Anda di halaman 1dari 95

PROGRAM PENGAJARAN

SMK NEGERI 4 MERANGIN

SILABUS
2013 DAN RENCANA PELAKSA
ZARGAWI, S.Pd
KATA PENGANTAR

Bapak dan Ibu Majelis Guru SMK Negeri 4 Merangin yang terhormat. Dalam upaya
memantapkan kegiatan proses belajar mengajar SMK Negeri 4 Merangin, untuk mencapai tujuan
Pendidikan Nasional serta upaya meningkatkan mutu lulusan, maka diperlukan administrasi
pengajaran yang lengkap dan disusun secara baik.
Berkenaan dengan hal tersebut sebagai kerangka acuan bagi Bapak dan Ibu, kami sampaikan
format administrasi antara lain :
1. Buku I memuat Program Pengajaran yang terdiri dari :
a. Analisis Hari Efektif
b. Rincian Mingguan Efektif
c. Program Tahunan
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e. Kisi – kisi soal ulangan
2. Buku II memuat Administrasi Keguruan yang terdiri dari :
a. Daftar Hadir
b. Daftar Nilai
c. Analisis Hasil Ulangan Harian
d. Program Perbaikan dan Pengayaan
e. Pelaksanaan Perbaikan dan Pengayaan
f. Hasil Analisis
3. Kelengkapan Administrasi Pengajaran Lainnya
Administrasi pengajaran tersebut diharapkan kepada Bapak dan Ibu untuk dapat dibuat dan
disusun secara baik dan teratur. Saya berkeyakinan walaupun perangkat administrasi pengajaran
yang telah disusun bukanlah merupakan jaminan terselenggaranya proses belajar mengajar
secara efektif dan efisien, tetapi setidaknya dengan administrasi yang lengkap Bapak dan Ibu
dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tuntutan kurikulum.

2
Akhirnya bagaimana baik dan lengkapnya administrasi pengajaran ini, akan terpulang
kepada Bapak dan Ibu yang melaksanakannya, sehingga hasil yang diharapkan lebih baik. Atas
perhatian dan kerjasama yang baik serta pengabdian Bapak/Ibu berikan secara tulus dan ikhlas
untuk kepentingan mencerdaskan kehidupan anak bangsa, saya ucapkan terima kasih.
Semoga pengabdian Bapak dan Ibu menjadi amal di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Bangko, 2013
Kepala Sekolah,

SUGIANTO, S.Pd
NIP. 197402271999031001

TATA TERTIB GURU

I. KEWAJIBAN SELAKU PENGAJAR


 Menyusun persiapan mengajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Menandatangani daftar kehadiran pada setiap hari kerja, apabila tidak hadir harus
menyampaikan izin yang sah dan memberikan tugas/soal bagi yang seharusnya mendapat
pelajaran.
 Sepuluh menit sebelum pelajaran dimulai, guru harus sudah hadir di sekolah.
 Memimpin doa pada awal jam pelajaran pertama dimulai, dan memimpin doa setelah
jam terakhir selesai.
 Melaksanakan KBM sesuai jadwal.
 Melaksanakan belajar tuntas.
 Melaksanakan evaluasi KBM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Merencanakan dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
 Ikut bertanggung jawab atas ketertiban sekolah, baik didalam maupun diluar jam
pelajaran

II. KEWAJIBAN SELAKU PENDIDIK


 Selaku pendidik mencintai anak didik dan selalu berusaha menjadikan dirinya teladan
yang baik bagi anak didik.
 Berusaha meningkatkan kemampuan profesional sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
 Bersikap terbuka dalam menjalin hubungan dengan atasan.
 Selalu memelihara semangat korps dan meningkatkan rasa kekeluargaan dengan
sesama guru dan pegawai lainnya.
 Bertanggungjawab untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program sekolah.
 Memiliki akhlaqul karimah (berbudi pekerti luhur)
3
 Mengikuti upacara bendera sesuai dengan ketentuan dan hari besar nasional bagi
guru yang mengajar pada saat itu.

III. KEWAJIBAN SELAKU ANGGOTA SEKOLAH


 Memiliki rasa cinta, bangga, dan menjaga nama baik sekolah, baik didalam maupun
diluar sekolah.
 Menjaga dan mengusahakan tercapainya keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kesehatan, kekeluargaan, dan kerindangan sekolah (7K).
 Ikut membina hubungan baik antara sekolah maupun penyelenggaranya.
 Mengikuti kegiatan yang mendukung lebih eratnya semangat kekeluargaan di
sekolah.

IV. KEWAJIBAN SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL


 Wajib mematuhi segala peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil dan peraturan lainnya
yang berlaku.
 Tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh peraturan maupun perundang-
undangan yang berlaku.

V. SANKSI-SANKSI
 Teguran lisan
 Peringatan tertulis maksimal 3 kali
 Hukuman administrasi
 Dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku

DAFTAR PERANGKAT YANG SUDAH DIBUAT OLEH GURU

NAMA GURU : .................................................


NIP : ................................................
MATA PELAJARAN : ................................................
TAHUN PELAJARAN : 2013/2014

SEMESTER I SEMESTER II UN/UAS


NO JENIS PERANGKAT KET
Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk
1 Program Tahunan
2 Program Semester
3 Silabus
4 RPP
5 Daftar Nilai
6 Absensi Siswa
Buku Catatan dan Hambatan
7
Siswa
8 Daftar Buku Pegangan Guru
Program Perbaikan dan
9
Pengayaan
10 Kumpulan Soal
11 Kisi-kisi Penyusunan Soal

4
12 Analisis Hasil Evaluasi Belajar
13 Pencapaian KKM
14 Kalender Pendidikan
15 Poto Copy Kurikulum
16 Modul
17 Buku Pegangan Guru
18 Analisis Hari Efektif
19 Rincian Minggu Efektif
20 Jurnal Kegiatan Guru

Mengetahui Merangin, 2013


Kepala Sekolah Waka. Kurikulum

SUGIYANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 197402271999031001 NIP. 19730601 200501 1 004

JADWAL MENGAJAR

Berlaku Mulai Tanggal : 2013


JA H A R I / K E LA S
M Waktu
KE Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
1 07.30-.08-30 UPB
2 08.30- 09-15
3 09.15-10.00
4 10.00-10.45
5 10.45-11.30
6 11.30 -11.45
7 11.45 -12.30
8 12.30-13.15
9 13.15-13.30
10 13.30-14.15
11 14.15-15.00

Tabir Selatan, 2013


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

5
SUGIANTO, S.Pd RISKA DWI JAYANTI, S.Pd
NIP.197402271999031001

ANALISA HARI EFEKTIF

HARI
BULAN JUMLAH
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI

6
JUNI
JUMLAH

Merangin, 2013
Guru Mata Pelajaran

RISKA DWI JAYANTI, S.Pd

RINCIAN MINGGU EFEKTIF

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Prog. Keahlian : ……………………….
Tahun Pelajaran : 2013/2014

I. JUMLAH MINGGU DAN JUMLAH JAM DALAM SATU TAHUN


JUMLAH
NO BULAN/TAHUN SEMESTER TIDAK MINGGU KET
MINGGU JAM
EFEKTIF EFEKTIF
1 JULI
2 AGUSTUS
3 SEPTEMBER
4 OKTOBER
5 NOPEMBER
6 DESEMBER
7 JANUARI
8 FEBRUARI
9 MARET
10 APRIL
11 MEI
12 JUNI
JUMLAH

II. JUMLAH MINGGU TIDAK EFEKTIF


1. Libur Nasional/Umum :
…………….. Minggu
2. Ulangan Harian/Semester/Pembagian
Rapor : …………….. Minggu

7
3. UN/UAS : ……………..
Minggu
4. Prakerin : ……………..
Minggu
Jumlah : …………….. Minggu
III. JUMLAH MINGGU EFEKTIF :
…………….. Minggu
IV. JUMLAH JAM PELAJARAN EFEKTIF
………… x ………… jam efektif = …………… Jam efektif

Merangin 2013
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

SUGIANTO, S.Pd RISKA DWI JAYANTI, S.Pd


NIP.197402271999031001

PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 4 Merangin
Kelas : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : …………………………………

Standar Kompetensi/ Materi Pembelajaran Alokasi


Smt Indikator
Kompetensi Dasar Pokok Waktu

8
eme
1.Reaksi kinetik
njan (menunjukkan
a. sikap
memperhatikan
, mencatat)
terhadap lafal,
tekanan,
intonasi dan
jeda yang
lazim/baku dan
yang tidak.
2.Memberikan
komentar atau
ungkapan lisan
terhadap lafal,
tekanan,
intonasi, dan
jeda yang
lazim/baku dan
yang tidak.

Bangko, Juli 2012


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

SUGIANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 197402271999031001 NIP. 19730601 200501 1 004

9
PROGRAM SEMESTER
Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Merangin
Bidang Keahlian : ………………………………..
Program Keahlian : ………………………………..
Semester : I ( satu )………………………………..

Bulan/Minggu
No. Urut Standar Kompetensi/ Catatan
Alokasi Waktu
Penyajian Kompetensi Dasar Khusus
1. 1 Menyimak untuk
memahami lafal,
tekanan, intonasi,
dan jeda yang
lazim/baku dan yang
tidak
1. 2 Menyimak
untuk /memahami
informasi lisan dalam
konteks
bermasyarakat
1. 3 Membaca cepat
untuk memahami
informasi tertulis
dalam konteks
bermasyarakat
1. 4 Memahami
informasi tertulis
dalam berbagai
bentuk teks

1. 5 Melafalkan kata
dengan artikulasi
yang tepat
1. 6 Memilih kata,
bentuk kata, dan
ungkapan yang tepat

1. 7 Menggunakan
kalimat yang baik,
tepat, dan santun
1. 8 Mengucapkan
kalimat dengan jelas,
lancar, bernalar, dan
wajar
1. 9 Menulis dengan
memanfaatkan
kategori/kelas kata

1. 10 Memb
uat berbagai teks
tertulis dalam
konteks
bermasyarakat
dengan memilih kata,
bentuk kata, dan
ungkapan yang tepat

1. 11 Mengg
unakan kalimat tanya
secara tertulis sesuai
dengan sitausi
komunikasi
1. 12 Memb
uat parafrasa dari
teks tertulis

Bangko, Juli 2012


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

SUGIANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP.197402271999031001 NIP. 19730601 200501 1
004
SILABUS

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK NEGERI 4 MERANGIN

Disusun Oleh
ZARGAWI, S.Pd
NIP. 19730601 200501 1 004

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN


SMK NEGERI 4 MERANGIN
TAHUN 2011
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 4 Merangin
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : I /1 & 2
STANDAR KOMPETENSI: Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
KODE KOMPETENSI : 1
ALOKASI WAKTU : 81 X 45 menit

MATERI ALOKASI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
BELAJAR
TM PS PI
1. 13 Menyimak untuk
memahami lafal,
 Informasi dan contoh  Menyimak wacana  Reaksi kinetik (menunjukkan  Jenis tes:
6 - -
 rekaman
lafal ( termasuk Kamus monolog/dialog yang sikap memperhatikan,
tekanan, intonasi, dan
jeda yang lazim/baku Besar Bahasa bertemakan sosial mencatat) terhadap lafal,
 lisan  Nara- sumber
Indoensia), tekanan, tekanan, intonasi dan jeda  tulisan
dan yang tidak
intonasi, dan jeda yang  Menunjukkan reaksi kinetik yang lazim/baku dan yang  perbuatan  Modul Tingkat
lazim/baku dan yang (menunjukkan sikap tidak Semen-jana
tidak memperhatikan,mencatat)  Bentuk tes:
terhadap lafal, tekanan, intonasi  Komentar atau ungkapan lisan  KBBI
 Bentuk reaksi kinetik dan jeda yang lazim/baku dan terhadap lafal, tekanan,  objektif
atau verbal bila yang tidak intonasi, dan jeda yang  uraian
mendengar pelafalan, lazim/baku dan yang tidak
tekanan, intonasi, atau  Mengomentari lafal, tekanan,
jeda yang lazim/baku intonasi, dan jeda yang
dan yang tidak lazim/baku dan yang tidak
1. 14 Menyima
k untuk /memahami
 Ciri-ciri sumber  Mengidentifikasi sumber  Pengidentifikasian  Jenis tes:
10 - -
 rekaman
informasi dan yang informasi sesuai dengan wacana sumber informasi sesuai
informasi lisan dalam
bukan dengan wacana
 lisan  Nara-
konteks bermasyarakat  Mencatat isi pokok  tulisan sumber
 Pemilihan sumber informasi dan uraian lisan yang  Pencatatan isi pokok  perbuata
informasi yang didengar bersifat faktual, spesifik, dan informasi dan uraian lisan yang n  Modul
rinci bersifat faktual, spesifik, dan Tingkat
 Perbedaan fakta rinci  Bentuk Semenjana
dan bukan fakta, yang  Mengenal ragam/laras tes:
umum dan yang spesifik, bahasa  Pengenalan  KBBI
pemerian dan yang ragam/laras bahasa  objektif
bukan  Membedakan proses dan  uraian
hasil dengan memeperhatikan  Pembedaan proses dan
 Pembuatan ciri atau penanda kata/kalimat hasil dengan memperhatikan
catatan yang bersifat ciri atau penanda kata/kalimat
faktual, spesifik, dan rinci
berdasarkan informasi
yang didengar

 Konsep dan ciri-


ciri ragam/laras bahasa
disertai contoh

 Identifikasi
ragam/laras bahasa
yang tepat/tidak tepat

 Citi atau penanda


kata/kalimat yang
menunjukkan proses
atau hasil

 Pengenalan
dengan cepat dan
mantap informasi yng
menunjukkan proses
atau hasil
1. 15 Membaca cepat untuk
memahami informasi
 Cara/teknik membaca  Membaca cepat permulaan  Membaca cepat permulaan  Jenis tes:
10 - -
 Berbagai bentuk
tertulis dalam konteks cepat untuk pemahaman (120-150 kata) per menit (120-150 kata) per menit  lisan teks dari
berbagai sumber
bermasyarakat  Konsep tentang sarana  Membaca cepat lanjutan dengan  Membaca cepat lanjutan  tulisan (Prosa, Puisi/lirik
komunikasi, kesadaran menerapkan teknik memindai dengan menerapkan teknik  perbuatan lagu)
berbahasa, dan sikap (scanning) dan layap (skimming) meminadai (scanning) dan
berbahasa yang positif sehingga mencapai 230-250 layap (skimming) sehingga  Bentuk tes:  Modul Bahasa
kata per menit mencapai 230-250 kata per Indonesia
 Cara/teknik membuat menit  objektif Tingkat
catatan  Menemukan pokok-pokok yang  uraian Semenjana
menjadi isi bacaan  Membuat catatan pokok-pokok
 Cara/teknik menyusun isi bacaan sesuai dengan  KBBI dan Kamus
bagian bacaan  Menyusun pokok-pokok isi cara/teknik membuat catatan Idiom/Kamus
(eksposisi) bacaan sesuai dengan teknik Peribahasa
membuat catatan yang baik  Menjelaskan bagian bacaan
 Informasi tentang tertentu secara rinci
hubungan seni  Menjelaskan bagian bacaan
berbahasa, sastra dan tertentu sesuai dengan pokok-
apresiasi pokok isi bacaan yang telah
ditemukan dengan bahasa
 Cara/teknik menafsirkan sendiri
kata, bentuk kata, dan
ungkapan idiomatik
dengan tepat, dan
pemanfaatan kamus
1. 16 Memahami informasi
tertulis dalam berbagai
 Cara/teknik membaca  Mengumpulkan informasi dalam  Mengidentifikasi sumber  Jenis tes:
8 - -
 Modul Tkt.
bentuk teks cepat untuk pemahaman berbagai bentuk teks dari informasi dengan  lisan Semenjana
termasuk cara membaca berbagai sumber menggunakan cara/teknik
grafis dan matriks membaca cepat untuk  tulisan  Soedarso.
 Mengidentifikasi sumber pemahaman  perbuatan (2002).
 Cara/teknik membuat informasi dengan menggunakan Membaca Cepat
catatan/konsep tentang cara/teknik membaca cepat  Mencatat isi pokok informasi  Bentuk tes: (Speed
sarana komunikasi untuk pemahaman dengan menggunakan Reading).
 objektif
kesadaran berbahasa cara/teknik membaut catatan
dan sikap berbahasa  Mencatat isi pokok informasi yang benar  uraian  Keraf, G. (1999).
yang positif dengan menggunakan Diksi dan Gaya
cara/teknik membaut catatan  Mengidentifikasi jenis teks Bahasa
 Ciri penanda masalah, yang benar (narasi, deskripsi,dan
gaya tulisan, fakta, opini, eksposisi) dengan  Keraf,G. (1997).
proses ( imbuhan pe-an),  Mengidentifikasi jenis teks menggunakan cara/teknik Naraasi dan
dan hasil (narasi, deskripsi,dan eksposisi) membaca cepat untuk Argu-mentasi
(imbuhan -an) yang dengan menggunakan pemahaman
terdapat dalam teks cara/teknik membaca cepat  Keraf, G. (1997).
untuk pemahaman  Memilih fakta dan opini dengan Eksposisi dan
 Konsep tentang sarana menggunakan cara/teknik Deskripsi.
komunikasi, kesadaran  Memilih fakta dan opini dengan membuat catatan
berbahasa dan sikap menggunakan cara/teknik  Keraf,G. (1987).
berbahasa yang positif membuat catatan  Memilah proses dan hasil Komposisi
dengan menggunakan
 Informasi dan teknik  Memilah proses dan hasil cara/teknik membaca cepat  Lirik Lagu
membuat teks nonverbal dengan menggunakan dan cara/teknik membuat
cara/teknik membaca cepat dan catatan  KBBI
 Teknik membuat cara/teknik membuat catatan
simpulan (induktif-  Menceritakan kembali  Parera,J.D.
deduktif) dan rumusan  Menceritakan kembali informasi informasi dari masalah yang Belajar
simpulan (singkat, padat, dari masalah yang telah telah teridentifikasi Mengemu-kakan
dan lugas) teridentifikasi Pendapat.
 Mengungkapkan gambar,
 Mengungkapkan gambar, bagn, bagan, grafik, diagram, atau  Koran
grafik diagram, atau matriks matriks secara verbal
secara verbal
 Mengubah informasi verbal ke
dalam bentuk nonverbal

 Mengubah informasi verbal ke  Menyimpulkan informasi yang


dalam bentuk nonverbal termasuk pendapat/opini

 Menyimpulkan informasi yang


termasuk pendapat/opini
1. 17 Melafalkan kata dengan
artikulasi yang tepat
 Artikulasi bunyi  Menghadirkan nara sumber  Mengucapkan kata dengan  Jenis tes:
3 - -
 Nara-sumber
untuk menyampaikan informasi suara yang jelas dan tekanan
 Perbedaan makna pada suku kata, serta artikulasi
 lisan  Rekaman
sebagai kesalahan  Mengidentifikasi pelafalan kata yang tepat/lazim  tulisan
artikulasi bunyi yang tidak tepat  perbuatan  Modul B. Ind.
 Melafalkan Bahasa Indonesia Tkt. Semenjana
 Konsep lafal baku  Melafalkan kata yang telah baku, termasuk lafal bahasa  Bentuk tes:
Bahasa Indonesia teridentifikasi itu dengan suara daerah yang dibedakan  KBBI
yang jelas dan tekanan pada  objektif
berdasarkan konsep lafal baku
suku kata, serta artikulasi yang Bahasa Indonesia  uraian
tepat/lazim

 Memperbaiki lafal Bahasa


Indonesia yang terpengaruh lafal
bahasa daerah berdasarkan
konsep baku Bahasa Indonesia
1. 18 Memilih kata, bentuk
kata, dan ungkapan
 Cara memanfaatkan  Menentukan tema pembicaraan  Menggunakan kata dan  Jenis tes:
4 - -
 Kamus Umum
sinonim dalam kaitannya ungkapan yang sesuai dengan
yang tepat
dengan konteks  Menggunakan kata dan tuntut sitausi komunikasi
 lisan  Kamus Khusus
ungkapan yang sesuai dengan secara tepat, menarik, dan  tulisan
 Makna leksikal, makna tuntutan tema permbicaraan kreatif  perbuatan  Lirik Lagu, Iklan,
kontekstual (situasional), secara tepat, menarik, dan Teks
makna struktural, kreatif  Memanfaatkan sinonim, atau  Bentuk tes:
metaforis parafrasa untuk menghindari  Abdul Razak.
 Mengklasifikasikan konteks kata pengulangan mubazir kata  objektif (1992). Kalimat
 Kalimat efektif yang termasuk ke dalam sinonim yang sama dalam satu  uraian Efektif.
dan parafrasa dari konteks tema kalimat/paragraf
tersebut  Tarigan.
 Membedakan pemakaian kata (1987).Pengajara
 Menggunakan sinonim dan bersinonim yang memiliki n Gaya Bahasa.
parafrasa secara tepat nuansa yang berbeda
berdasarkan makna leskikal,  Kamus Idiom
 Membedakan pemakaian kata kontekstual, situasional,
bersinonim yang memiliki makna struktural, metaforis  Abdul Chaer.
nuansa yang berbeda (1997). Semantik
berdasarkan makna leskikal,  Menggunakan kata dan Bahasa
kontekstual, situasional, makna ungkapan yang sesuai dengan Indonesia.
struktural, metaforis situasi komunikasi dalam hal
ragam dan laras bahasa
 Menggunakan kata dan
ungkapan yang sesuai dengan
situasi komunikasi dalam hal
ragam dan laras bahasa
1. 19 Menggunakan kalimat
yang baik, tepat, dan
 Syarat-syarat yang harus  Menyimak pembicaraan dari  Mengidentifikasi kalimat yang  Jenis tes:
6 - -
 Rekaman siaran
santun dipenuhi dalam sebuah suatu rekaman komunikatif tetapi tidak cermat  lisan dari radio/TV
kalimat: kaidah bahasa, dilihat dari kaidah bahasa,
nalar, ketersampaian  Mengidentifikasi kalimat yang nalar, dan ketersampaian  tulisan  Modul B. Ind. tkt.
pesan komunikatif tetapi tidak cermat pesan  perbuatan Semenjan
dilihat dari kaidah bahasa, nalar,
 Contoh-contoh kalimat dan ketersampaian pesan  Mengidentifikasi kalimat yang  Bentuk tes:  Anto Moeliono.
efektif tidak komunikatif tetapi cermat Santun
 Mengidentifikasi kalimat yang  objektif Berbahasa.
tidak komunikatif tetapi cermat  Menggunakan kalimat yang  uraian
komunikatif, cermat, dan
 Menyampaiakn informasi santun dalam suatu
dengan menggunakan kalimat pembicaraan
yang komunikatif, cermat, dan
santun
1. 20 Menguca
pkan kalimat dengan
 Konsep dan pola  Menyimak  Membedakan  Jenis tes:
6 - -
 Siaran
jelas, lancar, bernalar, intonasi, tekanan, nada, siaran/rekaman yang penggunaan pola tekanan kata  lisan atau rekaman
dan wajar irama, dan jeda mempertunjukkan/ dan kalimat dalam berbicara TV/radio,
memperdengarkan contoh suatu dengan memperhatikan  tulisan ceramah,
 Teknik Membaca pembicaraan konsep dan pola serta intonasi,  perbuata pidato,khotb, dan
Indah tekanan, nada, irama, dan jeda n lirik lagu
 Membedakan
 Teknik Membaca penggunaan pola tekanan kata  Membaca lirik lagu,  Bentuk  Modul B.
Intensif dan kalimat dari hasil rekaman naskah/teks, tes: Ind. Tkt.
yang diperdengarkan pengumuman/pidato dan Semenjana
 objektif
berdasarkan konsep dan pola sejenisnya dengan
serta intonasi, tekanan, nada, menggunakan tekanan, dan  uraian
irama dan jeda yang benar intonasi secara jelas dan tepat

 Memilih bacaan dari


berbagai bentuk (lirik lagu, teks,
pengumuman)

 Membaca lirik lagu,


naskah/ teks,
pengumuman/pidato dan
sejenisnya dengan
menggunakan tekanan, dan
intonasi secara jelas dan tepat
1. 21 Menulis
dengan memanfaatkan
 Teks yang  Membaca teks  Menggunakan kata atau  Jenis tes:
6 - -
 Teks
mengandung rincian bentuk kata yang sama dalam
kategori/kelas kata
yang berupa:  Membuat klasifikasi kata perincian dengan
 lisan  Ramlan.
berdasarkan kelas kata dan memperhatikan keefektifan  tulisan (1987). Kelas
 Kelas Kata
bentuk kata dari teks yang dan keefisienan rincian  perbuata Kata
 Bentuk kata dibacanya n
 Frasa  Modul B.
 Menentukan penggunaan  Bentuk Ind. Tkt.
 Kalimat efektif kata (beradsarkan kelas dan Semenjana
tes:
bentuknya) yang tepat dari teks
tersebut  objektif
 uraian
 Menyusun rincian yang
efektif dan efisisen berdasarkan
pemanfaatan kategori atau kelas
kata
1. 22 Membuat
berbagai teks tertulis
 Perencanaan  Membaca contoh teks  Menetapkan topik  Jenis tes:
10 - -
 Keraf, G.
dalam konteks Karangan: Penentuan tertulis dari sember tertentu berdasarkan tema tertentu  lisan (1987). Diksi dan
tema, perumusan Gaya Bahasa
bermasyarakat dengan
topik/judul, perumusan  Menemukan kalimat-  Membuat kerangka  tulisan
memilih kata, bentuk
kata, dan ungkapan tujuan/tesis/maksud kalimat utama yang terdapat karangan  perbuata  Modul B.
karangan dalam teks tersebut n Indoensia Tkt.
yang tepat  Menentukan kalimat Semenjana
 Langkah-langkah  Menganalisis kesesuaian utama berdasarkan kerangka  Bentuk
Menulis (Narasi, kalimat utama dengan judul teks yang ditetapkan tes:  Chaedar
Deskripsi, Eksposisi) Alwasilah.
 Menentukan judul bagi  Menyusun karangan  objektif (2005).
 Kiat memilih kata, tulisannya sesuai dengan tema sesuai dengan pilihan jenis  uraian Pokoknya
bentuk kata, dan yang ditentukan karangan tertentu (narasi, Menulis
ungkapan dalam menulis deskripsi, eskposisi) dengan
sesuai dengan tema  Menyusun kerangka pemilihan kata, bentuk kata  Akhadiah,
karangan/jenis karangan berdasarkan judul dan ungkapan yang tepat S.dkk. (1997).

 Menentukan kalimat
utama berdasarkan kerangka
yang ditetapkan

 Menyusun karangan
sesuai dengan pilihan jenis
karangan tertentu (narasi,
deskripsi, eskposisi) dengan
pemilihan kata, bentuk kata dan
ungkapan yang tepat
1. 23 Menggun
akan kalimat tanya
 Kalimat Tanya:  Menyimak topik  Menyampaikan  Jenis tes:
6 - -
 Parera, D.
secara tertulis sesuai Pengertian, ciri- pembicaraan dari pertanyaan yang relevan  lisan (1987). Belajar
dengan sitausi ciri,macam-macam kata rekaman/membaca teks dengan topik pembicaraan Mengemukakan
tanya, jenis kalimat secara tertulis dengan santun  tulisan Pendapat
komunikasi
tanya  mendaftarkan pokok-  perbuata
pokok permasalahan dari bahan  Menyampaikan n  Parera,J.
 Kalimat tanya yang disimaknya/dibacanya pertanyaan yang memerlukan D. (1987).
yang efektif jawaban ya atau tidak secara  Bentuk Menulis Tertib
 Menyampaikan tertulis dengan tujuan untuk tes: dan Sistematik
 Formula 5W1H pertanyaan sesuai dengan memantapkan klarifikasi dan
(what, who, why, when, pokok permasalahan yang konfirmasi  objektif  Teks dari
where, how) dalam dihadapi secara tertulis  uraian Media Cetak
menyampaikan  Menyampaikan
pertanyaan sesuai  Menyampaikan pertanyaan retorik (tidak  Rekaman
dengan situasi pertanyaan yang memerlukan memerlukan jwaban) secara
komunikasi jawaban ya atau tidak secara tertulis sesuai dengan tujuan  Keraf,G.
tertulis dengan tujuan untuk dan situasi (1991).
memantapkan klarifikasi dan TataBahasa
konfirmasi  Menyampaikan Indonesia Baru
pertanyaan secar tersamar
 Menyampaikan dengan kalimat tanya secara  KBBI
pertanyaan retorik (tidak tertulis dengan tujuan selain
memerlukan jwaban) secara bertanya, seperti memohon,  Modul B.
tertulis sesuai dengan tujuan meminta, menyuruh, Ind. Tkt
dan situasi mengajak, merayu, menyindir, Semenjana
meyakinkan, menyetujui, tau
 Menyampaikan menyanggah
pertanyaan secar tersamar
dengan kalimat tanya secara
tertulis dengan tujuan selain
bertanya, seperti memohon,
meminta, menyuruh, mengajak,
merayu, menyindir, meyakinkan,
menyetujui, tau menyanggah
1. 24 Membuat
parafrasa dari teks
 Teks  Membaca teks (berita,  Mengungkapkan  Jenis tes:
6 - -
 Rahmat
iklan, tajuk rencana, cerita kembali dengan kalimat sendiri Djoko Pradopo.
tertulis  Cara/Teknik narasi,puisi) secara tertulis teks yang telah
 lisan
(1997). Kajian
Menyusun Parafrasa dibaca  tulisan Puisi
 Menemukan kata kunci  perbuata
dari teks yang dibacanya n  Modul B.
Ind. Tkt.
 Membahas tema yang  Bentuk Semenjana
menjadi pokok persoalan dalam tes:
teks tersebut  Lamudin
 objektif Finoza. (2002).
 Menyusun parafrasa  uraian Komposisi

 Media
Cetak
Bangko, Juli 2012
Mengetahui Guru Mata Diklat
Kepala SMK Negeri 4 Merangin

SUGIANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 19740227 199903 1 001 NIP. 19730601 200501 1 004
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 4 Merangin
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : II / 3 & 4
STANDAR KOMPETENSI : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Madia
KODE KOMPETENSI :2
ALOKASI WAKTU : 71 X 45 menit

MATERI ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KEGIATAN INDIKATOR WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI
2. 1 Menyimak untuk
menyimpulkan
 Teknik membuat  Menyimak berbagai  Mengubah informasi dari  Jenis tes:
6 - -
 Bahan simakan:
informasi yang tidak catatan verbal, dan informasi yang disampaikan bentuk lisan ke dalam  lisan rekaman, khutbah,
bersifat perintah non-verbal sebagai secara lisan tentang bahasa bentuknon-verbal dialog dsb.
dasar untuk membuat sebagai sarana (bagan/tabel/diagram/ grafik/  tulisan
dalam konteks
simpulan (lisan/tertulis) berkomunikasi dan alat denah/matriks)  perbuatan
 Modul B. Ind. tkt.
bekerja Madia
berpikir, bahasa sebagai
 Teknik menyimpulkan  Menyampaikann  Bentuk tes:
secara induktif dan
unsur dan pengembang
kebudayaan, serta pendapat/opini dengan  Keraf.G.
 objektif (1987).Argumentasi
deduktif kedudukan dan fungsi menggunakan teknik
penyampaian simpulan dan  uraian dan Narasi.
 Teknik
bahasa Indoensia, bahasa
menyampaikansimpula
daerah, dan bahasa asing di pendapat yang akurat secara
deduktif atau induktif
 Bambang Kaswati
Indonesia
n dan pendapat P. (1992).Teknik
 Mencatat ide-ide pokok dari  Menggunakan bahasa Menulis Laporan
 Teknik membuat
simpulan lisan maupun
informasi yang disimaknya Indoensia yang baik dan
benar dalam menyimpulkan
 Parera,J.D.
tulisan dalam Bahasa  Mengubah informasi ke sesuatu informasi (1987).Belajar
Indonesia yang baik dalam bentuk non-verbal Mengemukakan
dan benar, termasuk di Pendapat.
dalamnya kesadaran  Menyusun simpulan secara
berbahasa/sikap deduktif/induktif dari
berbahasa yang positif informasi yang terdapat
dalam teks non-verbal yang
dibuatnya
 Menyampaikan simpulan
informasi tentang isi teks
non-verbal yang dibuatnya
dengan menggunakan
bahasa Indoensia yang baik
dan benar
2. 2 Menyimak untuk
memahami perintah
 Kiat mengenali perintah  Menyimak perintah dari  Merumuskan kembali isi  Jenis tes:
4 - -
 Nara sumber
lisan, seperti intonasi pemberi perintah/ perintah (secara lisan,
yang diungkapkan
dan tekanan narasumber maupun tulisan)
 lisan  Modul Bahsa
atau yang tidak  tulisan Indonesia Tkt.
dalam konteks  Kiat merumuskan  Merumuskan isi perintah  Menuliskan kembali isi
 perbuatan Madia
bekerja perintah atau rencana secara berkelompok perintah dalam bentuk
tindak lanjut dalam kerangka atau bagan  Bentuk tes:  Referensi yang
bentuk kerangka, atau  Menindaklanjuti isi perintah Menunjang
bagan dalam bentuk kerangka atau  Menyebutkan kegiatan yang  objektif
bagan akan dilakukan berdasarkan  uraian
isi perintah secara
 Menjelaskan isi perintah lisan/tertulis
yang terdapat dalam
kerangka atau bagan  Mengonfirmasikan kebenran
rencana kegiatan yang telah
 Mengonfirmasikan direncanakan dengan
kebenaran rencana kegiatan rencana pemberi perintah
yang akan dilakukan kepada
pemberi perintah
2. 3 Memahami perintah
kerja tertulis
 Teks Perintah Kerja  Membaca perintah kerja  Mengenali informasi yang  Jenis tes:
4 - -
 Modul B. Ind. tkt.
Tertulis (Surat Edaran, tertulis berkaitan dengan budaya  lisan Madia
Pengumuman, Memo, kerja yang berlaku di tempat
Disposisi, Buku Manual  Mengidentifikasi pokok kerja  tulisan  Lamudin Finoza.
Kerja) perintah  perbuatan (2002). Surat
 Merencanakan tindak lanjut Menyurat Resmi
 Informasi mengenai  Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan catatan  Bentuk tes: Indonesia
kebiasaan peraturan perintah berdasarkan yang dibuat pada waktu
atau budaya kerja yang catatan yang dibuat pada membaca informasi dari  objektif  Buku Manual Kerja
berlaku di tempat waktu membaca perintah perintah kerja tertulis  uraian
bekerja kerja tertulis  KBBI
 Membuat bagan/ prosedur

 Kiat menyikapi perintah  Membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah
Tim Depdiknas.
kerja yang maksudnya kerja berdasarkan perintah kerja tertulis Ejaan Bahasa
sama tetapi dirumuskan kerja tertulis Indonesia yang
dalam bentuk dan  Mengonfirmasikan rencana Disempurnakan
redaksi yang berbeda
 Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan
kegiatan yang akan dilakukan (secar
dilakukan (secar lisan/tulisan) kepada pemberi
lisan/tulisan) kepada perintah
pemberi perintah
 Merevisi rencana kegiatan
sesuai arahan dari pemberi
perintah
2. 4 Membaca untuk
memahami makna
 Informasi mengenai  Membaca teks yang  Mengelompokkan kata,  Jenis tes:
4 - -
 KBBI
hubungan antara bertemakan “lingkungan bentuk kata, ungkapan, dan
kata, bentuk kata,
makna kata, bentuk kerja” kalimat berdasarkan kelas
 lisan  Kamus Idiom,
ungkapan, dan  tulisan Kamus Sinonim-
kata, dan pemakaian kata dan makna kata
kalimat dalam
kata dalam konteks  Mengelompokkan kata,
 perbuatan Antonim
konteks bekerja
bekerja bentuk kata, ungkapan, dan  Mendaftar kata-kata yang
kalimat berdasarkan kelas berpotensi memiliki sinonim  Bentuk tes:  Karya Sastra dalam
 Peran dan manfaat kata dan makna kata dan antonim dalam teks bentuk yang
 objektif beragam
kamus dalm belajar bacaan
bahasa dan dalam  Mendaftar kata-kata yang  uraian
kehidupan berbahasa berpotensi memiliki sinonim  Mengidentifikasi kata  Surat
dan bernegara dan antonim dalam teks (termasuk bentuk kata baru), Kabar/Majalah
bacaan frasa, kalimat yang
 Proses pembentukan dipersoalkan kebenaran/
 Lirik Lagu
kata baru  Mengidentifikasi kata ketepatannya  Tarigan,H.G.
(termasuk bentuk kata (diterima/ditolak)
 Relasi makna (sinonim, baru), frasa, kalimat yang berdasarkan paradigma atau
(1985). Pengajaran
dan antonim), dipersoalkan kebenaran/ Semantik.
analogi
ungkapan idiomatik, ketepatannya
dan bentuk kata (diterima/ditolak)  Mengidentifikasi kata, frasa,
berdasarkan paradigma kalimat atau bentuk kata
atau analogi baru yang perlu dipersoalkan
kebenarannya/ketepatannya
 Mengidentifikasi kata, frasa, (diterima/ditolak)
kalimat atau bentuk kata beradsarkan kaidah atau
baru yang perlu kelaziman
dipersoalkan
kebenarannya/ketepatannya
(diterima/ditolak)
beradsarkan kaidah atau
kelaziman
2. 5 Menggunakan
secara lisan kalimat
 Konsep kalimat  Menciptakan suatu  Mengajukan  Jenis tes:
4 - -
 Nara
tanya/ pertanyaan tanya umum dialog dalam konteks pertanyaan yang sesuai  lisan Sumber
bekerja dengan topik pembicaraan
dalam konteks  Konsep dan ciri untuk menggali informasi  tulisan  Modul B.
bekerja kalimat retorik  Mengajukan secara santun  perbuatan Ind. Tkt. Madia
pertanyaan yang sesuai
 Dampak dengan topik pembicaraan  Mengajukan  Bentuk tes:  Keraf,G.
penggunaan kalimat untuk menggali informasi pertanyaan yang (1987). Tata
retorik kepada mitra  objektif Bahasa Indoensia
secara santun memerlukan jawaban ya atau
kerja tidak ,misalnya untuk  uraian Baru Bahasa
 Mengajukan memantapkan pemahaman Indonesia
 Konsep dan pertanyaan yang (klarifikasi), meminta
model kalimat tersamar memerlukan jawaban ya kepastian (konfirmasi)
atau tidak ,misalnya untuk
 Kalimat tanya
memantapkan pemahaman  Menggunakan
tersamar dalam (klarifikasi), meminta pertanyaan retorik dengan
kehidupan sehari-hari kepastian (konfirmasi) menerapkan konsep dan ciri
 Artikel yang  Menggunakan
kalimat retorik
mengandung ragam pertanyaan retorik dengan  Mengajukan
kalimat tanya menerapkan konsep dan ciri pertanyaan secara tersamar
kalimat retorik dengan kalimat tanya untuk
tujuan selain bertanya,
 Mengajukan seperti: memohon, meminta,
pertanyaan secara tersamar menyuruh, mengajak,
dengan kalimat tanya untuk merayu, menyindir,
tujuan selain bertanya, meyakinkan, menyetujui,
seperti: memohon, meminta, atau menyanggah
menyuruh, mengajak,
merayu, menyindir,
meyakinkan, menyetujui,
atau menyanggah
2. 6 Membuat
parafrasa lisan
 Pengertian  Menyimak rekaman  Memparafrasakan  Jenis tes:
4 - -
 Modul B.
dalam konteks parafrasa berita/artikel pendek yang informasi secara lisan dari  lisan Ind. Tkt. Madia
dibacakan dengan cermat hal yang telah dibaca dengan
bekerja  Teknik menggunakan bahasa  tulisan  Rekaman
menyusun parafrasa:  Mencermati informasi sendiri  perbuatan berita
menentukan kata kunci; dari sudut kata kunci, ide
menemukan ide pokok; pokok, kata-kata  Memparafrasakan  Bentuk tes:  Artikel dari
menjelaskan sinonim metaforis/ungkapan informasi secara lisan dari Surat Kabar
 objektif
kata kunci; menjelaskan hal yang sudah didengar
makna kata  Menjelaskan kata- dengan menggunakan  uraian  Nara
metaforis/ungkapan lain kata kunci, ide pokok, bahasa sendiri Sumber
ungkapan/kata-kata yang
dengan kata lain yang
bermakna metaforis secara
 Akhadiah, S.
semakna;
kontekstual (1994). Pembinaan
menggunakan
Kemampuan
ungkapan lain untuk
maksud yang sama dari
 Menyusun parafrase Menulis Bahasa
berdasarkan hal-hal di atas Indonesia.
informasi yang
didengar; menyusun  Menyampaikan
kalimat dengan
parafrase secara lisan
ungkapan sendiri
dengan sikap yang santun di
 Pola penyajian depan kelas
ide: pola
urutan/kronologis; pola
sebab akibat; pola
contoh; pola proses
2. 7 Menerapkan
pola gilir dalam
 Film/naskah  Membagi kelas ke  Berkomunikasi  Jenis tes:
4 - -
 Kaset/VCD
berkomunikasi drama/sinetron:Unsur dalam kelompok-kelompok dengan menggunakan kata,  lisan drama
intrinsik;peran dialog kecil bentuk kata, dan ungkapan
dengan santun  tulisan  Parera,J.D.
 Diskusi  Masing-masing
 perbuatan (1988).Belajar
kelompok:sistem dan kelompok terbagi ke dalam  Memfaatkan pola gilir Mengemukakan
teknik diskusi; jenis kelompok diskusi dan dalam berkomunikasi secara  Bentuk tes: Pendapat
diskusi; komponen pemeranan drama satu efektif
 objektif
(moderator, notulis, babak
peserta, dan  uraian
publik);pola gilir (tahap-  Masing-masing
tahap pembicaraan kelompok membuat format
dalam diskusi) penilaian pola gilir terhadap
masing-masing tampilan
kelompok diskusi dan
pemeranan dalam drama
 Masing-masing
kelompok menampilkan
konteks pola gilir yang
mereka pahami
 Menyimpulkan dan
memberi penguatan
terhadap hasil kelompok
menerapkan pola gilir dalam
berkomunikasi dalam bentuk
komunikasi yng berbeda
(drama dan diskusi
kelompok)
2. 8 Bercakap-cakap
secara sopan
 Etika dan norma  Membagi kelas atas  Menggunakan kata  Jenis tes:
6 - -
 Rekaman
dengan mitra bicara konversasi kelompok-kelompok kecil atau ungkapan dalam  lisan yang berisi model
memulai atau mengakhiri percakapan dalam
dalam konteks  Model ungkapan  Merencanakan suatu pembicaraan baik  tulisan konteks bekerja
bekerja yang efektif desain percakapan dengan formal maupun non-formal  perbuatan
konteks lingkungan kerja secara tepat dan efektif  Modul B.
 Kata/ungkapan  Bentuk tes: Ind. tkt. Madia
yang bernuansa konflik  Maisng-masing  Menerapkan pola gilir
kelompok menunjukkan percakapan secara aktif  objektif  Parera,J.D.
konteks percakapannya untuk keperluan mengajukan  uraian (1988). Belajar
dengan menerapkan pola pertanyaan, tanggapan, Mengemukakan
gilir dalam berkomunikasi pendapat, atau menyatakan Pendapat
dengan memanfaatkan kata, pernghargaan
bentuk kata, dan ungkapan
yang tepat sehingga  Mengalihkan topik
terjamin kelangsungan dan pembicaraan (topic
kenyamanan komunikasi switching) secara halus
dengan menggunakan
 Mengungkapkan ungkapan yang tepat
gagasan, tanggapan,
pendapat, dan penghargaan  Menyatakan pendapat
yang berbeda tanpa
 Mengalihkan topik menimbulkan konflik secara
pembicaraan secara halus halus dan santun
dengan menggunakan
ungkapan yang tepat
 Mengungkapkan
gagasan, pendapat dan
pandangan yang berbeda
dengan tetap menjaga
keberlangsungan dan
kenyamanan berkomunikasi
2. 9 Berdiskusi yang
bermakna dalam
 Teknik atau cara  Kelas dibagi atas dua  Menyampaikan  Jenis tes:
6 - -
 Tarigan,H.G.
konteks bekerja menyampaikan kelompok (penyanggah dan gagasan yang tepat dengan  lisan (1984).
gagasan yng relevan pedukung) topik diskusi Keterampilan
 tulisan Berbicara
 Ungkapan yang  Setiap kelompok  Menyanggah
 perbuatan
mendukung gagasan diberikan permasalahan pendapat tanpa  Parera,J.D.

 Teknik atau cara


yang sama menimbulkan konflik dalam  Bentuk tes: (1988). Belajar
suatu forum diskusi dengan Mengemukakan
menyampaikan  Kelompok yang satu santun dan ekspresif  objektif Pendapat
gagasan yang berbeda menyampkan gagasan yang  uraian
atau menyanggah relevan dengan  Menyampaikan  Modul B.
pendapat orang lain menggunakan ungkapan argumentasi terhadap Indonesia Tkt.
yang tepat topikdiskusi yang dibicarakan Madia
 Konsep dan
teknik berargumentasi  Kelompok yang lain  Menghargai mitra
menyampaikan alasan, bukti bicara yang menyampaikan
 Konsep dan yang bertentangan dengan argumen terhadp topik
teknik menyampaikan pendapat kelompok diskusi
simpulan sebelumnya
 Menyusun simpulan
 Mengomunikasikan berdasarkan fakta, data, dan
argumentasi dan pernyataan opini dengan tepat
penghargaan secara
meyakinkan dan simpatik
 Menyampaikan
simpulan dengan tepat atas
dasar fakta dan opini
2. 10
gosiasi yang
Berne
 Program  Menelaah suatu  Mengemukakan  Jenis tes:
4 - -
 Keraf.G.
menghasilkan dalam kegiatan dari OSIS program kegiatan OSIS gagasan, pendapat, atau  lisan (1987).
komentar dalam kalimat yang Argumentasi dan
konteks bekerja  Butir-butir yang  Membahas tentang menarik dan santun dengan  tulisan Narasi
harus diperhatikan isi kegiatan dengan cara memperhatikan butir-butir  perbuatan
dalam membahas suatu menyampaikan pendapat yang akan dibahas  Parera,J.D.
program kegiatan dalam kalimat yang santun  Bentuk tes: (1988). Belajar
 Menyanggah Mengemukakan
 Kiat yang efektif  Menyanggah pendapat orang lain dalam  objektif Pendapat
untuk menyanggah gagasan atau pendapat kalimat yang santun dengan  uraian
suatu program kegiatan secara rasional dan kritis tetap menghargai pendapat  Modul B.
dalam kalimat yang santun mitra bicara Ind. Tkt. Madia
 Kiat yang efektif pada saat membahas
untuk meyakinkan mitra program kegiatan  Meyakinkan mitra  Mustakim.
bicara bicara untuk menyetujui (1994). Membina
 Mengemukakan pendapat pembicara dengan Kemampuan
pendapat dengan kalimat sikap dan kalimat yang Berbahasa
yang baik cermat, serta argumentasi
yang rasional
 Menyampaikan
argumentasi dengan daya
nalar yang mampu
meyakinkan mitra bicara
2. 11 Meny
ampaikan laporan
 Hal-hal yang  Mengamati suatu  Menyampaikan fakta  Jenis tes:
6 - -
 Keraf.,G.
atau presentasi lisan perlu diperhatikan peristiwa dalam konteks (dalam tuturan deskriptif,  lisan (1987). Deskripsi
dalam konteks dalam laporan lisan bekerja nratif, ekspositoris) yang dan Eksposisi
berkenaan dengan keadaan  tulisan
bekerja  Penanda urutan  Mengidentifikasi atau peristiwa yang  perbuatan
 Keraf,G.
waktu kejadian kronologis, dan fakta yang dilaporkan (1987).
(kronologis) berkenaan dengan peristiwa  Bentuk tes: Argumentasi dan
yang tengah diamati  Menyampaikan Narasi
 Teknik membuat keadaan atau peristiwa  objektif
rangkuman/simpulan  Membuat kerangka secara kronologis (dalam  uraian
laporan tuturan
 Teks yang
deskriptif/naratif/ekspositoris)
memuat laporan  Menyajikan laporan
sesuai dengan tuntutan
tentang sesuatu lisan secara santun dan keadaan atau peristiwa yang
peristiwa atau keadaan jelas dalam bentuk tuturn dilaporkan secara lisan
deskriptif/naratif/ekspitoris
 Menyajikan laporan
 Menyampaikan
rangkuman (kategorisasi)
lisan secara kronologis atau simpulan
 Menyampaikan (analisis/sintesis) dengan
benar
rangkuman atau simpulan
yang akurat berdasarkan
hasil nalisis/sintesis atau
kategorisasi
2. 12
s wacana yang
Menuli
 Narasi:pengertia  Merumuskan  Menulis suatu  Jenis tes:
10 - -
 Lamuddin
bercorak naratif, n; ciri-ciri; unsur judul/topik bahasan sesuai kejadian dalam bentuk narasi  lisan Finoza. (2004-
deskriptif, intrinsik; tahap dengan jenis karangan yang serta memuat unsur-unsur 2005). Komposisi
penulisan; jenis & sifat ditentukan (narasi, deskripsi, yang melingkupinya secara  tulisan Bahasa Indonesia
ekspositoris, dan
eksposisi, dan argumentasi) kronologis  perbuatan
argumentatif  Deskripsi:penger  Keraf,G.
tian; ciri-ciri; unsur  Menyusun kerangka  Membuat deskripsi  Bentuk tes: (1987). Deskripsi
pengindraan; tahap karangan secara dari gambar dan Eksposisi.
 objektif
penulisan :jenis & sifat /bagan/tabel/ grafik/diagram/
 Mengembangkan matriks yang dilihat atau  uraian  Keraf,G.
 Eksposisi: kerangka ke dalam paragraf didengar sepanajng 150-200 (1987).
pengertian; ciri-ciri; yang utuh dan padu kaja dalam waktu 30 menit Argumentasi dan
unsur; tahap penulisan; Narasi
jenis & sifat  Menyusun paragraf  Membuat eksposisi
ke dalam wacana yang utuh dari suatu peristiwa  Contoh teks
 Argumentasi: sesuai dengan rambu- narasi, deskripsi.
pengertian; logika/ nalar rambu jenis karangan  Menyusun eksposisi, dan
dalam argumentasi; ciri- teretntu yang menjadi argumentasi dengan tujuan argumentasi
ciri; unsur-unsur; tahap pilihannya untuk meyakinkan pembaca
penulisan; jenis tentang suatu peristiwa kerja
agar menerima suatu sikap
 Contoh paragraf dan opini secara logis
dari keempat jenis
karanagn di atas
2. 13 Merin
gkas teks tertulis
 Contoh  Membaca dengan  Mencatat butir-butir  Jenis tes:
4 - -
 Soedarso.
dalam konteks ringkasan yang berupa cermat contoh ringkasan informasi yang akan  lisan (2002). Membaca
bekerja bagan (butir-butir saja) dalam bentuk bagan/skema diringkas dalam bentuk Cepat
dan teks skema atau bagan dalam  tulisan
 Contoh bahasa yang lugas dan jelas  perbuatan
 Parera,J.D.
ringkasan dalam bentuk  Membedakan kedua (1984). Menulis
teks bentuk itu dari sisi bentuk  Menghitung jumlah  Bentuk tes: Tertib dan
dan fungsi kalimat yang menjadi isi Sistematik
 Teknik membuat ringkasan sesuai dengan  objektif
bagan dan rangkuman  Membuat suatu rumus meringkas yang baku  uraian  Akhadiah,S.
definisi ringkasan (1988). Modul
 Bentuk bagan berdasarkan contoh yang  Menyusun ringkasan Menulis II.Jakarta:
yang digunakan untuk diamati teks secara jelas dalam Universitas
ringkasan bahasa yang baik dan benar Terbuka.
 Membaca teks yang
 Panduan/proses diberikan
membuat ringkasan dari
catatan butir-butir ke  Menulis butir-butir ide
dalam bagan atau pokok ke dalam bentuk
skema sampai kepada bagan/skema
pengembangan
ringkasan yang utuh  Membuat ringkasan
secara utuh sesuai dengan
 Membuat persyaratan yang menjadi
ringkasan yang singkat ketentuan
dan padat dalam
bahasa yang lugas dan
jelas berdasarkan
bagan yang telah dibuat
2. 14 Menyi
mpulkan isi teks
 Aspek nalar  Mengamati data yang  Menyimpulkan suatu  Jenis tes:
5 - -
 Akhadiah,S.
tertulis dalam dalam menyusun disajikan, yakni berupa data teks dengan menggunakan  lisan (1994). Pembinaan
konteks bekerja simpulan: deduktif- nilai UAN pelajaran Bahasa kalimat yang tidak ambigu, Kemampuan
induktif Indonesia yang diperoleh jelaas, lugas dan bernalar  tulisan Menulis Bahas
siswa SMK yang sesuai dengan informasi  perbuatan Indonesia
bersnagkutan yang diperoleh
 Bentuk tes:  Alwasilah,A.
 Merumuskan secara Ch. & Suzan, S.
 objektif
tertulis simpulan terhadap (2005). Pokoknya
data tersebut dengan cara  uraian Menulis
induktif
 Finoza,L.
 Merumuskan secara (2004-2005).
tertulis simpulan terhadap Komposisi Bahasa
data tersebut dengan cara Indonesia.
deduktif
 Modul B.
 Mengevaluasi Indonesia Tkt.
perbedaan dari kedua jenis Madia
simpulan yang telah disusun
Bangko, Juli 2012
Mengetahui Guru Mata Diklat
Kepala SMK Negeri 4 Merangin

SUGIANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 19740227 199903 1 001 NIP. 19730601 200501 1 004
NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 4 Merangin
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : III/5 & 6
STANDAR KOMPETENSI : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Unggul
KODE KOMPETENSI :3
ALOKASI WAKTU : 40 X 45 menit

MATERI ALOKASI
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR WAKTU SUMBER
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
BELAJAR
TM PS PI
3. 1 Menyimak untuk
memahami secara
 Hakikat apresiasi  Menyimak teks yang berupa  Memperlihatkan reaksi  Jenis tes:
10 - -
 Burhan Nur-
puisi/prosa fiksi/prosa ilmiah yang kinetik (menunjukkan sikap giyantoro. (1995).
kreatif teks seni  Proses apresiasi dibacakan memperhatikan, mencatat)
 lisan
Teeori Kajian Prosa
berbahasa dan teks  tulisan
ilmiah sederhana  Jenis Apresiasi: kinetik  Mendiskusikan kata, bentuk kata,
terhadap pembacaan
puisi/prosa fiksi/prosa ilmiah  perbuatan
Fiksi
& verbal istilah yang menjadi kata kunci sederhana yang  Herman Waluyo.
penanda dari tema teks yang diperdengarkan  Bentuk tes: (1992). Teori dan
dibacakan secara kontekstual Apresiasi Puisi.
 Menunjukkan reaksi verbal  objektif
 Memberikan reaksi apresiatif baik berupa komentar terhadap  uraian  Artikel ilmiah/
secara kinetik maupun verbal konteks pembacaan sastra dari Surat
terhadap teks yang telah puisi/prosa fiksi/prosa Kabar
dibacakan faktual/ilmiah sederhana
yang didengar
 Televisi/Taperecord
er/VCD yang berisi
rekaman
pembacaan
puisi/khutbah,
dramatisasi, dsb.
 Prosa fiksi:  Mengasosiasikan karya  Menjelaskan makna
pengertian; jenis sastra atau teks ilmiah yang kata konotatif yang
(cerpen, novel); unsur dibacakan dengan konteks berbentuk ungkapan,
intrinsik (tokoh, kehidupan nyata pepatah, peribahasa, atau
penokohan, tema, alur, majas yang teersuart dalam
latar, sudut pandang)  Menjelaskan unsur pusi/prosa fiksi yang telah
instrinsik dari masing-masing teks dibacakan
 Prosa yang telah dibacakan
faktual/ilmiah: artikel,  Mengemukakan
iklan, pidato, khotbah;  Membacakan kembali teks pesan yang tersirat dari
ciri-ciri; komponen secara bergiliran, baik secara puisi/prosa fiksi/prosa ilmiah
kebahasaan individual, maupun kelompok sederhana yang dibacakan
 Puisi:  Mengevaluasi isi teks yang  Mengungkap unsur
pengertian; hatkikat telah dibaca ulang secara logis intrinsik prosa fiksi
puisi/unsur batin (tokoh,penokohan, latar,
( tema, nada, rasa,
 Memperagakan perwatakan
plot,tema)/prosa faktual
pesan/amanat) tokoh &penokohan teks prosa (tujuan, masalah, metode
fiksi/ mendramatisasi-kan puisi pemecahan masalah,
 Karya sastra: yang telah dibaca penyimpulan), dan atau
puisi, cerpen, atau
novel
 Menyusun simpulan hakikat puisi (tema, nada,
rasa, amanat) secara
tentang pesan yang tersirat dari
kontekstual
teks yang dibaca
3. 2 Mengapresiasi
secara lisan teks seni
 Teks sastra (puisi,  Menyimak teks sastra/teks ilmiah  Mengomentari teks  Jenis tes:
10 - -
 Burhan Nur-
berbahasa dan teks cerpen, novel) sederhana yang sastra/ilmiah sederhana  lisan giyantoro. (1995).
dibacakan/diperdengarkan yang telah dibacakan Teeori Kajian Prosa
ilmiah sederhana  Teks ilmiah sederhana  tulisan Fiksi
(tajuk rencana, artikel)  Mendiskusikan istilah yang tidak  Menjelaskan makna
 perbuatan
dipahami dari teks tersebut idiomatik yang terkandung  Herman Waluyo.
 Diksi: ungkapan, dalam teks sastra (cerpen,  Bentuk tes: (1992). Teori dan
majas, peribahasa  Mengomentari puisi, novel) seperti pepatah, Apresiasi Puisi.
keterbacaan/keterpahaman teks  objektif
peribahasa, serta majas
 Makna idiomatik; yang telah dibacakan  uraian  Artikel ilmiah/
makna konotatif;  Menjelaskan pesan yang sastra dari Surat
makna denotatif  Menjelaskan makna idiomatik tersirat dari teks sastar Kabar
yang terkandung dalam teks tersebut
 Unsur intrinsik puisi: sastra (cerpen, puisi, novel)  Televisi/Taperecord
tema, nada, rasa, seperti pepatah, peribahasa, serta  Mengungkapkan unsur er/VCD yang berisi
amanat/intension majas intrinsik dan ekstrinsik rekaman
(identitas pengarang; nama; pembacaan
 Unsur intrinsik prosa:  Menjelaskan pesan yang tersirat karya-karay utama, dll) dari puisi/khutbah,
tokoh, penokohan, dari teks sastar tersebut karya sastra yang telh dramatisasi, dsb.
plot, latar, sudut dibacakan
pandang, tema,  Mengungkapkan unsur intrinsik  Abdul Chaer.
amanat dan ekstrinsik (identitas  Menceritakan kembali isi (1992). Semantik B.
pengarang; nama; karya-karay cerita yang telah dibasakan Indonesia
utama, dll) dari karya sastra yang dengan kalimat sendiri
telh dibacakan
 Meramalkan kelanjutan
 Menceritakan kembali isi cerita cerita yang telah selesai
yang telah dibasakan dengan dibacakan dengan baik
kalimat sendiri
 Mengidentifikasi makna dan
 Meramalkan kelanjutan cerita pesan yang tersirat dari
yang telah selesai dibacakan pilihan kata dalam teks
dengan baik sastra yang telah dibackan
 Mengidentifikasi makna dan pesan  Mengaitkan istilah dalam
yang tersirat dari pilihan kata teks sastra yang dibacakan
dalam teks sastra yang telah dengan kehidup sehari-hari
dibackan
 Mengaitkan istilah dalam teks
sastra yang dibacakan dengan
kehidup sehari-hari

 Menyatakan tanggapan  Menyatakan


terhadap isi dan cara penyajian tanggapan terhadap isi dan
cara
 penyajian karya yang
telah dibaca
3. 3 Menulis proposal
untuk kegiatan ilmiah
 Pengertian  Merumuskan judul kegiatan yang  Membuat kerangka proposal  Jenis tes:
6 - -
 Parera, J.D. (1988).
diajukan dalam proposal sesuai dengan konteks yang Menulis Tertib dan
sederhana  Sistematika proposal: ditentukan
 lisan
Sistematik
latar belakang  Menyusun kerangka isi proposal  tulisan
kegiatan; rumusan sesuai dengan sistematika  Menyusun rancangan
 perbuatan
 Akhadiah, S.
masalah, batasan proposal yang berkonteks (1988). Modul
masalah, tujuan  Mendiskusikan bahan kegiatan keahlian masing-  Bentuk tes: Menulis II
kegiatan,program rujukan/referensi yang dibutuhkan masing
 objektif
yang diusulkan, lokasi,
waktu kegiatan, biaya
 Menyusun proposal dengan  uraian
bahasa yang baik dan benar
 Bahasa proposal:
bersih, akurat, tidak
ambigu, kalimat efektif
3. 4 Menulis surat dengan
memperhatikan jenis
 Pengertian surat  Mengamati berbagai jenis surat  Menulis surat  Jenis tes:
10 - -
 Lamudin Finoza.
dari berbagai format dan jenis pemberitahuan/edaran (2004-2005). Surat-
surat  Format surat: Bentuk surat sesuai dengan aturan dan
 lisan
Menyurat Resmi
lurus, setengah tujuan komunikasi  tulisan Indonesia
lurus,Indonesia Baru,  Mengklasifikasikan teks surat ke
 perbuatan
Indonesia Lama dalam karakteristik tertensu sesaui  Menulis surat undangan  Akhadiah, S.

 Jenis-jenis surat:
dengan formt dan jenis surat sesuai dengan aturan dan  Bentuk tes: (1987). Modul
tujuan komunikasi Menulis I
Resmi, Dinas, Pribadi  Menganalisis surat dari segi ciri  objektif
dan bahasa surat  Menulis surat lamaran  uraian
 Ciri surat pekerjaan sesuai dengan
 Membuat surat aturan dan tujuan
 Bahasa Surat pemberitahuan/edaran/ komunikasi
undangan/surat lamaran
 Contoh-contoh surat:
pekerjaan sesuai dengan tema
pemberitahuan, yang ditugaskan
edaran, undangan,
lamaran kerja
3. 5 Menulis laporan
ilmiah sederhana
 Pengertian Menulis  Menganalisis contoh laporan  Merumuskan judul sebagai  Jenis tes:
4 - -
 Lamudin Finoza.
Laporan ilmiah ilmiah topik bahasan  lisan (2004-2005).
Komposisi Bahasa
 Sistematika penulisan  Mengidentifikasi format dan  Menyusun sistematika  tulisan Indonesia
laporan ilmiah konteks laporan ilmiah yang telah laporan  perbuatan
dianalisis  Modul B. Indonesia
 Langkah-langkah  Merencanakan rancangan  Bentuk tes: Tingkat Unggul
menulis laporan  Merencanakan tulisan laporan isi laporan
ilmiah sesuai dengan kegiatan  objektif  KBBI
 Teknik penulisan yang telah dilakukan (misalnya  Menyusun isi laporan  uraian
daftar pustaka hasil kegiatan praktik kerja  Contoh-contoh
industri/lapangan) Laporan ilmiah
 Teknik pengutipan
 Menyusun kerangka laporan  Bambang Kaswanti
 Teknik penulisan
sesuai dengan ketentuan Purwo. (1992).
catatan kaki Menulis Laporan
 Teknik penulisan
 Menulis laporan ilmiah sederhana Teknik
secara lengkap dan sesaui
istilah dengan kerangka yang telah
 Format penulisan: ditetapkannya
halam judul, penulisn
tajuk/judul bab/anak
judul, penomoran
 Fisik laporan: Jenis
kertas, ukuran
kertas,dsb.

Bangko, Juli 2012


Mengetahui Guru Mata Diklat
Kepala SMK Negeri 4 Merangin

SUGIANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 19740227 199903 1 001 NIP. 19730601 200501 1 004
Keterangan:
TM : Tatap muka
PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktIk di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
PI : Praktek di Industri (4 jam praktIk di Du/Di setara dengan 1 jam tatap muka)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / : X / Ganjil
Pertemuan ke : 1, 2, 3
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 6 jam pelajaran )
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
tingkat
Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menyimak untuk memahami lafal,
tekanan,
intonasi dan jeda yang lazim/baku dan yang
tidak.

I. INDIKATOR
3. Reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan, mencatat)
terhadap lafal, tekanan, intonasi dan jeda yang lazim/baku dan yang
tidak.
4. Memberikan komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal,
tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa mampu menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi dan jeda
yang lazim/ baku dan yang tidak.

III. MATERI AJAR


Bahasa termanifestasi dalam bentuk kalimat. Kalimat terdiri dari unsur
segmental dan unsur suprasegmental. Unsur segmental berupa rentetan
bunyi yang dilambangkan dengan huruf yang diucapkan dengan lafal. Unsur
suprasegmental berupa intonasi. Unsur terpenting dalam intonasi adalah :
tekanan, nada, durasi, dan jeda/perhentian.

1. Tekanan
Tekanan/ stress . keras-lembutnya bagian ujaran tertentu.Dalam bahasa-
bahasa tertentu, tekanan berfungsi untuk membedakan arti. Misalnya,
bahasa Arab, /la/ artinya ‘sungguh’ , sedangkan /la/artinya ‘tidak’ . Dalam
bahasa Batak Toba, /bontar/ artinya’putih’, sedangkan /bontar/ artinya
‘darah’. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, tekanan diberikan pada kata
atau bagian tertentu dari kalimat yang dipentingkan atau dipertentangkan
dengan kalimat lain.
Contoh :
- Buku itu dibeli oleh paman
- Buku itu dibeli oleh paman

2 Nada
Nada/pitch . naik turun / tinggi rendahnya arus ujaran dalam pelafalan
kalimat. Nada tinggi dipakai oleh yang sedang marah, sedangkan nada
rendah dipakai oleh orang yang sedanga sedih. Nada memiliki peranan
penting dalam pembentukan isi/jenis kalimat. Kalimat berita menggunakan
nada akhir menurun, dilambangkan dengan tanda titik (.), Kalimat perintah
menggunakan nada mendatar, dilambangkan dengan tanda seru (!). Kalimat
Tanya menggunakan nada akhir naik, dilambangkan dengan tanda Tanya (?).
3. Durasi
Durasi . panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mengucapkan
segmen bahasa.
Contoh :
- Lukisan itu indah sekali.
- Lukisan itu in__dah sekali.
- Lukisan itu indah__ sekali.

4. Jeda /Perhentian
Jeda merupakan kesenyapan antarbagian ujaran yang mengisyaratkan
batas-batas satuan ujaran. Kesenyapan-kesenyapan itu dapat membatasi
kata, frase, klausa atau kalimat. Dalam bahasa tulis kesenyapan ditandai
dengan : garis miring (/), tanda koma (,), titik koma (;), titik dua (., tanda
hubung (-), ataupun tanda pisah (--). Secara fungsional unsur-unsur
segmental kalimat mengemban suatu fungsi, apakah sebagai subjek (S),
predikat (P), objek (O), ataupun keterangan (K). Sebuah kalimat lengkap
harus ada S dan P dengan intonasi selesai. Sedangakan kalimat tak lengkap
intonasinya terasa tidak selesai.

Kalimat Lengkap Bukan Kalimat lengkap


- Adegan itu menakjubkan.
- Menakjubkan adegan itu
- Adegan yang menakjubkan itu
- Itu adegan
Bahasa baku merupakan salah satu variasi bahasa yang pada umumnya
mengacu pada bahasa orang terdidik/terpelajar dalam situasi resmi/formal
baik lisan maupun tulis dengan tidak menampakkan cirri kedaerahan atau
asing.

Bahasa baku sering digunakan dalam :


1. Komunikasi resmi, misalnya surat resmi atau dinas,
pengumuman resmi,perundang-undangan.
2. Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, buku
keilmuan, tesis, desertasi.
3. Pembicaraan di lembaga, di sekolah, kuliah, rapat,
konferansi,konggres, pidato kenegaraan.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati, dengan atasan,
pejabat,guru/dosen, dengan orang yang baru dikenal.

Ciri-ciri Bahasa Baku :


1. Menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai dengan sistem
bunyi bahasa Indonesia.
2. Menggunakan penempatan jeda yang sesuai dengan satuan
makna/sintaksisnya.
3. Dalam bahasa tulis, harus sesuai dengan EYD dan Pedoman
Pembentukan Istilah.
4. Menggunakan kata-kata baku yang sesuai dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Menghindari pemakaian bahasa gaul, daerah
maupun asing.
5. Menghindari pemakaian bentuk-bentuk ketatabahasaan yang
menyimpang dari kaidah baik morfologi maupun sintaksis.

IV. METODE PEMBELAJARAN


Metode Audiolingual . siswa menyimak rekaman kalimat ujaran.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Awal : Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan


menyimak kalimat ujaran dengan memperhatikan lafal, tekanan, intonasi
dan jedanya .
B. Kegiatan Inti :
1. Siswa menyimak monolog/dialog yang bertemakan sosial.
2. Siswa memberikan reaksi kinetik (menunjukkan sikap
memperhatikan, mencatat) terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
yang lazim/baku dan yang tidak berdasarkan informasi lisan.
3. Siswa mengomentari lafal,tekanan, intonasi, dan jeda yang
lazim/baku dan yang tidak.
C. Kegiatan Akhir :
menyimpulkan hasil pembelajaran dan melaksanakan evaluasi .

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :


Tape, rekaman / kaset, Modul
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : X / Ganjil
Pertemuan ke : 4, 5, 6, 7
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (8 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.2 Menyimak untuk memahami Informasi
lisan dalam
konteks bermasyarakat.

I. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi informasi lisan yang bersifat faktual, spesifik,
dan rinci.
2. Mengidentifikasi sumber informa lisan.
3. Mengenal ragam dan laras bahasa.
4. Membedakan proses dan hasil dengan memperhatikan ciri atau
penanda kata/kalimat.
5. Membedakan fakta dan opini.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa mampu Menyimak untuk memahami Informasi lisan dalam konteks
bermasyarakat.

III. MATERI AJAR


A. Fakta
Jika Anda menyimak suatu berita atau wacana dengan seksama, Andaakan
memperoleh banyak informasi, baik berupa fakta maupun bukan fakta. Fakta
ialah peristiwa, fenomena, keadaan atau kenyataan yang sebenarnya,
sedangkan informasi yang bukan fakta dapat berupa pendapat (opini),
gagasan, konsep, proses, asumsi, pengandaian, harapan ataupun khayalan.
Contoh :
Fakta:
- Pengangguran di Indonesia mencapai 40 juta orang.
- Bali telah menjadi kawasan wisata internasional.
Bukan Fakta :
- Angka pengangguran di Indonesia merupakan masalah serius.
- Tingginya tingkat pendidikan tidak menjamin sukses hidup seseorang.
Fakta ada yang bersifat umum ada juga yang bersifat spesifik
Contoh :
- Ayah membeli mobil. (umum)
- Ayah membeli Daihatsu Zebra keluaran tahun 2000. (spesifik)
- Merokok membahayakan kesehatan perokok maupun orang di sekitarnya
(umum)
- Merokok membahayakan system pernafasan perokok maupun orang di
sekitasrnya. (spesifik)

B. Sumber Informasi
Selain memperoleh informasi, melalui menyimak Anda juga dapat
mengetahui sumber informasi. Dari menyimak, Anda akan dapat
memperkirakan atau mengidentifikasi dari mana sumber informasi tersebut.
Apakah dari seorang narasumber, radio, televisi, Koran, majalah atau
internet.
C. Ragam Bahasa, Laras Bahasa, dan Bahasa Baku
Ragam bahasa ialah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut penutur dan
cara penyampaiannya. Dari segi penutur, ragam bahasa dibedakan menurut
daerah, pendidikan dan sikap.
a) Variasi menurut daerah, disebut logat/dialek. Misal: orang
Batak, Bali, Jakarta, Tegal
b) Variasi menurut pendidikan, ragam orang berpendidikan
dan tidak berpendidikan.
c) Variasi menurut sikap penutur, dibedakan antara ragam
resmi, dan ragam santai/gaul. Variasi ini sering disebut langgam,
laras, atau gaya. Menurut pemakaiannya kita juga dapat
merasakan perbedaan laras antara bahasa berita, bahasa
laporan, bahasa keilmuan, bahasa hokum, bahasa prosa, bahasa
gaul dan sebagainya.
Dari segi cara penyampaiannya, bahasa dibedakan ragam bahasa tulis dan
bahasa lisan.
a) Bahasa lisan memiliki intonasi lengkap, yang tidak
seluruhnya dapat dilukiskan dalam bahaas tulis. Pengertian
bahasa lisan dibantu oleh situasi, ekspresi dan gerak ataupun
isyarat.
b) Bahasa tulis mengenal huruf kapital, huruf miring, tanda
kutip, tangda petik, paragraph yang tidak ada padanannya
dalam bahasa lisan.

Bahasa tulis cenderung lebih cermat dan fungsi-fungsi gramatika lebih


eksplisit. Hal ini dilatarbelakangi oleh:
a) Tidak adanya kontak langsung yang memungkinkan
adanya pengulangan.
b) Tidak adanya pendukung pemahaman yang berupa
ekspresi dan gerak atau isyarat.
Bahasa baku merupakan salah satu variasi bahasa yang diidentifikasi
berdasarkan aneka variasi bahasa diatas dengan klriteria sebagai berikut:
1. Pada umumnya mengacu pada bahasa orang terdidik /
terpelajar.
2. Diterima untuk berkomunikasi dalam situasi resmi / formal
baik lisan maupun tulis.
3. Tidak menampakkan cirri kedaerahan

D. Membedakan proses dan hasil


Informasi yang kita simak ada yang berisi proses dan ada pula yang berisi
hasil. Kata berimbuhan ke-an sering dipakai untuk menandai informasi
proses dan kata berakhiran -an sering dipakai untuk menandai hasil.
Penanda lain ialah pengeksplisitan kata proses untuk informasi yang berisi
proses dan kata hasil untuk informasi yang berisi hasil. Namun demikian
tidak semua proses dan hasil memiliki penanda khusus seperti diatas.Dalam
banyak hal antara proses dan hasil hanya dapat dikenali dari logika urutan
maknanya. Dalam kenyataan proses selalu mendahului hasil. Penyajian yang
alamiah mengikuti urutan proses - hasil. Akan tetapi dalam retorika mungkin
saja hasil dikemukakan lebih dulu dan proses menyusul.
Contoh:
(1) Tahu yang masih mengandung air dibungkus kain tipis lalu
ditindih pemberat sehingga air yang terperangkap dalam pori-pori tahu
keluar dan tahu menjadi lebih padat.(proses – hasil).
(2) Perampas sepeda motor itu akhirnya tertangkap setelah melalui
kejar mengejar dengan polisi selama dua jam lebih. ( hasil – proses).
IV. METODE PEMBELAJARAN
Metode Audiolingual . siswa menyimak rekaman .

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal : - Guru mengadakan pre tes pelajaran lalu - Guru
memancing siswa dengan pertanyaan yang berhubungan dengan
materi yang akan diajarkan

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa mengidentifikasi informasi sesuai dengan wacana yang
disimak.
2. Siswa mengidentifikasi sumber informasi lisan.
3. Siswa megenali ragam/laras bahasa berdasarkann informasi
lisan.
4. Siswa membedakan proses dan hasil untuk memahami isi
informasi lisan.
5. Siswa membedakan fakta dan opini berdasarkan informasi lisan.

C. Kegiatan Akhir :
Siswa menyimpulkan isi materi dan menyampaikan kembali informasi yang
disimak.secara bergantian dan evaluasi.

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :


Tape, rekaman / kaset, Modul
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : X / Ganjil
Pertemuan ke : 8, 9, 10, 11, 12
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (10 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.3 Membaca cepat untuk memahami
informasi
1. tertulis dalam konteks
bermasyarakat
I. INDIKATOR
1. Membaca cepat permulaan (120-150 kata) per menit.
2. Membaca cepat lanjutan dengan menerapkan teknik pindai
(scanning) dan layap (skimming) sehingga mencapai 230-250 kata per
menit.
3. Membuat catatan pokok isi bacaan sesuai dengan cara/teknik
membuat catatan.
4. Menjelaskan bagian bacaan tertentu secara rinci

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa mampu Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam
konteks bermasyarakat
III. MATERI AJAR
Membaca cepat merupakan kegiatan untuk menyerap informasi secara cepat
dari bahasa tulis.Kecepata membaca cepat untuk permulaan adalah 120-150
kata / menit. Kecepatan permulaan ini diharapkan terus meningkat hingga
230-250 kata / mrnit. Dengan pemahaman isi / informasi objek baca setidak-
tidaknya 60%. Beberapa keperluan yang dapat kita penuhi melalui membaca
cepat antara lain:
a) Untuk mengenali atau mencari
topik bacaan
b) Untuk mencari bagian penting
yang kita perlukan
c) Mengetahui organisasi / strutur
penulisan
d) Melakukan penyegaran terhadap
hal-hal yang pernah kita baca.

Teknik membaca cepat yang perlu kita kuasai dan kita terapkan yaitu:
1. Teknik pindai (scanning) yaitu mebaca cepat untuk menemukan /
memperoleh suatu informasi tanpa membaca secara lengkap bagian –
bagian yang tidak perlu. Misalnya kalau kita mencari nimor telepon di
buku telelpon, mencari arti kata / istilah dalam kamus, mencari suatu
mnata acara televisi di surat kabar dan sebagainya.
2. Teknik layap (scimming) yaitu membaca cepat untuk mengambil
intisari dari suatu bacaan, berupa ide-ide pokok atau detail penting.
Dalam hal ini kita harus sudah menetapkan apa yang akan kita cari, lalu
kita telusuri dengan cepat. Begitu kita temukan baru kita baca dengan
seksama untuk kita dalami.
Untuk meningkatkan kecepatan membaca , cara-cara yang perlu
dilatihkan dan selanjutnya diterapkan adalah:
1) Jangan m,elakukan vokalisasi (bersuara / menyuarakan tulisan)
2) Jangan komat kamit (menggerakkan bibir).
3) Jangan meoleh kekanan kekiri mengikuti focus bacaan
4) Jangan menunjuk bagian nyang dibaca dengan jari atau alat
penujuk lain.
5) Jangan melakukan subvokalisasi (mengucapkan bacaan dalam
hati )
6) Jangan melakukan regresi (kembali kebagian yang sudah pernah
dilewati / dibaca.
7) Kenalilah kata / frasa dengan melihat bentuknya sebagai kata
atau frasa. Bukan sebagai deretan kata
Cara mengukur kecapatan membaca
Contoh: Amir membaca wacana sepanjang 300 kata dalam waktu 2 menit
(120 detik).
Maka kecepatan baca amir
300
-------- X 60 detik = 150 kata / menit
120

Teknik membuat catatan dalam membaca pemahaman.


Membuat catatan terhadap informasi yang dipandang penting dalam proses
membaca perlu dilakukan. Catatan – catatan itu berguan untuk membantu
mengingat isi bcaa, juga untuk bahan informasi atau bahan kutipan seaktu
kita menyususn karangan.
Teknik atau cara membuat catatan dalam membaca adalah sebagai berikut:
1) Membaca dan menangkap makna setiap kata / frasa kalimat yang
terdapat dalam paragraph.
2) Menggaris bawahi hal yang pentinbg dalam bacaan termasuk istilah
asing yang belum kita pahami.
3) Selesai membaca satu paragraph hendaknya telah ada formulasi
pikirann utama yang mengkristal dalam benak kita dan hal ini kita catat.
Informasi penting yan kita perlukan juga dicatat.
4) Pada setiap pergantian parragraf hendaknya ada formulasi hubungan
antar paragraph dalam benak kita.
Membuat simpulan singkat atas bacaan.

IV. METODE PEMBELAJARAN


Metode Reseptif dan Produktif . Siswa disajikan aneka bacaan
menindaklanjuti dengan mencari isi pokok bacaan tersebut.
Metode Komqnikatif . Siswa menyampaikan / mengkonfirmasikan isi pokok
bacaan kepada temannya.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
B. Kegiata. Awal : Guru mengawali dengan menyuruh beberapa siswa
untuk membaca cepat wacana yang disediakan.
Jumlah kata
------------------------------- X 60 detik
Waktu baca dalam detik

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa membaca cepat permulaan (120-150kata) per menit.
2. Ciswa menemukan informasi yang terdapat di dalam bacaan.
3. Siswa membaca cepat lanjutan dengan menerapkan teknik
pindai (scanning) dan layap (skimming) sehingga mencapai 230-250
kata per menit.
4. Siswa menemukan informasi yang terdapat dalam bacaan.
5. Siswa menjelaskan bagian tertentu sesuai dengan isi bacaan.
6. Siswa mengungkapkan kembali isi informasi dengan bahasa
sendiri

C. Kegiatan Akhir : menyimpulkan hasil pembelajaran dan melaksanakan


evaluasi

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :


Stop watch, berbagai teks dari berbagai sumber, KBBI dan modul

VII. PENILAIAN
I. Baca dan pahami wacana berikut dan jawablah pertanyaannya!
II. Ceritakan kembali isi wacana di atas dengan bahasa Anda
sendiri.81-83
III. Lengkapi tabel berikut berdasarkan informasi telepon yang
tersedia Hal 88-
VIII. KUNCI JAWABAN
I. 1= A, 2=D, 3=C, 4=B, 5=A, 6=D, 7=A, 8=C, 9=B, 10=C
III. Lihat daftar telepon

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : X / Ganjil
Pertemuan ke : 13, 14, 15, 16
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit ( 8 jam pelajaran )
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.4 Memahami informasi tertulis dalam
berbagai
bentuk teks

I. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi berbagai informasi tulis.
2. Mengidentifikasi jenis teks (narasi, deskripsi dan eksposisi).
3. Menentukan fakta dan opini.
4. Membedakan proses dan hasil.
5. Mengungkapkan kembali informasi yang telah dibaca.
6. Mengungkapkan gambar, bagan, grafik, diagram, atau matriks secara
verbal.
7. Mengubah informasi verbal ke dalam bentuk nonverbal..

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa mampu memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks.

III. MATERI AJAR


Jenis – jenis wacana
Menurut isinya karangan dibedakan menjadi lima jenis yaitu:
1) Narasi . karangan yang berisi cerita. Karangan ini terdiri
atas rangkaian peristiwa yang sambung menyambung
membentuk alur cerita. Contoh: cerpen,novel, roman, drama,
sejarah.
2) Deskripsi . karangan yang berisi gambaran tentang suatu
objek agar seolah-olah objek tersebut terlihat atau terasa oleh
pembacanya.
Contoh: karangan yang melukiskan keindahan alam, lingkungan
atau seseorang.
3) Eksposisi . karangan yang berisi pemaparan tetang suatu
masalah, pengertian, konsep atau proses. Dalam eksposisi
diperlukan pengamatan atau penelitian agar bahan dan fakta
dibutuhkan lengkap. Penulisan eksposisi memerlukan
ketrampilan menganalisis dan mensintesis data dan fakta
pendukung.
Contoh: proses pembuatan tahu, proses memperbaiki karburator,
cara berternak ikan.
4) Argumentasi. karangan yang bersisi pendapat opini yang
dikuatkan dengan alas an, contoh/bukti sehingga orang lain
meyakini kebenarannya. Melalui karangan argumentasi kita
membuktikan sesuatu. Dengan penelitian dan pengamatan,
dengan analisis dan sintesis kita mengumpulkan fakta, angka-
angka, diagram, grafik dan lain-lain untuk membuktikan bahwa
pendapat kita benar
5) Persuasi. karangan yang berisi bujukan untuk berbuat
sesuatu. Oleh karena itu, selain dikemukakan fakta yang
meyakinkan pembaca, dalam karangan persuasi juga
dipergunakan pernyataan yang mengandung sugesti
Informasi nonverbal ( gambar, bagan, grafik, diagram, matrik dan
tabel)
Informasi dapat disajikan secara verbal, yaitu dengan kata kalimat dan
wacana. Disamp[ing itu tidak jarang indormasi disajikan dalam bentuk
nonverbal atau bentuk-bentuk visual, seperti gambar bagan, grafik, diagram,
matrik, tabel dan sebagainya.
a) Bagan . gambaran secara analisis dan secara statistik tentang
proses yang terjadi dialam, teknologi, dan masyarakat manusia.
b) Grafik lukisan pasang surut atau naik turunnya suatu keadaan
atau suatu hasil dengan garis atau gambar.
c) Diagram . gambaran ( buram, sketsa) untuk memperlihatkan
atau menerangkan sesuatu.
d) Matrik . tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga
butir butir uraian yang diisikan dapat dibaca dari atas kebawah dan
dari kiri kekanan.
e) Tabel . daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi
biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang terrsusun urut kebawah
dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat
dengan mudah disimak.
f) Peta . representasi melalui gambar dari suatu daerah yang
menyatakan batas sifat permukaannya.
g) Denah . gambar yang menunjukkan letak kota, jalan dan
sebagainya atau gambar rancangan bangunan.
Dalam berkomunikasi kedua bentuk penyajian (verbal dan nonverbal) perlu
digunakan secara sinerji untuk saling mendukung bagi tersampaikannya
pesan dengan baik. Oleh karena itu kita dituntut bias mengalihkan infomasi
nonverbal ke verbal atau sebaliknya.
Pengalihan informasi nonverbal ke verbal
Rambu-rambu langkah pengalihan informasi noverbal ke verbal sebagai
berikut:
- Memperhatikan secara global
- Membaca judul dan subjudul yang ada
- Memperhatikan lambing-lambang yang digunakan.
- Memperhatikan kata-kata besaran-besaran atau angka-angka yang ada
- Menafsirkan hubungan makna antar bagian atau antar sel serta hubungan-
hubungan
secara menyeluruh.
- Merumuskan hubungan makna antar bagian tersebut dalam bentuk kalimat.
- Merumuskan simpulan-simpulan kalau perlu.
Pengalihan verbal ke nonverbal
Rambu-rambu langkah pengalihan informasi nonverbal ke verbal antara lain
sebagai berikut:
- Mencermati isi dan sifat informasi atau konsep dengan seksama.
- Menentukan efektik tidaknya informasi atau konsep tersebut
divisualisasikan.
- Memilih bentuk visual yang tepat, apakah grafik, bagan, atau tabel.
- Memilih lambang / bentuk / warna yang tepat untuk menvisualisasikan
item-item
datanya.
- Membuat visualisasi yang tepat untuk informasi atau konsep tersebut.

IV. METODE PEMBELAJARAN


Metode Reseptif dan Produktif .
Siswa disajikan aneka bacaan menindaklanjuti dengan mencari isi pokok
bacaan tersebut.
Metode Komunikatif .
Siswa menyampaikan / mengkonfirmasikan isi pokok bacaan kepada
temannya.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A.Kegiatan Awal :
Siswa membaca informasi tentang cara atau teknik mengidentifikasi
informasi tulis, ciri-ciri jenis karangan, teknik membuat teks nonverbal,
teknik mengungkapkan gambar, bagan, grafik, diagram, atau matriks secara
verbal.

B. Kegiatan Inti :
1. Siswa mengidentifikasi informasi tulis dari berbagai sumber.
2. Siswa mengidentifikasi jenis teks (narasi, deskripsi dan eksposisi
3. Siswa menentukan fakta dan opini.
4. Siswa membedakan proses dan hasil
5. Siswa mengungkapkan kembali informasi yang telah dibaca.
6. Siswa mengungkapkan gambar, bagan, grafik, diagram atau matriks,
secara verbal.
7. Siswa mengubah informasi verbal ke dalam bentuk nonverbal.

C. Kegiatan Akhir : Melaksanakan evaluasi

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :


Teks wacana, Modul, Buku “Komposisi” karya Gorys Keraf

VII PENILAIAN
I. Baca dan pahami bacaan berikut !Hal 55-56
II. Pahamilah tabel berikut !
PROGRAM OSIS SMK NEGERI 3 JAKARTA TP. 2006/2007
No Nama Kegiatan Pelaksanaan pada semester Gasal
Jul Ags Sep Okt Nov Des Ket.
1 Orientasi siswa X
2 Peringatan HUT RI X
3 Bakti Sosial X
4 Donor darah X
5 Halal Bihalal X
6 Natal X
7 Rekreasi X
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat berdasarkan tabel di atas !
1. Bakti sosial dilaksanakan ……….
a. sepanjang bulan Agustus tiap tahun
b. dalam bulan yang sama dengan donor darah
c. sebelum peringatan hari besar nasional
d. setelah kegiatan donor darah
2. Kegiatan dalam bulan Agustus adalah …………..
a. donor darah, bakti social dan bazaar
b. yang paling penting adalah peringatan HUT RI
c. padat sekali karena ada 3 kegiatan sekaligus
d. donor darah, peringatan HUT RI, dan bakti social/bazaar
3. Natal dan rekreasi dilaksanakan dalam ……..
a. dalam hari dan tanggal yang sama dalam bulan Desember
b. satu bulan penuh selama Desember
c. bulan yang sama, yakni Desember
d. semester gasal antara tahun 2006-2007
4. Pernyataan yang tidak sesuai dengan program kerja di atas adalah …

a. Kegiatan-kegiatan dalam program kerja tersebut semua akan
dilaksanakan dalam tahun 2006
b. Waktu untuk penyelenggaraan donor darah dapat disatukan
dengan bakti social dan bazaar dalam rangka peringatan HUT RI
c. Selama dua bulan (November-Desember) OSIS mengadakan dua
peringatan hari besar agama sekaligus, yaitu Halal bihalal dan Natal.
d. Tidak setiap bulan ada kegiatan OSIS karena bulan September
dan Oktober vakum dari kegiatan Osis.
5. Bulan terpadat kedua adalah ……….
a. Juli
b. Agustus
c. November
d. Desember.

VIII. KUNCI JAWABAN


I. HAL 28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : X / Ganjil
Pertemuan ke : 17
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit ( 8 jam pelajaran )
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.5 Melafalkan kata dengan artikulasi yang
tepat

I. INDIKATOR
1. Mengidentifikasikan pelafalan kata yang tidak tepat.
2. Membedakan makna kata akibat lafal dan artikulasi yang tidak tepat.
3. Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat.
.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat.
.
III. MATERI AJAR
 Lafal dan artikulasi
 Perbedaan makna sebagai kesalahan artikulasi bunyi
 Konsep lafal baku bahasa Indonesia ( Modul I B hal 101 s.d 109 )

IV. METODE PEMBELAJARAN


Metode Reseptif dan Produktif .
Siswa disajikan aneka bacaan menindaklanjuti dengan mencari isi pokok
bacaan tersebut.
Metode Komunikatif .
Siswa menyampaikan / mengkonfirmasikan isi pokok bacaan kepada
temannya.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A.Kegiatan Awal :
Guru mengadakan pre tes pelajaran lalu dilanjutkan dengan informasi materi
yang akan diajarkan.
B. Kegiatan Inti :
1. Siswa mengidentifikasi pelafalan kata yang tidak tepat.
2. Siswa membedakan makna kata akibat lafal dan artikulasi yang tidak
tepat.
3. Siswa melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat.
C. Kegiatan Akhir : Melaksanakan evaluasi

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :


Teks wacana, Modul, Buku “Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia” , KBBI
VII PENILAIAN
Cobalah Anda ucapkan dengan jelas, dan berikan arti katanya ! Saat teman
Anda melafalkan dan mengartikan kata yang bergaris bawah , Anda cermati
ketepatannya!
1. Bu Lan ini bagaimana, katanya bulan ini akan membayar utangnya
ternyata ingkar
janji.
2. Kalau tidak beruang banyak janganlah kamu berangan-angan akan
menyaksikan
atraksi beruang kutub selatan di pasar malam itu.
3. Pindahkan kemeja batik ini ke meja dekat almari itu.
4. Kailku kena ikan besar ketika aku sedang menceritakan kenaikan kelasku.
5. Aku yakin, Hari mau saja diajak melihat harimau di kebun binatang.
6. Jika ingin tahu bagaimana cara membuat tahu, bacalah buku ini dengan
cermat.
7. Karena mentalnya telah rusak , nasihat yang kuberikan kepadanya selama
ini
mental semua.
8. Setiap hari per jam saya dapat memperbaiki empat per jam.
9. Tanggal berapa gigi gerahammu tanggal ?
10.Turun dari mendaki gunung badannya penuh daki.

VIII. KUNCI JAWABAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : X / Ganjil
Pertemuan ke : 18, 19, 20
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan
yang
Tepat.

I. INDIKATOR
1. Menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata dan ungkapan yang
tepat dalam kalimat.
2. Menggunakan pilihan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang
tepat dalam kalimat

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa mampu Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
III. MATERI AJAR
1. Pilihan kata (diksi):
a. ketepatan kata
b. kesesuaian kata
c. perubahan makna kata
d. denotasi dan konotasi
e. sinonim dan antonim
f. idiomatik
2. Bentuk kata dan ungkapan
3. Contoh penggunaan
IV. METODE PEMBELAJARAN
Metode Reseptif dan Produktif .
Siswa disajikan aneka bacaan menindaklanjuti dengan mencari pilihan kata,
bentuk kata, dan ungkapan yang tidak tepat.
Metode Komunikatif .
Siswa menyampaikan / mengkonfirmasikan perbaikannya kepada temannya.
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan awal :
membaca teks dengan tema tertentu
B. Kegiatan inti :
1. Menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan
ungkapan yang tidak tepat dalam teks yang dibaca
2. Memperbaiki pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan
ungkapan yang tidak tepat dalam teks.
3. Mendiskusikan pengertian pilihan kata (diksi),
4. Menggunakan pilihan kata, bentuk kata, dan ungkapan
dalam kalimat dengan tepat
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :


KBBI, Kamus Idiom, lirik lagu, iklan, teks dengan berbagai tema
VII. PENILAIAN
I. HAL 172 I B

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan ke- : 24, 25, 26
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.8 Mengucapkan kalimat dengan jelas,lancar,
bernalar dan
wajar.
I. INDIKATOR :
2. Membedakan penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam
berbicara dengan memperhatikan konsep dan pola serta intonasi,
tekanan, nada,irama, dan jeda.
3. Membaca lirik lagu, naskah/teks, pengumuman/pidato, dan
sejenisnya dengan menggunakan tekanan dan intonasi secara jelas dan
tepat.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN:


Siswa dapat mengucapkan kalimat dengan jelas,lancar, bernalar dan wajar
dengan memperhatikan konsep dan pola kalimat serta intonasi,tekanan,
nada, irama, dan jeda.
III. MATERI AJAR:
1. Konsep dan pola intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda dalam kalimat.
2. Teknik membaca indah.
3. Contoh pengucapan kalimat yang jelas, lancar, bernalar, dan wajar.
( Modul I B hal 111 s.d. 112 )

IV. METODE PEMBELAJARAN


Demonstrasi dan diskusi.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan awal :
Menyimak informasi lisan (dialog/monolog)
B. Kegiatan inti :
1. Siswa membedakan penggunaan pola tekanan kata dan
kalimat dari dialog/monolog yang diperdengarkan berdasarkan
konsep dan pola serta serta intonasi, tekanan, nada, irama, dan
jeda yang benar.
2. Membaca lirik lagu, naskah/teks, pengumuman/pidato, dan
sejenisnya dengan menggunakan tekanan, dan intonasi secara
jelas dan tepat
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER :
Teks dialog dan monolog, syair lagu, teks pengumuman/pidato.

VII. PENILAIAN :
Jenis tes : tulis dan lisan
Bentuk tes : uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X / Genap
Pertemuan ke- : 27, 28, 29
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.9 Menulis dengan memanfaatkan
kategori/kelas
kata.

I. INDIKATOR :
1. Informasi tentang kelas kata dipahami siswa dengan baik.
2. Kelas kata diklasifikasikan berdasarkan teks.
3. Rincian disusun berdasarkan kelas kata
4. Kelas kata dimanfaatkan untuk menulis teks/karangan
II. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah melalui proses pembelajaran, siswa dapat:
1. memahami kategori/kelas kata
2. mengklasifikasikan kelas kata berdasarkan teks;
3. menyusun rincian berdasarkan kelas kata.
4. menulis ± 3 paragraf dengan memanfaatkan kelas kata.
III. MATERI AJAR
1. Kategori/kelas kata
2. Teks yang mengandung rincian yang berupa kelas kata.
3. Contoh rincian kelas kata.
4. Contoh pemanfaatan kelas kata dalam tulisan/karangan.
IV. METODE PEMBELAJARAN
1. Penugasan
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
1. Kegiatan awal
Siswa ditugasi untuk membaca teori tetang kelas kata dilanjutkan
membaca
teks.
2. Kegiatan inti
(1) membaca teks dengan tema tertentu.
(2) mengkaklasifikasikan kata berdasarkan kelas kata (sesuai
teks).
(3) Menyusun rincian berdasarkan pemanfaatan kategori atau
kelas kata
(4) Menulis dengan memanfaatkan kelas kata.
3. Kegiatan akhir
Melaksanakan evaluasi
VI. ALAT/BAHAN/SUMBER
1. Modul
2. Teks dari media cetak ± 5 paragraf.
VII. PENILAIAN
1. Tes tertulis.
2. Bentuk tes
(1) Pilihan ganda.
(2) .Uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 30, 31, 32, 33, 34
Alokasi Waktu : 10 X 45 menit (10 jam)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.10 Membuat berbagai teks tertulis dalam
konteks
bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk
kata, dan
ungkapan yang tepat.
I. INDIKATOR :
1. Memahami informasi tentang diksi, bentuk kata, dan ungkapan.
2. Memahami penggunaaan disksi, bentuk kata, dan ungkapan
yang tepat dalam teks.
3. Mampu membuat beberapa teks tertulis dengan menggunakan
diksi, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah melalui proses pembelajaran, siswa dapat:
1. menunjukkan pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan ungkapan
yang tidak/kurang tepat di dalam teks.
2. memperbaiki pilihan kata (diksi), bentuk kata, dan ungkapan
yang tidak/kurang tepat di dalam teks.
3. menjelaskan makna ungkapan dalam teks
4. membuat beberapa teks bertema kemasyarakatan dengan
menggunakan disksi, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
III. MATERI AJAR
1. Pilihan kata (diksi)
2. penggunaan bentuk kata dalam teks
3. penggunaan uangkapan dalam teks
IV. METODE PEMBELAJARAN
1. Penugasan
2. Diskusi
3. Tanya jawab
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan awal:
Peserta didik ditugasi untuk membaca teks.
B. Kegiatan inti:
1. meneliti/memeriksa ketepatan penggunaan diksi, bentuk kata,
dan ungkapan dalam teks.
2. menjelaskan makna ungkapan dalam teks
3. membuat beberapa teks bertema kemasyarakatan dengan
menggunakan disksi, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat.
D. Kegiatan akhir: melaksanakan evaluasi.
VI. ALAT/BAHAN/SUMBER
1. Modul
2. Teks pidato ± 5 paragraf.
VII. PENILAIAN
A. Pilihlah sinonim yang tepat untuk melengkapi kalimat berikut !
1. Alumni harus ( menjunjung / mengangkat) tinggi nama baik
almamaternya.
2. Pemberontakan komunis dapat (dimatikan / dipadamkan) .
3. Gedung yang (jangkung / tinggi) berisiko tersambar petir.
4. Anak (kecil / kerempeng ) seperti dia tidak layak menjadi petinju.
5. Kami menunggu sejak (pukul / jam) lima pagi.
6. Panitia (menyerahkan / menyodorkan / memberikan) lis
sumbangan kepada saya .
7. Bagian personalia akan segera (memilih / menyeleksi) calon
karyawan.
8. Semoga Tuhan menemani / mendampingi / menyertai) kita.
9. Orang itu memang gila (posisi / kedudukan / jabatan) .
10. 10.Pekerjaannya sebagai (pegawai / buruh) bangunan mengawali
suksesnya di bisnis properti.
B. Buatlah lima paragraph pendek yang di dalamnya terdapat
pemanfaatan sinonim/parafrase untuk menghindari pengulangan
yangtidak perlu !
VIII. KUNCI JAWABAN
1. menjunjung
2. dipadamkan
3. tinggi
4. kerempeng
5. pukul
6. menyodorkan
7. menyeleksi
8. menyertai
9. jabatan
10.buruh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 35, 36, 37
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.11 Menggunakan kalimat tanya secara
tertulis
sesuai dengan situasi komunikasi.

I. INDIKATOR :
1. Menyampaikan pertanyaan yang relevan dengan topik
pembicaraan secara tertulis dengan santun.
2. Menyampiakan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau
tidak secara tertulis dengan tujuan untuk memantapkan klarifikasi dan
konfirmasi.
3. Menyampaikan pertanyaan retorik (tidak memerlukan jawaban)
secara tertulis sesuai dengan tujuan dan situasi.
4. Menyampaikan pertanyaan secara tersemar dengan kalimat
tanya secara tertulis dengan tujuan selain bertanya seperti memohon,
meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan,
menyetujui, atau menyanggah.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN :


Siswa dapat menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan
situasi komunikasi.
III. MATERI AJAR
1. Tentang kalimat tanya: pengertian, ciri-ciri, macam-macam kata
tanya, jenis kalimat tanya.
2. Kalimat tanya yang efektif dengan formula 5W1H (what, who,
where, when, why, how) dalam menyampaikan pertanyaan sesuai
dengan situasi komunikasi. ( Modul hal. 149 s.d. 155 )

IV. METODE PEMBELAJARAN :


Demonstrasi dan diskusi.
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan awal :
Mengidentifikasi pokok permasalahan sebagai persiapan wawancara.
B. Kegiatan inti :
1. Siswa membuat daftar pertanyaan secara tertulis untuk
persiapan wawancara.
2. Siswa menyampaikan pertanyaan sesuai dengan pokok
permasalahan.
3. Siswa menyampaikan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya
atau tidak.
4. Siswa menyampaikan pertanyaan retorik (tidak memerlukan
jawaban).
5. Siswa menyampaikan pertanyaan secara tersamar dengan
tujuan selain bertanya, seperti memohon, meminta, menyuruh,
mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau
menyanggah.
D. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
VI. ALAT/BAHAN/SUMBER :
Berbagai teks dari media cetak, Menulis Tertib dan Sistematik oleh J.D.Parera

VII. PENILAIAN
1. Jenis tes: tulis
2. Bentuk tes: uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 38, 39, 40
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
setara
tingkat Semenjana.
Kompetensi Dasar : 1.12 Membuat parafrasa dari teks tertulis

I. INDIKATOR :
1. Mengungkapkan kembali isi teks yang dibaca dengan kalimat sendiri
secara
tertulis.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Siswa dapat membuat parafrasa dari teks tertulis

III. MATERI AJAR


Parafrase adalah mengubah bentuk puisi ke bentuk karangan dengan kata-
kata sendiri. Parafrase dapat juga berupa pengintisarian suatu wacana, baik
dalam dalam satu bahasa maupun ke dalam bahasa yang berbeda.
Parafrase3 dapat juga di artikan sebagai penguraian kembali suatu teks /
karangan dalam bentuk / susunan kata yang lain dengan maksud dapat
menjelaskan makna nya yang tersembunyi.
Untuk dapat membuat parafrase dng tepat dalam arti tidak menyimpang
dari makna dan maksud yg dikehendaki oleh pengarang aslinya ada dua
kemungkinan kemampuan yang harus dimiliki :
1. kemampuan memAhami secara tepat makna dan maksud objek
yang akan di parafrasekan .
2. kemampuan mencari bentuk lain yang secara tepat
mengungkapkan objek parafrase .

IV. METODE PEMBELAJARAN


Diskusi, tanya jawab, penugasan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
A. Kegiatan awal :
Siswa membaca (berita, iklan, tajuk rencana,cerita narasi, puisi)
B. Kegiatan inti :
1. Siswa menemukan pikiran utama dari teks yang dibaca.
2. Siswa menyusun parafrasa.
E. Kegiatan akhir :
melaksanakan evaluasi.

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER
Tajuk rencana, berita, iklan, cerita narasi, puisi.

VII. PENILAIAN
A. Parafrasekan kutipan puisi berikut ke dalam bentuk prosa Kami
Cuma tulang -tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi
yang tentukan nilai tulang –tulang berserakan . Ataukah jiwa kami
melayang untuk kemerdekaan Kemenangan dan harapan Atau tidak
untuk apa-apa (Kerawang – Bekasi, Chairil Anwar)
B. Buatlah intisari masing – masing paragraph, lalu rumuskan
simpulan / intisari wancana tersebut Sependapat dengan mendikbut ,
dan guru besar psikologi UI, Prof . Dr. Sri Utami Munandar mengatakan
bahwa pelajar dan pemuda yang terlibat kenakalan perlu di hukum .
Namun, jenis hukumanya harus tetap di pertimbangkan aspek – aspek
pendidikan . Lebih lanjut,Utami menambahkan , “ Kita perlu undang –
undang khusus untuksanksi hukum yang dikenakan kepada plajar dan
pemuda nakal .
Namun yang lebih penting dari semua itu adalah pembinaan
disiplinkarena mereka dalam status anak didik “Sementara itu pakar
pendidikan dari IKIP Jakarta ,Prof .Yusufhadi Miarso mengatakan “
Negara kita Negara hukum . bila adapelajar dan pemuda yg melanggar
hukum jelas mesti di hukum “ . Selain itu Yusufhadi menekan bahwa
masalah kenakalan pelajar danremaja di luar sekolah pada prinsipnya
sudah bukan lagi tanggung jawab lembaga pendidikan lagi . karena
itu , pihak lembaga pendidikantidak perlu ikut campur dalam penagan
kasus – kasus mereka .Serahkan saja permasalahan tersebut kepada
intitusi yang lebih berwenang dalam masyarakat , yaitu keluarga dan
kepolisian.

Mengetahui Merangin, Juli 2012


Kepala SMK Negeri 4 Merangin Guru Mata Diklat

SUGIANTO,S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 19740227 199903 1 001 NIP.19730601 200501 1 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 1, 2, 3
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang
tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja

Indikator :
 Mengubah informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuk nonverbal
bagan/tabel/diagram/ grafik/denah/matriks)
 Menyimpulkan informasi lisan yang tidak bersifat perintah secara
deduktif/induktif.

I. Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah
dalam konteks bekerja.

II. Materi Ajar :


1. Teknik membuat catatan verbal, dan nonverbal sebagai dasar untuk
membuat simpulan (lisan/tertulis)
2. Teknik menyimpulkan secara induktif dan deduktif
3. Teknik menyampaikan simpulan dan pendapat

III. Metode Pembelajaran: penugasan, diskusi, Tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

A. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang teknik membuat catatan verbal, nonverbal,
teknikmenyimpulkan secara induktif, deduktif, dan teknik menyampaikan simpulan.

B. Kegiatan inti :
 Siswa menyimak berbagai informasi.
 Siswa mencatat ide-ide pokok dari informasi yang disimak.
 Siswa mengubah informasi ke dalam bentuk nonverbal..
 Siswa menyusun simpulan secara deduktif/induktif dan informasi yang
terdapat dalam teks nonverbal yang dibuatnya.

C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


Berbagai bahan simakan, berbagai buku referensi
VI. Penilaian:
Jenis tes: tulis
Bentuk tes: uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 4, 5
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.2 Menyimak untuk memahami perintah yang
diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja

Indikator :

 Merumuskan kembali isi perintah (secara lisan maupun tulis)


 Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara
lisan/tertulis
 Mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan
sesuai dengan rencana pemberi perintah

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu merumuskan kembali isi perintah baik secara lisan
maupun tulis
2. Siswa mampu menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan
berdasarkan isi perintah baik secara lisan maupun tulis
3. Siswa mampu mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang
yang telah direncanakan sesuia dengan rencana pemberi perintah

II. Materi Ajar :


1. Kiat mengenali perintah lisan, seperti intonasi dan tekanan
2. Ragam dan ciri kalimat perintah
3. Kiat merumuskan perintah atau rencana tindak lanjut dalam bentuk
kerangka, atau bagan

III. Metode Pembelajaran: penugasan, diskusi, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


1. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi kiat mengenali perintah lisan, ragam dan ciri kalimat
perintah, kiat merumuskan perintah dalam bentuk kerangka atau
bagan.
2. Kegiatan inti :
 Siswa menyimak perintah dari pemberi perintah
 Siswa merumuskan isi perintah secara berkelompok
 Siswa menindaklanjuti isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan
 Siswa menjelaskan isi perintah yang terdapat dalam kerangka atau
Bagan
 Siswa mengonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang akan
dilakukan kepada pemberi perintah

D. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Informasi lisan, berbagai buku referensi yang menunjang

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan, perbuatan
 Bentuk tes : objektif, uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 6, 7
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.3 Memahami perintah kerja tertulis

Indikator :
 Memahami berbagai perintah kerja tertulis
 Merumuskan perintah kerja tertulis
 Merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan rumusan perintah kerja
tertulis
 Membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
 Mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan (secara
lisan/tulisan) kepada pemberi perintah

I. Tujuan Pembelajaran :

 Siswa mampu memahami berbagai perintah kerja tertulis


 Siswa merumuskan perintah kerja tertulis
 Siswa mampum merencanakan tindak lanjut perintah berdasarkan
rumusan perintah kerja tertulis
 Siswa mamapu membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan perintah
kerja tertulis
 Siswa mampu mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan
(secara lisan/tulisan) kepada pemberi perintah

II. Materi Ajar :


 Teks perintah kerja tertulis (surat edaran, pengumuman, memo, disposisi,
buku manual kerja)
 Informasi mengenai peraturan atau budaya kerja yang berlaku di tempat
bekerja
 Kiat menyikapi perintah kerja yang maksudnya sama tetapi dirumuskan
dalam bentuk dan redaksi yang berbeda

III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


 Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang teks perintah kerja tertulis berupa surat
edaran, pengumuman, memo, disposisi, buku manual kerja

 Kegiatan inti :
 Siswa membaca teks perintah kerja tertulis berupa surat edaran,
pengumuman, memo, disposisi, buku manual kerja.
 Siswa mengidentifikasi pokok perintah
 Siswa merencanakan tindak lanjut perintah kerja
 Siswa membuat bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja
tertulis
 Siswa mengonfirmasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan
(secara lisan/tulisan) kepada pemberi perintah
 Siswa merevisi rencana kegiatan sesuai arahan dari pemberi perintah

E. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


Contoh memo, pengumuman, surat edaran,disposisi, buku manual kerja, dan
berbagai buku referensi yang menunjang

VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis,
 Bentuk tes: objektif, uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 8, 9
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4jam pelajaran)
Kompetensi Dasar ; 2.4 Membaca untuk memahami makna kata,bentuk kata,
ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja.

Indikator :
 Mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan,dan kalimat berdasarkan
kelas kata dan makna kata
 Mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam
teks bacaan
 Memahami makna kata yang terdapat dalamteks

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat
berdasarkan kelas kata dan makna kata
 Siswa mampu mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan
antonim dalam teks bacaan
 Siswa mampu memahami makna kata yang terdapat dalam teks

II. Materi Ajar :


1. Makna leksikal dan makna gramatikal
2. Relasi makna (sinonim, dan antonim), ungkapan idiomatik, dan
bentuk kata

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab


IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
 Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang makna leksikal, makna gramatikal,
relasi makna (sinonim dan antonim), ungkapan idiomatic, bentuk kata.

 Kegiatan inti :
1. Siswa membaca teks yang bertemakan lingkungan kerja
2. Siswa mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat
berdasarkan kelas kata dan makna kata
3. Siswa mendaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan
antonim dalam teks bacaan
4. Siswa menjelaskan makna kata sesuai dengan teks
 Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


KBBI, Kamus Idiom, Kamus Sinonim-Antonim, Surat Kabar/Majalah,
Tarigan,H.G. (1985). Pengajaran Semantik.

VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis,
 Bentuk tes: objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 10, 11
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4jam pelajaran)
Kompetensi Dasar ; 2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pertanyaan
dalam konteks bekerja.

Indikator :
 Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk
menggali informasi secara santun
 Mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak sesuai
dengan situasi komunikasi dalam bekerja
 Menggunakan pertanyaan retorik sesuai dengan situasi komunikasi dalam
bekerja
 Mengajukan pertanyaan secara tersamar untuk memohon, meminta,
menyuruh, mengajak,merayu, menyindir, meyakinkan, menyetujui,atau menyanggah
sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan topik
pembicaraan untuk menggali informasi secara santun
2. Siswa mampu mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawabanya
atau tidak sesuai dengan situasi komunikasi dalam bekerja
3. Siswa mampu menggunakan pertanyaan retorik sesuai dengan situasi
komunikasi dalam bekerja
4. Siswa mampu mengajukan pertanyaan secara tersamar untuk
memohon,meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir,
meyakinkan,menyetujui, atau menyanggah sesuai dengan situasi komunikasi
dalam bekerja
5.
II. Materi Ajar :
Ragam dan contoh kalimat tanya sesuai dengan situasi komunikasi dalam
Bekerja

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Siswa membaca informasi tentang ragam klimat tanya.
B. Kegiatan inti :
 Siswa menyimak/membaca ilustrasi situasi dunia kerja
 Siswa mengajukan berbagai bentuk pertanyaan yang sesuai dengan
ilustrasi yang disajikan
G. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Dialog/monolog/teks ilustrasi situasi dunia kerja
 Modul B. Ind. Tkt. Madia
 Keraf,G. (1987). Tata Bahasa Indoensia Baru Bahasa
Indonesia
VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis, lisan
 Bentuk tes: objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 12, 13
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja

Indikator :
1. Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan
menggunakan bahasa sendiri
2. Memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar
dengan menggunakan bahasa sendiri
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu memparafrasakan informasi secara lisan dari hal yang telah
dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri.
2. Siswa mampu memparafrasakan infirmasi secara lisan dari hal yang sudah
didengar dengan menggunakan bahasa sendiri.

II. Materi Ajar :


1. Pengertian parafrasa
2. Teknik menyusun parafrasa
3. Teknik menyampaikan parafrasa secara lisan

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang pengertian parafrasa, teknik menyusun
parafrasa, teknik menyampaikan parafrasa secara lisan.

B. Kegiatan inti :
 Siswa membaca petunjuk kerja
 Siswa menganalisis isi petunjuk kerja
 Siswa menyampaikan parafrase secara lisan dengan sikap yang
santun sesuai dengan petunjuk kerja yang telah dibaca
 Siswa menyimak perintah kerja
 Siswa menganalisis isi perintah kerja
 Siswa menyampaikan parafrasa secara lisan dengan sikap yang
santun sesuai dengan perintah kerja yang disimak .
H. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Teks petunjuk kerja
 Monolog perintah kerja
 Akhadiah, S. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan, perbuatan
 Bentuk tes : objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 14, 15
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi

Indikator :
1. Berkomunikasi dengan menggunakan kata,bentuk kata, dan ungkapan
dengan santun
2. Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif

I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata,
dan ungkapan dengan santun
2. Siswa mampu menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif

II. Materi Ajar :


1. Informasi tentang pola gilir dalam berkomunikasi
2. Penerapan pola gilir dalam seminar

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab,diskusi


IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang pola gilir dalam berkomunikasi.
B. Kegiatan inti :
1. Membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok seminar
2. Masing-masing kelompok melaksanakan seminar kelas
dengan menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
I. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


Parera,J.D. (1988).Belajar Mengemukakan Pendapat

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan, perbuatan
 Bentuk tes : objektif, uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/3
Pertemuan ke- : 16, 17, 18
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara
dalam konteks bekerja

Indikator :
 Menggunakan kalimat untuk memulai atau mengakhiri suatu pembicaraan
baik formal maupun nonformal secara efektif
 Menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan
pertanyaan,tanggapan, pendapat, atau menyatakan pernghargaan
 Mengalihkan topik pembicaraan (topicswitching) secara halus dengan
menggunakan ungkapan yang tepat
 Menyatakan pendapat yang berbeda secara halus dan santun tanpa
menimbulkan konflik

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa dapat menggunakan memulai atau mengakhiri suatu pembicaraan baik
formal maupun nonformal secara efektif
 Siswa dapat menerapkan pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan
mengajukan pertanyaan, tanggapan, pendapat, atau menyatakan pernghargaan
 Siswa dapat mengalihkan topik pembicaraan (topic switching) secara halus
dengan menggunakan ungkapan yang tepat
 Siswa dapat menyatakan pendapat yang berbeda secara halus dan santun
tanpa menimbulkan konflik

II. Materi Ajar :


 Etika dan norma konversasi
 Contoh kalimat efektif
 Kata/ungkapan yang bernuansa konflik
 Contoh dialog/percakapan sesuai dengan konteks lingkungan kerja

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab,diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Membagi kelas atas kelompok dialog
 Merencanakan desain percakapan sesuai dengan konteks lingkungan kerja
B. Kegiatan inti :
 Siswa mengungkapkan gagasan, tanggapan, pendapat, dan penghargaan
 Siswa mengalihkan topik pembicaraan secara halus dengan menggunakan
ungkapan yang tepat
 Siswa mengungkapkan gagasan, pendapat dan pandangan yang berbeda
dengan tetap menjaga keberlangsungan dan kenyamanan berkomunikasi
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Contoh dialog/percakapan sesuai dengan konteks lingkungan kerja
 Parera,J.D. (1988). Belajar Mengemukakan Pendapa

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan, perbuatan
 Bentuk tes : objektif, uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan ke- : 19, 20, 21
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja

Indikator :
 Menyampaikan gagasan dengan argumentasi yang tepat dalam berdiskusi
 Menyanggah pendapat dengan santun dan ekspresif tanpa menimbulkan
konflik dalam suatu forum diskusi
 Menghargai mitra bicara dalam berdiskusi
 Menyusun simpulan diskusi berdasarkan fakta,data, dan opini dengan tepat

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu menyampaikan gagasan dengan argumentasi yang tepat
dalam berdiskusi
 Siswa dapat menyanggah pendapat dengan santun dan ekspresif tanpa
menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi
 Siswa dapat menghargai mitra bicara dalam berdiskusi
 Siswa mampu enyusun simpulan diskusi berdasarkan fakta, data, dan opini
dengan tepat

II. Materi Ajar :


 Siswa menyampaikan gagasan dengan argumentasi yang tepat dalam
berdiskusi
 Siswa menyanggah pendapat dengan santun dan ekspresif tanpa
menimbulkan konflik dalam suatu forum diskusi
 Siswa menghargai mitra bicara dalam berdiskusi
 Siswa menyusun simpulan diskusi berdasarkan fakta, data, dan opini dengan
tepat

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab,diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Kelas dibagi atas dua kelompok (penyanggah dan pendukung)
 Setiap kelompok diberikan permasalahan yang sama
B. Kegiatan inti :
 Kelompok yang satu menyampaikan gagasan yang relevan/mendukung
 Kelompok yang lain menyampaikan sanggahan-sanggahan dengan
argumentasi yang kuat dengan cara yang santun
 Menyampaikan simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Tarigan,H.G. (1984). Keterampilan Berbicara
 Parera,J.D. (1988). Belajar Mengemukakan Pendapat

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan, perbuatan
 Bentuk tes : objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan ke- : 22, 23
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 jjam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja

Indikator :
 Mengemukakan ide yang menarik dengan santun sesuai dengan topik
bahasan
 Menyanggah dengan santun dan tetap menghargai pendapat mitra bicara
 Meyakinkan mitra bicara untuk menyepakatiide yang dikemukakan

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu mengemukakan ide yang menarik dengan santun sesuai
dengan topik bahasan
 Siswa dapat menyanggah dengan santun dan tetap menghargai pendapat
mitra bicara
 Siswa mampu meyakinkan mitra bicara untuk menyepakati ide yang
dikemukakan

II. Materi Ajar :


 Program kegiatan dalam lingkungan kerja
 Kiat efektif menyanggah mitra bicara dengan santun
 Kiat efektif untuk meyakinkan mitra bicara

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab,diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang kiat efektif untuk menyanggah mitra
bicara dan meyakinkan mitra bicara.
B. Kegiatan inti :
 Siswa menelaah suatu program kegiatan dalam lingkungan kerja
 Siswa membahas isi program kegiatan
 Siswa menyanggah gagasan atau pendapat secara rasional dan kritis dalam
kalimat yang santun pada saat membahas program kegiatan
 Siswa melaksanakan negosiasi dengan daya nalar yang mampu meyakinkan
mitra bicara
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Keraf.G. (1987). Argumentasi dan Narasi
 Parera,J.D. (1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
 Mustakim. (1994). Membina Kemampuan Berbahasa

VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis, lisan, perbuatan
 Bentuk tes: objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan ke- : 24, 25, 26
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.11 Menyampaikan laporan atau presentasi lisan
dalam konteks bekerja

Indikator :
 Menyampaikan pengantar dalam rangka presentasi atau laporan yang sesuai
dengan konteks bekerja
 Mempresentasikan sesuatu dalam lingkungan kerja secara sistematis
 Menyampaikan simpulan isi presentasi atau laporan

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu menyampaikan pengantar dalam rangka presentasi atau
laporan yang sesuai dengan konteks bekerja
 Siswa mampu mempresentasikan sesuatu dalam lingkungan kerja secara
sistematis
 Siswa mampu menyampaikan simpulan isi presentasi atau laporan

II. Materi Ajar :


Teknik menyampaikan presentasi atau laporan
 Pengantar/pendahuluan
 Isi presentasi
 Penutup

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang teknik menyampaikan presentasi atau laporan
B. Kegiatan inti :
 Siswa mengonsep pokok-pokok yang akan disampaikan dalam pengantar
presentasi atau laporan yang sesuai dengan konteks bekerja
 Siswa menyampaikan pengantar presentasi atau laporan
 Siswa mempresentasikan atau melaporkan suatu topik
 Siswa menyampaikan simpulan presentasi atau laporan

C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Keraf.,G. (1987). Deskripsi dan Eksposisi
 Keraf,G. (1987). Argumentasi dan Narasi

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan, perbuatan
 Bentuk tes : objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan ke- : 27, 28, 29, 30, 31
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (10 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif,deskriptif,
ekspositoris, dan argumentative

Indikator :
 wacana naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif ditulis dengan tepat.

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu menulis wacana narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi
dengan baik.

II. Materi Ajar :


 Narasi: pengertian; ciri-ciri; unsur intrinsik; tahap penulisan; jenis & sifat
 Deskripsi:pengertian; ciri-ciri;unsur pengindraan;tahap penulisan:jenis& sifat
 Eksposisi: pengertian; ciri-ciri; unsur; tahap penulisan; jenis & sifat
 Argumentasi: pengertian; logika/nalar dalam argumentasi; ciri-ciri;unsur-
unsur; tahap penulisan;jenis
 Contoh paragraf dari keempat jenis karangan di atas

III.Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Siswa membaca informasi tentang jenis wacana (narasi, deskripsi,eksposisi,
dan argumentasi), teknik, dan ciri wacana
B. Kegiatan inti :
 Siswa menentukan tema wac
 Siswa mengumpulkan bahan
 Siswamenyusun kerangka
 Siswa mengembangkan kerangka menjadi wacana yang utuh dan padu

C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Keraf,G. (1987). Deskripsi dan Eksposisi.
 Keraf,G. (1987). Argumentasi dan Narasi
 Contoh teks narasi, deskripsi. eksposisi, dan argumentasi
VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan
 Bentuk tes : objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan ke- : 32, 33
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja

Indikator :
 Mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas dalam bentuk skema atau
bagan dalam bahasa yang lugas dan jelas
 Menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang baik dan benar

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu mencatat butir-butir informasi yang akan diringkas dalam
bentuk skema atau bagan dalam bahasa yang lugas dan jelas
 Siswa mampu menyusun ringkasan teks secara jelas dalam bahasa yang
baik dan benar

II. Materi Ajar :
 Contoh ringkasan yang berupa bagandan teks
 Teknik membuat bagan dan rangkuman
 Bentuk bagan yang digunakan untuk ringkasan
 Panduan/proses membuat ringkasan dari catatan butir-butir ke dalam bagan
atau skema sampai kepada pengembangan ringkasan yang utuh

III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang teknik membuat bagan dan rangkuman
B. Kegiatan inti :
 Siswa membaca dengan cermat contoh ringkasan dalam bentuk
bagan/skema dan teks
 Siswa membedakan ringkasan berbentuk bahan dan teks dari bentuk dan
fungsinya
 Siswa mendefinisikan ringkasan berdasarkan contoh bagan/skema dan teks
 Siswa membaca teks yang berkaitan dengan dunia kerja
 Siswa menulis butir-butir ide pokok ke dalam bentuk bagan/skema
 Siswa membuat ringkasan secara utuh sesuai dengan persyaratan yang
menjadi ketentuan
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Soedarso.(2002). Membaca Cepat
 Parera,J.D. (1984). Menulis Tertib dan Sistematik
 Akhadiah,S. (1988). Modul Menulis II.Jakarta: Universitas Terbuka.
VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis, lisan
 Bentuk tes: objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan ke- : 34, 35, 36
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja

Indikator :
 Menyimpulkan suatu teks dengan menggunakan kalimat yang tidak
ambigu,jelas, lugas dan bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh
I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu menyimpulkan suatu teks dengan menggunakan kalimat yang
tidak ambigu, jelas, lugas dan bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh.
II. Materi Ajar :
 Aspek nalar dalam menyusun simpulan: deduktif dan induktif
III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal :
 Siswa membaca informasi tentang menyusun simpulan deduktif dan induktif
B. Kegiatan inti :
 Siswa mengamati data yang disajikan, yakni berupa data nilai UAN pelajaran
bahasa Indonesia yang diperoleh siswa SMK yang bersangkutan
 Siswa merumuskan secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan
cara induktif
 Siswa merumuskan secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan
cara deduktif
 Siswa mengevaluasi perbedaan kedua jenis simpulan yang telah disusun
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.
V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:
 Akhadiah,S. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahas Indonesia
 Alwasilah,A.Ch. & Suzan, S. (2005). Pokoknya Menulis
 Modul B. Indonesia Tkt. Madia
VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis, lisan
 Bentuk tes: objektif, uraian

Mengetahui Merangin, Juli 2012


Kepala SMK Negeri 4 Merangin Guru Mata Diklat

SUGIANTO,S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 19740227 199903 1 001 NIP.19730601 200501 1 004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/5
Pertemuan ke- : 1,2,3,4,5
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (10 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 3.1 Menyimak untuk memahami secara kreatif teks
seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana

Indikator :
 Memperlihatkan reaksi kinetik (menunjukkan sikap memperhatikan,
mencatat) terhadap pembacaan puisi/prosa fiksi/prosa ilmiah sederhana yang
diperdengarkan
 Menunjukkan reaksi verbal berupa komentar terhadap konteks pembacaan
puisi/prosa fiksi/prosa faktual/ilmiah sederhana yang didengar
 Menjelaskan makna kata konotatif yang berbentuk ungkapan, pepatah,
peribahasa, atau majas yang tersurat dalam puisi/prosa fiksi yang telah dibacakan
 Mengemukakan pesan yang tersirat dari puisi/prosa fiksi/prosa ilmiah
sederhana yang dibacakan
 Mengungkap unsur intrinsik prosa fiksi (tokoh,penokohan, latar,
plot,tema)/prosa faktual (tujuan, masalah, metode pemecahan masalah,
penyimpulan), dan atau hakikat puisi (tema, nada, rasa, amanat) secara kontekstual

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu menjelaskan tentang hakikat apresiasi puisi
 Siswa mampu memeberikan reaksi kinetik dan verbal dalam proses apresiasi
 Siswa mampu menjelaskan makna kata konotatif yang berbentuk ungkapan,
pepatah, peribahasa, atau majas yang tersurat dalam puisi/prosa fiksi yang telah
dibacakan
 Siswa mampunmengemukakan pesan yang tersirat dari puisi/prosa
fiksi/prosa ilmiah sederhana yang dibacakan
 Siswa mampu mengungkap unsur intrinsik prosa fiksi (tokoh,penokohan,
latar, plot,tema)/prosa faktual (tujuan, masalah, metode pemecahan masalah,
penyimpulan), dan atau hakikat puisi (tema, nada, rasa, amanat) secara kontekstual
II. Materi Ajar :
 Hakikat apresiasi
 Proses apresiasi
 Reaksi kinetik dan reaksi verbal
 Prosa fiksi: pengertian; jenis (cerpen, novel); unsur intrinsik (tokoh,
penokohan, tema, alur, latar, sudut pandang)
 Prosa faktual/ilmiah: artikel, iklan, pidato, khotbah; ciri-ciri; komponen
kebahasaan
 Puisi: pengertian; hakikat puisi/unsur batin ( tema, nada, rasa,pesan/amanat)
 Karya sastra: puisi, cerpen, atau novel

III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab


IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
A. Kegiatan awal :
Siswa membaca informasi tentang hakikat apresiasi sastra

B. Kegiatan inti :
 Menyimak teks yang berupa puisi/prosa fiksi/prosa ilmiah yang dibacakan
 Mendiskusikan unsur intrinsik dan ekstrinsik prosa/puisi
 Mendiskusikan tema, isi, dan bahasa teks ilmiah
 Memberikan reaksi apresiatif baik secara kinetik maupun verbal terhadap
teks yang telah dibacakan
 Mengasosiasikan karya sastra atau teks ilmiah yang dibacakan dengan
konteks kehidupan nyata
 Membacakan kembali teks secara bergiliran, baik secara individual,maupun
kelompok
 Mengevaluasi isi teks yang telah dibaca ulang secara logis
 Memperagakan perwatakan tokoh & penokohan teks prosa
fiksi/mendramatisasikan puisi yang telah dibaca
 Menyusun simpulan tentang pesan yang tersirat dari teks yang dibaca

C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Burhan Nurgiyantoro. (1995). Teori Kajian Prosa Fiksi
 Herman Waluyo. (1992). Teori dan Apresiasi Puisi.
 Artikel ilmiah/ sastra dari surat kabar
 Televisi/Tape recorder/VCD yang berisi rekaman pembacaan puisi/khutbah,
dramatisasi, dsb.

VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis, lisan
 Bentuk tes: objektif, uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/5
Pertemuan ke- : 6,7,8,9,10
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (10 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengapresiasi secara lisan teks seni
berbahasa dan teks ilmiah sederhana

Indikator :
 Mengomentari teks sastra/ilmiah sederhana yang telah dibacakan
 Menjelaskan makna idiomatik yang terkandung dalam teks sastra (cerpen,
puisi, novel) seperti pepatah, peribahasa, serta majas
 Menjelaskan pesan yang tersirat dari teks sastra tersebut
 Mengungkapkan unsur intrinsik dan ekstrinsik (identitas pengarang; nama;
karya-karay utama, dll) dari karya sastra yang telah dibacakan
 Menceritakan kembali isi cerita yang telah dibasakan dengan kalimat sendiri
 Meramalkan kelanjutan cerita yang telah selesai dibacakan dengan baik
 Mengidentifikasi makna dan pesan yang tersirat dari pilihan kata dalam teks
sastra yang telah dibackan
 Mengaitkan istilah dalam teks sastra yang dibacakan dengan kehidup sehari-
hari
 Menyatakan tanggapan terhadap isi dan cara penyajian karya yang telah
dibaca
I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu mengomentari teks sastra/ilmiah sederhana yang telah
dibacakan
 Siswa mampu menjelaskan makna idiomatik yang terkandung dalam teks
sastra (cerpen, puisi, novel) seperti pepatah, peribahasa, serta majas
 Siswa mampu menjelaskan pesan yang tersirat dari teks sastra tersebut
 Siswa mampu mengungkapkan unsur intrinsik dan ekstrinsik (identitas
pengarang; nama; karya-karya utama, dll) dari karya sastra yang telah dibacakan
 Siswa mampu menceritakan kembali isi cerita yang telah dibacakan dengan
kalimat sendiri
 Siswa mampu meramalkan kelanjutan cerita yang telah selesai dibacakan
dengan baik
 Siswa mampu mengidentifikasi makna dan pesan yang tersirat dari pilihan
kata dalam teks sastra yang telah dibackan
 Siswa mampu mengaitkan istilah dalam teks sastra yang dibacakan dengan
kehidup sehari-hari
 Siswa mampu menyatakan tanggapan terhadap isi dan cara penyajian karya
yang telah dibaca

II. Materi Ajar :


 Teks sastra (puisi, cerpen, novel)
 Teks ilmiah sederhana (tajuk rencana, artikel
 Diksi: ungkapan, majas, peribahasa
 Makna idiomatik; makna konotatif; makna denotatif
 Unsur intrinsik puisi: tema, nada, rasa, rima, amanat
 Unsur intrinsik prosa: tokoh, penokohan, plot, latar, sudut pandang, tema,
amanat

III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Siswa membaca informasi tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra
 Siswa menyimak pembacaan teks karya sastra.
B. Kegiatan inti :
 Siswa mengomentari teks sastra/ilmiah sederhana yang telah dibacakan
 Siswa menjelaskan makna idiomatik yang terkandung dalam teks sastra
(cerpen, puisi, novel) seperti pepatah, peribahasa, serta majas
 Siswa menjelaskan pesan yang tersirat dari teks sastra tersebut
 Siswa mengungkapkan unsur intrinsik dan ekstrinsik (identitas pengarang;
nama; karya-karay utama, dll) dari karya sastra yang telh dibacakan
 Siswa menceritakan kembali isi cerita yang telah dibacakan dengan kalimat
sendiri
 Siswa meramalkan kelanjutan cerita yang telah selesai dibacakan dengan
baik
 Siswa mengidentifikasi makna dan pesan yang tersirat dari pilihan kata dalam
teks sastra yang telah dibackan
 Siswa mengaitkan istilah dalam teks sastra yang dibacakan dengan kehidup
sehari-hari
 Siswa menyatakan tanggapan terhadap isi dan cara penyajian karya yang
telah dibaca
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Burhan Nur-giyantoro. (1995). Teeori Kajian Prosa Fiksi
 Herman Waluyo. (1992). Teori dan Apresiasi Puisi.
 Artikel ilmiah/ sastra dari Surat Kabar
 Televisi/Taperecorder/VCD yang berisi rekaman pembacaan puisi/khutbah,
dramatisasi, dsb.
 Abdul Chaer. (1992). Semantik B. Indonesia

VI. Penilaian:
 Jenis tes: tulis, lisan
 Bentuk tes: objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/5
Pertemuan ke- : 11, 12,13
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 3.3 Menulis proposal untuk kegiatan ilmiah
Sederhana

Indikator :
 kerangka proposal dibuat sesuai dengan konteks kegiatan yang ditentukan
 rancangan proposal yang berkonteks kegiatan keahlian disusun dengan baik.

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu membuat kerangka proposal sesuai dengan konteks kegiatan
yang ditentukan
 Siswa mampu menyusun rancangan proposal yang berkonteks kegiatan
keahlian dengan baik.
II. Materi Ajar :
 Pengertian proposal
 Sistematika proposal
 Bahasa proposal

III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Siswa membaca informasi tentang penyusunan proposal
B. Kegiatan inti :
 Siswa merumuskan judul kegiatan yang diajukan dalam proposal
 Siswa menyusun kerangka isi proposal sesuai dengan sistematika
 Siswa mendiskusikan bahan rujukan/referensi yang dibutuhkan
 Siswa menyusun proposal dengan bahasa yang baik dan benar

C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Parera, J.D. (1988). Menulis Tertib dan Sistematik
 Akhadiah, S. (1988). Modul Menulis II

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan
 Bentuk tes : objektif, uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/5
Pertemuan ke- : 14,15, 16
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 3.4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis
Surat

Indikator :
 Menulis surat pemberitahuan/edaran sesuai dengan aturan dan tujuan
komunikasi
 Menulis surat undangan sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi
 Menulis surat lamaran pekerjaan sesuai dengan aturan dan tujuan
komunikasi
I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu menulis surat pemberitahuan/edaran sesuai dengan aturan
dan tujuan komunikasi
 Siswa mampu menulis surat undangan sesuai dengan aturan dan tujuan
komunikasi
 Siswa mampu menulis surat lamaran pekerjaan sesuai dengan aturan dan
tujuan komunikasi

II. Materi Ajar :


 Pengertian surat
 Format surat
 Jenis-jenis surat
 Bahasa Surat
 Contoh-contoh surat: pemberitahuan, edaran, undangan, lamaran kerja

III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Siswa membaca informasi tentang surat edaran, undangan, lamaran kerja,
penawaran, perjanjian.
B. Kegiatan inti :
 Mengamati berbagai jenis surat dari berbagai format dan jenis surat
 Mengklasifikasikan teks surat ke dalam karakteristik tertentu sesaui dengan
format dan jenis surat
 Menganalisis surat dari segi ciri dan bahasa surat
 Membuat surat pemberitahuan/edaran/ undangan/surat lamaran
pekerjaan/penawaran/pesanan/perjanjian sesuai dengan tema yang ditugaskan

C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Lamudin Finoza. (2004-2005). Surat-Menyurat Resmi Indonesia
 Akhadiah, S. (1987). Modul Menulis I

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan
 Bentuk tes : objektif, uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : XII/5
Pertemuan ke- : 17,18
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Kompetensi Dasar : 3.5 Menulis laporan ilmiah sederhana

Indikator :
 Merumuskan tema laporan
 Menyusun sistematika laporan
 Merencanakan rancangan isi laporan
 Menyusun isi laporan
I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu merumuskan tema laporan
 Siswa mampu menyusun sistematika laporan
 Siswa mampu merencanakan rancangan isi laporan
 Siswa mampu menyusun isi laporan

II. Materi Ajar :


 Pengertian Menulis laporan ilmiah
 Sistematika penulisan laporan ilmiah
 Langkah-langkah menulis laporan
 Teknik penulisan daftar pustaka
 Teknik pengutipan
 Teknik penulisan catatan kaki
 Teknik penulisan istilah
 Format penulisan
 Fisik laporan: Jenis kertas, ukuran kertas,dsb.

III. Metode Pembelajaran: penugasan, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:


A. Kegiatan awal :
 Siswa membaca informasi tentang laporan ilmiah.
B. Kegiatan inti :
 Siswa menganalisis contoh laporan ilmiah
 Siswa mengidentifikasi format dan konteks laporan ilmiah yang telah
dianalisis
 Siswa merencanakan tulisan laporan ilmiah sesuai dengan kegiatan yang
telah dilakukan (misalnya hasil kegiatan praktik kerja industri/lapangan)
 Siswa menyusun kerangka laporan sesuai dengan ketentuan
 Siswa menulis laporan ilmiah sederhana secara lengkap dan sesaui dengan
kerangka yang telah ditetapkannya
C. Kegiatan akhir : melaksanakan evaluasi.

V. Alat/Bahan /Sumber Belajar:


 Gorys Keraf Komposisi Bahasa Indonesia
 KBBI
 Contoh-contoh Laporan ilmiah
 Bambang Kaswanti Purwo. (1992). Menulis Laporan Teknik

VI. Penilaian:
 Jenis tes : tulis, lisan
 Bentuk tes : objektif, uraian

Mengetahui Merangin, Juli 2012


Kepala SMK Negeri 4 Merangin Guru Mata Diklat
SUGIANTO,S.Pd ZARGAWI, S.Pd
NIP. 19740227 199903 1 001 NIP.19730601 200501 1 004

ANALISIS
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SMK NEGERI 4 MERANGIN

Mata Pelajaran : ………………………………


Standar Kompetensi (SK) : ………………………………

Kompetensi Dasar & Indikator Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai
Komplek Daya Intake KKM
sitas Dukung Siswa

Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi Dasar & Indikator Nilai
Komplek Daya Intake
KKM
sitas Dukung Siswa
KD1 + KD2 + KD3 + …………
KKM SK1 =
…………………………………

…… + …… + …… + ……
=
………………

………..
=
………..

= ………..

Bangko, Juli 2012


Tim Work,

( ………………………. )
CONTOH KISI-KISI SOAL ULANGAN
Nama Sekolah : _________________ Jumlah Soal : __________________________
Bidang Keahlian : _________________ Bentuk Soal : a. Tes Objektif : ___________
Program Keahlian : _________________ b. Tes Esai : ___________
Tingkat/Semester : _________________ Waktu : __________________________

No Standar Kompetensi/ Jumlah Bentuk No. Tgk/


Tujuan Pembelajaran Uraian Materi Indikator
Urut Kompetensi Dasar Soal Soal Urut Smt

Bangko, Juli 2012


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 4 Merangin Guru Mata Pelajaran

SUGIANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 197402271999031001 NIP. 19730601 200501 1 004
PENCAPAIAN TARGET KURIKULUM
Nama Sekolah : ………………………………
Bidang Keahlian : ………………………………
Program Keahlian : ………………………………
Semester : ………………………………

BULAN/MINGGU
NO. URUT STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi
PENYAJIAN KOMPETENSI DASAR Waktu

Mengetahui, Bangko, Juli 2012


Kepala SMK Negeri 4 Merangin Guru Mata Pelajaran

SUGIANTO, S.Pd ZARGAWI, S.Pd


NIP. 197402271999031001
NIP.19730601 200501 1 004DAFTAR BUKU PEGANGAN
PEGANGAN GURU

BUKU WAJIB
NO JUDUL BUKU PENGARANG PENERBIT TAHUN

BUKU PELENGKAP
NO JUDUL BUKU PENGARANG PENERBIT TAHUN

BUKU PEGANGAN SISWA

NO JUDUL BUKU PENGARANG PENERBIT TAHUN

Bangko, Juni 2012

Guru Mata Pelajaran

ZARGAWI, S.Pd
NIP.19730601 200501 1 004

Anda mungkin juga menyukai