Anda di halaman 1dari 65

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

CASE STUDY PT LIPPO KARAWACI TBK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3, dengan anggota:

No Nama Mahasiswa NPM Nomor Absen

1 Dwinta Fitrianty 1401170090 7


2 Kingkin Primasari 1401170117 16
3 Sayyidah Tahirah 1401170166 28

KELAS 7-1

PRODI D-IV AKUNTANSI (ALIH PROGRAM)

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

BULAN NOVEMBER TAHUN 2017


DAFTAR ISI
Perkembangan Siklus Properti ......................................................................................................... 2
Sejarah PT Lippo Karawaci Tbk...................................................................................................... 3
Divisi dan Unit Usaha PT Lippo Karawaci ..................................................................................... 4
Struktur Usaha PT Lippo Karawaci ................................................................................................. 4
Pernyataan Visi dan Misi ................................................................................................................. 5
IFEM ................................................................................................................................................ 7
EFEM ............................................................................................................................................... 14
CPM ................................................................................................................................................. 21
SWOT .............................................................................................................................................. 28
SPACE ............................................................................................................................................. 29
BCG Matrix ..................................................................................................................................... 32
IE Matrix .......................................................................................................................................... 34
Grand Strategy Matrix ..................................................................................................................... 39
QSPM............................................................................................................................................... 40
Existing Strategy .............................................................................................................................. 43
Proposed Strategy ............................................................................................................................ 44
Histori Laporan Keuangan .............................................................................................................. 44
Company Valuations ........................................................................................................................ 46
EPS-EBIT Analysis ......................................................................................................................... 46
Proyeksi Laporan Keuangan ............................................................................................................ 48
Company Ratio ................................................................................................................................ 49
Balance Scorecard ............................................................................................................................ 50
Referensi .......................................................................................................................................... 54
Lampiran-Lampiran
Perkembangan Siklus Properti di Indonesia

Berbicara tentang siklus properti di Indonesia Gultom dan Fachrudin (2013:2) menyatakan

bahwa:

Bisnis properti mengalami kejayaan pada tahun 1996. Para ahli properti memperkirakan
bisnis properti mempunyai siklus perkembangan setiap tujuh tahun sekali. Setelah booming pada
tahun 1996, diperkirakan pada tahun 2003 bisnis properti akan kembali mengalami masa
kejayaanya, akan tetapi terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998, maka perkiraan menjadi mundur
ke tahun 2005.

Krisis ekonomi tahun 1998 menyebabkan penurunan daya beli masyarakat tidak terkecuali pada

sektor properti. Namun bisnis ini membaik mulai tahun 2000 dan mencapai puncaknya pada tahun

2005 yang ditandai dengan nilai kapitalisasi bisnis properti Rp 91,01 triliun, atau meningkat hampir

sepuluh kali lipat dibandingkan dengan nilai kapitalisasi tahun 2000 yang ”hanya” Rp 9,51 triliun,

suatu lonjakan nilai kapitalisasi proyek properti nasional yang tidak pernah terjadi sebelumya

(Kompas, 2008).

Meskipun pertumbuhan bisnis properti tidak terpengaruh oleh suasana politik pada pelaksanaan

Pemilu 2004 dan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak di tahun yang sama (Kompas, 2008),

bisnis properti mengalami perlambatan kinerja atas dampak krisis finansial global pada tahun 2008.

Perlambatan kinerja yang ditandai dengan penurunan permintaan apartemen sebesar 39%,

penurunan ruang ritel sebesar 41%, dan perkantoran, segera membaik pada 2009 menandakan krisis

2008 berpengaruh pada ekonomi global namun tidak membuat properti dalam negeri terpuruk

(Rumah.com, 2015).

Industri properti Indonesia bahkan menunjukan trend positif yang cukup signifikan sejak tahun

2011 (Bank Indonesia, 2011). Industri ini dapat dikatakan booming pada 2012 yang dibuktikan

dengan kenaikan nilai KPR sebesar 120% selama periode 2010 s.d. 2012, namun demikian mulai

menunjukan kejenuhan pada 2013, dan penurunan kembali hingga 2015 (Detik, 2015).

Trend pertumbuhan pasar properti kembali meningkat pada 2016, meskipun trend ini sedikit

terhambat pada awal dan akhir tahun, serta diprediksi terus membaik pada 2017 dan 2018, terutama

2
ekspektasi penyaluran dana repatriasi program tax amnesty ke sektor properti dan berakhirnya masa

pilkada dengan aman (Indonesia Property Watch, 2016).

Sejarah PT Lippo Karawaci Tbk

Dari laman milik perusahaan dapat disimpulkan bahwa PT Lippo Karawaci Tbk mendefinisikan

diri mereka sebagai perusahaan yang mempengaruhi kehidupan melalui pengembangan kota mandiri

yang terencana dengan baik di lingkungan hijau, infrastruktur fisik, dan sosial kelas satu.

PT Lippo Karawaci Tbk sudah berdiri lebih dari satu dekade, tepatnya pada tahun 1990, dengan

nama PT Tunggal Reksakencana, dan enam tahun kemudian melakukan Initial Public Offering pada

tahun 1996. Perusahaan memperkuat dirinya dengan melakukan penggabungan 8 perusahaan

properti pada 2004. Perluasan portofolio bisnis pun dilakukan dengan mencakup pembangunan

perkotaan, perkembangan terpadu skala besar, mal ritel, perawatan kesehatan, hotel dan liburan,

serta portofolio pendapatan berbasis biaya.

Perusahaan terus berusaha membuktikan dirinya sebagai pengembang properti yang terpercaya

dengan nama merek yang paling dikenal, pemilik landbank terdiversifikasi terbesar, dan merupakan

pemimpin dalam proyek perintis di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia.

Lippo Karawaci sekarang merupakan perusahaan properti yang terdaftar di Indonesia dengan

total aset dan pendapatan yang cukup signifikan, serta model bisnis yang unik dan terpadu.

Perusahaan ini mengoperasikan kelompok rumah sakit swasta utama di Indonesia dengan standar

kelas dunia dan merupakan salah satu pemimpin industri properti ritel yang tidak terbantahkan lagi.

Divisi dan Unit Usaha PT Lippo Karawaci Tbk

PT Lippo Karawaci Tbk membagi divisi bisnisnya menjadi 4 divisi yaitu:

1. divisi residential dan urban development (mencakup large scale integrated developments), atau

disebut juga unit usaha homes;

3
2. divisi dan unit usaha healthcare;

3. divisi komersial, yang terdiri dari unit usaha malls dan hospitality (hotel);

4. divisi dan unit usaha manajemen aset.

Struktur Organisasi PT Lippo Karawaci Tbk

Struktur organisasi PT Lippo Karawaci Tbk ditampilkan dalam gambar di bawah ini:

Struktur organisasi PT Lippo Karawaci tbk sudah memenuhi prasyarat utama struktur suatu

perseroan terbatas, yaitu adanya Pemegang Saham, Direksi, dan Komisaris. Wewenang

pengambilan keputusan tertinggi perusahaan berada pada Rapat Umum Pemegang Saham dan

pelaksana keputusan strategis merupakan tanggung jawab Dewan Direksi. Dewan Komisaris

4
melakukan pengawasan terhadap segala keputusan dan tindakan yang diambil oleh Dewan Direksi

sebagai pemegang kekuasaan eksekutif perusahaan. Bentuk formal organisasi diharapkan

merupakan bentuk terbaik yang mendukung sepenuhnya pencapaian sasaran sang pendiri atau visi

organisasi tersebut1. PT Lippo Karawaci Tbk sebagai salah satu perusahaan konglomerasi di

Indonesia menggunakan struktur strategic business unit (SBU) untuk mengakomodasi jumlah,

ukuran, dan keragaman divisi dalam organisasinya. PT Lippo Karawaci Tbk memiliki visi mengubah

kehidupan masyarakat luas menjadi lebih baik di semua lini bisnis. Struktur organisasi yang dimiliki

PT Lippo Karawaci Tbk sudah mencerminkan keterkaitan secara formal terhadap pencapaian visi

organisasi melalui pembagian divisi-divisi perusahaan sesuai lini bisnis yang dijalankan oleh PT

Lippo Karawaci. Dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, perusahaan

berupaya untuk meningkatkan performa dan kinerja perusahaan dengan selalu melakukan evaluasi

dan pengawasan operasi internal perusahaan yang dilakukan oleh Komite Audit dan Departemen

Investor Relation.

Pernytaaan Visi dan Misi


Pernyataan Visi
“To become a leading property company in Indonesia and in the region with a strong

commitment to positively impact on people’s quality of life and to continuously create value for

shareholders.”

“Menjadi perusahaan properti terkemuka di Indonesia dan regional dengan tekad untuk

mengubah kehidupan masyarakat luas menjadi lebih baik di semua lini bisnis dan senantiasa

menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.”

Menurut Fred R. David (2015, 29) pernyataan visi menjawab pertanyaan “Kita Ingin menjadi

apa?”. Visi juga harus mengungkapkan jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Merujuk pada

visi PT Lippo Karawaci Tbk, perusahaan dengan jelas telah menyatakan tujuan besar yang ingin

1
https://ilmusdm.wordpress.com/2008/04/23/mendisain-struktur-organisasi-organization-design-1/

5
dicapai perusahaan dalam jangka panjang, yaitu ingin menjadi pemimpin atau perusahaan terkemuka

di Indonesia dan Regional. Dilanjutkan dengan pernyataan jenis usaha yang dijalankan oleh

perusahaan, yaitu di bidang properti sehingga dapat disimpulkan bahwa visi PT Lippo Karawaci

sudah mencerminkan kriteria visi yang ideal.

Pernyataan Misi

1. To meet the needs of middle and upper class Indonesians for housing, shopping centers,

commercial developments, healthcare, entertainment, hospitality and infrastructure.

2. To achieve sustainable growth for each of its businesses through a balanced portfolio of

development projects while maintaining a healthy level of recurring income.

3. To provide a first class living environment that enhances the physical, social and spiritual

experience for its clientele, and to provide the best green environment for each of its

development projects.

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah dan atas di bidang perumahan,

pusat perbelanjaan dan komersial, layanan kesehatan, hiburan, infrastruktur dan jasa perhotelan.

2. Memelihara kelangsungan pertumbuhan usaha melalui pengembangan sumber pendapatan

berkesinambungan (Recurring Revenues) dan kegiatan pengembangan yang berkelanjutan.

3. Menyediakan lingkungan hidup berkualitas yang meningkatkan pengalaman sosial dan spiritual

bagi para pelanggan, serta menyediakan suasana ramah lingkungan terbaik pada setiap proyek

pengembangannya.

Rekomendasi Misi

Kalimat pada poin 1 misi diubah menjadi “Memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat

Indonesia di bidang perumahan, pusat perbelanjaan dan komersial, layanan kesehatan, hiburan,

infrastruktur dan jasa perhotelan”. Perubahan kalimat ini dikarenakan segmen pelanggan yang

dilayani oleh PT Lippo Karawaci di bidang perumahan, pusat perbelanjaan dan komersial, dan

6
layanan kesehatan diperluas dengan menargetkan masyarakat golongan penghasilan menengah ke

bawah. Dapat diambil contoh proyek terbaru superblock Meikarta tahun 2017 yang menawarkan

apartemen dengan harga yang dapat dijangkau konsumen dari kalangan menengah ke bawah.2 Oleh

karena itu, pernyataan misi pada poin 1 sebaiknya mengakomodasi segmen baru ini, yaitu “seluruh

lapisan masyarakat Indonesia”. Lebih lanjut dijelaskan dalam Fred R. David (2015, 29 s.d. 30)

bahwa misi lebih terkait pada perilaku dan kondisi saat ini sehingga memungkinkan adanya

penyesuaian-penyesuaian pada misi perusahaan sesuai dengan strategi-strategi terbaru yang

diterapkan.

Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM)

Strengths Weight Rating Weighted Score


1 Lippo Karawaci telah menerima penghargaan dari Euromoney
sebanyak enam kali sebagai “The Best Developer in Indonesia “
(2005, 2007, 2008, 2009, 2011 dan 2012) dan tiga kali 0.02 4 0.08
menerima penghargaan “The Best Developer in Indonesia” dari
South East Asia Property (2011, 2012 dan 2013)
2 Pendapatan total (tanpa divestasi aset) mengalami peningkatan
sebesar 10% yoy (year-on-year) sementara pendapatan total
0.05 3 0.15
(dengan divestasi aset) mengalami peningkatan sebesar 18%
yoy
3 Pricing proyek terbaru sudah sesuai dengan segmentasi pasar
0.08 4 0.32
kelas menengah dan menengah bawah
4 Strategi pemasaran proyek terbaru yang agresif
0.10 4 0.40
5 Memiliki rasio likuiditas (current ratio 1.95 dan quick ratio
5.43) di atas rata-rata rasio likuiditas industri (1.5 dan 2.61). 0.05 4 0.20

6 Memiliki rantai rumah sakit terbesar di Indonesia; 26 rumah


sakit; beberapa center of excellence tersebar di seluruh 0.05 4 0.20
Indonesia
7 Mengelola 46 mall dan tambahan 3 mall pada 2016 menjadikan
0.05 4 0.20
Lippo pengelola mall terbesar di Indonesia
8 Pada tahun 2016 pendapatan dari recurring businness mencapai
64% dari total pendapatan, bersasal dari divisi healthcare, mall, 0.02 3 0.06
commercial dan asset management
9 Memiliki lebih dari 1500 ha land bank 0.02 3 0.06
10 Konsistensi menerapkan strategi recycling capital melalui
penjualan aset (asset light) dan recurring business untuk 0.03 3 0.09
bertahan dalam keadaan ekonomi yang melemah

2
Data diolah dari http://benderranews.com/2017/09/16/salut-pemerintah-contohi-lippo-bangun-meikarta-yang-
terjangkau-masyarakat-menengah-ke-bawah-bantu-atasi-backlog-perumahan/

7
Penjelasan Faktor-Faktor Internal PT Lippo Karawaci Tbk
1. Selama menjalankan operasi bisnisnya, PT Lippo Karawaci Tbk dan anak usahanya telah

menerima penghargaan dari Euromoney sebanyak enam kali sebagai “The Best Developer in

Indonesia“ (2005, 2007, 2008, 2009, 2011 dan 2012) dan tiga kali menerima penghargaan “The

Best Developer in Indonesia“ dari South East Asia Property (2011, 2012 dan 2013). Penghargaan

tersebut telah meningkatkan Perseroan ke tingkat lebih tinggi sebagai salah satu pengembang

terpercaya di Indonesia serta melambungkan brand Perseroan di seluruh dunia3. PT Lippo

Karawaci juga mendapatkan penghargaan Golden Trophy for Best Public-Listed Property

Company pada tahun 2015 dengan kriteria penilaian dari lokasi, pemasaran, pengembangan, dan

manajemen dan khusus untuk kategori Best Public List Property termasuk kriteria kinerja

keuangan.

2. Pada tahun 2016, Perusahaan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 10% dari bisnis tanpa

divestasi, dan 18% dengan divestasi. Pada tahun 2016 perusahaan melakukan penjualan aset mal

(Lippo Mall Kuta) ke Lippo Mall Retail Investment Trust (LMIRT) dan Siloam Hospital di

Labuan Bajo kepada First REIT. Penjualan ini menambah total pendapatan dan sebagai

implementasi dari strategi asset light yang dicanangkan perusahaan serta memberikan kontribusi

sebesar 64% dari pendapatan perusahaan dari recurring business. Hal ini membuktikan bahwa

perusahaan telah berhasil dalam menjalankan strategi bisnisnya .

3. Faktor ketiga didasarkan pada proyek terbaru dari PT Lippo Cikarang yang merupakan anak

perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk, Meikarta. Menurut media analis Mirae Sekuritas

berdasarkan data dari rumah123.com, proyek Meikarta di Cikarang memiliki skema harga yang

terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dengan harga per meter

perseginya lebih murah dibandingkan produk sejenis dari pesaingnya. Sebagai perbandingan,

harga apartemen Meikarta sebesar 10-12 juta rupiah per meter persegi sedangkan rata-rata harga

3
Diambil dari Laporan Tahunan PT Lippo Karawaci Tbk Tahun 2016 dan https://bisnis.tempo.co/read/695361/6-
pengembang-properti-terbaik-ini-dapat-penghargaan

8
kondominium di area Cikarang sebesar 21,3 juta rupiah per meter persegi 4. Apartemen kategori

upper band dirata-rata dihargai 30 juta rupiah/m2, dan lower band sebesar 16,7 per m2. Hal ini

berarti Lippo dapat menerapkan strategi harga terbaik yang sesuai dengan karakter konsumen

yang ingin disasar.

4. Menurut berita yang dilansir wartaekonomi dalam jaringan, bila dilihat, sepanjang Agustus s.d.

September 2017 belanja iklan proyek terbaru PT Lippo Karawaci Tbk, Meikarta sangat

spektakular. Mengutip Advertising Indonesia.id, dalam kurun waktu 2 bulan tersebut, Meikarta

membelanjakan lebih dari Rp1,2 triliun per 30 September 2017. Angka tersebut hampir 2 kali

lipat dari bulan Agustus yang lalu yang mencapai Rp696,7 miliar. Besarnya porsi biaya

pemasaran adalah indikasi strategi pemasaran perusahaan yang agresif dan masif dengan

menggunakan berbagai media iklan untuk promosi5. Tambahan lagi, PT Lippo Karawaci dengan

proyek Meikarta meraih penghargaan sebagai The Most Innovative Marketing Communication

Company dalam ajang Indonesia Public Relation Excellence Award 2017 karena

keberhasilannya dalam pemberitaan yang positif dan citra baik perusahaan6

5. Memiliki rasio likuiditas (rasio lancar 1.95 dan Rasio cepat 5.43) di atas rata-rata rasio likuiditas

industri (1.5 dan 2.61)7. Rasio lancar yang tinggi berarti bahwa aset perusahaan memiliki

kemampuan membayar utang-utang jangka pendeknya sebesar 1.95 kali. Rasio cepat perusahaan

jauh berada di atas rata-rata industry mengindikasikan bahwa tanpa mengorbankan inventorinya,

perusahaan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Hal ini juga berarti

bahwa keuangan perusahaan sangat baik dan perusahaan memiliki aset-aset berlikuiditas tinggi

yang cukup banyak untuk mendukung operasional perusahaan.

6. PT Lippo Karawaci Tbk mengklain sebagai operator rumah sakit terbesar di Indonesia melalui

PT Siloam Hospital International. Sampai saat ini, PT Lippo Karawaci memiliki dan mengelola

4
Mirae Asset Company Report Oktober 2017: PT Lippo Karawaci Tbk
5
https://www.wartaekonomi.co.id/read158979/wah-biaya-pemasaran-meikarta-hampir-rp1-triliun.html
6
http://id.beritasatu.com/property/meikarta-raih-award-ke-3/165917
7
http://investing.com/equities/k-i-lippokarawaci

9
26 rumah sakit Siloam yang masing-masing memiliki center of excellence dan tersebar di seluruh

Indonesia. Pendapatan dari pengelolaan rumah sakit secara total berkontribusi terhadap

pendapatan dari bisnis reccuring, apalagi kedepannya prospek pertumbuhan industri rumah sakit

akan tumbuh positif8 sehingga perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan penguasaan aset rumah

sakit ini untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

7. Sebagai perusahaan dengan kapasitas keuangan dan aset yang besar, PT Lippo Karawaci

memperkuat lini bisnis recurring nya dengan mengelola 46 mall dan tambahan 3 mall pada tahun

2016 menjadikan Lippo pengelola mall terbesar di Indonesia. PT Lippo Karawaci akan terus

meningkatkan aset mallnya sebagai implementasi strategi recurring business-nya dan sebagai

strategi perusahaan bertahan dalam kondisi ekonomi serta industri properti yang sedang lesu.

8. Pada tahun 2016 pendapatan dari recurring businness mencapai 64% dari total pendapatan,

berasal dari divisi healthcare, mall, commercial dan asset management. Angka ini merupakan

porsi yang signifikan bagi perusahaan khususnya untuk menunjang operasional perusahaan dan

sumber pendanaan untuk proyek-proyek selanjutnya yang direncanakan perusahaan. Dalam

laporan tahunan PT Lippo Karawaci tahun 2016, disebutkan bahwa perusahaan mendanai

proyek-proyek barunya dari dana yang bersumber salah satunya dari kemampuan internal

perusahaan.

9. Sebagai perusahaan properti yang besar, PT Lippo Karawaci Tbk menguasai bank tanah yang

besar, yaitu 1500 Hektar yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Jabodetabek, Makassar,

Manado, Medan, Palembang, dan sebagainya. Banyaknya aset tanah ini merupakan kekuatan

bagi perusahaan karena perusahaan masih dapat melanjutkan upaya ekspansi bisnis propertinya

untuk beberapa tahun ke depan tanpa terkendala pemrosesan akuisisi bank tanah baru. Lebih

lanjut, bank tanah yang dimiliki oleh PT Lippo Karawaci berlokasi di daerah-daerah strategis di

8
http://pusatinvestor.com/peluang-bisnis-rumah-sakit/

10
Indonesia seperti daerah industri Bekasi dan Cikarang, dan pusat niaga seperti Tangerang. PT

Lippo Karawaci juga mengklaim proyek-proyeknya sebagai perintis di daerah strategis baru.

10. Perusahaan konsisten menerapkan strategi recycling capital melalui penjualan aset (asset light)

dan recurring business untuk bertahan dalam keadaan ekonomi yang melemah. Strategi

recycling capital merupakan sumber kekuatan perusahaan dalam upaya efisiensi beban operasi

dan sumber pendanaan proyek-proyek perusahaan yang lainnya.

Weaknesses Weight Rating Weighted Score


1 Kredit rating bersifat highly speculative pada Juli 2016, Agustus
0.08 1 0.08
2016, dan April 2017
2 Trend pembagian dividend mengalami penurunan pada tahun
2016, devidend per share turun dari rata-rata 14,19 sejak tiga 0.10 2 0.20
tahun terakhir (2012 s.d. 2014) menjadi 2,72 pada 2016 dan 2017
3 Baru memiliki 9 hotel dalam 9 kota
0.02 2 0.04
4 Pendapatan divisi urban development menurun 4% yoy karena
0.05 1 0.05
turunnya permintaan pasar
5 Sebanyak 51% sumber daya manusianya bekerja di perusahaan
0.02 2 0.04
dengan masa kerja baru di bawah 3 tahun
6 Net profit margin divisi healthcare yang terus mengalami
penurunan sejak tahun 2010 meskipun pendapatan terus 0.05 2 0.10
mengalami peningkatan
7 91% profil utang menggunakan mata uang dolar amerika 0.08 2 0.16
8 Posisi perusahaan dibandingkan dengan kompetitor atas market
capital per 30 Juni 2017 berada pada peringkat 5 dari 7 0.05 2 0.10
perusahaan
9 Beberapa proyek tertunda penyelesaiannya 0.05 2 0.10
10 Long-Term Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan dari rata-
rata DER lima tahun sebesar 0,5 menjadi 0,7 dan lebih besar dari 0.03 2 0.06
rata-rata industri sebesar 0,6
Total IFE Score 1.00 2.69

Penjelasan:
1. Obligasi yang diterbitkan PT Lippo Karawaci telah diperingkat oleh Lembaga Pemeringkat

Internasional yaitu Moody’s dan Standard & Poor. Namun peringkat yang diberikan lembaga-

lembaga tersebut termasuk kategori highly speculative yang artinya investasi pada obligasi PT

Lippo Karawaci berisiko tinggi karena kondisi kapasitas perusahaan belum cukup bagus untuk

memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisis perekonomian

yang tidak begitu mendukung pertumbuhan industri properti.

11
2. Trend pembagian dividen mengalami penurunan pada tahun 2016, devidend per share turun dari

rata-rata 14,19 sejak tiga tahun terakhir (2012 s.d. 2014) menjadi 2,72 pada 2016 dan 2017.

Kebijakan pembagian dividen adalah implikasi dari majemen operasi perusahaan dan strategi

pertumbuhan perusahaan ke depannya. Penurunan jumlah dividen per saham dapat menjadi

sinyal yang kurang baik bagi investor, bisa jadi kondisi kas perusahaan sedang tidak baik,

perusahaan sedang menghadapi kewajiban pembayaran utang jangka panjang, laba yang

semakin menurun, atau kebijakan ekspansi perusahaan. PT Lippo Karawaci beberapa tahun

terakhir, sejak 2015 s.d. 2017 mengalami pertumbuhan penjualan yang melambat akibat imbas

dari kondisi makroekonomi Indonesia dan global yang juga melemah sehingga pertumbuhan

laba perusahaan tidak begitu menggembirakan. Selain itu, Perusahaan berencana meluncurkan

proyek baru tahun 2017, dengan demikian perusahaan memutuskan untuk menahan laba

perusahaan sebagai sumber pendanaan dari internal perusahaan dengan cost of capital yang

rendah.

3. PT Lippo Karawaci Tbk mengelola 9 Hotel di 7 kota besar di Indonesia di bawah brand

Aryaduta. Hotel yang dikelola sebagian besar termasuk kategori hotel bintang 5. Pada tahun

2016, PT Lippo Karawaci membukukan penurunan laba operasi sebesar 26,82%. Penurunan

yang cukup besar ini terjadi karena pertumbuhan pendapatan yang sangat kecil antara tahun 2015

dan 2016, namun biaya produksi meningkat karena adanya pembukaan hotel baru yaitu Aryaduta

Bandung yang belum menghasilkan pendapatan. Beban operasi juga cukup besar dan tidak

sebanding dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan. Tipisnya pertumbuhan pendapatan

dapat disebabkan juga oleh faktor persaingan dengan jaringan hotel lain yang cukup kuat dan

luas misalnya Santika Hotel, Accor, Hilton, dan sebagainya serta kebijakan efisiensi pemerintah

terkait larangan mengadakan rapat di hotel.

4. Industri properti memiliki keterkaitan yang erat dengan perubahan kondisi makroekonomi

sebuah negara. Berlaku pula pada PT Lippo Karawaci Tbk sebagai perusahaan properti skala

12
besar di Indonesia. Perlambatan ekonomi membuat divisi urban development mengalami

penurunan pendapatan sebesar 4% dikarenakan turunnya permintaan akan properti.

5. Dalam laporan tahunan PT Lippo Karawaci Tahun 2016 didapat data bahwa perputaran

karyawan PT Lippo Karawaci Tahun 2016 cukup tinggi. Fenomena ini membuat penulis menarik

kesimpulan bahwa loyalitas karyawan terhadap perusahaan cukup rendah. Permasalahan ini

seharusnya menjadi perhatian bagi perusahaan karena sumber daya manusia adalah aset penting

untuk kemajuan sebuah bisnis.

6. Berdasarkan data perusahaan yang telah diolah oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research

pada laporannya tanggal 6 Oktober 2017 dapat diketahui bahwa net profit margin divisi

healthcare yang terus mengalami penurunan sejak tahun 2010 meskipun pendapatan terus

mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan keikutsertaan Siloam sebagai rumah sakit yang

melayani pasien BPJS. Reimburse tagihan satu orang pasien BPJS selama 10 hari hanya setara

dengan tagihan satu orang pasien non-BPJS. Meskipun begitu, kesempatan eksternal dari BPJS

tidak dapat diabaikan perusahaan begitu saja mengingat target agresif pemerintah untuk

mewajibkan 100% penduduknya memiliki BPJS pada 20199.

7. 91% utang jangka panjang PT Lippo Karawaci diterbitkan dalam mata uang dolar, hal ini cukup

mengkhawatirkan karena posisi keuangan perusahaan dapat terpengaruh signifikan terhadap

fluktuasi nilai mata uang Dollar. Beban bunga yang akan dibayar pun menjadi lebih besar apabila

terjadi penguatan Dollar sehingga dapat membatasi ruang fiskal perusahaan. Perubahan nilai

mata uang dolar juga dapat memperbesar rasio utang terhadap aset perusahaan.

8. Kapitalisasi pasar PT Lippo Karawaci berada pada peringkat ke-5 dari 7 perusahaan properti

besar lainnya. Hal ini bisa berarti sentimen pasar belum memandang positif prospek

pertumbuhan proyek-proyek Lippo. Faktor sentimen ini dapat menjadi penyebab harga saham

PT Lippo Karawaci terus mengalami penurunan. Seebagai perbandingan, kapitalisasi pasar PT

9
Mirae Asset Company Report Oktober 2017: PT Lippo Karawaci Tbk

13
Lippo Karawaci, 18 Milyar, masih di bawah Bumi Serpong Damai, Summarecon, dan Pakuwon

Jati10.

9. Proyek terbaru Lippo Meikarta mengalami slow progress akibat perizinan yang belum

diselesaikan pihak perusahaan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Masalah perizinan

menyebabkan perusahaan harus menunda kegiatan-kegiatan berkaitan dengan pemasaran dan

pembangunan proyek sebelum perizinan selesai. Pemprov Jabar mengungkapkan bahwa

pembangunan hunian vertikal di Meikarta melanggar Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di

Jawa Barat11.

10. Long-Term Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan dari rata-rata DER lima tahun sebesar 0,5

menjadi 0,7 dan lebih besar dari rata-rata industri sebesar 0,6. Porsi utang yang cukup tinggi

dapat menimbulkan risiko keuangan. Perusahaan harus berhati-hati dalam mengelola utangnya

dan harus tetap konsisten dengan strategi perusahaan yaitu rasio 50:50 terhadap proporsi utang

dan ekuitas untuk mendanai proyek-proyek perusahaan.

External Factor Evaluation Matrix (EFEM)


Opportunities Weight Rating Weighted Score
1 Permintaan perumahan semakin tinggi dengan kekurangan
pasokan mencapai 11,5 juta unit khususnya untuk segmen 0.08 4 0.32
menengah dan bawah
2 Populasi kelas menengah terus tumbuh diperkirakan mencapai
0.10 4 0.4
141 juta orang pada 2020.
3 Dalam 5 s.d. 7 tahun ke depan diperkirakan akan ada tambahan
0.04 3 0.12
2000 pabrik Jepang di Cikarang
4 Investasi asing di Indonesia meningkat 16,7% di tahun 2016
mayoritas investor membidik bisnis di sektor industri logam, 0.05 4 0.2
mesin dan elektronik, pertambangan dan properti .
5 Pergeseran preferensi terhadap tempat tinggal di hunian vertikal
yang kini dianggap lebih praktis ketimbang rumah tapak (landed 0.03 3 0.09
house)
6 Fokus pemerintah dalam pengembangan infrastruktur masih di
timur jakarta sepanjang Cikarang-Karawang sebagai pusat 0.05 4 0.2
perekonomian Indonesia

10
Diolah dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170505152439-92-212599/meikarta-jadi-amunisi-grup-
lippo-kerek-kapitalisasi-pasar/
11
https://www.merdeka.com/uang/bos-lippo-minta-maaf-soal-perizinan-proyek-meikarta.html

14
7 Sektor kesehatan Indonesia akan tumbuh dari USRp7 billion di
2014 menjadi USRp21 billion in 2019 dan pengeluaran 0.05 4 0.2
kesehatan di Indonesia termasuk paling rendah di ASEAN
8 Diprediksi tahun 2050, 2/3 populasi Indonesia akan tinggal di
0.06 3 0.18
wilayah perkotaan (urbanisasi)
9 Kebijakan pelonggaran ketentuan Loan to Value untuk
kepemilikan rumah pertama 15%, rumah kedua 20%, rumah 0.05 3 0.15
ketiga 25%
10 BI Rate 7-Days Reverse Repurchase dipangkas menjadi 4,25%
pada 2017 seiring momentum perbaikan ekonomi global dan 0.05 3 0.15
pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut

Penjelasan:
1. Permintaan perumahan semakin tinggi sedangkan pasokan perumahan masih rendah sehingga

terjadi kekurangan pasokan mencapai 11,5 juta unit khususnya untuk segmen menengah dan

bawah. Pemerintah mencanangkan program 1 juta rumah murah untuk penduduk berpenghasilan

menengah ke bawah, namun peran sektor swasta masih sangat dibutuhkan untuk membantu

mengurangi backlog tersebut. Kebijakan sejuta rumah ini dan kondisi backlog yang cukup tinggi

adalah peluang bagi PT Lippo Karawaci untuk dapat membangun perumahan berkualitas baik

yang menargetkan konsumen dari kelompok berpenghasilan menengah dan bawah karena

kebutuhan akan properti untuk kelompok konsumen tersebut masih sangat bagus namun

kelompok ini terkendala harga rumah yang mahal12.

2. Disamping pasar properti kelas menengah yang masih menjanjikan, peluang bagi PT Lippo

Karawaci Tbk untuk mengembangkan produk properti kelas menengah masih terbuka lebar

karena didukung fakta dari data peningkatan jumlah penduduk berpenghasilan menengah dari

tahun ke tahun hingga mencapai angka 141 juta pada tahun 2020 menurut laporan dari World

Bank. Fakta yang sama diperoleh dari survey oleh lembaga riset kredibel seperti Boston

Consulting Group (BCG) yang menyatakan bahwa masyarakat kelas menengah Indonesia akan

terus tumbuh dan merupakan sebuah prospek cerah.

12
http://biz.kompas.com/read/2017/09/21/170600828/kurangi-backlog-perumahan-meikarta-sejalan-dengan-program-
pemerintah-

15
3. Dalam wawancara dengan James Riady, PT Lippo Group, beliau menyatakan bahwa dalam 5

s.d.7 tahun mendatang di Cikarang akan ada tambahan 2000 pabrik Jepang13. Menurut situs

rumah.com, sekitar 60% perekonomian nasional tanah air saat ini masih berpusat di kawasan

Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Bandung. Tetapi, 70% dari total nominal tersebut

merupakan kontribusi Bekasi termasuk Cikarang14. Masih menurut situs yang sama, penduduk

daerah Cikarang bertambah seiring dengan peningkatan aktivitas industri di sana. Kedatangan

para ekspatriat Jepang dan Korea turut berkontribusi terhadap penciptaan peluang untuk bisnis

properti. Kesempatan inilah yang dapat dimanfaatkan oleh PT Lippo Karawaci Tbk untuk

melakukan ekspansi di daerah timur Jakarta.

4. Menurut laporan hasil riset yang dipublikasikan oleh lamudi.co.id tahun 2017, Investasi asing di

Indonesia meningkat 16,7% di tahun 2016 mayoritas investor membidik bisnis di sektor industri

logam, mesin dan elektronik, pertambangan dan properti15. PT Lippo Karawaci Tbk bisa

memanfaatkan informasi arah investasi asing ini sebagai peluang kerja sama dalam

mengembangkan produk-produk properti atau inovasi ataupun memperluas jangkauan proyek

ke daerah-daerah strategis pembangunan lainnya. Kerja sama dengan asing juga dapat

menguntungkan dari sisi pendanaan proyek.

5. Harga tanah yang terus meningkat membuat apartemen menjadi alternatif hunian yang

terjangkau. Kecenderungan masyarakat kini beralih ke hunian yang dekat dengan lokasi kerja

daripada tinggal di rumah tapak namun berada di luar Jakarta16. Kondisi inilah yang

menyebabkan preferensi masyarakat terhadap properti hunian bergeser menjadi model vertikal.

Apartemen sebagai model hunian vertikal menyediakan berbagai kemudahan dalam mengelola

lingkungan tempat tinggal karena adanya peran manajemen apartemen.

13
https://www.youtube.com/watch?v=mXrMXCR2uKQ
14
https://www.rumah.com/berita-properti/2017/10/162749/bukan-jepang-penghuni-cikarang-kebanyakan-warga-korea
15
https://www.lamudi.co.id/laporan-2017
16
http://properti.kompas.com/read/2013/02/11/14025623/Pembangunan.Apartemen.Lari.ke.Pinggir.Jakarta

16
6. Fokus pembangunan infrastruktur oleh pemerintah masih berada di kawasan Cikarang s.d.

Karawang, misalnya pembangunan bandara di Karawang, LRT sampai dengan Cikarang dan

sebagainya. Program pembangunan infrasruktur oleh pemerintah ini memberikan keuntungan

bagi perusahaan khusunya bagi proyek-proyek perusahaan yang dibangun di kawasan tersebut.

7. Sektor kesehatan Indonesia akan tumbuh dari USRp7 billion di 2014 menjadi USRp21 billion

pada 2019 dan pengeluaran kesehatan di Indonesia termasuk paling rendah di ASEAN 17. PT

Lippo Karawaci sebaagai pengelola 26 rumah sakit dapat mengambil bagian dalam pertumbuhan

industri kesehatan ini. Besarnya peluang investasi di sektor kesehatan didukung pula oleh

kebijakan universal health coverage atau BPJS di Indonesia yang dicanangkan pemerintah

sehingga menambah kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Target rasio coverage

BPJS dapat dimanfaatkan PT Lippo Karawaci untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah

untuk menyediakan layanan BPJS di rumah sakit yang dimiliki perusahaan serta menambah

rumah sakit melalui akuisisi rumah sakit yang ada ataupun membangun rumah sakit baru.

8. Pertumbuhan yang tidak merata antar provinsi di Indonesia maupun antar kota dalam suatu

provinsi menyebabkan terjadinya arus perpindahan penduduk dari daerah dengan pertumbuhan

ekonomi yang rendah ke daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau urbanisasi.

Urbanisasi tidak dapat dihindari karena merupakan salah satu kebutuhan manusi untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup. Daerah-daerah perkotaan dan daerah industri dan kawasan

niaga merupakan area yang densitas penduduknya cukup tinggi karena merupakan pusat

pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Menurut data, pada tahun 2050, 2/3 penduduk Indonesia

akan tinggal di daerah perkotaan18. Urbanisasi tentunya menimbulkan penambahankebutuhan-

kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu sandang, pangan, dan papan. Khusus untuk

kebutuhan perumahan, pemerintah bersama dengan sektor swasta perlu merencanakan strategi

17
Ernst and Young Report Healthcare Indonesia, 2014
18
http://indonesia2050.info/populasi-indonesia-2050/

17
pemenuhan kebutuhan ini ke depannya agar tidak menimbulkan masalah-masalah sosial dalam

masyarakat.

9. Adanya kecenderungan penurunan pertumbuhan penjualan properti sebagai imbas dari lemahnya

pertumbuhan ekonomi global membuat pemerintah meluncurkan kebijakan moneter yang dapat

menstimulasi peningkatan permintaan akan perumahan, yaitu salah satunya adalah pelonggaran

ketentuan loan to value untuk kepemilikan rumah pertama 15%, rumah kedua 20%, rumah ketiga

25%. Tentunya kebijakan ini didukung dengan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya untuk

menstimulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

10. Masih berkaitan dengan kebijakan moneter pemerintah sebagai respon terhadap kondisi

makroekonomi yang kurang baik, Bank Indonesia mengumumkan perubahan kebijakan suku

bunga menjadi BI Rate 7-Days Reverse Repurchase yang dipangkas menjadi 4,25% pada 2017.

Pemangkasan tarif suku bunga ini juga seiring dengan momentum perbaikan ekonomi global dan

pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut. Penurunan suku bunga acuan ini diharapkan

dapat memicu penurunan suku bunga kredit perbankan dan suku bunga pinjaman perbankan

sehingga mempermudah masyarakat untuk memperoleh kredit terjangkau untuk kepemilikan

properti hunian.

Threats Weight Rating Weighted Score


1 Pertumbuhan penghasilan tidak sebanding dengan pertumbuhan
harga properti 0.10 3 0.30

2 Persaingan bisnis properti dengan investor asing serta dengan


pemain domestik di sektor perumahan dan large scale 0.03 3 0.09
integrated development
3 Perubahan acuan ambang batas pengenaan PPnBM, tidak lagi
merujuk pada luas bangunan tetapi menjadikan nilai harga jual 0.03 2 0.06
sebagai pedoman
4 Okupansi perkantoran di area CBD turun sebesar 8,1% begitu
juga dengan area non-CBD dan diikuti dengan penyusutan harga 0.03 2 0.06
sewa per meter persegi (oversupply perkantoran)
5 Sektor apartemen pada tahun 2016 mengalami perlambatan
0.03 2 0.06
pertumbuhan harga akibat oversupply
6 Kekurangan tenaga ahli yang berkualitas (rasio dokter/1000
pupulasi untuk OECD 3,14 ; rata-rata global 1,4 ; Indonesia 0.04 2 0.08
0,31)
7 Pasar modal Indonesia belum terlalu mengenal produk investasi
0.03 3 0.09
yang berbasis hukum TRUST seperti REITS

18
8 Prosedur perizinan proyek yang belum selesai dan tuntutan dari
0.08 3 0.24
konsumen, ombudsman, YLKI
9 Kebijakan "Right to Use" bagi ekspatriat terkendala harga
minimum yang ditetapkan terlalu tinggi serta sulitnya akses 0.02 2 0.04
pendanaan ke perbankan lokal
10 Kenaikan harga rumah mengalami perlambatan, pada kuartal III
tahun 2016, kenaikan harga rumah mencapai 2,75 persen,
0.05 2 0.10
melambat jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada
tahun 2015 yang mencapai 3,39 persen
Total EFE Score 1.00 3.13

Penjelasan :
1. Menurut Anton Sitorus, Kepala Penelitian dan Konsultasi dari Savills Indonesia yang rutin

memantau pasar properti, pertumbuhan penghasilan masyarakat tidak sebanding dengan

pertumbuhan harga properti. Lebih lanjut menurut beliau, ketika booming properti, harga real

estate bisa naik sampai 20-30% bahkan 40% sedangkan kenaikan gaji rata-rata hanya sebesar

inflasi saat itu. Tantangan ini merupakan isu yang harus menjadi pertimbangan PT Lippo

Karawaci berkaitan dengan arah pembangunan proyek properti ke depannya dan target

segmentasi pasar.

2. Meskipun sedang mengalami perlambatan ekonomi, namun para pengembang-pengembang

besar tidak menunda pelaksanaan peluncuran proyeknya. Pengembang tersebut antara lain Bumi

Serpong Damai, Lippo Karawaci, Summarecon, Pakuwon Jati, dan Ciputra. Perusahaan-

perusahaan properti skala besar seperti yang disebutkan di atas merupakan pesaing utama PT

Lippo Karawaci karena perusahaan pesaing sama-sama memiliki ukuran bisnis, kapasitas

permodalan, serta pangsa pasar yang besar. Apalagi perusahaan-perusahaan pesaing juga

memiliki strategi yang kurang lebih sama terkait ekspansi proyek-proyek barunya.

3. Pemerintah mengubah peraturan pengenaan pajak terhadap barang mewah yang semula

pengenaannya didasarkan pada luas bangunan menjadi basis harga jual properti sebagai

pedoman. Pada PMK Nomor 206/PMK.010/2015 , untuk rumah mewah atau townhouse, yang

tadinya mensyaratkan luas bangunan minimal 350 meter persegi diganti menjadi nilai harga jual

minimal Rp 20 miliar. Sementara untuk apartemen, kondominium, dan town house berstatus

19
strata title, ketentuan luas bangunan minimal 150 meter persegi dihapuskan dan diganti dengan

harga jual minimal Rp 10 miliar. Perubahan dasar kebijakan pengenaan PPnBM ini berpengaruh

cukup signifikan terhadapa penjualan properti mewah karena konsumen cenderung

mempertimbangkan lagi harga jual yang tinggi karena penambahan pajak.

4. Okupansi perkantoran di area CBD turun sebesar 8,1% begitu juga dengan area non-CBD dan

diikuti dengan penyusutan harga sewa per meter persegi (oversupply perkantoran). Banyaknya

pasokan ruang kantor membuat penawaran berlebih lalu memicu penurunan tarif sewa. Okupansi

perkantoran mengalami penurunan salah satunya disebabkan kemerosotan bisnis perdagangan

minyak global sehingga perusahaan-perusahaan minyak yang dahulunya banyak membutuhkan

ruang kantor mengurangi permintaannya.

5. Menurut laporan hasil riset terkait industri properti oleh Lamudi tahun 2017, sektor apartemen

pada tahun 2016 mengalami peningkatan harga yang tidak signifikan. Perlambatan pertumbuhan

harga apartemen ini salah satunya disebabkan oleh adanya permintaan yang rendah dan

kelebihan pasokan (oversupply) sedangkan harga apartemen masih cukup tinggi.

6. Salah satu unit bisnis PT Lippo Karawaci adalah bidang kesehatan, dalam hal ini perusahaan

bergerak di jasa pelayanan rumah sakit. Salah satu tantangan terbesar bisnis rumah sakit adalah

kurangnya tenaga ahli professional di bidang kesehatan seperti dokter dan perawat. Rasio dokter

juga masih sangat rendah di Indonesia. Sebagai perbandingan rasio dokter/1000 pupulasi untuk

OECD 3,14 ; rata-rata global 1,4 ; dan Indonesia 0,31.

7. PT Lippo Karawaci merupakan satu-satunya perusahaan properti yang memiliki diversifikasi

bisnis di bidang pengelolaan portofolio aset melalui mekanisme REITS. Perusahaan menjual aset

berupa mall dan rumah sakit kepada First REIT yang terdaftar pada bursa Singapura. Adapun

pengelola REITS adalah PT Bowsprit yang merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci

Tbk. REITS belum begitu dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sehingga industrinya masih

20
belum berkembang. Selain itu, mekanisme REITS di Indonesia belum memiliki payung hukum

yang memadai.

8. Proyek terbaru perusahaan mendapat kecaman dari lembaga-lembaga masyarakat terkait belum

lengkapnya izin pembangunan proyek tersebut. Selain itu, salah satu proyek perusahaan seperti

Lippo Plaza Lubuk Linggau mendapat protes keras dari masyarakat karena dituduh belum

mengantongi izin pembangunan. Perusahaan harus menyelesaikan permasalahan yang berkaitan

dengan hal ini karena dapat menimbulkan hambatan terhadap kemajuan pengerjaan proyek19.

9. Pemerintah pada tahun 2015 menerbitkan peraturan yang memperbolehkan ekspatriat atau warga

negara asing memiliki properti di Indonesia namun dengan status hak guna bangunan (HGB).

Hak guna dapat diperoleh dengan batas harga tertentu, yaitu 10 milyar untuk rumah tapak dan 5

milyar untuk apartemen. Meskipun begitu, para ekspatriat menganggap harga minimum yang

ditetapkan masih tergolong mahal. Ditambah lagi, WNA sulit mendapatkan akses ke lembaga

keuangan lokal karena perbankan di Indonesia tidak mau mengambil risiko meminjamkan dana

kepada penduduk yang bukan warga negara Indonesia.

10. Akibat lesunya perekonomian, kenaikan harga rumah mengalami perlambatan, pada kuartal III

tahun 2016, kenaikan harga rumah mencapai 2,75 persen, melambat jika dibandingkan dengan

kuartal yang sama pada tahun 2015 yang mencapai 3,39 persen.

Competitive Profile Matrix (CPM)


Dasar pemilihan dua top kompetitor:
1. Berdasarkan Land Bank20:

Top Perusahaan
1 SINA
2 CTRA

19
https://daerah.sindonews.com/read/1143256/190/proyek-lippo-plaza-yang-diduga-tak-berizin-lengkap-distop-
mahasiswa-1475139091
20
Land Bank SINA: http://sinarmasland.urban.id/; Land Bank CTRA: Business Presentation Ciputra Mei 2017; Land
Bank BSDE: Laporan Mirae Sekuritas 17 Juli 2017 Bumi Serpong Damai; Land Bank SMRA:
http://www.summarecon.com/public/files/article/SMRA-Presentation-2017-02.pdf; Land Bank APLN: http://mpi-
update.com/agung-podomoro-peringkat-13-dari-15-pemilik-land-bank-terbesar/; Land Bank LPKR: Laporan
Keuangan LPKR Tahun 2016

21
3 BSDE

LAND BANK
12000
10000
8000
6000
LAND BANK
4000
2000
0
LPKR APLN SMRA BSDE CTRA SINA

2. Berdasarkan Market Capital per 30 Juni 201721:

Top Perusahaan
1 BSDE
2 CTRA
3 SMRA

Market Capital
3000
2500
2000
1500
Market Capital
1000
500
0
LPKR APLN SMRA BSDE CTRA SINA

3. Berdasarkan Pendapatan dalam 4 Tahun Terakhir22:

Top Perusahaan
1 CTRA
2 BSDE
3 APLN

21
Presentasi Lippo Karawaci Q2 2017
22
Id.investing.com

22
12,000,000,000,000

10,000,000,000,000

8,000,000,000,000 2016
2015
6,000,000,000,000
2014

4,000,000,000,000 2013
Rata-rata 4 Tahun
2,000,000,000,000

-
LPKR APLN SMRA BSDE CTRA SINA

4. Berdasarkan Laba Bersih dalam 4 Tahun Terakhir23:

Top Perusahaan
1 BSDE
2 CTRA
3 SMRA

4,500,000,000,000
4,000,000,000,000
3,500,000,000,000
3,000,000,000,000 2016
2,500,000,000,000 2015

2,000,000,000,000 2014

1,500,000,000,000 2013

1,000,000,000,000 Rata-rata 4 Tahun

500,000,000,000
-
LPKR APLN SMRA BSDE CTRA SINA

5. Berdasarkan Kepemilikan Aset dalam 4 Tahun Terakhir24:

Top Perusahaan
1 BSDE
2 CTRA
3 APLN

23
Id.investing.com
24
Id.investing.com

23
50,000,000,000,000
45,000,000,000,000
40,000,000,000,000
35,000,000,000,000
30,000,000,000,000 2016

25,000,000,000,000 2015
20,000,000,000,000 2014
15,000,000,000,000 2013
10,000,000,000,000
5,000,000,000,000
-
LPKR APLN SMRA BSDE CTRA SINA

6. Berdasarkan Persediaan dalam 4 Tahun Terakhir25:

Top Perusahaan
1 CTRA
2 BSDE
3 SMRA

25,000,000,000,000

20,000,000,000,000

15,000,000,000,000 2016
2015
10,000,000,000,000 2014
2013
5,000,000,000,000

-
LPKR APLN SMRA BSDE CTRA SINA

Berdasarkan keenam pertimbangan di atas maka 2 top kompetitor PT Lippo Karawaci Tbk adalah

PT Ciputra Development Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk.

25
Id.investing.com

24
LPKR CTRA BSDE

Critical Success Factors Weight Rating Score Rating Score Rating Score
Advertising 0,09 2 0,18 1 0,09 3 0,27
Corporate Governance 0,06 1 0,06 3 0,18 2 0,12
Pengalaman dalam Sektor
0,05 2 0,10 4 0,20 3 0,15
Properti
Diverse Locations 0,12 3 0,36 4 0,48 2 0,24
R&D 0,07 4 0,28 3 0,21 2 0,14
Jumlah Total Aset 0,05 4 0,20 3 0,15 2 0,10
Financial Profit 0,10 4 0,40 3 0,30 2 0,20
Landbank 0,07 1 0,07 4 0,28 3 0,21
Market Capital 0,15 2 0,30 3 0,45 4 0,60
Marketing Sales 0,08 4 0,32 3 0,24 2 0,16
Top Management 0,06 4 0,24 2 0,12 3 0,18
Price Competitiveness 0,10 4 0,40 3 0,30 2 0,20
Totals 1,00 2,91 3,00 2,57

Dasar pembobotan CPM di atas adalah sebagai berikut:

LPKR CTRA BSDE


Advertising 2 1 3
Beban Iklan per 31
Maret 2017 (Rupiah),
Laporan Q1 2017 25.782.000.000 1.856.000.000 49.701.333.333
Masing-Masing
Perusahaan
Corporate Governance 1 3 2
Sinar Mas Group
dinyatakan
Berita Negatif di Pelanggaran CGC Bank Dampak buruk proyek menyalahgunakan hasil
Media Massa Lippo pada tahun 200226 reklamasi PIK27 audit oleh auditor
independennya pada
tahun 201028

Pengalaman dalam
2 4 3
Sektor Properti
Berdiri Sejak (Profil
1990 1981 1989
Perusahaan)
Diverse Locations 3 4 2

26
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthawicara/article/view/4345
27
http://www.budi-usman.com/2016/04/ahok-dan-skandal-reklamasi.html
28
http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/terungkap-sinar-mas-terbukti/

25
Peta Wilayah Kegiatan
Gambar terlampir Gambar terlampir Gambar terlampir
Usaha
R&D 4 3 2
Press Release PT Lippo
Karawaci Tbk. Held The
Artikel Teknologi Artikel BSD City
Groundbreaking Of
Teknologi Smart City Smart Home Hadir Di Bakal Jadi Integrated
Global Smart City
dan Smart Home CitraRaya City tanggal Smart Digital City
"Millennium Village" In
21 Januari 201630 tanggal 20 April 201631
Lippo CBD, tanggal 28
Januari 201529
Jumlah Total Aset 4 3 2
Data Laporan
Keuangan Tahun 2016 45.603.683.000.000 29.072.250.000.000 38.292.205.980.000
(id.investing.com)
Financial Profit 4 3 2
Rata-rata Pendapatan 4
Tahun 9.244.277.500.000 6.417.726.412.500 6.011.120.220.000
(id.investing.com)
Landbank 1 4 3
Data Laporan
1.500
Keuangan Lippo 2016
Business Presentation
4.934
Ciputra Mei 2017
Laporan Mirae
3960
Sekuritas 17 Juli 2017
Market Capital 2 3 4
Data Market Capital
per 30 Juni 2017 pada
1.143 1.630 2.644
Presentasi Lippo
Karawaci Q2 2017
Marketing Sales 4 3 2
Artikel Media Online
5.400.000.00032 5.250.000.00033 4.800.000.00034
Q3 2017
Top Management 4 2 3

29
http://www.lippokarawaci.co.id/press-release/read/pt-lippo-karawaci-tbk-held-the-groundbreaking-of-global-smart-
city-millennium-village-in-lippo-cbd
30
http://ciputraresidence.com/teknologi-smart-home-hadir-di-citraraya-city/
31
http://properti.liputan6.com/read/2487550/bsd-city-bakal-jadi-integrated-smart-digital-city
32
http://market.bisnis.com/read/20171023/192/702078/meikarta-laris-manis-lpkr-raih-marketing-sales-tertinggi-
sepanjang-sejarah
33
http://industri.kontan.co.id/news/marketing-sales-ciputra-development-rp-525-t
34
http://investasi.kontan.co.id/news/bsde-raup-marketing-sales-rp-48-triliun-akhir-q3

26
6 Komisaris dari latar 3 Komisaris, 2
belakang yang relatif diantaranya adalah 5 Komisaris dengan
Jumlah, Usia, dan
beragam dengan rata-rata suami istri, rata-rata rata-rata usia 67 tahun;
Hubungan Istimewa
usia 71 tahun; 8 Direktur usia 81 tahun; 4 7 Direktur dengan rata-
Jajaran Komisaris dan
dengan rata-rata usia 54 Direktur dengan rata- rata usia 51 tahun,
Direksi (Laporan
tahun; TIDAK ADA rata usia 56 tahun, terdapat hubungan
Keuangan Tahun 2016
hubungan afiliasi dengan Presiden Direktur afiliasi 3 orang direksi
Masing-Masing
Dewan Komisaris dan merupakan puta dengan pemegang
Perusahaan)
Anggota Direksi Lainnya, pasangan suami istri saham tertinggi.
serta Pemegang Saham komisaris
Price Competitiveness 4 3 2
Rp350 juta35 atau Rp6
Apartemen, Luas jutaan per meter
Bangunan 58 m2, Luas perseginya. Di daerah
Tanah 0 m2, 2 Kamar yang sama rata-rata harga
Tidur, 1 Kamar apartemen per meter
Mandi, Lokasi: persegi Rp9,5 juta
Cikarang, Bekasi sedangkan rentang harga
antara Rp7,5 s.d. 10 juta36

Tunai: Rp164 juta37;


Kredit: Rp178 juta s.d.
Rp187 juta38 atau
kurang lebih Rp6,9 juta
Rumah, Luas
per meter perseginya .
Bangunan 27 m2, Luas
Di daerah yang sama,
Tanah 72 m2, Lokasi:
untuk apartemen harga
Raya Maja Tangerang
rata-rata adalah Rp3,5
juta sedangkan rentang
harga antara Rp3 s.d. 8
juta39
Rp 850 juta40, Rp 16,7
juta per meter
Apartemen Luas
perseginya. Di daerah
Bangunan 51 m2, Luas
yang sama, untuk
Tanah 0 m2, 2 Kamar
apartemen harga rata-
Tidur, 1 Kamar
rata adalah Rp8,3 juta
Mandi, Lokasi: BSD
sedangkan rentang
City Tangerang
harga antara Rp5 s.d.
20 juta41

35
LPKR: http://bisnis.liputan6.com/read/3061658/meikarta-tawarkan-apartemen-mulai-harga-rp-127-juta,
https://www.lamudi.co.id/newdevelopments/lippo-homes/meikarta-apartment-by-lippo-group/,
36
https://www.numbeo.com/property-investment/in/Bekasi-Indonesia (Apartment Outside of Centre)
37
https://daftarperumahanmurah.com/rumah/citra-maja-berikan-promo-rumah-murah-dijual-terbaru-di-tangerang
38
http://wartakota.tribunnews.com/2017/04/24/ciputra-grup-tawarkan-rumah-murah-rp148-jutaan-di-rei-expo-2017
39
https://www.numbeo.com/property-investment/in/Tangerang (Apartment Outside of Centre)
40
https://www.rumah123.com/jual/tangerang/bsd-city/apartemen/?minBuiltupSize=50
41
https://www.numbeo.com/property-investment/in/Tangerang

27
Matriks SWOT

SO Strategies

1 Membangun rumah sakit baru di 2nd 3rd tier city (contoh: Pekanbaru, Pontianak) dengan
penambah center of excellence (S6, S9, S10, O2, O7, O8)
2 Menambah akuisisi perusahaan farmasi (S8, O7)

3 Mendanai proyek Urban Development dengan current cash balance perusahaan, cash
inflow dari marketing sales, dan internal cash from lippo group (S5, O3, O5, O6)
4 Menambah retail mall dengan konsep baru berupa kerjasama dengan salah satu brand lippo
group, time zone, yang dikembangkan menjadi theme park indoor (S7, S9, S10, O2, O8, )
ST Strategies

1 Melakukan investasi pada tenaga kesehatan dengan bekerja sama dengan universitas untuk
merekrut lulusan terbaik (S6, T6)
2 Meningkatkan pengelolaan REITs (S5, S10, T1)

3 Melakukan diversifikasi produk REITs selain rumah sakit seperti apartemen, office tower
(S5, S10, T7)
Memanfaatkan landbank untuk pembangunan urban development dengan strategi
4 segmentasi kelas menengah dan menengah bawah untuk memenuhi kebutuhan pasar (S3,
S4, S9, T2, T10)
WO Strategies
1 Melakukan ekspansi ke segmen pasar hotel bintang 3 (W3, O2, O8)
Melakukan ekspansi hotel dan ke kota dengan peringkat 10 besar indeks pariwisata
2
tertinggi di Indonesia seperti Batam, Banyuwangi, dan Labuan Bajo (W3, O2, O4, O8)
Membangun hunian dengan segmen menengah dan menengah ke bawah di kawasan
industri lain di seluruh Indonesia, contoh kawasan bintang industri batam, kawasan
3
industri kota bukit indah purwakarta, kawasan industri tugu wijaya semarang ( W4, O1,
O3, O4, O5, O8, O10)
Menjual saham SILO untuk pendanaan proyek urban development dan untuk peralihan
4
dari light asset ke heavy asset (W1, W7, W10, O6)
WT Strategies
Melakukan pendekatan business to business (b2b) yang intensif kepada pelanggan
1 korporasi untuk menawarkan penjualan produk secara bulk, baik untuk kebutuhan ruang
kantor maupun akomodasi (W4, T4, T5)
Memperkuat loyalitas pelanggan (repeat buyer) dengan mengadakan program customer
2
referral (W4, T4, T5)
3 Konsentrasi pada masalah yang menghadang seperti masalah perijinan (W9, T8)

28
Strategic Position and Action Evaluation Matrix (SPACE)

29
Dasar pemberian rating pada matriks SPACE:

LPKR CTRA BSDE Industri


Ratings Ratings Ratings
Financial Position (FP)42
Return on Investment (ROI) 3 6 7
ROI 2016 3,12% 5,87% 10,80% 9,2
ROI Rata-rata 5 tahun 6,16% 12,44% 14,66% 12,55
Leverage 5 6 7
Utang Jangka Panjang / Ekuitas 60,77% 49,28% 27,42% 40,87%
Total Utang / Ekuitas 69,88% 63% 36,92% 60,93%
Liquidity 7 4 5
Rasio Cepat 1,95 0,97 1,13 1,5
Rasio Lancar 5,43 2,29 2,14 2,61
Working Capital 7 2 4

*Dalam Jutaan Rupiah 30.587.100 6.368.375 10.775.259


Cash Flow/Share 4 3 7

Arus Kas/Saham 74 60 173 118,63


Industry Position (IP)
Growth Potential42 6 6 6
Pertumbuhan Penjualan 5 Tahun 19,77% 25,34% 18,37% 24,62%
Market Capital 4 5 7
Data Market Capital per 30 Juni
2017 pada Presentasi Lippo
Karawaci Q2 2017 1.143 1.630 2.644
Ease of Entry into Market 6 6 6
Resource Utilization42 3 4 7
RoA 2016 2,39% 3,79% 7,92% 5,43%
RoA Rata-rata 5 tahun 4,97% 6,62% 9,89% 7,18%
Profit Potential42 3 7 6
Pertumbuhan EPS 5 Tahun 4,19% 22,60% 14,20% 10,96%
Competitive Position (CP)
Landbank -5 -2 -3
Data Laporan Keuangan Lippo
2016 1500
Business Presentation Ciputra
Mei 2017 4934
Laporan Mirae Sekuritas 17 Juli
2017 3960
R&D -3 -4 -5

42
Id.investing.com

30
Teknologi Smart City dan Smart Press Release Artikel Artikel BSD
Home PT Lippo Teknologi City Bakal Jadi
Karawaci Tbk. Smart Home Integrated
Held The Hadir Di Smart Digital
Groundbreaking CitraRaya City tanggal 20
Of Global City tanggal April 201631
Smart City 21 Januari
"Millennium 201630
Village" In
Lippo CBD,
tanggal 28
Januari 201529
Advertising -3 -6 -1
Beban Iklan per 31 Maret 2017
(Rupiah), Laporan Q1 2017
Masing-Masing Perusahaan 25.782.000.000 1.856.000.000 49.701.333.333
Diverse Locations -3 -2 -5
Peta Wilayah Kegiatan Usaha
Price Competitiveness -2 -3 -5
Dasar perhitungan seperti pada
CPM
Stability Position (SP)
Rate of Inflation -4 -4 -4
Sektor properti cukup rentan
dengan inflasi
Technological Changes -2 -2 -2
Sektor properti tidak begitu
terpengaruh dengan perubahan
teknologi
Price Elasticity of Demand -4 -4 -4
Harga pada sektor propeti cukup
elastis
Competitive Pressure -5 -4 -6
Rasio P/E 14,23 22,85 10,21 67,47
Barriers to Entry into Market -3 -3 -3
Pasar properti tidak mudah
dimasuki karena membutuhkan
modal yang cukup besar
Firm's X-axis 1,2 2,2 2,6
Firm's Y-axis 1,6 0,8 2,2
Estimated FP 4 6
Estimated IP 6 6
Estimated CP -3 -4
Estimated SP -3 -4
Competitor's X-axis 3 2
Competitor 's Y-axis 1 2

31
Berdasarkan Matriks SPACE, PT LIPPO Karawaci Tbk berada pada kuadran agresif yang berarti

perusahaan berada dalam kondisi sangat baik dalam menggunakan kekuatan internalnya (S) untuk:

a) mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal (O),

b) menangani kelemahan internal (W),

c) menghindari ancaman eksternal (T).

Strategi yang baik untuk kondisi ini adalah strategi intensif, integrasi, dan diversifikasi.

Maka dari itu kelompok kami merekomendasikan kombinasi strategi :

SO dan ST berupa:

a) Pengembangan pasar berupa membangun rumah sakit baru di 2nd 3rd tire city (contoh:

Pekanbaru, Pontianak), menambah retail mall;

b) Pengembangan produk berupa penambahan center of excellence pada divisi healthcare,

pengembangan mall dengan konsep konsep baru berupa kerjasama dengan salah satu brand

Lippo Group, time zone, yang dikembangkan menjadi theme park indoor, meningkatkan

pengelolaan REITs, pengembangan pasar ke segmen menengah ke bawah untuk divisi urban

development.

Boston Consulting Group Matrix (BCG)


Relativ
Divisio
e
Top Firm in n
LPKR’s Division Market
Divisi Industry Division Market
Revenues Share
Revenues Growth
Positio
Rate
n

Urban Development & Large 3.780.000.000.00 5.064.500.000.000


43
Scale Integrated Development 0 0,008 0,746

5.170.000.000.00 5.170.000.000.000
44
Healthcare 0 0,179 1,000

43
PT Ciputra Development Tbk sebagai Top Firm Industry di Bidang Urban Development
44
PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Top Firm Industry di Bidang Healthcare dengan rumah sakit Siloam

32
1.551.998.000.000
45
Commercial 732.000.000.000 0,087 0,472

Asset Management 853.000.000.000 853.000.000.00046 0,128 1,000

Pertumbuhan industri kesehatan positif sepanjang satu tahun terakhir yang ditopang oleh

pertumbuhan masyarakat kelas menengah dan coverage BPJS di Indonesia. Pembelanjaan sektor

kesehatan di Indonesia masih rendah sehingga merupakan potensi yang baik bagi pengembangan

industri dan investasi di bidang kesehatan. Khusus untuk divisi manajemen aset, Lippo merupakan

satu-satunya perusahaan properti di Indonesia yang memiliki lini bisnis pengelolaan portofolio

investasi properti seperti REITS dan LMIR sehingga belum ada pembandingnya.

Divisi Urban Development dan Large Scale Integrated Development mencatat penurunan

pendapatan karena imbas kondisi makroekonomi Indonesia dan global yang mengalami slowdown

beberapa tahun terakhir sehingga permintaan akan properti menjadi turun. Namun, permintaan

45
PT Agung Podomoro Land Tbk sebagai Top Firm Industry di Bidang Commercial (Hotel dan Mall)
46
PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Top Firm Industry di Bidang Asset Management

33
properti untuk segmen menengah masih menciptakan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini

merupakan peluang bagi PT Lippo Karawaci.

Pangsa pasar properti komersial seperti mall, hotel & hospitality lebih rendah dibandingkan

pesaing yang menguasai industri. PT Lippo Karawaci sebaiknya mengembangkan pasar properti

komersial ke kota-kota baru yang potensi pertumbuhannya cukup tinggi, berinovasi dengan konsep

mall dan hotel, dan perluasan ke segmen hotel bintang 3. Alternatif yang dapat diambil dapat juga

melalui strategi penjualan aset mall kepada LMIR sehingga menambah pemasukan perusahaan dari

pengelolaan mall melalui skema LMIR.

Internal and External Matrix (IE)

LPKR's Division
Estimated Estimated
Divisi Revenues (dalam jutaan
IFE Score EFE Score
rupiah)

Urban Development and Large


Scale Integrated Development 3023 2,4 3

34
Healthcare 5168 2,6 2,7
Commercial 731 2,5 2,6
Asset Management 853 3,3 2

Dasar perhitungan Estimated IFE Score dan Estimated EFE Score:

Divisi Urban Development:

Strengths Weight Rating Weighted Score


1 Pricing proyek terbaru sudah sesuai dengan segmentasi pasar
0,10 4 0,40
kelas menengah dan menengah bawah
2 Fokus pemasaran proyek properti terbaru yang intensif dengan
biaya iklan dan pemasaran meningkat 41 milyar pada laporan 0,10 4 0,40
tengah tahunan dibandingkan dengan periode fiskal sebelumnya
3 Pre-Sale proyek terbaru sudah mencapai 52% dalam jangka
waktu 5 bulan 0,10 3 0,30
4 Memiliki lebih dari 1500 ha land bank 0,10 3 0,30
5 Mendapatkan banyak penghargaan sebagai best developer 0,10 3 0,30
Weaknesses Weight Rating Weighted Score
1 Inventory turn over paling rendah di antara dua pesaing dan rata-
rata industri 0,10 2 0,20
2 Pendapatan divisi urban development menurun 4% yoy karena
0,20 1 0,20
turunnya permintaan pasar
3 Gross profit margin mengalami penurunan yoy 0,10 2 0,20
4 Beberapa proyek tertunda penyelesaiannya 0,10 1 0,10
Total IFE Score 1,00 2,40

Opportunities Weight Rating Weighted Score


1 Permintaan perumahan semakin tinggi dengan kekurangan
pasokan mencapai 11,5 juta unit khususnya untuk segmen 0,10 4 0,4
menengah dan bawah
2 Populasi kelas menengah terus tumbuh diperkirakan mencapai
141 juta orang pada 2020. 0,10 4 0,4
3 Dalam 5 s.d. 7 tahun ke depan diperkirakan akan ada tambahan
2000 pabrik Jepang di Cikarang 0,10 4 0,4
4 Pergeseran preferensi terhadap tempat tinggal di hunian vertikal
yang kini dianggap lebih praktis ketimbang rumah tapak (landed 0,10 3 0,3
house)
5 Fokus pemerintah dalam pengembangan infrastruktur masih di
timur jakarta sepanjang Cikarang-Karawang sebagai pusat 0,10 3 0,3
perekonomian Indonesia
Threats Weight Rating Weighted Score
1 Prosedur perizinan proyek yang belum selesai dan tuntutan dari
konsumen, ombudsman, YLKI 0,10 2 0,20

35
2 Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi terus membaik
mulai 2016 namun belum bisa mengembalikan daya beli dan 0,10 3 0,30
kepercayaan masyarakat untuk membeli properti mewah
3 Kenaikan harga rumah mengalami perlambatan, pada kuartal III
tahun 2016, kenaikan harga rumah mencapai 2,75 persen,
melambat jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 0,10 3 0,30
tahun 2015 yang mencapai 3,39 persen
4 Sektor apartemen pada tahun 2016 mengalami peningkatan
permintaan yang tidak signifikan, sebesar 1% 0,10 2 0,20
5 Okupansi perkantoran di area CBD turun sebesar 8,1% begitu
juga dengan area non-CBD dan diikuti dengan penyusutan harga 0,10 2 0,20
sewa per meter persegi (oversupply perkantoran)
Total EFE Score 1,00 3,00

Divisi Healthcare:

Strengths Weight Rating Weighted Score


1 Memiliki rantai rumah sakit terbesar di Indonesia, dengan
0,10 4 0,40
kepemilikan 31 rumah sakit tersebar di seluruh Indonesia
2 Proporsi konstribusi pendapatan terbesar terhadap pendapatan
0,10 4 0,40
total perusahaan
3 Menerima pasien BPJS 0,10 3 0,30
4 Memiliki banyak center of excellence 0,10 4 0,40
5 Memiliki teknologi rumah sakit bertaraf internasional 0,10 3 0,30
Weaknesses Weight Rating Weighted Score
1 Net profit margin divisi healthcare yang terus mengalami
penurunan sejak tahun 2010 meskipun revenue terus mengalami 0,10 2 0,20
peningkatan
2 Days of receivable performance lebih tinggi daripada kompetitor
0,10 1 0,10
yang sedikit menyediakan layanan BPJS
3 Pendapatan dari pasien BPJS 1/10 dari non-BPJS 0,10 1 0,10
4 Margin pendapatan kecil karena ekspansi perusahaan yang
agresif 0,10 2 0,20
5 Beban operasional terkait sewa aset tinggi 0,10 2 0,20
Total IFE Score 1,00 2,60

Opportunities Weight Rating Weighted Score


1 Sektor kesehatan Indonesia akan tumbuh dari USRp7 billion di
2014 menjadi USRp21 billion in 2019 dan pengeluaran 0,10 4 0,4
kesehatan di Indonesia termasuk paling rendah di ASEAN
2 Target 100% BPJS Coverage pemerintah pada tahun 2019 0,10 4 0,4
3 Jumlah populasi Indonesia sebagai 4 terbesar di Indonesia 0,10 3 0,3
4 Fokus pemerintah sebesar 5% APBN untuk belanja kesehatan 0,10 3 0,3
5 Backlog hospitals di Indonesia 0,10 3 0,3
Threats Weight Rating Weighted Score

36
1 Reimburse BPJS yang lama 0,10 2 0,20
2 Pembayaran dari pemerintah atas pasien BPJS 1/10 dari pasien
non-BPJS 0,10 2 0,20
3 Tenaga profesional kesehatan di Indonesia masih kurang 0,10 2 0,20
4 Ijin praktik tenaga kesehatan asing di Indonesia belum terbuka 0,10 2 0,20
5 Perizinan pendirian rumah sakit tidak mudah 0,10 2 0,20
Total EFE Score 1,00 2,70
Divisi Commercial:

Strengths Weight Rating Weighted Score


1 Pendapatan divisi komersial naik 21% yoy 0,10 3 0,30
2 Mengelola 46 mall dan tambahan 3 mall pada 2016 menjadikan
0,10 4 0,40
Lippo pengelola mall terbesar di Indonesia
3 Occupancy mall sebesar 89% 0,10 3 0,30
4 Mall tersebar di seluruh Indonesia 0,10 4 0,40
5 Mall yang terintegrasi dengan fasilitas umum lain seperti rumah
sakit dan hotel 0,10 4 0,40

Weaknesses Weight Rating Weighted Score


1 Persentasi kontribusi terkecil pada pendapatan total perusahaan 0,10 2 0,20
2 Baru memiliki 9 hotel dalam 9 kota 0,10 2 0,20
3 Belum memiliki hotel segmentasi middle market (hotel bintang
ketiga) 0,30 1 0,30
Total IFE Score 1,00 2,50

Opportunities Weight Rating Weighted Score


1 Populasi kelas menengah terus tumbuh diperkirakan mencapai
141 juta orang pada 2020. 0,10 4 0,4
2 Pertumbuhan pendapatan kelas menengah 0,10 4 0,4
3 Tarif sewa mall di Bodetabek tumbuh 9,4% tahun 2016 0,10 3 0,3
4 Tarif sewa mall di Jakarta tumbuh 7% tahun 2016 0,10 3 0,3
5 Penerapan teknologi informasi mempermudah akses oleh
masyarakat 0,10 2 0,2

Threats Weight Rating Weighted Score


1 Bisnis e-commerce 0,10 2 0,20
2 PHRI (Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia) meminta
pemerintah memberlakukan moratorium perizinan hotel baru di 0,10 2 0,20
kota besar karena oversupply
3 Harga sewa mall stagnan 0,10 2 0,20
4 Gerakan efisiensi oleh MENPANRB 0,10 2 0,20
5 Bermunculan kompetitor baru pada bisnis akomodasi dengan
segmentasi menengah ke bawah (e.g. Airy Room) 0,10 2 0,20
Total EFE Score 1,00 2,60

37
Divisi Asset Management:

Strengths Weight Rating Weighted Score


1 Memiliki 33,1% dari First REITS dan 29,3% dari Lippo Malls
0,10 3 0,30
Indonesia Retail Trust
2 Pendapatan divisi manajemen aset meningkat sebesar 13% yoy 0,10 3 0,30
3 Satu-satunya perusahaan properti di Indonesia yang memiliki
model bisnis manajemen aset 0,30 4 1,20
4 Merupakan segmen penting model bisnis daur ulang model
0,20 4 0,80
perseroan untuk recurring income
5 Pengelolaan kota mandiri yang berpengalaman dan profesional 0,10 3 0,30
Weaknesses Weight Rating Weighted Score
1 Kurang diversifikasi aset yang diagunkan 0,10 2 0,20
2 Persentasi terhadap pendapatan total perusahaan relitif kecil 0,10 2 0,20
Total IFE Score 1,00 3,30

Opportunities Weight Rating Weighted Score


1 Menanggapi insentif pajak pemerintah untuk Dana Investasi
Real Estat (DIRE) di Indonesia 0,30 2 0,6
2 Pemerintah membuka peluang untuk listing LMIR dan REITS di
Indonesia 0,10 2 0,2
3 Sumber pendanaan baru 0,10 2 0,2
Threats Weight Rating Weighted Score
1 Pasar modal Indonesia belum terlalu mengenal produk investasi
yang berbasis hukum TRUST seperti REITS 0,20 2 0,40
2 Membutuhkan waktu untuk mendapatkan yield 0,20 2 0,40
3 Belum ada payung hukum yang kuat 0,05 2 0,10
4 Rentan terhadap fluktuasi melemahnya nilai tukar rupiah 0,05 2 0,10
Total EFE Score 1,00 2,00

Berdasarkan Matriks IE, divisi-divisi PT LIPPO Karawaci Tbk berada pada kuadran III, V, dan

VII, yang berarti bahwa divisi-divisi ini dapat dikelola dengan baik dengan strategi ditahan dan

dijaga. PT Lippo Karawaci dapat melakukan penetrasi pasar dengan mengintensifkan pemasaran

dan pengembangan segmen baru untuk divisi urban development & large-scale development,

healthcare, commercial, dan asset management.

38
Grand Strategy Matrix

Divisi PT Lippo Karawaci, Tbk X-axis Y-axis


score score
Urban Development and Large Scale Integrated
Development 6 6
Healthcare 7 8
Commercial 4 6
Asset Management 6 2

Industri properti sangat terkait dengan kondisi perekonomian secara umum. Meskipun

pertumbuhan sektor properti secara keseluruhan tidak signifikan bahkan cenderung melambat,

namun pertumbuhan positif terjadi pada permintaan properti segmen menengah dan menengah ke

bawah. PT Lippo Karawaci dapat bermain pada segmen menengah ini untuk memanfaatkan momen

pertumbuhan tersebut. Dengan memanfaatkan landbank yang ada di kota-kota dengan pertumbuhan

yang bagus seperti Bekasi, Karawang, dan Tangerang, perusahaan dapat membangun hunian

terintegrasi yang menyasar masyarakat berpenghasilan menengah.

Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang tergolong kelas menengah, kebutuhan

akan fasilitas rumah sakit yang memadai pun tumbuh. Hal ini merupakan peluang investasi yang

bagus pada sektor kesehatan mengingat perusahaan juga memiliki kekuatan internal dan posisi

39
keuangan perusahaan yang baik. Perusahaan dapat menambah jumlah rumah sakit di kota-kota yang

memiliki gap supply-demand tinggi, misalnya di Pekanbaru, Pontianak, Purwokerto sekaligus

menambah kekuatan spesialisasi rumah sakit (center of excellence), misalnya Ibu dan Anak, Mata,

THT.

Untuk sektor properti komersial, perusahaan kekurangan kompetensi/keunggulan bersaing

sehingga akan lebih baik jika perusahaan melakukan pembangunan mall ritel di lokasi baru yang

belum banyak pesaingnya atau menjual aset mall ke LMIR sebagai salah satu sumber pendanaan

perusahaan untuk memperkuat lini bisnis utama.

Divisi asset management memiliki posisi pemimpin dalam industri pengelolaan portofolio

investasi properti, namun sebenarnya industri ini belum tumbuh di Indonesia sehingga

direkomendasikan perusahaan mengintensifkan maupun mendiversifikasi aset yang dijaminkan

pada REITs (Real Estate Investment Trust/DIRE) misalnya mall, rumah sakit, apartemen, ruang

kantor, yang memberikan keuntungan lebih tinggi.

Qualitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

SO1 ST4

Strengths Weight AS TAS AS TAS


Lippo Karawaci telah menerima penghargaan dari
Euromoney sebanyak enam kali sebagai “The Best
Developer in Indonesia “ (2005, 2007, 2008, 2009,
1 0.02 1 0.02 3 0.06
2011 dan 2012) dan tiga kali menerima penghargaan
“The Best Developer in Indonesia” dari South East
Asia Property (2011, 2012 dan 2013)
Pendapatan total (tanpa divestasi aset) mengalami
2 peningkatan sebesar 10% yoy (year-on-year) 0.05 3 0.15 2 0.10
sementara pendapatan total (dengan divestasi aset)
mengalami peningkatan sebesar 18% yoy
Pricing proyek terbaru sudah sesuai dengan
3 segmentasi pasar kelas menengah dan menengah 0.08 2 0.16 4 0.32
bawah
4 Strategi pemasaran proyek baru yang agresif 0.10 2 0.20 4 0.40
Memiliki rasio likuiditas (current ratio 1.95 dan quick
5 ratio 5.93) di atas rata-rata rasio likuiditas industri 0.05 3 0.15 2 0.10
(1.5 dan 2.61).

40
Memiliki rantai rumah sakit terbesar di Indonesia; 26
6 rumah sakit; beberapa center of excellence tersebar di 0.05 4 0.20 1 0.05
seluruh Indonesia

Mengelola 46 mall dan tambahan 3 mall pada 2016


7 menjadikan Lippo pengelola mall terbesar di 0.05 0 0.00 0 0.00
Indonesia
Pada tahun 2016 pendapatan dari recurring businness
mencapai 64% dari total pendapatan, bersasal dari
8 0.02 4 0.08 1 0.02
divisi healthcare, mall, commercial dan asset
management
9 Memiliki lebih dari 1500 ha land bank 0.02 2 0.04 4 0.08
Konsistensi menerapkan strategi recycling capital
melalui penjualan aset (asset light) dan recurring
10 0.03 4 0.12 3 0.09
business untuk bertahan dalam keadaan ekonomi yang
melemah

SO1 ST4

Weaknesses Weight AS TAS AS TAS

1 Kredit rating bersifat highly speculative pada Juli 0.08 2 0.16 3 0.24
2016, Agustus 2016, dan April 2017
Trend pembagian dividend mengalami penurunan
pada tahun 2016, devidend per share turun dari rata-
2 0.10 0 0.00 0 0.00
rata 14,19 sejak tiga tahun terakhir (2012 s.d. 2014)
menjadi 2,72 pada 2016 dan 2017
3 Baru memiliki 9 hotel dalam 9 kota 0.02 0 0.00 0 0.00

4 Pendapatan divisi urban development menurun 4% 0.05 1 0.05 4 0.20


yoy karena turunnya permintaan pasar
5 Sebanyak 51% sumber daya manusianya bekerja di 0.02 3 0.06 2 0.04
perusahaan dengan masa kerja baru di bawah 3 tahun
Net profit margin divisi healthcare yang terus
6 mengalami penurunan sejak tahun 2010 meskipun 0.05 4 0.20 2 0.10
revenue terus mengalami peningkatan
91% profil utang menggunakan mata uang dolar
7 0.08 2 0.16 3 0.24
amerika
Posisi perusahaan dibandingkan dengan kompetitor
8 atas market capital per 30 Juni 2017 berada pada 0.05 2 0.10 3 0.15
peringkat 5 dari 7 perusahaan
9 Beberapa proyek tertunda penyelesaiannya 0.05 3 0.15 4 0.20
Long-Term Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan
10 dari rata-rata DER lima tahun sebesar 0,5 menjadi 0,7 0.03 2 0.06 3 0.09
dan lebih besar dari rata-rata industri sebesar 0,6

SO1 ST4

Opportunities Weight AS TAS AS TAS


Permintaan perumahan semakin tinggi dengan
1 kekurangan pasokan mencapai 11,5 juta unit 0.08 2 0.16 4 0.32
khususnya untuk segmen menengah dan bawah

41
2 Populasi kelas menengah terus tumbuh diperkirakan 0.10 3 0.30 4 0.40
mencapai 141 juta orang pada 2020.
3 Dalam 5 s.d. 7 tahun ke depan diperkirakan akan ada 0.04 2 0.08 3 0.12
tambahan 2000 pabrik Jepang di Cikarang
Investasi asing di Indonesia meningkat 16,7% di tahun
2016 mayoritas investor membidik bisnis di sektor
4 0.05 2 0.10 4 0.20
industri logam, mesin dan elektronik, pertambangan
dan properti .
Pergeseran preferensi terhadap tempat tinggal di
5 hunian vertikal yang kini dianggap lebih praktis 0.03 1 0.03 4 0.12
ketimbang rumah tapak (landed house)
Fokus pemerintah dalam pengembangan infrastruktur
6 masih di timur jakarta sepanjang Cikarang-Karawang 0.05 1 0.05 4 0.20
sebagai pusat perekonomian Indonesia
Sektor kesehatan Indonesia akan tumbuh dari USRp7
billion di 2014 menjadi USRp21 billion in 2019 dan
7 0.05 4 0.20 1 0.05
pengeluaran kesehatan di Indonesia termasuk paling
rendah di ASEAN
8 Diprediksi tahun 2050, 2/3 populasi Indonesia akan 0.06 3 0.18 4 0.24
tinggal di wilayah perkotaan (urbanisasi)
Kebijakan pelonggaran ketentuan Loan to Value untuk
9 kepemilikan rumah pertama 15%, rumah kedua 20%, 0.05 1 0.05 4 0.20
rumah ketiga 25%
BI Rate 7-Days Reverse Repurchase dipangkas
menjadi 4,25% pada 2017 seiring momentum
10 0.05 2 0.10 4 0.20
perbaikan ekonomi global dan pemulihan ekonomi
domestik yang terus berlanjut

SO1 ST4

Threats Weight AS TAS AS TAS

1 Pertumbuhan penghasilan tidak sebanding dengan 0.10 2 0.20 4 0.40


pertumbuhan harga properti
Persaingan bisnis properti dengan investor asing serta
2 dengan pemain domestik di sektor perumahan dan large 0.03 1 0.03 3 0.09
scale integrated development
Perubahan acuan ambang batas pengenaan PPnBM,
3 tidak lagi merujuk pada luas bangunan tetapi 0.03 1 0.03 4 0.12
menjadikan nilai harga jual sebagai pedoman
Okupansi perkantoran di area CBD turun sebesar 8,1%
begitu juga dengan area non-CBD dan diikuti dengan
4 0.03 1 0.03 3 0.09
penyusutan harga sewa per meter persegi (oversupply
perkantoran)
5 Sektor apartemen pada tahun 2016 mengalami 0.03 1 0.03 3 0.09
perlambatan pertumbuhan harga akibat oversupply
Kekurangan tenaga ahli yang berkualitas (rasio
6 dokter/1000 pupulas untuk OECD 3,14 ; rata-rata global 0.04 4 0.16 1 0.04
1,4 ; Indonesia 0,31)
7 Pasar modal Indonesia belum terlalu mengenal produk 0.03 4 0.12 2 0.06
investasi yang berbasis hukum TRUST seperti REITS
8 Prosedur perizinan proyek yang belum selesai dan 0.08 3 0.24 4 0.32
tuntutan dari konsumen, ombudsman, YLKI

42
Kebijakan "Right to Use" bagi ekspatriat terkendala
9 harga minimum yang ditetapkan terlalu tinggi serta 0.02 1 0.02 2 0.04
sulitnya akses pendanaan ke perbankan lokal
Kenaikan harga rumah mengalami perlambatan, pada
kuartal III tahun 2016, kenaikan harga rumah mencapai
10 2,75 persen, melambat jika dibandingkan dengan 0.05 1 0.05 3 0.15
kuartal yang sama pada tahun 2015 yang mencapai 3,39
persen
TOTALS 4.22 4.40

Keterangan:

SO1 = Membangun rumah sakit baru di 2nd 3rd tier city (contoh: Pekanbaru, Pontianak) dengan

penambah center of excellence

ST 4 = Memanfaatkan landbank untuk pembangunan urban development dengan strategi

segmentasi kelas menengah dan menengah bawah untuk memenuhi kebutuhan pasar

Existing Strategy

1. Mempertahankan rasio 50:50 antara pendapatan properti (residential dan urban development)

dengan pendapatan berulang (recurring) melalui tiga divisi bisnis diluar properti.

2. Strategi asset light guna memastikan keberlangsungan usaha.

3. Menumbuhkan fee based income dari pengelolaan dan peningkatan portofolio rumah sakit dan

mal yang dijual ke REIT saat aset telah stabil.

4. Memperluas cakupan mal ritel dengan membangun 15 mal baru dalam kurun waktu tiga sampai

lima tahun ke depan.

5. Mengembangkan produk properti untuk kalangan menengah ke bawah dengan brand Urban

Homes.

6. Pengembangan bisnis rumah sakit, baik secara organik (berada di bawah bendera Siloam)

maupun anorganik (mengakuisisi rumah sakit lain).

7. Melakukan strategi pemasaran pra-penjualan sebelum dimulainya pembangunan.

43
Proposed Strategy

1. Membangun rumah sakit baru di 2nd 3rd tier city (contoh: Pekanbaru, Pontianak) dengan

penambah center of excellence.

2. Memanfaatkan landbank untuk pembangunan urban development dengan strategi segmentasi

kelas menengah dan menengah bawah untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Histori Laporan Keuangan

Di bawah ini adalah data historis laporan keuangan perusahaan periode 2015 dan 2016:

Tahun 2016 perusahaan belum meluncurkan proyek perumahan untuk kelas menengah dan

menengah ke bawah sehingga meraih peningkatan pendapatan sebesar 18,62%. Persentase

peningkatan biaya produksi dijaga cukup baik, yaitu hanya meningkat 25%. Kenaikan beban bunga

cukup besar, yaitu 36,10% karena porsi utang perusahaan adalah 70% dibanding ekuitas.

44
Posisi kas dan setara kas perusahaan sangat besar, yaitu meningkat 77% dari tahun 2015. Hal

ini disebabkan adanya penerimaan uang muka dari pembeli atas proyek baru perusahaan di tahun

2016. Perusahaan melakukan pembayaran kewajiban jangka panjangnya tahun 2016 sehingga posisi

utang jangka panjang mengalami penurunan 7%. Perusahaan memiliki strategi rasio utang dan

ekuitas 50:50 sehingga perusahaan berkomitmen untuk mengatur komposisi utangnya, salah satunya

dengan melakukan pelunasan kewajiban jangka panjangnya.

45
Company Valuation

PT Lippo Karawaci Tbk


Stockholders' Equity - (Goodwill +
Intangibles) Rp21.503.509.000.000
Net Income x 5 Rp6.136.870.000.000
(Share Price/EPS) x Net Income Rp16.731.324.973.775
Number of Shares Outstanding x Share Price Rp16.731.324.973.775
Method Average Rp15.275.757.236.888

EPS-EBIT Analysis

Common Stock Financing Debt Financing


Recession Normal Boom Recession Normal Boom
EBIT Rp511,437,370,237 Rp984,810,305,058 Rp3,139,951,258,489 Rp511,437,370,237 Rp984,810,305,058 Rp3,139,951,258,489

Interest 0 0 0 28,918,000,000 28,918,000,000 28,918,000,000

EBT 511,437,370,237 984,810,305,058 3,139,951,258,489 482,519,370,237 955,892,305,058 3,111,033,258,489

Taxes 127,859,342,559 246,202,576,265 784,987,814,622 120,629,842,559 238,973,076,265 777,758,314,622

EAT 383,578,027,678 738,607,728,794 2,354,963,443,867 361,889,527,678 716,919,228,794 2,333,274,943,867


#
Shares 25,836,310,309 25,836,310,309 25,836,310,309 23,077,689,619 23,077,689,619 23,077,689,619

EPS Rp14.85 Rp28.59 Rp91.15 Rp15.68 Rp31.07 Rp101.11

Stock 50% Debt 50%


Recession Normal Boom
EBIT Rp511,437,370,237 Rp984,810,305,058 Rp3,139,951,258,489
Interest 14,459,000,000 14,459,000,000 14,459,000,000
EBT 496,978,370,237 970,351,305,058 3,125,492,258,489
Taxes 124,244,592,559 242,587,826,265 781,373,064,622
EAT 372,733,777,678 727,763,478,794 2,344,119,193,867
# Shares 24,456,999,964 24,456,999,964 24,456,999,964
EPS Rp15.24 Rp29.76 Rp95.85

46
EPS/EBIT memberikan gambaran perrhitungan skema pembiayaan terbaik yang dapat diambil

oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai EPS dengan kondisi proyek baru diputuskan untuk

dilaksanakan. Pada skema di atas, dibuat tiga skenario pendanaan yaitu 1) 100% menggunakan

saham, 2) 100% menggunakan utang, dan 3) menggunakan komposisi utang:ekuitas 50:50 sesuai

dengan existing strategy perusahaan saat ini.

Dari hasil simulasi, diperoleh data bahwa perusahaan dapat meraih EPS tertinggi saat resesi,

normal, dan boom apabila menggunakan skema pendanaan 100% utang. Namun komposisi ini tidak

direkomendasikan untuk diterapkan karena akan berisiko besar bagi keuangan perusahaan sehingga

penulis merekomendasikan perusahaan tetap menerapkan skema 50:50.

Grafik EPS-EBIT

47
Proyeksi Laporan Laba Rugi

Projected Income
Statement 12/31/2018 12/31/2019 12/31/2020
Revenues Rp14,454,486,200,000 Rp21,103,549,852,000 Rp31,233,253,780,960
Cost of Goods Sold 6,938,153,376,000 6,753,135,952,640 9,369,976,134,288
Gross Profit 7,516,332,824,000 14,350,413,899,360 21,863,277,646,672
Operating Expenses 3,324,531,826,000 4,642,780,967,440 5,934,318,218,382
EBIT 4,191,800,998,000 9,707,632,931,920 15,928,959,428,290
Interest Expense 477,011,700,000 713,108,400,000 949,205,100,000
EBT 3,714,789,298,000 8,994,524,531,920 14,979,754,328,290
Tax 928,697,324,500 2,248,631,132,980 3,744,938,582,072
Non-Recurring Events 0 0 0
Net Income 2,786,091,973,500 6,745,893,398,940 11,234,815,746,217

Proyeksi Laporan Posisi Keuangan

Projected Balance Sheet 12/31/2018 12/31/2019 12/31/2020


Assets
Cash and Equivalents Rp18,387,446,357,600 Rp55,996,604,377,165 Rp118,327,738,169,557
Accounts Receivable 7,738,749,600,000 10,112,980,000,000 11,236,902,560,000
Inventory 43,414,596,200,000 57,067,786,440,000 67,451,614,728,000
Other Current Assets 17,373,306,000,000 29,290,141,900,000 42,994,503,185,000
Total Current Assets 86,914,098,157,600 152,467,512,717,165 240,010,758,642,557
Property Plant &
Equipment 6,126,182,400,000 11,872,554,240,000 14,193,563,264,000
Goodwill 1,257,751,200,000 2,138,177,040,000 3,194,688,048,000
Intangibles 99,890,700,000 157,446,770,000 220,758,447,000
Other Long-Term Assets 11,971,676,160,000 20,361,202,344,000 22,009,157,455,600
Total Assets 106,369,598,617,600 186,996,893,111,165 279,628,925,857,157

Liabilities
Accounts Payable 2,128,287,200,000 4,092,860,000,000 6,843,261,920,000
Other Current Liabilities 15,119,342,500,000 27,819,590,200,000 44,329,912,210,000
Total Current Liabilities 17,247,629,700,000 31,912,450,200,000 51,173,174,130,000
Long-Term Debt 37,577,131,520,000 69,635,121,848,000 111,310,509,274,400
Other Long-Term
Liabilities 5,078,190,080,000 9,101,068,784,000 13,928,523,228,800
Total Liabilities 59,902,951,300,000 110,648,640,832,000 176,412,206,633,200

Equity
Common Stock 4,617,538,000,000 7,928,307,000,000 9,242,076,000,000
Retained Earnings 10,562,533,117,600 17,048,298,919,165 27,840,912,671,957

48
Treasury Stock (433,048,000,000) (733,048,000,000) (1,433,048,000,000)
Paid in Capital & Other 31,719,624,200,000 52,104,694,360,000 67,566,778,552,000
Total Equity 46,466,647,317,600 76,348,252,279,165 103,216,719,223,957

Total Liabilities and


Equity 106,369,598,617,600 186,996,893,111,165 279,628,925,857,157

Company Ratio

Historical Ratios
12/31/2015 12/31/2016
Current Ratio 6.91 5.45
Quick Ratio 2.70 2.05
Total Debt-to-Total-Assets Ratio 0.54 0.52
Total Debt-to-Equity Ratio 1.18 1.07
Times-Interest-Earned Ratio 8 8
Inventory Turnover 0.23 0.26
Fixed Assets Turnover 3.19 3.56
Total Assets Turnover 0.21 0.23
Accounts Receivable Turnover 6 6
Average Collection Period 60.15 64.43
Gross Profit Margin % 45% 42%
Operating Profit Margin % 17% 18%
ROA % 2% 3%
ROE % 5% 6%

Projected Ratios
12/31/2018 12/31/2019 12/31/2020
Current Ratio 5.04 4.78 4.69
Quick Ratio 2.52 2.99 3.37
Debt-to-Total-Assets Ratio 0.56 0.59 0.63
Debt-to-Equity Ratio 1.29 1.45 1.71
Times-Interest-Earned Ratio 9 14 17
Inventory Turnover 0.15981154 0.12 0.14
Fixed Assets Turnover 2.36 1.78 2.20
Total Assets Turnover 0.14 0.11 0.11
Accounts Receivable Turnover 2 2 3
Average Collection Period 195.42 174.91 131.32
Gross Profit Margin % 52% 68% 0.7
Operating Profit Margin % 29% 46% 51%
ROA % 3% 4% 4%
ROE % 6% 9% 11%

49
Dapat dilihat pada tabel-tabel di atas bahwa rekomendasi strategi dan proyek yang diusulkan

dapat meningkatkan pengembalian atas ekuitas (ROE) sebesar 9% di tahun 2019 dan 11% di tahun

2020. Strategi baru juga membuat perusahaan dapat meningkatkan gross profit margin selama tahun

yang diproyeksikan, begitu juga dengan operating profit margin.

Balanced Score Card

Perspective Objectives Key Performance Indicator


-Menciptakan nilai tambah bagi -ROE
para pemegang saham
Financial -Meningkatkan laba perusahaan -Net Income
-Market share -Jumlah pelanggan
-Harga yang bersaing -Customer survey
Customer -Meningkatkan citra perusahaan -Customer survey
-Menjaga kualitas produk -Jumlah keluhan
-Efisiensi biaya perusahaan -Beban operasional
Internal Business -Meningkatkan inovasi -Persentase pendapatan dari proyek
Process terbaru
-Perception public relation -Jumlah isu atau berita negatif yang
dapat ditangani
-Human Resources Development -Rata-rata persentase aktual tingkat
(Remunerasi&Penghargaan kapabilitas karyawan
berbasis kinerja)
-Integrated IT Governance -Persentase aplikasi sitem yang
Learning & Growth diterapkan oleh perusahaan
-Pelatihan untuk meningkatkan -Rata-rata persentase aktual tingkat
kapabilitas karyawan kapabilitas karyawan
-Pengembangan leadership -Persetase pelatihan kepemimpinan

50
Balanced scorecard adalah adalah evaluasi strategi dan teknik kendali (kaplan, 1993). Balanced

scorecard digunakan sebagai alat untuk memastikan agar kinerja perusahaan menjadi terukur dan

terarah. Selain itu, Balanced scorecard digunakan sebagai suatu alat manajemen strategis yang dapat

menerjemahkan visi, misi, tujuan, dan strategi ke dalam kerangka operasional. Balanced scorecard

memiliki 4 (empat) komponen perspektif:

1. Financial Perspective

Perspektif ini menunjukkan bagaimana perusahaan dilihat oleh pemegang saham baik pada

jangka pendek maupun jangka panjang. Untung dan rugi perusahaan (kebijakan dividen yang

diterapkan oleh perusahaan), nilai perusahaan, dan market share perusahaan menjadi faktor penting

yang menentukan nilai perusahaan dimata pemegang saham. Semakin baik perusahaan di mata

pemegang saham, semakin aman perusahaan memperoleh sumber modal.

2. Customer Perspective

Perspektif ini menunjukkan seperti apa perusahaan di mata pelanggan. Pelanggan mempunyai

kemampuan teknis melihat perusahaan dari berbagai sisi, seperti: harga, image perusahaan, dan

51
kualitas produk perusahaan. Pada akhirnya pelanggan akan menentukan seperti apa perusahaan

tersebut. Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai perusahaan di mata pelanggan.

3. Internal Business Process Perspective

Perspektif ini menunjukkan proses bisnis seperti apa yang harus dijalankan agar perusahaan

menjadi lebih baik. Agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, perusahaan harus

menyediakan kompetensi terbaiknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses bisnis perusahaan

dari dalam (internal) antara lain, efisiensi biaya, inovasi dan image perusahaan di mata publik.

4. Learning & Growth Perspective

Perspektif ini menunjukkan tentang bagaimana perusahaan dapat bertahan dan mampu

beradaptasi sesuai dengan perkembangan jaman. Untuk itu perusahaan membutuhkan

pengembangan Human Resources melalui program remunerasi dan penghargaan berbasis kinerja,

pengintegrasian pengelolaan teknologi dan informasi, pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas

karyawan melalui program in house training dan sejenisnya, serta pengembangan leadership staff

manager.

Indikator kunci penerapan Balanced scorecard:

a. ROE;

b. Net Income;

c. Jumlah Pelanggan;

d. Customer Service;

e. Customer Survey;

f. Jumlah Keluhan;

g. Beban Operasional;

h. Persentase Pendapatan Proyek Terbaru;

i. Jumlah Isu atau Berita Negative;

52
j. Rata-rata Persentase Aktual Kapabilitas Karyawan;

k. Persetase Pelatihan Kepemimpinan.

Leadership yang diterapkan oleh para direksi menjadi penggerak perusahaan ke arah yang lebih

baik. Leadership pemimpin perusahan memiliki peran vital terhadap berbagai aspek yang pada

akhirnya akan menentukan nilai suatu perusahaan. Dalam balanced scorecrd dapat dilihat bahwa

pemimpin perusahan meiliki pengaruh besar dalam mengembangkan aspek-aspek objektif yang

dimiliki oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan aspek-aspek

objektif tersebut kemudian perusahaan dapat melaksanakan perencanaan strategisnya, baik

perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Penetapan tersebut harus disertai dengan

alligment alokasi sumber daya yang jelas terhadap upaya pencapaian tujuan. Tanpa adanya

pengalokasian sumber daya maka tidak akan ada jaminan bahwa organisasi akan mencapai manfaat

dari balanced scorecard yang telah disusun.

53
Referensi
Agustinus, Michael. 2015. Menkeu Sebut Era Harga Komoditas Tinggi Sudah Berakhir.
DetikFinance Online. 16 Oktober 2015. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/3046027/menkeu-sebut-era-harga-komoditas-tinggi-sudah-berakhir (diakses pada 7
November 2017)
Alexander, Hilda B. Ini Lima Pengembang Besar di Indonesia. 2014. Kompas Online. 3 Oktober
2014.
http://properti.kompas.com/read/2014/03/10/1342010/Inilah.Lima.Pengembang.Terbesar.Ind
onesia (diakses, 3 Desember 2017)
APLN Peringkat 13 dari 15 Pemilik Land Bank Terbesar. [2016]. Majalah Properti Indonesia
Online. 2 November 2016. http://mpi-update.com/agung-podomoro-peringkat-13-dari-15-
pemilik-land-bank-terbesar/ (diakses pada 3 Desember 2017)
Audriene, Dinda. 2016. Okupansi Perkantoran Pada Kuartal II 2016 Turun. CNN Indonesia
Online. 30 Juni 2016. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160630063601-92-
141966/okupansi-perkantoran-pada-kuartal-ii-2016-turun/ (diakses pada 7 November 2017)
Azkia, Fathia. 2017. Bukan Jepang, Penghuni Cikarang Kebanyakan Warga Korea. Rumah.com.
17 Oktober 2017. (diakses pada 3 Desember 2017)
Bank Indonesia. 2012. Publikasi Laporan Tahunan Perekonomian. 12 April 2012.
http://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-tahunan/perekonomian/Pages/lpi_2011.aspx
(diakses pada 18 November 2017)
Bisnis Properti Sudah Kebal Krisis. [2008]. Kompas Online. 23 Oktober 2008.
http://properti.kompas.com/read/2008/10/23/10373152/Bisnis.Properti.Sudah.Kebal.Krisis
(diakses pada 18 November 2017)
Budiartini, Dewa Ayu, Dewa Gde Rudy, dan Ni Putu Purwanti. 2012. Pelanggaran Prinsip-Prinsip
Good Corporate Govarnance di Pasar Modal (Studi Kasus PT Bank Lippo Tbk). Kertha
Wicara Vol 1 No 01 (2012) https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthawicara/article/view/4345
(diakses pada 3 Desember 2017)
Bumi Serpong Damai 2Q17 Preview: Green Light Insight. [2017]. Mirae Asset Sekuritas
Indonesia. 17 Juli 2017.
Business Presentation PT Ciputra Development Tbk Mei 2017
Business Presentation PT Lippo Karawaci Tbk Juni 2017
Business Presentation PT Summarecon Agung Tbk Februari 2017.
http://www.summarecon.com/public/files/article/SMRA-Presentation-2017-02.pdf
Citra Maja Berikan Promo Rumah Murah Dijual Terbaru di Tangerang. [2015].
DaftarPeruamahanMurah.com. 24 Juli 2015. https://daftarperumahanmurah.com/rumah/citra-maja-
berikan-promo-rumah-murah-dijual-terbaru-di-tangerang (diakses pada 3 Desember 2017)

Dalimunthe, Rendy Satria. 2016. Indonesia’s Healthcare Industry is on The Rise. The Jakarta Post
Online. 27 September 2016.

54
http://www.thejakartapost.com/academia/2016/09/27/indonesias-health-care-industry-is-on-
the-rise.html (diakses pada 5 November 2017)
David, Fred R. dan Forest R. David. 2016. Manajemen Strategi Edisi 15 Suatu Pendekatan
Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba Empat.
Daya Beli Turun, Tantangan Bisnis Ritel Kian Berat. [2017]. Koran Sindo Online. 17 September
2017. https://economy.okezone.com/read/2017/09/17/320/1777563/daya-beli-turun-
tantangan-bisnis-ritel-kian-berat (diakses pada 7 November 2017)
Deny, Septian. 2016. Ini Kota di Indonesia yang Pertumbuhan Propertinya Bakal Melejit. Liputan6
Online. 17 Februari 2016 http://bisnis.liputan6.com/read/2438816/ini-kota-di-indonesia-
yang-pertumbuhan-propertinya-bakal-melejit (diakses pada 7 November 2017)
Deny, Septian. 2017. Meikarta Tawarkan Apartemen Mulai Harga Rp 127 Juta. Liputan6 Online.
17 Agustus 2017. http://bisnis.liputan6.com/read/3061658/meikarta-tawarkan-apartemen-
mulai-harga-rp-127-juta (diakses pada 3 Desember 2017)
Ekonomi Indonesia Menuju Resesi?. [2015]. Kompas Online. 17 Juni 2015.
http://travel.kompas.com/read/2015/06/17/060000126/Ekonomi.Indonesia.Menuju.Resesi
(diakses pada 17 November 2017)
Embu, Wilfridus Setu. 2017. Bos Lippo minta maaf soal perizinan proyek Meikarta. 13 September
2017. https://www.merdeka.com/uang/bos-lippo-minta-maaf-soal-perizinan-proyek-
meikarta.html (diakses pada 1 Desember 2017)
En Route Back to Property-Centric Business. [2017]. Mirae Asset Sekuritas Indonesia. 6 Oktober
2017.
Erawan, Anto. 2015. Kinerja Properti Indonesia di Tiga Peristiwa Ekonomi Penting. Rumah
Online. 13 November 2015. https://www.rumah.com/berita-properti/2015/11/111256/kinerja-
properti-indonesia-di-tiga-peristiwa-ekonomi-penting (diakses pada 18 November 2017)
Erawan, Anto. 2016. BSD City Bakal Jadi Integrated Smart Digital City. Liputan6 Online. 20
April 2016. http://properti.liputan6.com/read/2487550/bsd-city-bakal-jadi-integrated-smart-
digital-city (diakses pada 3 Desember 2017)
Gultom, Indri Hafsari dan Khaira Amalia Fachrudin. 2013. Analisis Risiko Saham Perusahaan
Real Estate dan Properti di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Media Informasi Manajemen.
Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jmim/article/viewFile/2334/pdf (diakses pada 18 November
2017)
Gurihnya Keuntungan Peluang Bisnis Rumah Sakit [Kesehatan] di Indonesia. [2017].
PusatInvestor Online. 9 Mei 2017. http://pusatinvestor.com/peluang-bisnis-rumah-sakit/
(diakses pada 1 Desember 2017)
Harum, Sica. 2017. Properti Lesu, Apartemen dan Perkantoran di Jakarta Kelebihan Stok.
MarketPlus Online. 2 Januari 2017. http://marketplus.co.id/2017/01/investasi-properti-lesu-
apartemen-dan-perkantoran-kelebihan-stok/ (diakses pada 1 Desember 2017)
http://sinarmasland.urban.id/

55
id.investing.com
Ihsan, Maftuh. 2017. Meikarta Laris Manis, LPKR Raih Marketing Sales Tertinggi Sepanjang
Sejarah. Market Bisnis Online. 23 Oktober 2017.
http://market.bisnis.com/read/20171023/192/702078/meikarta-laris-manis-lpkr-raih-
marketing-sales-tertinggi-sepanjang-sejarah (diakses pada 1 Desember 2017)
Ini 10 pengembang yang kerap diadukan konsumen!. [2015]. Kontan Online. 13 Februari 2015.
http://industri.kontan.co.id/news/ini-10-pengembang-yang-kerap-diadukan-konsumen#
(diakses pada 7 November 2017)
Internal Real Estate Platforms for Limited Partners. EY. http://www.ey.com/gl/en/industries/real-
estate/ey-internal-real-estate-platforms-for-limited-partners (diakses pada 5 November 2017)
Kaplan, Robert S. and David P Norton. 1993. Putting the Balanced Scorecard to Work. Harvard
Business Review.
Lamudi.co.id
Laporan Properti Indonesia 2017. https://www.lamudi.co.id/laporan-2017 (diakses pada 7
November 2017)
Laporan Keuangan Q1. 2017. PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Laporan Keuangan Q1. 2017. PT Ciputra Development Tbk.
Laporan Keuangan Q1. 2017. PT Lippo Karawaci Tbk.
Laporan Tahunan. 2015. PT Agung Podomoro Land Tbk.
Laporan Tahunan. 2016. PT Agung Podomoro Land Tbk.
Laporan Tahunan. 2016. PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Laporan Tahunan. 2015. PT Ciputra Development Tbk.
Laporan Tahunan. 2016. PT Ciputra Development Tbk.
Laporan Tahunan. 2008. PT Lippo Karawaci Tbk.
Laporan Tahunan. 2011. PT Lippo Karawaci Tbk.
Laporan Tahunan. 2014. PT Lippo Karawaci Tbk.
Laporan Tahunan. 2016. PT Lippo Karawaci Tbk.
Laporan Tahunan. 2015. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk.
Laporan Tahunan. 2016. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk.
Laporan Tahunan. 2016. PT Summarecon Agung Tbk.
Kurangi Backlog Perumahan, Meikarta Sejalan dengan Program Pemerintah. [2017]. Kompas
Online. 21 September 2017. http://biz.kompas.com/read/2017/09/21/170600828/kurangi-
backlog-perumahan-meikarta-sejalan-dengan-program-pemerintah- (diakses pada 1
Desember 2017)

56
Masa Depan Suram Mengintai Millenial Indonesia Saat Harus Membeli Rumah. [2017]. Vice
Channel. 9 Maret 2017. https://www.vice.com/id_id/article/vvjbnm/masa-depan-suram-
mengintai-millenial-indonesia-saat-harus-membeli-rumah (diakses, 3 Desember 2017)
Menteri Basuki Dukung Pengembangan Kota Bekasi. [2017]. Tempo Online. 22 April 2017.
https://bisnis.tempo.co/read/868627/menteri-basuki-dukung-pengembangan-kota-bekasi
(diakses pada 5 November 2017)
Molasiarani, Klaudia dan Dessy Rosalina. 2017. Marketing sales Ciputra Development Rp 5,25 T.
Kontan Online. 8 Oktober 2017. http://industri.kontan.co.id/news/marketing-sales-ciputra-
development-rp-525-t (diakses pada 1 Desember 2017)
Mudzakir, Imam. 2017. Meikarta Raih Award Ke-3. BeritaSatu. 30 September 2017.
http://id.beritasatu.com/property/meikarta-raih-award-ke-3/165917 (diakses pada 1 Desember
2017)
Mutmainah, Dinda Audriene. 2017. Meikarta jadi Amunisi Grup Lippo Kerek Kapitalisasi Pasar.
CNN Indonesia Online. 5 Mei 2017.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170505152439-92-212599/meikarta-jadi-
amunisi-grup-lippo-kerek-kapitalisasi-pasar/ (diakses pada 1 Desember 2017)
Numbeo.com
PT Lippo Karawaci Tbk. Held The Groundbreaking Of Global Smart City "Millennium Village"
In Lippo CBD. [2015]. Press Release PT Lippo Karawaci Tbk. 28 Januari 2015
http://www.lippokarawaci.co.id/press-release/read/pt-lippo-karawaci-tbk-held-the-
groundbreaking-of-global-smart-city-millennium-village-in-lippo-cbd (diakses pada 3
Desember 2017)
Pembangunan Apartemen "Lari" ke Pinggir Jakarta. [2013]. Kompas Online. 10 Februari 2013.
http://properti.kompas.com/read/2013/02/11/14025623/Pembangunan.Apartemen.Lari.ke.Pin
ggir.Jakarta (diakses pada 1 Desember 2017)
Populasi Indonesia 2050 Meletakkan Balok Pengungkit Secara Tepat. Visi Indonesia 2050.
http://indonesia2050.info/populasi-indonesia-2050/ (diakses pada 1 Desember 2017)
Putri, Elisabet Lisa Listiani dan Sanny Cicilia. 2017. BSDE Raup Marketing Sales Rp 4,8 triliun
Akhir Q3. Kontan Online. 27 Oktober 2017. http://investasi.kontan.co.id/news/bsde-raup-
marketing-sales-rp-48-triliun-akhir-q3 (diakses pada 1 Desember 2017)
Quantitative Equity Report. [2017]. Morning Star. 12 November 2017.
R, Arimbi, dan Andy Pribadi. 2017. Ciputra Grup Tawarkan Rumah Murah Rp148 Jutaan di REI
Expo 2017. Warta Kota Online. 24 April 2017.
http://wartakota.tribunnews.com/2017/04/24/ciputra-grup-tawarkan-rumah-murah-rp148-
jutaan-di-rei-expo-2017 (diakses pada 3 Desember 2017)
Rawis, Jeffrey. 2017. Murah !!! Pemerintah: Contohi Lippo, Bangun Meikarta yang Terjangkau
Menengah ke Bawah, Bantu Atasi ‘Backlog’ Perumahan. Bendera News. 16 September
2017. http://benderranews.com/2017/09/16/salut-pemerintah-contohi-lippo-bangun-meikarta-
yang-terjangkau-masyarakat-menengah-ke-bawah-bantu-atasi-backlog-perumahan/ (diakses
pada 1 Desember 2017)

57
REITs, Sebuah Peluang Bagi yang Gesit. [2009]. Hukum Online. 24 Maret 2009.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol21509/reits-sebuah-peluang-bagi-yang-gesit
(diakses pada 17 November 2017)
Residential Property Sector Indonesia. [2016]. Indonesia Investments. 1 Juli 2016.
https://www.indonesia-investments.com/id/business/industries-sectors/property/item6477
(diakses pada 5 November 2017)
Rumah123.com
Schaar, R.M.A Van Der. 2016. Foreigners Can Buy Property in Indonesia But Will They?.
Indonesia Investments. 10 Juni 2016. https://www.indonesia-investments.com/id/news/news-
columns/foreigners-can-buy-property-in-indonesia-but-will-they/item6913 (diakses pada 5
November 2017)
Strategyclub.com
Suhendra. 2015. Sempat Turun, Pasar Properti Diprediksi Takeoff di 2016. DetikFinance Online.
11 Oktober 2015. https://finance.detik.com/properti/3041494/sempat-turun-pasar-properti-
diprediksi-takeoff-di-2016 (diakses pada 18 November 2017)
Teknologi Smart Home Hadir Di CitraRaya City. [2016]. PT Ciputra Residence Website. 21
Januari 2016. http://ciputraresidence.com/teknologi-smart-home-hadir-di-citraraya-city/
(diakses pada 3 Desember 2017)
Terungkap: Sinar Mas Terbukti Membohongi Masyarakat dan Bursa Saham. [2010]. Greenpeace
Indonesia Online. 19 Agustus 2010.
http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/terungkap-sinar-mas-terbukti/ (diakses
pada 1 Desember 2017)
Tim Statistik Sektor Riil Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia. 2011. Berita
Properti.
http://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/4fefe71305264ef68cc22
a199af8a64cBeritaPropertiTahun2011.pdf (diakses pada 18 November 2017)
Tranghanda, Ali. 2016. Tren Properti Naik, Sedikit Terhambat di Akhir Tahun dan Awal Tahun.
Indonesia Property Watch. 28 Oktober 2016.
http://indonesiapropertywatch.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=
344:tren-properti-naik-sedikit-terhambat-di-akhir-dan-awal-tahun---&catid=1:latest-
news&Itemid=64 (diakses pada 18 November 2017)
Usman, Budi. 2016. Ahok dan Skandal Reklamasi. 2 April 2016. http://www.budi-
usman.com/2016/04/ahok-dan-skandal-reklamasi.html (diakses pada 1 Desember 2017)
Wah! Biaya Pemasaran Meikarta Hampir Rp1 Triliun. [2017]. Warta Ekonomi Online. 26 Oktober
2017. https://www.wartaekonomi.co.id/read158979/wah-biaya-pemasaran-meikarta-hampir-
rp1-triliun.html (diakses pada 1 Desember 2017)
Which Indonesian Properties are The Best in South East Asia. http://www.property-
report.com/detail/-/blogs/which-indonesian-properties-are-the-best-in-south-east-asia-
(diakses pada 5 November 2017)

58
Wijaya, Asep. 2017. Meikarta Diluncurkan Tanpa Izin, Pemprov Jabar Bahas "Nasib" Lippo. Kata
Data News and Research Online. 23 Agustus 2017.
https://katadata.co.id/berita/2017/08/23/meikarta-diluncurkan-tanpa-izin-pemprov-jabar-
bahas-nasib-lippo (diakses pada 7 November 2017)
6 Pengembang Properti Terbaik Ini Dapat Penghargaan. [2015]. Tempo Online. 27 Agustus 2015.
https://bisnis.tempo.co/read/695361/6-pengembang-properti-terbaik-ini-dapat-penghargaan
(diakses pada 1 Desember 2017)

59
Lampiran

Gambar 1 Trend Pembagian Dividen PT Lippo Karawaci Tbk

Gambar 2 Net Profit Margin Divisi Healthcare PT Lippo Karawaci Tbk


Gambar 3 Market Capital PT Lippo Karawaci Tbk Dibandingkan dengan Pesaing
Gambar 4 Area Operasional PT Lippo Karawaci Tbk
Gambar 5 Peta Wilayah Kegiatan Usaha PT Ciputra Development Tbk
Gambar 6 Peta Wilayah Operasional PT Bumi Serpong Damai Tbk

Anda mungkin juga menyukai