Tabel Persandingan UU PPN
Tabel Persandingan UU PPN
tarif PPnBM (ps 8):tarif PPnBM tarif PPnBM: tarif PPnBM terendah tarif PPnBM: paling rendah 10% dan
adalah 10% dan 20%, Atas ekspor 10% dan tertinggi 50%, Atas ekspor tertinggi 200%. Ekspor Barang Kena
Barang Mewah dikenakan pajak Barang Mewah dikenakan pajak Pajak tergolong mewah tarif 0%
dengan tarif 0%, tarif PPnBM dapat dengan tarif 0%
diubah paling tinggi 35%
Dalam UU belum disebutkan secara jenis barang yang tidak dikenakan jenis barang yang tidak dikenakan Jenis barang yang tidak dikenai
jelas jenis barang dan jasa yang tidak PPN, dikelompokkan: PPN, dikelompokkan: PPN: barang hasil pertambangan atau
dikenakan PPN, hanya disebutkan a. barang hasil pertanian, hasil a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil
dalam penjelasan: perkebunan, hasil kehutanan, yang hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya, barang
Pada dasarnya semua Jasa dikenakan dipetik langsung, diambil langsung dari sumbernya; kebutuhan pokok yang sangat
Pajak. Meskipun demikian Jasa di langsung, atau disadap langsung, b. barang-barang kebutuhan pokok dibutuhkan oleh rakyat banyak,
bidang pendidikan, sosial, agama, dan dari sumbernya, seperti padi- yang sangat dibutuhkan oleh rakyat makanan dan minuman yang disajikan
kesehatan yang di selenggarakan padian, kelapa sawit, karet; banyak; di hotel, restoran, rumah makan,
untuk kepentingan umum dan tidak b. barang hasil peternakan, c. makanan dan minuman yang warung, dan sejenisnya, meliputi
semata-mata mencari laba, tidak perburuan/penangkapan, atau disajikan di hotel, restoran, rumah makanan dan minuman baik yang
dimaksudkan untuk dikenakan pajak penangkaran, yang diambil makan, warung dan sejenisnya; dikonsumsi di tempat maupun tidak,
dalam rangka melindungi kepentingan langsung dari sumbernya, seperti d. uang, emas batangan, dan surat- termasuk makanan dan minuman
umum. sapi potong, unggas; surat berharga yang diserahkan oleh usaha jasa boga
c. barang hasil penangkapan atau atau catering, dan uang, emas
budidaya perikanan, yang diambil Jenis jasa yang tidak dikenakan PPN: batangan, dan surat berharga
langsung dari sumbernya, seperti a. jasa di bidang pelayanan kesehatan
ikan tuna, teripang, udang; medik; Jenis jasa yang tidak dikenai PPN:
d. barang hasil pertambangan dan b. jasa di bidang pelayanan sosial; jasa pelayanan kesehatan medis, jasa
pengeboran, yang diambil c. jasa di bidang pengiriman surat pelayanan sosial, jasa pengiriman
langsung dari sumbernya, seperti dengan perangko; surat dengan perangko, jasa
crude oil, garam; d. jasa di bidang perbankan, asuransi, keuangan, jasa asuransi, jasa
e. barang-barang kebutuhan pokok dan sewa guna usaha dengan hak keagamaan, jasa pendidikan, jasa
yang sangat dibutuhkan oleh opsi; kesenian dan hiburan, jasa penyiaran
rakyat banyak, seperti beras, e. jasa di bidang keagamaan; yang tidak bersifat iklan, jasa
garam beryodium; f. jasa di bidang pendidikan angkutan umum di darat dan di air
f. beberapa jenis barang, karena g. jasa di bidang kesenian dan hiburan serta jasa angkutan udara dalam
untuk menghindar pengenaan yang telah dikenakan pajak negeri yang menjadi bagian yang
pajak berganda dengan yang tontonan; tidak terpisahkan dari jasa angkutan
dipungut oleh Pemerintah Daerah, h. jasa di bidang penyiaran yang udara luar negeri, jasa tenaga kerja,
misalnya Pajak Pembangunan I bukan bersifat iklan; jasa perhotelan, jasa yang disediakan
dan Pajak Tontonan; i. jasa di bidang angkutan umum di oleh pemerintah dalam rangka
g. surat-surat berharga darat dan di air; menjalankan pemerintahan secara
h. listrik, kecuali untuk perumahan j. jasa di bidang tenaga kerja; umum, jasa penyediaan tempat parkir,
mewah; k. jasa di bidang perhotelan; jasa telepon umum dengan
i. air bersih yang disalurkan melalui l. jasa yang disediakan oleh menggunakan uang logam, jasa
pipa (air PAM). Pemerintah dalam rangka pengiriman uang dengan wesel pos,
jasa yang tidak dikenakan PPN menjalankan pemerintahan secara dan jasa boga atau catering
dikelompokkan: umum (pasal 4A)
a. jasa di bidang pelayanan kesehatan (disebutkan di batang tubuh pasal 4A)
medik, seperti dokter umum,
dokter spesialis;
b. jasa di bidang pelayanan sosial,
seperti panti asuhan, jasa
pemakaman;
c. jasa di bidang pengiriman surat;
d. jasa di bidang perbankan, asuransi,
dan sewa guna usaha dengan hak
opsi
e. jasa di bidang keagamaan, seperti
pemberian khotbah atau dakwah;
f. jasa di bidang pendidikan;
g. jasa di bidang kesenian, seperti
pementasan kesenian tradisional;
h. jasa di bidang penyiaran, seperti
penyiaran radio dan televisi yang
bukan bersifat iklan;
i. jasa di bidang angkutan umum,
seperti angkutan umum di darat
dan di laut;
j. jasa di bidang tenaga kerja, seperti
jasa penyelenggaraan latihan bagi
tenaga kerja;
k. jasa di bidang perhotelan;
l. jasa telepon umum coin-box dan
jasa telegram
(penjelasan pasal 4)
Penambahan Bab Ketentuan penyerahan aktiva yang semula
Khusus pasal 16A,16B,16C, dan tidak untuk diperjualbelikan
16D. Dalam pasal 16D: PPN dikenakan atas penyerahan
penyerahan aktiva yang semula seluruh aktiva, kecuali atas
tidak untuk diperjualbelikan penyerahan aktiva yang tidak
PPN dikenakan terbatas pada berhubungan langsung dengan
penyerahan aktiva yang PPN terutang kegiatan usaha, serta penyerahan
pada saat perolehannya telah dibayar aktiva berupa sedan dan station
dan dapat dikreditkan wagon
Penambahan Pasal 1A penyerahan BKP karena leasing
penyerahan BKP karena leasing a. Saat terutang mengacu pada
a. Saat terutang diatur dalam ketentuan umum.
penjelasan Pasal 1A ayat (1) huruf b. Penyerahan BKP dianggap
b, yaitu penyerahan BKP telah diserahkan langsung dari PKP
terjadi pada saat perjanjian supplier kepada lessee
ditandatangani kecuali penguasaan
terjadi lebih dahulu daripada
perjanjian.
b. Mekanisme penyerahan BKP tidak
diatur secara khusus.