Anda di halaman 1dari 3

Gamification adalah sebuah upaya untuk mengimplementasikan konsep game yang tepat agar mampu

menghadirkan proses yang menyenangkan serta benefit yang nyata bagi semua pihak yang terlibat di
dalamnya.

Untuk memastikan sebuah konsep gamification memberikan hasil yang optimal setidaknya ada 4 hal
yang perlu diperhatikan secara seksama:

1. Tentukan objektif yang ingin dicapai sedetil mungkin.

Lakukan riset secara seksama apa yang ingin kita capai dengan menerapkan konsep gamification.
Pelajari segala faktor yang berpengaruh, kemudian tentukan parameter pengukuran secara baik, serta
jadwalkan proses evaluasi serta penyesuaian (update) secara berkala.

2. Kenali karakteristik pemain.

Sebuah game, apapun bentuk dan implementasinya, haruslah memberikan pengalaman bermain yang
menyenangkan. Dengan kata lain kita harus mengerti karakteristik pemain atau target konsumen kita.
Lebih lengkap tentang hal ini telah kita bahas pada artikel sebelumnya.

3. Pastikan konsep yang dihadirkan memiliki tingkat Re-Playability yang tinggi.

Semakin tinggi tingkat Re-Playability sebuah game, maka semakin besar peluang game tersebut akan
dimainkan berkali-kali. Tingkat Re-playability ini sebagian besar dipengaruhi oleh mekanisme serta
variasi imbalan (reward) yang dihadirkan.

4. Fokus untuk menumbuhkan motivasi internal.

Setiap imbalan (reward) yang dihadirkan akan berfungsi untuk menghadirkan motivasi eksternal bagi
pemain untuk mau terlibat dalam proses yang kita hadirkan. Namun salah satu tanda bahwa konsep
gamification berjalan secara optimal adalah ketika target pemain kita, pada titik tertentu, kemudian
mampu menumbuhkan motivasi internalnya untuk terus terlibat.

Dengan kata lain sebuah konsep gamification yang baik akan mampu menghadirkan pengalaman yang
menyenangkan dan pengalaman itu kemudian cukup untuk menjadi imbalan/reward yang berharga.

Jika sebuah implementasi elemen game sederhana berupa point and reward saja telah terbukti mampu
menghadirkan berbagai bentuk loyalty program yang efektif. Bayangkan potensi implementasi berbagai
elemen serta konsep game untuk banyak hal di sekitar kita.

Dengan mengimplementasikan konsep game secara tepat pada berbagai hal di luar game itu sendiri, kita
berpeluang memberi manfaat serta nilai tambah dalam berbagai proses.

Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu fokus industri game Indonesia, menghadirkan para game
designer serta developer yang tidak sekedar membuat game sebagai komoditas hiburan semata, namun
juga mampu mengimplementasikannya di berbagai bidang dan memberikan lebih banyak manfaat bagi
seluruh lapisan masyarakat.

Penerapan Gamification

Para Leader dan tim HR perlu cari cara kreatif supaya karyawannya terus antusias untuk belajar.
Kalo ga, sayang banget. Bisa jadi peserta sekedar setor badan aja di ruangan, gugurin kewajiban
tapi ga sungguh-sungguh ngikutin materi. Lebih repotnya, pas udah balik ke tempat kerja, hasil
belajarnya ga dipraktekin dan akhirnya ga ngasih impact untuk tercapainya target.

Darleen DeRosa dalam artikelnya menyebutkan blended learning (campuran e-learning dan sesi
tatap muka), mobile learning, dan gamification sebagai tiga trend terbaru untuk pelatihan dan
pengembangan kepemimpinan di tahun 2016. Kita akan bahas trend yang ketiga.

Gamification mengambil esensi dari permainan. Setiap orang dewasa punya memori main di
masa kecil. Kita seneng pas menang atau ngelewatin level tertentu. Ada inner child (kebutuhan
kekanakan) yang ga ilang meski kita udah dewasa, Maka ketika proses belajar mengakses
memori kita tentang asyiknya main, hasilnya lebih mengena dan bertahan lama.

Sebagai contoh, Deloitte Leadership Academy (DLA) yang berhasil dapetin atensi yang lebih
baik dari para pemimpin senior untuk ikut training setelah menggunakan komponen permainan
seperti badge, leader board, dan simbol status untuk mewakili sejauh mana kemajuan peserta
dalam pelatihan. Akademi yang sebelumnya susah menuhin target peserta ini akhirnya berhasil
mendapatkan 20.000 peserta aktif, sejak menggunakan gamification di tahun 2008.

Pelatihan Management Development Program di Kubik Training adalah jenis training dimana
unsur gamification paling banyak dimasukkan. Mulai dari kompetisi sistem poin yang dipajang
setiap hari di papan skor, urban outbond ala amazing race, kuis mendadak untuk mendapat poin
bonus dengan penggunaan gadget, dan cara-cara lainnya. Proses ini bikin keterlibatan peserta
dalam proses pelatihan jadi lebih intens. Peserta juga narik pembelajaran dari dinamika perilaku
yang dia sadari saat mengikuti permainan.

Manfaat Pelatihan Kepemimpinan Bagi Karyawan Telkomsel

Net Dimensions di dalam ulasannya, bikin kategori gamification menjadi dua. Yang pertama
adalah structural gamification, dimana tujuannya adalah bangun kompetisi antar peserta dengan
pengumuman yang kelihatan secara fisik. Kedua adalah content gamification dimana seluruh
materi pembelajaran disusun dalam bentuk leveling.

Structural gamification kayak apa? Misal, sistem poin setiap selesai satu tahapan yang hasilnya
dapat ditukar dengan reward tertentu. Rewardnya ga selalu mesti materiil. Bisa juga berupa
rekognisi dengan sistem badge. Poin 500, dia dapat badge senior, poin 1000 dapat badge leader,
poin 1500 dapat badge master sebagai contoh. Terus gunakan papan pengumuman secara online
ataupun offline, yang bisa terlihat oleh para peserta terus-terusan. Dengan begitu, peserta makin
semangat berkompetisi.

Kalau content gamification gimana? Bisa pakai kuis dengan selebrasi tertentu ketika menang,
atau simulasi atau studi kasus dimana peserta perlu menyelesaikan suatu masalah. Bisa juga
dengan tantangan-tantangan nyata dimana peserta langsung praktek mengaplikasikan materi di
lokasi yang sudah dipilih, atau bahkan di tempat kerjanya langsung.

Seru ya? Yang perlu diingat, tujuan utamanya bukan untuk membuat game. Yang terpenting
bukanlah permainannya. Tujuannya adalah untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan
mendorong peserta untuk lebih terlibat di dalamnya. Maka proses gamification ini dibuat saat
pesan utama, objektif spesifik, dan materi modulnya sudah tersusun dengan baik. Barulah
kemudian gamificationnya diintegrasikan. Have fun!

Dewi Ashuro
Rising Star Partner
FB Group: Jadi Bintang Dalam Karier (@bintangkarier)

Anda mungkin juga menyukai