah / jengkel dan dendam.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Masalah keperawatan :
1) Perilaku kekerasan
13
Data – data yang mendukung menurut Towsend (1998) dan Depkes
RI (2006)
a) Data Subjektif :
b) Data Objektif
disekitarnya.
a) Data subjektif
b) Data objektif
menolak.
14
3) Harga diri rendah
a) Data subyektif:
kemampuan diri.
b) Data objektif:
b. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
c. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku Kekerasan
15
3. Rencana Tindakan Keperawatan
16
2. Klien dapat 3. Bicarakan dengan klien
bermain peran apakah perilaku kekerasan
dengan yang biasa dilakukan
perilaku dapat menyelesaikan
kekerasan masalah yang dihadapi
yang biasa klien.
dilakukan.
3. Klien dapat
mengetahui
perilaku
kekerasan
yang biasa
dilkukan dapat
menyelesaikan
masalah atau
tidak.
e. Mengiden Klien dapat 1. Bicarakan akibat/kerugian
tifikasi menjelaskan dari perilaku kekerasan
akibat akibat perilaku yang dilakukan.
perilaku kekerasan yang 2. Bersama klien simpulkan
kekerasan. biasa dilakukan akibat/kerugian dari
oleh klien. perilaku kekerasan yang
dilakukan klien.
3. Diskusikan dengan klien:
a) Apakah klien mau
mempelajari cara baru
mengungkapkan
marah yang sehat.
b) Jelaskan berbagai
alternatif pilihan untuk
mengungkapkan
marah selain perilaku
kekerasan yang
diketahui klien.
f. Mengajar Klien dapat 1. Tanyakan pada klien
kan cara melakukan cara apakah klien ingin
mengon mengontrol mempelajari cara baru
trol perilaku mengontrol perilaku
perilaku kekerasan secara kekerasan secara
kekerasan konstruktif. konstruktif.
2. Berikan pujian jika klien
mengetahui cara yang lain
mengontrol perilaku
kekerasan secara
konstruktif.
17
3. Diskusikan dengan klien
cara mengontrol perilaku
kekerasan secara
konstruktif :
a. Secara fisik: tari nafas
dalam jika klien sedang
kesal/marah, memukul
bantal/kasur, olah raga
atau pekerjaan yang
memerlukan tenaga.
b. Secara verbal: katakan
bahwa anda sedang
marah/kesal/
tersinggung / jengkel.
c. Secara sosial: lakukan
dalam kelompok cara-
cara marah yang sehat,
latihan asertif, latihan
menejemen perilaku
kekerasan perilaku
kekerasan.
d. Secara spiritual:
anjurkan klien untuk
sembahyang, berdo’a/
ibadah lain: meminta
kepada Tuhan untuk
diberi kesabaran
g. Melatih Klien dapat 1. Berikan reinforcement
klien cara mendemonstrasi positif atas keberhasilan
mengon kan cara dan usaha klien dalam
trol mengontrol marah mencoba melakukan cara
perilaku dengan cara mengontrol marah dengan
kekerasan menarik nafas menarik nafas dalam.
fisik I dalam. 2. Motivasi klien untuk
(nafas melakukan tarik nafas
dalam) . dalam sebanyak 5x atau
lebih.
h. Membim Klien mau 1. Motivasi klien untuk
bing memasukan memasukan kegiatan yang
pasien kegiatan yang telah dilakukan ke dalam
memasuk telah dilakukan ke jadwal harian.
kan dalam jadwal 2. Beri reinforcement positif
kegiatan harian. pada klien setelah
ke dalam memasukan kegiatan yang
jadwal telah dilakukan ke dalam
harian. jadwal harian.
18
2. Sp2p
a. Mem Kilen dapat 1. Motivasi klien untuk
validasi menyebutkan dan menyebutkan dan
masalah mendemonstrasi mendemonstrasikan
dan kan latihan yang latihan sebelumnya.
latihan diajarkan 2. Beri pujian atas jawaban
sebelum sebelumnya. yang benar.
nya.
b. Melatih 1. Klien dapat 1. Motivasi klien untuk
klien cara mendemons melakukan cara
mengon trasikan cara mengontrol marah dengan
trol marah mengontrol memukul bantal atau
dengan marah dengan kasur atau benda lunak
cara fisik cara memukul lainnya.
II bantal atau 2. Anjurkan klien untuk
kasur atau mengikuti lalu
benda lunak mempraktikan cara
lainnya. mengontrol marah
2. Klien merasa (memukul bantal).
lega. 3. Beri reinforcement positif
atas tindakan benar yang
dilakukan klien.
c. Meng Klien bersedia 1. Motivasi klien untuk
anjurkan untuk memasukan memasukan kegiatan yang
klien kegiatan yang telah dilakukan ke dalam
untuk telah dilakukan ke jadwal kegiatan harian.
memasuk dalam jadwal 2. Beri reinforcement positif
kan kegiatan harian. atas tindakan benar yang
kegiatan dilakukan klien.
yang telah
dilakukan
ke dalam
jadwal
kegiatan
harian.
3. Sp3p
a. Mem 1. Klien dapat 1. Motivasi klien untuk
validasi mengungkap mengungkapkan masalah
masalah kan apa yang dan mendemonstrasikan
dan dirasakan. kembali latihan
latihan 2. Klien dapat sebelumnya.
sebelum menyebutkan 2. Beri reinforcement positif
nya. dan mendemons atas tindakan yang
trasikan kembali dilakukan klien.
latihan
sebelumnya.
19
b. Melatih 1. Klien mau 1. Motivasi klien untuk
cara mengikuti dan mengikuti apa yang telah
mengon mempraktikan diajarkan.
trol marah apa yang telah 2. Berikan contoh cara
dengan diajarkan. mengontrol perilaku
cara 2. Klien merasa kekerasan dengan
verbal. lega. menolak, mengungkapkan
marah secara verbal. “saya
marah sama kamu”.
3. Beri reinforcement positif
atas tindakan klien yang
benar.
c. Meminta Klien bersedia 1. Motivasi klien untuk
klien memasukan memasukan kegiatan yang
untuk kegiatan yang telah dilakukan ke dalam
memasuk telah dilakuakn ke jadwal kegiatan harian.
kan dalam jadwal 2. Beri reinforcement positif
kegiatan kegiatan harian. atas tindakan benar yang
yang telah dilakukan klien.
dilakukan
ke dalam
jadwal
kegiatan
harian.
4. Sp4p
a. Mem 1. Klien dapat 1. Motivasi klien untuk
validasi mengungkap mengungkapkan masalah
masalah kan apa yang dan mendemonstrasikan
dan dirasakan. kembali latihan
latihan 2. Klien dapat sebelumnya.
sebelum menyebutkan 2. Beri reinforcement positif
nya. dan atas tindakan yang
mendemonstra dilakukan klien.
sikan kembali
latihan
sebelumnya.
b. Melatih Klien dapat 1. Diskusikan kembali
pasien mengontrol bersama klien latihan yang
mengontrol perilaku telah diberikan
perilaku kekerasan dengan sebelumnya.
kekerasan salah satu cara 2. Bersama klien buat daftar
secara yang diajarkan. efektif yang dapat
spiritual Contoh: dilanjutkan
(berdoa, berwudhu. pelaksanaannya.
shalat, 3. Beri pujian atas usaha
wudhu). yang telah dilakukan.
20
c. Meminta Klien bersedia 1. Motivasi klien untuk
klien memasukan memasukan kegiatan yang
untuk kegiatan yang telah dilakukan ke dalam
memasuk telah dilakuakn ke jadwal kegiatan harian.
an dalam jadwal 2. Beri reinforcement positif
kegiatan kegiatan harian. atas tindakan benar yang
yang telah dilakukan klien.
dilakukan
ke dalam
jadwal
kegiatan
harian.
5. Sp5p
a. Mem 1. Klien dapat 1. Motivasi klien untuk
validasi mengungkap mengungkapkan masalah
masalah kan apa yang dan mendemonstrasikan
dan dirasakan. kembali latihan
latihan 2. Klien dapat sebelumnya.
sebelum menyebutkan 2. Beri reinforcement positif
nya. dan atas tindakan yang
mendemonstra dilakukan klien.
sikan kembali
latihan
sebelumnya
b. Menjelas Klien dapat 1. Memotivasi klien untuk
kan cara meminum obat menyebutkan kembali
mengon sesuai aturan dan latihan mengontrol
trol cara yang telah perilaku kekerasan yang
perilaku diajarkan. telah diajarkan.
kekerasan 2. Diskusikan bersama klien
dengan tentang latihan yang telah
minum diajarkan sebelumnaya.
obat. 3. Ajarkan klien untuk
meminum obat secara
teratur.
4. Beri reinforcement positif
atas tindakan benar yang
dilakukan klien.
c. Meminta Klien bersedia 1. Motivasi klien untuk
klien memasukan memasukan kegiatan yang
untuk kegiatan yang telah dilakukan ke dalam
memasuk telah dilakuakn ke jadwal kegiatan harian.
kan dalam jadwal 2. Beri reinforcement positif
kegiatan kegiatan harian. atas tindakan benar yang
yang telah dilakukan klien.
dilakukan
21
ke dalam
jadwal
kegiatan
harian.
6. Sp1k
a. Mendisku 1. Keluarga 1. Bina hubungan saling
sikan dapat: percaya dengan keluarga.
masalah - Menjelaskan - Salam perkenalan.
yang perasaannya. - Jelaskan tujuan.
dirasakan - Menjelaskan - Buat kontrk.
keluarga cara merawat - Eksplorasi perasaan
dalam klien perilaku keluarga klien.
merawat kekerasan. 2. Motivasi keluarga klien
klien - Mendemonstra untuk menyetujui dan
dengan sikan cara mengikuti kontrak.
perilaku perawatan 3. Diskusikan dengan
kekerasan. klien perilaku anggota keluarga tentang:
b. Menjelas kekerasan. - Perilaku kekerasan.
kan - Berpartisipasi - Penyebab perilaku
pengertian dalam kekerasan.
perilaku perawatan - Akibat yang akan
kekerasan, klien perilaku terjadi jika perilaku
tanda dan kekerasan. kekerasan tidak di
gejala 2. Keluarga tangani.
serta mengerti dan - Cara keluarga
proses menyebutkan menghadapi perilaku
kejadian kembali kekerasan klien.
nya. pengertian, 4. Dorong anggota keluarga
c. Menjelas tanda dan untuk mengikuti cara
kan cara gejala, dan merawat klien perilaku
merawat proses kekerasan.
klien terjadinya 5. Beri reinforcment positif
perilaku perilaku pada keluarga.
kekerasan. kekerasan.
7. Sp2k
a. Melatih 1. Keluarga 1. Diskusikan bersama
keluarga mampu keluarga dalam
mempraktik mempraktikan mempraktikan cara
kan cara cara merawat merawat klien perilaku
merawat klien perilaku kekerasan.
klien kekerasan. 2. Motivasi keluarga untuk
perilaku 2. Keluarga mempraktikan cara
kekerasan. mampu merawat klien perilaku
b. Melatih melakukan kekerasan.
keluarga cara merawat 3. Beri reinforcement positif
melakukan langsung klien pada keluarga untuk
22
cara perilaku respon baik dari anggota
merawat kekerasan. keluarga.
langsung
pada klien
perilaku
kekerasan.
8. Sp3k
a. Membantu 1. Keluarga 1. Diskusikan bersama
keluarga mampu keluarga dalam membuat
membuat membuat jadwal aktivitas di rumah.
jadwal jadwal 2. Motivasi keluarga untuk
aktivitas di aktivitas di membuat dan memenuhi
rumah rumah jadwal aktivitas yang
termasuk termasuk dibuat.
minum minum obat 3. Beri reinforcement positif.
obat. secara 4. Motivasi keluarga untuk
(discharge mandiri. menerima klien.
planning). 2. Keluarga 5. Diskusikan follow up
b. Menjelas mematuhi untuk keluarga.
kan follow jadwal yang
up klien telah dibuat
sebelum untuk
pulang. kesembuhan
klien.
3. Keluarga
mengerti/
memahami
follow up
yang telah
diarahkan
pada klien.
2 Harga Diri Sp1p Tanda-tanda 1. Bina hubungan saling
Rendah 1. Membina percaya kepada percaya dengan
hubungan perawat: menggunakan prinsip
saling Ekspresi wajah komunikasi terapeutik
percaya. bersahabat, a. Sapa klien dengan ramah
menunjukan rasa baik verbal maupun non
senang, ada verbal.
kontak mata, mau b. Perkenalkan diri dengan
berjabat tangan, sopan.
mau menyebutkan c. Tanyakan nama lengkap
nama, mau dan nama panggilan
menjawab salam, kesukaan yang disukai
klien mau duduk klien.
berdampingan d. Jelaskan tujuan
dengan perawat, pertemuan.
23
mau e. Jujur dan menepati janji.
mengutarakan f. Tunjukkan sikap empati
masalah yang dan menerima klien apa
dihadapi. adanya.
g. Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien.
2. Mengidentifi 1. Aspek positif 2.1. Diskusikan dengan klien
kasi aspek dan kemampuan tentang:
positif dan yang dimiliki a) Aspek positif yang
kemampuan klien dimiliki klien,
yang dimiliki 2. Aspek positif keluarga,
keluarga lingkungan
3. Aspek positif b) Kemampuan yang
lingkungan dimiliki klien
klien 2.2. Bersama klien buat daftar
tentang :
a) Aspek positif yang
dimiliki klien,
keluarga,
lingkungan
b) Kemampuan yang
dimiliki klien
2.3.Beri pujian yang realistis,
hindarkan memberi
penilaian negatif.
3. Membantu Klien 3.1. Diskusikan dengan klien
klien menilai menyebutkan kemampuan yang dapat
kemampuan kemampuan yang dilaksanakan.
yang dimiliki dapat 3.2. Diskusikan kemampuan
untuk dilaksanakan yang dapat dilanjutkan
dilakukan. pelaksanaanya.
4. Membantu Klien dapat 1.1.Rencanakan bersama klien
klien membuat rencana aktivitas yang dapat
merencana kegiatan harian dilakukan setiap hari
kan kegiatan sesuai kemampuan klien.
sesuai 1.2.Tingkatkan kegiatan
dengan sesuai kondisi klien
kemampuan 1.3.Beri contoh cara
yang pelaksanaan kegiatan
dimilikinya setelah pulang.
2. Membantu Klien dapat 2.1.Anjurkan klien untuk
Klien melakukan melaksanakan kegiatan
melakukan kegiatan sesuai yang sudah direncanakan.
kegiatan jadwal yang 2.2.Pantau kegiatan yang
sesuai dibuat dilaksanakan klien.
24
rencana yang 2.3.Beri pujian atas usaha
dibuat yang dilakukan klien.
2.4.Diskusikan kemungkinan
pelaksanakan kegiatan
setelah pulang.
Sp2p
1.Memvalidasi Kilen dapat 1.1.Motivasi klien untuk
masalah dan menyebutkan dan menyebutkan dan
latihan mendemonstrasi mendemonstrasikan
sebelumnya kan latihan yang latihan sebelumnya.
diajarkan 1.2.Beri pujian atas jawaban
sebelumnya. yang benar.
2. Melatih Klien dapat 2.1. Anjurkan klien untuk
kegiatan melakukan melaksanakan kegiatan
kedua (atau kegiatan selanjutnya yang sudah
selanjutnya) selanjutnya direncanakan.
yang dipilih sesuai jadwal 2.2. Pantau kegiatan yang
sesuai yang dibuat. dilaksanakan klien.
kemampuan. 2.3. Beri pujian atas usaha
yang dilakukan klien.
2.4. Diskusikan kemungkinan
pelaksanakan kegiatan
setelah pulang.
3. Membimbing Klien mau 3.1.Motivasi klien untuk
klien memasukan memasukan kegiatan yang
memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam
dalam jadwal telah dilakukan ke jadwal harian.
kegiatan dalam jadwal 3.2.Beri reinforcement positif
harian harian. pada klien setelah
memasukan kegiatan yang
telah dilakukan ke dalam
jadwal harian.
Sp1k
1. Mendiskusik 1. Keluarga dapat: 1. Bina hubungan saling
an masalah - Menjelaskan percaya dengan keluarga.
yang perasaannya. - Salam perkenalan.
dirasakan - Menjelaskan - Jelaskan tujuan.
keluarga cara merawat - Buat kontrak.
dalam klien harga - Eksplorasi perasaan
merawat diri rendah. keluarga klien.
klien dengan - Mendemonstra 5. Motivasi keluarga klien
harga diri sikan cara untuk menyetujui dan
rendah. perawatan mengikuti kontrak.
2. Menjelas kan harga diri 6. Diskusikan dengan
pengertian rendah. anggota keluarga tentang:
harga diri - Harga diri rendah.
25
rendah., 3. Berpartisipasi - Penyebab harga diri
tanda dan dalam rendah.
gejala serta perawatan - Akibat yang akan
proses klien harga terjadi jika harga diri
kejadian nya. diri rendah. rendah tidak di tangani.
3. Menjelas kan 4. Keluarga 7. Cara keluarga menghadapi
cara merawat mengerti dan harga diri rendah.
klien harga menyebutkan 8. Dorong anggota keluarga
diri rendah. kembali untuk mengikuti cara
pengertian, merawat klien harga diri
tanda dan rendah.
gejala, dan 9. Beri reinforcement positif
proses pada keluarga.
terjadinya
harga diri
rendah.
Sp2k
1. Melatih 1. Keluarga 1. Diskusikan bersama
keluarga mampu keluarga dalam
mempraktik mempraktikan mempraktikan cara
kan cara cara merawat merawat klien harga diri
merawat klien harga diri rendah.
klien harga rendah. 2. Motivasi keluarga untuk
diri rendah. 2. Keluarga mempraktikan cara
2. Melatih mampu merawat klien harga diri
keluarga melakukan cara rendah.
melakukan merawat 3. Beri reinforcement positif
cara merawat langsung klien pada keluarga untuk respon
langsung harga diri baik dari anggota keluarga.
pada klien rendah.
harga diri
rendah.
Sp3k
1. Membantu 1. Keluarga 1. Diskusikan bersama
keluarga mampu keluarga dalam membuat
membuat membuat jadwal aktivitas di rumah.
jadwal jadwal aktivitas 2. Motivasi keluarga untuk
aktivitas di di rumah membuat dan memenuhi
rumah termasuk jadwal aktivitas yang
termasuk minum obat dibuat.
minum secara mandiri. 3. Beri reinforcement positif.
obat. 2. Keluarga 4. Motivasi keluarga untuk
(discharge mematuhi menerima klien.
planning. jadwal yang 5. Diskusikan follow up untuk
2. Menjelas telah dibuat keluarga.
kan follow untuk
26
up klien kesembuhan
sebelum klien.
pulang. 3. Keluarga
mengerti/
memahami
follow up yang
telah diarahkan
pada klien.
27
4. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP Ivp
1. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
2. Melatih pasien cara mengontrol
28
Perilaku Kekerasan secara spiritual
(berdoa, berwudhu, sholat)
3. Membimbing pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan harian
SP Vp
1. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya
2. Menjelaskan cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan
meminum obat (prinsip 5 benar
minum obat)
3. Membimbing pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan harian
SP IIp SP II k
4. Memvalidasi masalah dan latihan 1. Melatih keluarga
sebelumnya mempraktikkan cara merawat
5. Melatih kegiatan kedua (atau klien dengan harga diri rendah
selanjutnya) yang dipilih sesuai 2. Melatih keluarga melakukan
kemampuan cara merawat langsung kepada
6. Membimbing klien memasukan klien harga diri rendah
dalam jadwal kegiatan harian
SP III k
1. Membantu keluarga membuat
jadwal aktifitas di rumah
termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up klien
setelah pulang
29