Anda di halaman 1dari 3

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jl. Almamater Kampus USU – Medan 20155–Telp.(061)8213951


Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok : I Kelas : Pengajar :
JURUSAN
TEKNIK SIPIL Tgl. Praktikum : TGL . ACC : T.Tangan :

CONTOH TANAH DAN TANAH MENGANDUNG AGREGAT SECARA


KERING

1. MAKSUD

Cara ini dimaksudkan untuk mempersiapkan contoh tanah dan tanah mengandung
agregat secara kering, untuk analisa butir, analisa fisik, pemeriksaan pemadatan dan
pemeriksaan-pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan.

2. PERALATAN

a. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram untuk berat contoh maksimum 110 gram,
untuk contoh yang lebih banyak dipergunakan neraca dengan ketelitian 0,1% dari
berat contoh.
b. Alat pengering yang dapat mengeringkan contoh pada suatu suhu tidak lebih dari
60oC ( 140oF).
c. Saringan dengan ukuran 19 mm (3/4”), 4,75 mm (no.4), 2,00 mm (no.10), 0,425
mm (no.40) dan saringan lain yang diperlukan untuk mempersiapkan contoh guna
pemeriksaan lainnya.
d. Mangkok porselin beserta alat penumbuk yang membungkus karet atau alat
pemecah mekanis yang dapat dipergunakan untuk memecah contoh tanpa
merusak butir-butirnya.
e. Alat pemisah contoh yang sesuai sehingga butir-butir halus tidak hilang atau
terpal bila dilakukan cara perempat.
3. BENDA UJI

Jumlah contoh yang diperlukan untuk melakukan masing-masing pemeriksaan adalah


sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Analisa butiran PB . 0201 . 76. Untuk Analisa butiran bahan yang
lewat saringan 2,00 mm (no.10) diperlukan bahan sejumlah 110 gram .
b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiranyang
lebih besar dari saringan 2,00 mm (no.10). Keringkan contoh di udara sampai bias
disaring. Ambil benda uji yang lewat saringan 2,00 (no.10).
c. Tentukan kadar airnya untuk menentukan berat benda uji sesuai PB – 0161 – 76.

4. CARA MELAKUKAN

a. Rendamlah benda uji tersebut dengan 100 ml air suling dan bahan disperse
(waterglass) sebanyak 20 ml atau 50 ml air suling dan bahan disperse (sodium
hexametaphospat) sebanyak 100 ml (lihat catatan 7a), aduklah sampai merata
dengan pengaduk gelas dan biarkan terendam selama 24 jam.
b. Sesudah perendaman, pindahkan campuran kedalam mangkok pengaduk, dan
tambahkan air suling/air bebas mineral sampai kira-kira setengah penuh. Aduklah
campuran selama 15 menit.
c. Pindahkan campuran semuanya kedalam tabung gelas ukur dan tambahkan air
suling/air bebas mineral sampai campuran menjadi 1000 ml. Tutuplah rapat-rapat
mulut tabung tersebut dengan telapak tangan, dan kocoklah dalam arah mendatar
selama satu menit.
d. Segera setelah dikocok letakkan tabung dan dengan hati-hati masukkan
hydrometer. Biarkan hydrometer terapung bebas, dan tekanlah stopwatch.
Bacalah angka skalanya pada 1/2 , 1, dan 2 menit dan catat pada form PB – 0107
– 76b. Bacalah pada puncak meniscusnya dan catatlah pembacaan-pembacaan itu
sampai 0,5 gram per liter yang terdekat atau 0,001 berat jenis ( Rh). Sesudah
pembacaan pada menit ke-2, angkatlah hydrometer dengan hati-hati, cuci dengan
air suling, dan masukkan kedalam tabung yang berisi air suling yang bersuhu
sama seperti suhu tabung percobaan.
e. Masukkan kembali hydrometer dengan hati-hati kedalam tabung dan lakukan
pembacaan hydrometer pada saat-saat 5,15, dan 30 menit 1, 4, dan 24 jam.
Sesudah setiap pembacaan cuci dan kembalikan hydrometer kedalam tabung air
suling. Lakukan proses memasukkan dan mengangkat hydrometer masing-masing
selama 10 detik.
f. Ukur suhu campuran sekali dalam 15 menit yang pertama dan kemudian pada
setiap pembacaan berikutnya.
g. Sesudah pembacaan yang terakhir, pindahkan campuran kedalam saringan
no.200, dan cucilah sampai air pencucinya jernih dan biarkan air ini mengalir
terbuang.
Fraksi yang tertinggal diatas saringan no.200 harus dikeringkan dan lakukan
pemeriksaan saringan dengan cara Pemeriksaan Analisa Saringan Agregat Halus
dan Kasur PB – 0201 – 76.

Anda mungkin juga menyukai