Anda di halaman 1dari 6

RESUME PERKULIAHAN

MATA KULIAH : Pengantar Standardisasi

TOPIK : Pengertian Standar dan Standardisasi

HARI,TGL : Rabu 4 April 2018 JAM : RUANG :

A. RINGKASAN MATERI (SUMMARY)


Standar: sebuah dokumen, yang dibentuk berdasarkan konsensus dan
disetujui oleh badan yang diakui, yang menyediakan, untuk penggunaan,
aturan, pedoman atau karakteristik umum atau berulang untuk kegiatan
atau hasil mereka, yang ditujukan untuk pencapaian tingkat keteraturan
optimal dalam konteks tertentu.
Dengan catatan:
Standar-standar harus didasarkan pada hasil-hasil sains, teknologi dan
pengalaman yang terkonsolidasi, dan ditujukan untuk promosi manfaat-
manfaat masyarakat yang optimal
Standarisasi: segala aktivitas pembentukan, berkaitan dengan masalah
aktual atau potensial, ketentuan untuk penggunaan umum dan berulang,
yang ditujukan untuk pencapaian tingkat optimal order dalam konteks
tertentu.

Dengan catatan:

Secara khusus, kegiatan ini terdiri dari proses perumusan, penerbitan dan
penerapan standar.

Manfaat: peningkatan kesesuaian produk, proses dan layanan untuk tujuan


yang dimaksudkan, pencegahan hambatan perdagangan dan fasilitasi
kerjasama teknologi.

Standar Nasional Indonesia (SNI): Standar yang ditetapkan oleh BSN dan
berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tujuan Standardisasi:
1. Kesesuaian pada tujuan (fitness for purpose) Setiap produk dan
proses dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Misalnya, pekerja proyek mengenakan sepatu pengaman dengan
tujuan memperoleh keselamatan kerja karena terlindung dari
kontaminasi bahan kimia berbahaya, api, listrik atau tertimpa benda
berat
2. Mampu tukar (interchangeability) kesesuaian dua atau lebih
proses, produk/jasa yang saling dipertukarkan untuk menghasilkan
kinerja dan daya tahan setara, tanpa keharusan melakukan
perubahan atau penyesuaian apa pun untuk memenuhi kesesuaian
tersebut.
3. Pengendalian keanekaragaman (variety reduction) penerapan
standar berperan sebagai pengendalian atas keanekaragaman
dengan menentukan titik optimum produk menurut aspek ukuran,
kandungan, komposisi, rating, dan cara kerja (practices) untuk
memenuhi kebutuhan tertentu. standar ukuran kertas (seri A)
diterapkan untuk membatasi keragaman penggunaan kertas surat,
kertas kerja, kartu dan dokumen sehingga dapat secara mudah
dicetak.
4. Kompatibilitas (compatibility) Kompatibilitas adalah kesesuaian
proses, barang atau jasa untuk digunakan secara bersamaan
dengan kondisi spesifik untuk memenuhi persyaratan relevan,
tanpa menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan.
Contoh: pemrosesan data elektronik, informasi harus dalam bentuk
kode untuk penyimpanan, transmisi dan retrival dalam bentuk pulsa
elektronik.
5. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya Pencapaian ekonomi
secara menyeluruh dan maksimum dengan meningkatkan
pemanfaatan sumber daya (seperti: material, modal dan optimasi
pemberdayaan manusia) merupakan tujuan penting dari
standardisasi. Contohnya: Konstruksi bangunan sipil,
Pencampuran adukan (semen, pasir, dan air sesuai standar)
dilakukan dengan perbandingan yang sesuai, begitu pula pemakaian
besi beton untuk beton bertulang sehingga mencapai kekuatan yang
dipersyaratkan sesuai rekomendasi standar dan pedoman
bangunan.
6. Komunikasi dan pemahaman yang lebih baik Standar berperan
pentingmemperlancar komunikasi antara produsen dan konsumen
dengan menetapkan spesiikasi subjek yang ada dan memberikan
kepercayaan terhadap produk yang dipesan telah memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam standar. Contoh: rambu dan
marka di jalan, atau tanda atau di pintu toilet pada gedung
perkantoran untuk menunjukkan peruntukan pengguna toilet, juga
lambang X yang menyatakan lebih besar dari X atau sama dengan
X.
7. Menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan produk untuk
menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi pemakainya.
Contoh: sabuk pengaman, helm, sarung tangan karet,
penetapan batas keamanan penggunaan bahan zat warna atau
bahan pengawet dalam pangan,
8. Pelestarian lingkungan Pelestarian lingkungan kini merupakan
tujuan penting standardisasi, fokus pada perlindungan alam dari
kerusakan yang mungkin timbul. Contoh: pencemaran produksi oleh
industri, penggunaan material yang sulit terurai (plastik misalnya), dan
pengaturan gas emisi kendaraan bermotor.
9. Alih teknologi Standar terbaik untuk alih teknologi, karena standar
dirumuskan dan ditetapkan dengan mengacu pada hasil
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan
pengalaman di berbagai bidang.
Standardisasi pun berproses secara dinamis dan menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi terkini
10. Mengurangi hambatan perdagangan Standar mencegah adanya
hambatan perdagangan non-tarif melalui harmonisasi persyaratan
(standar yang sama setidaknya setara dan membatasi standar yang
berbeda), sedemikian sehingga memungkinkan terjadi kompetisi
sehat. Pembeli atau konsumen yakin bahwa level mutu suatu produk,
proses atau jasa yang telah diproduksi atau tersedia sesuai dengan
standar yang diakui.

B. ISU YANG BERKEMBANG DALAM DISKUSI


Isu yang sedang berkembang menurut diskusi diatas adalah: Standar:
sebuah dokumen, yang dibentuk berdasarkan konsensus dan disetujui oleh
badan yang diakui, yang menyediakan, untuk penggunaan, aturan,
pedoman atau karakteristik umum, yang ditujukan untuk pencapaian
tingkat keteraturan optimal dalam konteks tertentu. Dan menurut saya isu
ataupun masalah yang sedang berkembang pesat di Indonesia ini ialah
’’Pengaruh Pengguan Krim Pemutih yang Mengandung Merkuri’’
 Jawaban/Solusinya menurut saya:
Di Indonesia dari tahun ke tahun sangat banyak sangat banyak sekali krim
pemutih wajah yang tidak standrar, tidak ada ijin dari BPOM, dan juga yang
lebih parahnya sampai saat masih terjual bebas di setiap daerah yang ada
di Indonesia. Krim pemutih merupakan salah satu jenis kosmetik dari
campuran bahan kimia dengan khasiat bisa memucatkan noda hitam pada
kulit. Tujuan penggunaannya dalam jangka waktu lama agar dapat
menghilangkan atau mengurangi hiperpegmentasi pada kulit, tapi
penggunaan yang terus-menerus justru akan menimbulkan pigmentasi
dengan efek permanen, krim pemutih yang berbahaya ialah krim yang
mengandung bahan berbahaya seperti mercuri, dan hidroquinon dengan
konsentrasi di atas 2% di luar ijin BPOM. Bahan-bahan tersebut dianggap
dapat menyebabkan iritasi kulit, kerusakan otak dan ginjal, masalah janin,
kegagalan paru-paru dan kanker. Di Indonesia sejak dahulu sampai saat ini
terdapat banyak macam hingga ratusan krim pemutih yang masih terjual
bebas di kalangan industri Indonesia, maka sebab itu menurut saya
diperlukan pengawasan yang lebih ketat lagi dari pihak pemerintah
maupun pihak BPOM agar dapat memberantas penjualan bebas krim
pemutih wajah yang berbahaya bagi kesehatan.

C. SECOND/OTHER OPINIONS (Pendapat dari orang/sumber lain)

Krim pemutih adalah salah satu jenis kosmetik yang merupakan campuran
bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiat bisa memucatkan
noda hitam (coklat) pada kulit. Tujuan penggunaannya dalam jangka waktu
lama agar dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpegmentasi pada
kulit. Tetapi penggunaan yang terus-menerus justru akan menimbulkan
pigmentasi dengan efek permanen (Citra, 2007). Efek samping kosmetik
pada kulit sudah sejak lama ditemukan. Beberapa peneliti telah melakukan
berbagai penelitian mengenai hal tersebut. Menurut Tzank (1955)
sebanyak 7% dari semua kasus kerusakan kulit di sebuah klinik di Paris
adalah akibat kosmetik. Sidi (1956) memperkirakan bahwa untuk seluruh
Perancis angka ini mencapai 20%. Schulz (1954) menemukan bahwa di
Hamburg, Jerman sekitar 10% dari semua kontak dermatitis disebabkan
oleh preparat kosmetik. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan Dr. Retno
Tranggono (1978) terhadap 244 pasien RSCM yang menderita noda noda
hitam 18,3% disebabkan oleh kosmetik (Tranggono dkk, 2007).
Berdasarkan catatan Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan
Indonesia (YPKKI, 2009), berkalikali menerima pengaduan konsumen
akibat penggunaan produk pemutih kulit. Ada salah satu konsumen
mengalami belang-belang pada wajah, seperti panu dengan warna
kemerahan dan iritasi, akibat pemakaian cream pemutih. Merkuri (Hg)/Air
Raksa termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun
dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dalam kosmetik pemutih dapat
menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada
akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi
kulit serta pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan
permanen otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan
jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah-
muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik
(penyebab kanker) pada manusia (Irfan, 2007). Dan berdasarkan
PERMENKES RI No.445/MENKES/PER/V/1998 Indonesia melarang
penggunaan merkuri dalam sediaan kosmetik, namun penggunaan krim
yang mengandung merkuri ini masih terus digunakan (Fina, 2005)

D. REFLEKSI
Pendapat/Penilaian/Komentar Anda :
Di Indonesia sejak dahulu sampai saat ini terdapat banyak macam hingga
ratusan krim pemutih yang masih terjual bebas di kalangan industri
Indonesia, maka sebab itu menurut saya diperlukan pengawasan yang
lebih ketat lagi dari pihak pemerintah maupun pihak BPOM agar dapat
memberantas penjualan bebas krim pemutih wajah yang berbahaya bagi
kesehatan, dan bagi masyarakat dianjurkan untuk menjaga kesehatan
dengan memperhatikan gaya hidup sehat perlu lebih di informasikan dalam
kebijakan peredaran kosmetik di Indonesia sebagai upaya edukatif dan
preventif, agar masyarakat lebih selektif dalam penggunaan krim pemutih.

Pengetahuan/Pengalaman baru atau penting yang anda peroleh :

Krim pemutih yang berbahaya ialah krim yang mengandung bahan


berbahaya seperti mercuri, dan hidroquinon dengan konsentrasi di atas
2%, kandungan tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan, seperti
dapat menyebabkan iritasi kulit, kerusakan otak dan ginjal, masalah janin,
kegagalan paru-paru dan kanker.

Nama : ANITA YOLANDHA


HP : 08977974673 (WA)
Email : anitayolandha4@gmail.com
Jurusan/Program Studi : 4A-KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai