Anda di halaman 1dari 14

EP.

4
Penanggung jawab UKM puskesmas dan
pelaksana memahami upaya kinerja dan
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan
kegiatan UKM puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PERAWATAN SUBAIM
Jln. Lintas Halmahera DesaBaturajaKec. Wasilekodepos : 97863
Email :pkmsubaim188@gmail.com

Nomor : Subaim, 1 April 2018

Lamp : -

Hal : Undangan Kepada:

Yth. Seluruh karyawan


Puskesmas Perawatan Subaim
Di Tempat

Dalam rangka Rapat Koordinasi Lintas Sektor, Puskesmas mengharap kehadirannya


pada :

Hari/tanggal :

Waktu : Pkl. 12.30 WIB

Tempat : ruang tunggu rawat jalan

Acara : Rapat Koordinasi Lintas Sektor

Demikian atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Kepala Puskesmas Perawatan Subim

Noni Syamsuddin, Amd.Keb.


NIP: 19730503 199301 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PERAWATAN SUBAIM
Jln. Lintas Halmahera DesaBaturajaKec. Wasilekodepos : 97863
Email :pkmsubaim188@gmail.com

RAPAT KOORDINASI BULANAN


Notulen Nama Pertemuan: Rapat Koordinasi Lintas Sektor
Pertemuan Tanggal: Tempat: ruang tunggu
Pukul : 12.30 s/d selesai rawat jalan
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Sambutan kepala puskesmas
3. Penyampaian masing-masing program
4. Sosialisasi visi misi, kebijakan mutu puskesmas,
keselamatan pasien dan tata nilai.
5. Kesimpulan
6. Penutup
Notulen -
Sebelumnya
Pembahasan 1. Pembukaan
Dibuka dengan bacaan Basmalah
2. Sambutan Kepala Puskesmas
3. Penyampaian dari masing-masing program
4. Sosialisasi visi misi, kebijakan mutu puskesmas,
keselamatan pasien dan tata nilai
a. Kebijakan mutu puskesmas yang harus dipahami
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS

No BAGIAN INDIKATOR MUTU TAR


GET
1 Semua 80 %
Indeks Kepuasan Pelanggan
Bagian

2. Pendaftaran 1. Waktu tunggu pendaftaran 100%


pasien maks 5 menit
2. Tertulis nama lengkap dan
tanggal lahir pasien di RM
3. BP umum 1. Waktu tunggu pasien BP 100%
Umum 15 menit
4. BP Gigi 1. Waktu tunggu pasien BP 100%
Gigi 30 menit
5. KIA 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%
ANC di KIA 15 menit.
2. Waktu tunggu pasien KIA 10
menit.

MTBS 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%


bayi dan balita di KIA 10
menit

KB 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%


KB suntik 10 menit
2. Waktu tunggu pemeriksaan
KB IUD 20 menit.
3. Waktu tunggu pemeriksaan
KB Implant 20 menit
4. Waktu tunggu pemeriksaan
KB IUD bongkar dan
pasang 30 menit
5. Waktu tunggu pemeriksaan
KB implant bongkar dan
pasang 20 menit

IMUNISASI 1. Waktu tunggu pasien 100%


imunisasi 10 menit

6 Ruang Obat 1. Pelayanan obat sediaan 100%


maksimal 10 menit
7. Laboratorium 1. Waktu tunggu pemeriksaan 100%
Hemoglobin dengan cara
digital 10 menit
2. Waktu tunggu pemeriksaan
Gula darah sewaktu 10
menit
3. Waktu tunggu pemeriksaan
Kolesterol 10 menit
4. Waktu tunggu pemeriksaan
Asam Urat 10 menit
5. Waktu tunggu pemeriksaan
Golongan Darah 10 menit
6. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Eritrosit…..menit
7. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Trombosit ….menit
8. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Leukosit ….menit
9. Waktu tunggu pemeriksaan
Hitung Jenis Leukosit
….menit
10. Waktu tunggu pemeriksaan
Laju Endap Darah …menit
11. Waktu tunggu pemeriksaan
Masa Perdarahan Dan
Masa Pembekuan …menit
12. Waktu tunggu pemeriksaan
dahak (BTA) 30 menit
13. Waktu tunggu pemeriksaan
tes kehamilan 5 menit
14. Waktu tunggu pemeriksaan
Widal …menit
15. Waktu tunggu pemeriksaan
HBsAg 60 menit
16. Waktu tunggu pemeriksaan
HIV rapid tes 60 menit
17. Waktu tunggu pemeriksaan
Syphilis rapid tes 60 menit
18. Waktu tunggu pemeriksaan
urinalisa 60 menit

b. Keselamatan Pasien yang harus dipahami adalah


Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari
tujuh standar yaitu :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien

Standar I. Hak pasien


Standar :
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian
Tidak Diharapkan.
Kriteria :
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan
c. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib
memberikan penjelasan secara jelas dan benar
kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan
hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk
pasien termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian
Tidak Diharapkan.
Standar II. Mendidik pasien dan keluarga
Standar :
Puskesmas harus mendidik pasien dan keluarganya
tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam
asuhan pasien
Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat
ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan
partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di
puskesmas harus ada sistem dan mekanisme mendidik
pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan
tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan
jujur.
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien
dan keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang
tidak dimengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan
puskesmas.
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang
rasa.
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
Standar III. Keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan
Standar :
Puskesmas menjamin kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit
pelayanan.
Kriteria :
1. Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh
mulai dari saat pasien masuk, pemeriksaan,
diagnosis, perencanaan pelayanan, tindakan
pengobatan, rujukan dan saat pasien keluar dari
Puskesmas.
2. Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan
dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber
daya secara berkesinambungan sehingga pada
seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan
dapat berjalan baik dan lancar.
3. Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup
peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi
dukungan keluarga, pelayanan keperawatan,
pelayanan sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan
kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.
4. Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar
profesi kesehatan sehingga dapat tercapainyaproses
koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif.
Standar IV. Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
Standar :
Puskesmas harus mendesign proses baru atau
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif Kejadian Tidak Diharapkan,
dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja
serta keselamatan pasien.
Kriteria :
1. Setiap puskesmas harus melakukan proses
perancangan (design) yang baik, mengacu pada visi,
misi, dan tujuan puskesmas, kebutuhan pasien,
petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis
terkini,praktik bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain
yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai
dengan”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
Puskesmas”.
2. Setiap Puskesmas harus melakukan pengumpulan
data kinerja yang antara lain terkait dengan
:pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko,
utilisasi, mutu pelayanan, keuangan.
3. Setiap Puskesmas harus melakukan evaluasi intensif
terkait dengan semua Kejadian Tidak Diharapkan,
dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses
kasus risiko tinggi.
4. Setiap Puskesmas harus menggunakan semua data
dan informasi hasil analisis untuk menentukan
perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin.
Standar V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
Standar :
1. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi
program keselamatan pasien secara terintegrasi
dalam organisasi melalui penerapan “Tujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas ”.
2. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif
untuk identifikasi risiko keselamatan pasien dan
program menekan atau mengurangi Kejadian Tidak
Diharapkan.
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi
dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien.
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang
adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan
meningkatkan kinerja Puskesmas serta
meningkatkan keselamatan pasien.
5. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas
kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
Puskesmas dan keselamatan pasien.
Kriteria :
1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program
keselamatan pasien.
2. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan dan program meminimalkan insiden,
yang mencakup jenis-jenis Kejadian yang
memerlukan perhatian, mulai dari “Kejadian Nyaris
Cedera” (Near miss) sampai dengan “Kejadian Tidak
Diharapkan’ ( Adverse event).
3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa
semua komponen dari Puskesmas terintegrasi dan
berpartisipasi dalam program keselamatan pasien.
4. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden,
termasuk asuhan kepada pasien yang terkena
musibah, membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar danjelas untuk
keperluan analisis.
5. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal
berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan
informasi yang benar dan jelas tentang Analisis Akar
Masalah (RCA) “Kejadian Nyaris Cedera” (Near miss)
dan “Kejadian Sentinel’ pada saat program
keselamatan pasien mulai dilaksanakan.
6. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis
insiden, misalnya menangani “Kejadian Sentinel”
(Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko, termasuk mekanismeuntuk
mendukung staf dalam kaitan dengan “Kejadian
Sentinel”.
7. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara
sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan di
dalam Puskesmas dengan pendekatan antar disiplin.
8. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang
dibutuhkan dalam kegiatan perbaikan kinerja
Puskesmas dan perbaikan keselamatan pasien,
termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan
sumber daya tersebut.
9. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan
informasi menggunakan kriteria objektif untuk
mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja
Puskesmas dan keselamatan pasien, termasuk
rencana tindak lanjut dan implementasinya.
Standar VI. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar :
1. Puskesmas memiliki proses pendidikan, pelatihan dan
orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan
jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas.
2. Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan
memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriteria :
1. Setiap Puskesmas harus memiliki program
pendidikan, pelatihan dan orientasi bagi staf baru
yang memuat topik keselamatan pasien sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
2. Setiap Puskesmas harus mengintegrasikan topik
keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice
training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden.
3. Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan
pelatihan tentang kerjasama kelompok
(teamwork)guna mendukung pendekatan interdisiplin
dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
Standar VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staff
untuk mencapai keselamatan pasien
Standar :
1. Puskesmas merencanakan dan mendesain proses
manajemen informasi keselamatan pasien untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal dan
eksternal.
2. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan
akurat.
Kriteria :
1. Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan
mendesain proses manajemen untuk memperoleh
data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan
keselamatan pasien.
2. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan
kendala komunikasi untuk merevisi manajemen
informasi yang ada.
c. Tata nilai yang harus dipahami adalah
1. Kejujuran
2. Keterbukaan
3. Ketersediaan melayani
4. Kerja keras
5. Kerja cerdas
6. Kasih sayang
7. Kesetiaan
8. Kerjasama
d. Visi dan misi Puskesmas Kalibagor
Visi: Kalibagor Sehat dalam Kemandirian
Misi:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan yaitu mengupayakan agar pelaksanaan
pembangunan mengacu, berorientasi, dan
memperhatikan faktor kesehatan sebagai
pertimbangan umum.
2. Memperdayakan serta mendorong kemandirian
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan dengan mengupayakan agar perilaku
hidup bersih dan sehat menjadi kebutuhan
masyarakat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang bermutu, merata, dan terjangkau.
5. Penutup: Ditutup dengan bacaan Hamdalah
Kesimpulan Seluruh penanggung jawab program UKM dan Karyawan sudah
memahami kebijaka Mutu, keselamatan pasien dan tata nilai.
Rekomendasi Hasil Rapat Koordinasi Bulanan.
DAFTAR HADIR
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

1. Nony Syamsudin 1.

2 Sukur Umagapi 2.

3 Muna Kabir 3.

4 Najemawati, SKM 4.

5 Faris Rakib 5.

6 Muslihudin 6.

7 Raudah Abdul Gafur 7.

8 Nurlaila Abdullah 8.

9 Maimunah 9.

10 Siti Hadijah S. 10.

11 Rismarina AR. Muchsin 11.

12 Sri utami 12.

13 Sosilowati 13.

14 Sarbanun Yahya 14.

15 Sri Aningsih 15.

16 Umanik 16.

17 Ira Royani 17.

18 Jaeba Abu 18.

19 Widyawati 19.

20 Eko Widy Nugroho 20.

21 Suhada 21.

22 Suwarsih 22.

23 Sulistyani 23.
24 Zulkarnain 24.

25 Hajar Taib 25.

26 Rolina S Aguli 26.

27 Firja M Arifin 27.

28 Siti Sundari 28.

29 Bambang Isa S 29.

30 Yeni M. Rahayu 30.

31 Taufik Kamarulloh 31.

32 Dian Angrainy I. 32.

33 Poniawati 33.

34 Suryani Paat 34.

35 Kadir Abas, SKM 35.

36 Suhermanto 36.

37 Asrini, A.Mkl 37.

38 Harni Said 38.

39 Heriwiyanti 39.

40 Fadila Abdul Gafur 40.

41 Nanang M. Ahzab 41.

42 Tajriani T. Idrus 42.

43 dr. Andy Ali Hamisi 43.

44 drg. Putri Rahayu 44.

45 Sarnita Kaulan 45.

46 Hasrianti 46.

47 Dessy Ady Sandra Dj 47.


48 Ika Rosfani 48.

49 Andri Marwan 49.

50 Betris Boboca 50.

51 Deasy Dwi Jayati 51.

52 Jufri Alle 52.

53 Sri Novanda Hi. Ibrahim 53.

54 Juliyanti A. Rasid 54.

55 Dewi Nur Hidayati 55.

56 Apriyani Budiman 56.

57 Siti Yuliana 57.

58 Dwi Nursyamsiah 58.

59 Ristanti Abdul Latif 59.

60 Dwi Darmawati 60.

61 Erniati 61.

62 Yurniyanti M. Saleh 62.

63 Muslim M Majid 63.

64 Ahmad Asrori 64.

65 Jusnan Rajakore 65.

66 Asriani 66.

67 Risnayanti 67.

68 Devi Muji Wahyuni 68.

69 Mawaddah H Hasan 69.

70 M. Alwi Wowor 70.


Petugas Notulen

Tri Wahyuningsih, Amd. Keb

Anda mungkin juga menyukai