Definisi 2
Sistem persamaan linear dua variable (SPLDV) adalah suatu sistem persamaan
linear yang memiliki dua variabel.
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan dua variabel 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 adalah
𝑎 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1 … … … … … … … … … … … … . (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 1)
{ 1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2 … … … … … … … … … … … … . (𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 2)
𝑥, 𝑦 : Variabel real
𝑎1 , 𝑎2 : Koefisien variabel 𝑥
𝑏1 , 𝑏2 : Koefisien variabel 𝑦
𝑐1 , 𝑐2 : Konstanta persamaan
Contoh:
Diberikan beberapa sistem persamaan linear berikut :
𝑎) 2𝑥 + 3𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (1𝑎)
4𝑥 + 6𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (1𝑏)
𝑏) 3𝑥 + 5𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (2𝑎)
2𝑥 + 7𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (2𝑏)
Penyelesaian :
𝑎) 2𝑥 + 3𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (1𝑎)
4𝑥 + 6𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (1𝑏)
Memiliki lebih dari satu penyelesaian , misalnya (3,-2) , (-3,2) dan termasuk (0,0) .
Persamaan (1b) merupakan kelipatan dari (1a) sehingga (1b) dapat disederhanakan menjadi
2𝑥 + 3𝑦 = 0 . Kedua persamaan tersebut memiliki suku konstan nol dan grafik kedua
persamaan berimpit. Apabila sebuah SPLDV memiliki penyelesaian tidak semuanya nol
dikatakan memiliki penyelesaian tak trivial.
𝑏) 3𝑥 + 5𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (2𝑎)
2𝑥 + 7𝑦 = 0 … … … … … … … … … … … … . (2𝑏)
Memiliki suku konstan nol dan hanya memiliki penyelesaian tunggal ,yaitu (0,0) (mengapa
?). Apabila sebuah SPLDV memiliki penyelesaian tunggal (dalam contoh ini 𝑥 = 0 dan 𝑦 =
0), maka SPLDV dikatakan memiliki penyelesaian trivial. SPLDV yang memiliki
penyelesaian trivial , maka persamaan tersebut tidak dapat lagi disederhanakan.
Kedua sistem persamaan linear diatas adalah sistem persamaan linear homogen.
Definisi 3
Sistem persamaan linear homogen merupakan sistem persamaan linear dengan suku
konstan sama dengan nol dan memenuhi salah satu dari dua hal berikut :
1. Sistem tersebut hanya mempunyai penyelesaian trivial
2. Sistem tersebut mempunyai tak berhingga banyak penyelesaian tak trivial
selain penyelesaian trivial
Contoh:
𝑥 + (σ−3)𝑦 = 0
Penyelesaian :
(σ−3)𝑥 + 𝑦 = 0 ⇔ 𝑦 = −(σ−3)𝑥
⇒ 𝑥 = (σ2 − 6σ + 9)x
(σ2 − 6σ + 9) = 1 ⇒ σ2 − 6σ + 8 = 0
⇒ (σ − 4)(σ − 2) = 0
⇒ σ = 4 atau σ = 2
Contoh:
21𝑛+4
Buktikan bahwa untuk setiap 𝑛 ϵ N , pecahan tidak dapat disederhanakan
14𝑛+3
Bukti :
Sebuah pecahan tidak dapat disederhanakan apabila FPB pembilang dan penyebutnya adalah
1.
FPB dari (21𝑛 + 4) 𝑑𝑎𝑛 (14𝑛 + 3) adalah 1 ,maka akan ditunjukkan adanya bilangan bulat
s dan t sehingga (21𝑛 + 4)𝑠 + (14𝑛 + 3)𝑡 = 1
Karena FPB dari (21𝑛 + 4) 𝑑𝑎𝑛 (14𝑛 + 3) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 1 , maka bilangan (21𝑛 +
4) 𝑑𝑎𝑛 (14𝑛 + 3) saling prima. Jika (21𝑛 + 4) 𝑑𝑎𝑛 (14𝑛 + 3) saling prima, maka ada
bilangan bulat (21𝑛 + 4)𝑠 + (14𝑛 + 3)𝑡 = 1
(21𝑛 + 4)𝑠 + (14𝑛 + 3)𝑡 = 1 ⇒ 21𝑛𝑠 + 14𝑛𝑡 + 4𝑠 + 3𝑡 = 1
Agar persamaan 7𝑛 (3𝑠 + 2𝑡) + (4𝑠 + 3𝑡) = 1 dipenuhi untuk setiap 𝑛, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶
3𝑠 + 2𝑡 = 0…………………………(1)
4𝑠 + 3𝑡 = 1…………………………(2)
Karena terdapat penyelesaian pers.1 dan 2 maka (21𝑛 + 4) 𝑑𝑎𝑛 (14𝑛 + 3) tidak memiliki
factor positif bersama selain 1 untuk semua nilai 𝑛 𝑑𝑖 𝑁.
21𝑛+4
Kesimpulannya pecahan tidak dapat disederhanakan (terbukti).
14𝑛+3
Langkah-langkah :
Menentukan titik-titik potong terhadap sumbu koordinat untuk
pers.1
𝑥+𝑦 =2
𝑥 0 2
𝑦 2 0
Menarik garis lurus dari titik (0, 2) ke titik (2, 0) dan dari titik
(0, 𝟕/𝟐) dan (𝟕/𝟒, 0).
Grafik :
Definisi 4
Sistem persamaan linear tiga variabel adalah suatu sistem persamaan linear
dengan tiga variabel
Notasi :
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan tiga variabel x,y, dan z adalah :
{
A. SIFAT-SIFAT LOGARITMA
1. Sifat Dasar Logaritma
Misalkan 𝑎 dan 𝑛 bilangan real, 𝑎 > 0 dan 𝑎 ≠ 1, maka:
𝑎
𝑙 𝑜𝑔𝑎 = 1
𝑎
log 1 = 0
𝑎
log 𝑎𝑛 = 𝑛
Contoh:
2
1. log 2 = 1 karena 21 = 1
2
2. log 1 = 0 karena 20 = 1
2
3. log 16 = 4 karena 24 = 16
𝑏 × 𝑐 = 𝑎 𝑥 × 𝑎 𝑦 ⇔ 𝑏 × 𝑐 = 𝑎 𝑥+𝑦
𝑎
⇔ log(𝑏 × 𝑐) = 𝑥 + 𝑦 (substitusikan nilai 𝑥 dan 𝑦)
𝑎
⇔ log(𝑏 × 𝑐) = 𝑎 𝑙𝑜𝑔𝑏+𝑎 𝑙𝑜𝑔𝑐
Contoh:
2
log(7 × 2) = 2log 2 + 2log 7
3
log (7 × 3) = 3log 7 + 3log 3
Bukti:
𝑎
𝑙 𝑜𝑔 𝑏 = 𝑥 ⇔ 𝑏 = 𝑎 𝑥
𝑎
log 𝑐 = 𝑦 ⇔ 𝑐 = 𝑎 𝑦
dengan membagi nilai 𝑏 dengan𝑐, maka:
𝑏 𝑎𝑥 𝑏
= 𝑦 ⇔ ⇔ 𝑎 𝑥−𝑦
𝑐 𝑎 𝑐
𝑎
𝑏
⇔ log ( 𝑐 ) = 𝑥 − 𝑦 (substitusikan nilai 𝑥 dan 𝑦)
𝑎
𝑏
⇔ log ( 𝑐 ) = 𝑎 log 𝑏 − 𝑎log 𝑐
Contoh:
5 24
log = 5log 24 − 5log 3
3
𝑎
log 𝑏 𝑛 = 𝑎log (𝑏
⏟× 𝑏 × 𝑏 × … × 𝑏)
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑎 𝑎
log 𝑏 𝑛 = ⏟ log 𝑏 𝑛 + 𝑎log 𝑏 𝑛 + 𝑎log 𝑏 𝑛 + ⋯ + 𝑎log 𝑏 𝑛
𝑛 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑎
log 𝑏 𝑛 = 𝑛 𝑎log 𝑏
Contoh:
2
log 43 = 3 × 2log 4
𝑐
log 𝑏 = 𝑐 log 𝑎 𝑥 ⇔ 𝑎log 𝑏 = 𝑥 𝑐log 𝑎
𝑐
log 𝑏
⇔𝑥 = 𝑐 (substitusikan nilai x)
log 𝑎
𝑐
log 𝑏
⇔ 𝑎log 𝑏 = 𝑐
log 𝑎
3
2 log 3 1
log 3 = 3 = 3
log 2 log 2
𝑚 ≠ 0.
Contoh:
3
22 log 43 = (2 log 4) = 3
2
𝑎 log
Untuk 𝑎 dan 𝑏 bilangan real positif 𝑎 ≠ 1, berlaku𝑎 𝑏=𝑏
Contoh:
2 log 128
2 = 128
Contoh:
1. Nilai dari 2log 4 + 2log 12 − 2log 6 adalah ....
Penyelesaian:
Untuk soal diatas kita terapkan sifat logaritma
𝑎
log(𝑏 × 𝑐) = 𝑎log 𝑏 + 𝑎log 𝑐, dan
𝑎 𝑏
log = 𝑎log 𝑏 − 𝑎log 𝑐
𝑐
Dimana saat diterapkan perhitungannya akan menjadi:
2 4 × 12
log 4 + 2log 12 − 2log 6 =2 log
6
= 2log 8
Kemudian gunakan sifat 𝑎log 𝑏 𝑛 = 𝑛 𝑎log 𝑏
2
log 8 = 2log 23
= 3 × 2log 2
=3 ×1
B. FUNGSI LOGARITMA
Fungsi logaritma dengan bilangan pokok 𝑎 adalah fungsi yang
mempunyai bentuk umum :
𝑦 = 𝑎log 𝑥
Dengan: 𝑥 adalah variabel (peubah bebas)
𝑎 adalah bilangan pokok (basis)
Fungsi logaritma𝑦 = 𝑎log 𝑥 merupakan fungsi invers dari fungsi
eksponen 𝑦 = 𝑎 𝑥
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi logaritma
1. Ambil beberapa titik absis
2. Tentukan nilai koordinat 𝑦 sekaligus titikkoordinatnya
3. Tentukan letak titik koordinat yang diperoleh dalam bidang
kartesius
4. Hubungkan titik-titik yang diperoleh sehingga membentuk kurva
mulus
Contoh:
Lukislah grafik fungsi logaritma𝑦 = 3log 𝑥
𝑥 1 1 1 3 9
9 3
3
𝑦= log 𝑥 −2 −1 0 1 2
Gambar grafik fungsi logaritma 𝑦 = 3𝑙𝑜𝑔 𝑥
C. PERSAMAAN LOGARITMA
Persamaan logaritma didefinisikan sebagai berikut :
ℎ(𝑥) ℎ(𝑥)
4. Bentuk log 𝑓(𝑥) = log 𝑔(𝑥)
Himpunan penyelesaiannya dapat ditentukan dengan sifat berikut :
ℎ(𝑥) ℎ(𝑥)
Jika log 𝑓(𝑥) = log 𝑔(𝑥) maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥) asalkan
keduanya positif serta ℎ(𝑥) > 0 dan ℎ(𝑥) ≠ 1
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan logaritma
berikut:
D. PERTIDAKSAMAAN LOGARITMA
Definisi pertidaksamaan logaritma sebagai berikut:
Pertidaksamaan logaritma adalah pertidaksamaan yang numerusnya
mengandung variabel 𝑥dan tidak menutup kemungkinan bilangan
pokoknya juga mengandung variabel𝑥.
𝑎
1. Jika log 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎log 𝑔(𝑥)
maka 𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥) dengan
𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) > 0
2 Monoton turun (0 < 𝑎 < 1) 𝑎
2. Jika log 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎log 𝑔(𝑥)
maka 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥) dengan
𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) > 0
Contoh: