Anda di halaman 1dari 17

Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 1

SHALAT DAN HIKMAHNYA

GALERI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………........
…………………...........................................................i

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………........................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………..........................................1

1.2 Masalah……………………………………………..........................................................…. 3

1.3 Tujuan……………………………………………………...................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shalat…………....…………………………………........................................... 4

2.2 Syarat, Rukun, Sunnah, dan Hal-hal yang Membatalkan Shalat…............................…. 4

2.3 Macam-macam Shalat…………………………………............................…..……........…. 7

2.4 Manfaat Gerakan Shalat Bagi Kesehatan Tubuh……….............................................…. 9

2.5 Bahaya Meninggalkan Shalat…....……………….....................…………………............. 14

2.6 Hikmah Shalat……………...…………………….................................……………....... ...15

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ……………………………………………………...............................................19

3.2 Saran…………………..…………………….........................................…………….......... 19

DAFTAR PUSTAKA………………………………..................................……………………..… 20
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap kaum muslim yang sudah mukallaf dan
harus dikerjakan baik bagi mukminin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam
kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah “shalat”,
sehingga barang siapa yang mendirikan shalat, maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang
siapa yang meninggalkan shalat, maka ia telah meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus
didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 raka’at. Shalat tersebut
merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang
sehat maupun sakit. Selain shalat wajib, ada juga shalat-shalat sunnah.

Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat atau
yang lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui melalui suatu proses yang luar biasa
yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj, dimana proses
ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam
sejarah digambarkan setelahnya Nabi melaksanakan Isra’ dan Mi’raj, umat Islam ketika itu
terbagi tiga golongan yaitu yang secara terang-terangan menolak kebenarannya itu, yang
setengah-tengahnya, dan yang yakin sekali kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar
biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat
menentukan amal-amal yang lainnya. Dan mendirikan shalat berarti mendirikan agama dan
banyak lagi yang lainnya. Dalil-dalail tentang kewajiban shalat ini tercantum dalam :

Q.S. Al-Baqarah : 43

Artinya : “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Q.S. Al-Baqarah : 110

Artinya : “Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”

Q.S. Al-Ankabuut : 45
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 3

Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan
dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Q.S. An-Nuur : 56

Artinya : “Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya
kamu diberi rahmat.”

1.2 Masalah

- Apakah pengertian shalat?

- Apa saja syarat, rukun, sunnah, dan hal-hal yang membatalkan shalat?

- Apa saja macam-macam shalat?

- Apa saja manfaat gerakan shalat bagi tubuh?

- Apa saja bahaya meninggalkan shalat?

- Apa saja hikmah shalat?

1.3 Tujuan

- Untuk mengetahui pengertian shalat

- Untuk mengetahui syarat, rukun, sunnah dan hal-hal yang membatalkan shalat

- Untuk mengetahui macam-macam shalat

- Untuk mengetahui manfaat gerakan shalat bagi tubuh

- Untuk mengetahui bahaya meninggalkan shalat

- Untuk mengetahui hikmah shalat.


Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shalat

Menurut bahasa (etimologi), shalat berasal dari bahasa Arab yang berarti do’a (memohon).
Sedangkan menurut istilah (terminologi) yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri
dengan salam disertai beberapa syarat yang sudah ditentukan.

Hukum shalat dapat dikategorikan sebagai berikut :

Shalat fardu

Fardu ‘ain : wajib bagi setiap kaum muslim. Contohnya shalat lima waktu dan shalat jum’at bagi
setiap pria.

Fardu kifayah : wajib bagi sebagian kaum muslim. Contohnya shalat jenazah

Shalat sunnah (shalat nafilah)

Nafilah Muakkad : shalat sunnah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir
mendekati wajib). Contoh Shalat dua hari raya, Shalat sunnah witir dan Shalat sunnah Thawaf.

Nafilah Ghairu Muakkad : shalat sunnah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, contoh
shalat sunnah Rawatib dan shalat sunnah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan
keadaan, seperti shalat Kusuf atau Khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

2.2 Syarat, Rukun, Sunnah, dan Hal-hal yang Membatalkan Shalat

 Syarat shalat

 Islam

 Sudah dewasa/baligh

 Suci dari hadats

 Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat

 Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedangkan wanita seluruh
anggota badan kecuali muka, dan dua belah tapak tangan

 Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat

 Menghadap kiblat
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 5

 Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnah.

 Rukun Shalat

 Niat

 Takbiratul Ihram

 Berdiri untuk shalat fardu bagi yang kuasa. Jika berhalangan karena sakit, maka boleh
dengan duduk, tidur miring atau berbaring

 Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat

 Ruku’ dengan tuma’ninah

 I’tidal dengan tuma’ninah

 Sujud dua kali dengan tuma’ninah

 Duduk antara dua sujud dengan tuma’ninah

 Duduk tahiyyat (tasyahhud) akhir

 Membaca salawat Nabi pada tsyahhud akhir

 Membaca salam yang pertama

 Tertib (berurutan dalam mengerjakan rukun).

 Sunnah Shalat

 Do’a Istiftaah

 Meletakkan (telapak) tangan kanan di atas (punggung) tangan kiri pada dada tatkala
berdiri sebelum ruku’

 Mengangkat kedua tangan dengan jari-jari rapat yang terbuka (tidak terkepal) setinggi
bahu atau telinga tatkala takbir pertama, ruku’, bangkit dari ruku’, dan ketika berdiri dari
tasyahhud awal menuju rakaat ketiga

 Tambahan dari sealam sholataalam sholataalam sholataalam sholataalam sholatakali


tasbih dalam tasbih ruku’ dan sujud

 Tambahan dari ucapan robbana walakal hamdu setelah bangkit dari ruku’

 Tambahan dari satu permohonan akan maghfiroh (yaitu bacaan robbighfirlii) di antara
dua sujud

 Meratakan kepala dengan punggung dalam ruku’

 Berjauhan antara kedua lengan atas dan dengan kedua sisi, antara perut dengan kedua
paha dan antara kedua paha dengan kedua betis pada waktu sujud

 Mengangkat kedua siku dari lantai ketika sujud


Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 6

 Duduk iftiraasyi (duduk di atas kaki kiri sebagai alas dan menegakkan kaki kanan) pada
tasyahhud awal dan di antara dua sujud

 Duduk tawarruk (duduk pada lantai dan meletakkan kaki kiri di bawah kaki kanan yang
tegak) pada tasyahhud akhir dalam sholat tiga atau empat raka’at

 Mengisaratkan dengan telunjuk pada tasyahud awal dan tasyahud akhir sejak mulai
duduk sampai selesai tasyahud

 Mendo’akan shalawat dan berkah untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarga beliau
serta untuk Nabi Ibrahim AS dan keluarga beliau pada tasyahud awal

 Berdo’a pada tasyahud akhir

 Mengeraskan (jahr) bacaan pada shalat subuh, jum’at, dua hari raya , istisqaa (minta
hujan), dan pada dua rakaat pertama pada shalat maurib dan isya’

 Merendahkan (sirr) bacaan pada shalat dhuhur,ashar, pada rakaat ketiga shalat magrib
dan dua rakaat terakhir shalat isya’

 Membaca lebih dri surat al fatihah

 Hal-hal yang membatalkan sholat

 Berb icara dengan sengaja yang sesuai dengan penbicaraan manusia, baik itu
berhubungan dengan kebaikannya sholat atau tidak

 Berbuat sesuatu yang banyak secara berturut-turut, seperti melangkah tiga kali dengan
sengaja atau tidak

 Adanya hadas kecil dan besar

 Secara tiba-tiba ada najis yang tidak diampuni

 Terbukanya aurat secara sengaja

 Berubah niatnya, seperti tiba-tiba niat keluar dari sholat

 Membelakangi kiblat

 Makan dan minum, baik banyak atau sedikit, kecuali bila seseorang yang sholat itu
memang tidak mengetahui keharamannya

 Tertawa

 Murtad yaitu putusnya islamnya, sebab ucapan atau perbuatan

2.3 Macam – macam Sholat

 Sholat Wajib

 Sholat Subuh

 Sholat Dhuhur
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 7

 Sholat Asyar

 Sholat Magrib

 Sholat Isya’

 Sholat Sunnah

 Sholat Rawatib ialah sholat sunnah yang menyertai sholat fardhu

 Sholat Sunnah Wudhu ialah sholat yang dikerjakan selesai berwudhu

 Sholat Dhuha ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik

 Sholat tahyyatul masjid ialah sholat sunnah yang dekerjakan oleh jama’ah yang sedang
masuk ke masjid , baik pada hari jum’at maupun lainnya, diwaktu malam atau siang.

 Sholat Tahajud ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam; sedikitnya dua
rakaat dan sebanyak-banyaknnya tidak terbatas.

 Sholat istikharah ialah sholat sunnah dua rakaat untuk memohon kepada allah
ketentuan pilihan yang baik diantara dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya.

 Sholat sunnah mutlaq ialah sunnah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja,
kecuali pada waktu yang terlarang untuk mengrjakan sholat sunnah dan jumlah rakaatnya tidak
terbatas

 Sholat Sunnah taubah ialah sholat yang disunnahkan untuk dilakukan setelah
seseorang melakukan dosa atau merasa berbuat dosa, lalu bertobat kepada allah swt.

 Sholat Sunnah Hajad ialah sholat sunnah yang dikerjakan karna mempunyai hajat agar
diperkenankan hajadnya oleh tuhan.

 Sholat Tarawih ialah sholat malam yang dikerjakan pada bulan ramadhan.

 Sholat witir ialah sholat sunnah malam yang berjumlah rakaat ganjil dan sebagai
penutup sholat lail.

 Sholat Id/hari raya ialah sholat sunnah dua hari raya yang dikerjakan pada pagi hari
tanggal 1 syawal dan tanggal 10 Dzulhijjah

 Sholat Dua gerhana/ kusufain ialah sholat dua gerhana, yakni sholat karna gerhana
bulan dan gerhana matahari

 Sholat Istisqa’ (memohon hujan) ialah sholat sunnah untuk memohon hujan dan
disunnahkan bagi orang-orang yang muqim atau musyhaafir, dikala sangat mengjadkan air
karena tidak ada hujan keputusan air dari sumbernya
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 8

2.4 Manfaat Gerakan Sholat Bagi Kesehatan Tubuh

Melaksanakan sholat sebagai salah satu rukun Islam bukan saja menjaga tegaknya agama
tetapi secara medis sholat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia.
Gerakan sholat memberi dampak yang sangat positif bagi kesehatan dan obat terhadap
berbagai macam penyakit.Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk
metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Setiap gerakan di dalam shalat mempunyai manfaat
masing-masing.

Setiap gerakan shalat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan persendian tubuh. Sholat
dapat membantu menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh tetapi dengan syarat semua gerakan
sholat dilakukan dengan benar,perlahan dan tidak terburu-buru serta istiqomah atau konsisten.
Begitu banyak manfaat gerakan shalat bagi kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita
sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yg kita peroleh untuk kesehatan diri kita.

Beberapa manfaat gerakan sholat bagi tubuh:

Berdiri tegak dalam sholat

Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat
mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi
pikiran.

Berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak,
jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja secara normal, kedua
kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.

Takbiratul Ihram

Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika
hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis
kita membuka dada, dan otot bahu meregang sehingga membuat aliran darah menjadi lancar
dan kaya akan oksigen. Darah yang kaya akan oksigen ini dialirkan ke bagian otak pengatur
keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

Kedua tangan yang didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah adalah sikap untuk
menghindarkan diri dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

Rukuk
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 9

Ruku’ yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurussehingga bila diletakkan
segelas air di atas punggung, air tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang
belakang.

Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan optimal bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat
saraf. Posisi jantung yang sejajar dengan otak saat membungkuk tersebut menjadikan aliran
darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas
sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula
tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.

Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah.
Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemihsehingga gangguan prostate dapat dicegah.

I’tidal (Bangun dari Rukuk)

Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah
sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal
ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan
secara tiba-tiba.

Gerakan ini juga bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada
saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian.

Sujud

Posisi sujud yang menungging dengan meletakkan kedua tangan di lantai di sebelah kanan
dan kiri telinga, dengan lutut, ujung kaki, dan dahi juga di atas lantai berguna untuk memompa
getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya
oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir orang yang
melakukan sholat. Oleh karena itu, sebaiknya sujud dilakukan dengan tuma’ninah, tidak
tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan
seseorang dari gangguan wasir.

Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.

Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia menundukkan diri
serendah-rendahnya, Bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 10

psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di
dalami Prof. Dr. Muhammad Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-
tingginya. Mengapa?

Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima
banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang
memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah
kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan
kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.

Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah
tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam sholat.
Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan
memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan
dalam Islam.

Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan
seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam
setelah diam diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan
(stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah.
Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak
menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.

Sujud juga merupakan latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban
tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi
pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi
lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut
(rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta
pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk
mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena di
dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang
mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami,
otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan
mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

Duduk antara Dua Sujud & Duduk Iftirosy (Tasyahud awal)


Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 11

Setelah melakukan sujud, kita melakukan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy
(tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot
daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan,
dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus
Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga
kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki.
Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.

Duduk Tawarru’ (Tasyahud Akhir)

Duduk tasyahud akhir atau tawaru’ adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri,
karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi duduk
dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara otomatis
memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan
banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya,
terutama untuk kesehatan dan kekuatan organ seks. Bagi wanita posisi ini bermanfaat untuk
memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut
meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga
kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

Salam

Bahkan, gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, bermanfaat membantu
menguatkan otot-otot leher dan kepala serta menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga
mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.

Apabila kita menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan
otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali berfikir dengan terang. Hanya
saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada juga yang tak disadari. Tapi
harus diingat, sholat adalah ibadah agama bukan olahraga.

2.5 Bahaya Meninggalkan Shalat

Artinya : “Maka sesudah mereka hiduplah pengganti yang jahat, suka mengabaikan shalat dan
melampiaskan nafsu syahwatnya, maka kelak mereka dihadapkan pada (siksa yang) jahat,
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 12

kecuali yang bertubat, beriman dan beramal saleh. Maka mereka itulah yang bakal masuk
surga dan tidak dirugikan sedikitpun”. (Maryam 59 – 60).

Bahaya meninggalkan shalat yaitu :

Meninggalkan shalat merupakan kekufuran

Meninggalkan shalat merupakan kemunafikan

Meninggalkan shalat menjadi sebab mendapatkan Su’ul Khatimah

Meninggalkan shalat merupakan sebab seorang hamba dipecundangi syaithan

Berikut ini langkah-langkah yang Insya Allah akan menjadikan kita memandang shalat sebagai
masalah yang besar :

Menjaga waktu-waktu shalat dan batasan-batasannya

Memperhatikan rukun-rukun, wajib dan kesempurnaannya

Bersegera melaksanakannya ketika datang waktunya

Sedih, gelisah, dan menyesal ketika tidak bisa melakukan shalat dengan baik, seperti
ketinggalan shalat berjama’ah, dan ketinggalan waktu-waktu awal shalat

Bersedih manakala tidak mampu mencapai khusyu’

2.6 Hikmah Shalat

Sholat merupakan rukun Islam yang kedua dan merupakan rukun Islam yang terpenting setelah
dua kalimat syahadat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

‫صلتءة توإءييتتاَءء‬‫ا توإءتقاَءم ال ص‬‫س( تشتهاَتدءة أتين لت إءلتته إءلص الْ تو أتصن لْمتحصمددا ترلْسيولْل ء‬ ‫ تعتلىَ أتين لْيتوحَحتد ت‬: ‫لْبءنتي يالءيسلتلْم تعتلىَ تخيمتسسة‬
‫ا )تو ءفيي ءرتواتيسة تعتلىَ تخيم س‬
‫ي‬
‫ضاَتن توالتححَج‬ ‫صتياَءم ترتم ت‬ ‫ص‬
‫الزتكاَءة تو ء‬

Artinya : “Islam dibangun atas lima perkara yaitu mentauhidkan Allah, dalam riwayat lain :
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan haji.” (HR. Bukhari
dan Muslim, dari Abdullah bin Umar rodhiyallahu anhuma)

Sholat merupakan media penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya, sebagaimana
sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

‫إءصن أتتحتدلْكيم إءتذا ت‬


‫صصلىَ لْيتناَءجي ترصبلْه‬
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 13

Artinya : “Sesungguhnya seorang dari kamu jika sedang sholat, berarti ia sedang bermunajat
(berbisik-bisik) dengan Tuhannya”. (HR. Bukhari, dari Anas bin Malik rodhiyallahu anhu)

Sholat adalah penolong dalam segala urusan penting. sebagaimana firman Allah ta’ala:

‫صلتءة‬ ‫توايستتءعيلْنوا ءباَل ص‬


‫صيبءر توال ص‬

Artinya : “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu”. (QS. Al Baqarah : 45)

Sholat adalah pencegah dari perbuatan maksiat dan kemungkaran, Sebagaimana firman Allah
ta’ala:

‫صلتتة تتينتهىَ تعءن يالتفيحتشاَءء توايللْمينتكءر‬ ‫توأتءقءم ال ص‬


‫صلتتة إءصن ال ص‬

Artinya : “Dan dirikanlah sholat karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji
dan munkar”. (QS. Al Ankabuut : 45)

Sholat adalah cahaya bagi orang-orang yang beriman yang memancar dari dalam hatinya dan
menyinari ketika di padang Mahsyar pada hari kiamat, sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam:

‫صلتةلْ لْنيورر‬
‫ال ص‬

Artinya : “Sholat adalah cahaya ”. (HR. Muslim, dari Abu Malik Al-Asy’ari rodhiyallahu anhu)

‫تمين تحاَتفتظ تعلتييتهاَ تكاَتن ي‬


‫ت تللْه لْنيودرا تولْبيرتهاَدناَ تونتجاَدة تييوتم يالءقتياَتمءة‬

Artinya : “Barangsiapa yang menjaga sholatnya niscaya ia kan menjadi cahaya, bukti dan
penyelamat (baginya) pada hari kiamat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, dari Abdullah bin ‘Amr
rodhiyallahu anhu)

Sholat adalah kebahagiaan jiwa orang-orang yang beriman serta penyejuk hatinya,
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam:

‫ت قلْصرةلْ أتيعلْيءنيي ءفي ال ص‬


‫صلتءة‬ ‫لْجءعلت ي‬
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 14

Artinya : “Dijadikan penyejuk hatiku di dalam sholat”. (HR. Ahmad, dan, Nasa’i, dari Anas bin
Malik radhiyallahu anhu)

Sholat adalah penghapus dosa-dosa dan pelebur segala kesalahan, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

‫ك تمتثثثلْل‬
‫ تكثثتذلء ت‬: ‫تقثثاَتل‬. ‫شثثرء‬
‫ لت تييبتقىَ ءمين تدترءنءه يت‬: ‫ت تهيل تييبتقىَ ءمين تدترءنءه تشييرء ؟ تقاَللْيوا‬ ‫ب أتتحءدلْكيم تييغتتءسلْل ءفييءه لْكصل تييوسم تخيم ت‬
‫س تمصرا س‬ ‫أتترأتييلْتيم تليو أتصن تنيهدرا ءبتباَ ء‬
َ‫س تييملْحو الْ ءبءهصن يالتختطاَتيا‬ ‫ت ايلتخيم ء‬
‫صتلتوا ء‬
‫ال ص‬

Artinya : “Apa pendapat kalian jika di depan pintu seseorang di antara kalian terdapat sungai, di
dalamnya ia mandi lima kali sehari, apakah masih tersisa kotoran (di badannya) meski sedikit ?”
Para shahabat menjawb : “Tentu tidak tersisa sedikit pun kotoran (di badannya)” Beliau berkata:
“Demikian pula dengan sholat lima waktu, dengan sholat itu Allah menghapus dosa-dosa”. (HR.
Bukhari, dan Muslim, dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu)

‫ت لءتماَ تبييتنلْهتماَ إءتذا ايجلْتءنتب ء‬


‫ت يالتكتباَءئلْر‬ ‫ضاَتن لْمتكحَفترا ر‬ ‫س توايللْجلْمتعلْة إءتلىَ ايللْجلْمتعءة تو ترتم ت‬
‫ضاَلْن إءتلىَ ترتم ت‬ ْ‫ت ايلتخيم ل‬
ْ‫صلتتوا ل‬
‫ال ص‬

Artinya : “Sholat lima waktu dan dari Jum’at ke Jum’at dan dari Romadhon ke Romadhon,
merupakan pelebur (dosa kecil yang dilakukan) di antara keduanya, selama tidak melakukan
dosa-dosa besar”. (HR. Muslim, dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu)

Sholat merupakan tiang agama, barangsiapa yang menegakkannya maka ia telah menegakkan
agama, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

‫صلتةلْ توتذيرتوةلْ تستناَءمته ال ء‬


‫جتهاَلْد ءفيي تسءبييءل ء‬
‫ا‬ ْ‫تريأ ل‬
‫س يالتيمءر الءيسلتلْم توتعلْميولْدته ال ص‬

Artinya : “Pokok dari perkara-perkara adalah Islam, tiangnya adalah sholat dan puncak
tertingginya adalah jihad di jalan Allah”. (HR. AT-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad, dari Mu’adz
bin Jabal radhiyallahu anhu)

Sholat merupakan pembeda antara orang yang beriman dengan orang yang kafir dan musyrik,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

‫صلتءة‬ َ‫تبييتن الصرلْجءل تو تبييتن ياللْكيفءر توال ح‬


ْ‫شيرءك تتير ل‬
‫ك ال ص‬

Artinya : “Batas pemisah antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah
meninggalkan sholat”. (HR. Muslim, dari Jabir bin Abdullah rodhiyallahu anhu)
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 15

Sholat merupakan sebaik-baik amalan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
‫صلتةلْ تعتلىَ تويقءتهاَ ت‬ ‫ي يالتيعتماَءل أتيف ت‬
‫ ال ص‬: ‫ضلْل ؟ تفتقاَتل‬ َ‫ءعينتدتماَ لْسءئتل تعين أت ح‬

Artinya : Ketika beliau ditanya tentang amalan apa yang paling utama, maka beliau menjawab :
“Sholat pada waktunya”. (HR. Bukhari, dan Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud rodhiyallahu anhu)

Sholat adalah perkara pertama yang akan dihisab (diperhitungkan) pada setiap hamba,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

‫س ءبءه تييوتم يالءقتياَتمءة ءمين أتيعتماَلءءهيم ال ص‬


ْ‫صلتةل‬ ْ‫إتصن أتصوتل تماَ لْيتحاَتس ل‬
ْ‫ب الصناَ ل‬

Artinya : “Sesungguhnya perkara pertama yang akan dihisab (diperhitungkan) dari amal
perbuatan manusia pada hari kiamat adalah masalah sholat ”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud,
dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu)
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 16

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Shalat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama,
dengannya agama bisa tegak, dengannya pula agama bisa runtuh. Shalat mempunyai
dua unsur yaitu dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut
perilaku berdasar pada gerakan shalat itu sendiri, sedangkan unsur batiniyah yaitu
sifatnya tersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya. Shalat
banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga shalat fardhu yang telah ditentukan
waktunya. Shalat merupakan pergerakan diri secara totalitas untuk menghadap Tuhan,
dengan perkataan maupun perbuatan menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan
syara’. Shalat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin yang mukallaf tanpa kecuali.

3.2 Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan di atas tentunya kami banyak mengalami kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca memberikan tanggapan dan tambahan
terhadap makalah kami. Sebelum dan sesudahnya kami haturkan banyak terima kasih.
Pengetahunan Agama Islam “ Sholat dan Hikmahnya” 17

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Amar, Imron Abu. 1982. Fat-hul Qarib. Kudus: Menara

Farouk, Abdullah. 2003. Tuntunan Shalat Lengkap. Surabaya: Amelia

Rifa’i, M. 2006. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: Karya Toha Putra

http://www.adhawaus-salaf.or.id/tag/sunnah-sholat

http://www.evakurniawan.wordpress.com

http://www.id.wikipedia.org/wiki/Salat

http://islamdiaries.tumblr.com/post/14438421354/keutamaan-dan-hikmah-sholat

Anda mungkin juga menyukai