Anda di halaman 1dari 10

BAB 5.

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum

Bab ini menguraikan tentang hasil dan pembahasan tentang hubungan

gaya asuh authorithative dengan gambaran diri positif remaja awal di SMP

Negeri 2 Jember. SMP Negeri 2 Jember adalah sekolah menengah pertama yang

didirikan tanggal 1 Agustus 1960 dan terletak di Jl. PB. Sudirman No. 26

Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Jawa Timur. Menurut data Dispendik

tahun 2017, SMP Negeri 2 Jember adalah SMP terbaik di Kota Jember yang

dinilai berdasarkan prestasi akademik dan non akademik yang dicapai. Lokasi

sekolah ini cukup strategis karena berada di pusat kota dan dekat dengan beberapa

instansi penting antara lain Rumah Sakit PTP 27, Stasiun Jember, BRI, Lembaga

Pemasyarakatan dan Kodim.

Karakteristik siswa siswi beraneka macam karena rata-rata berasal dari

berbagai daerah di Kabupaten Jember maupun dari luar kabupaten. SMP Negeri 2

Jember memiliki 15 kelas yang terdiri dari 5 kelas VII, VIII, dan IX dengan total

siswa 592 siswa. SMPN 2 Jember juga terdapat kelas billingual dan kelas

akselerasi. Pada tahun 2013, sekolah ini menggunakan Kurikulum 2013

sebelumnya dengan KTSP. Kurikulum 2013 menyebabkan kelas billingual dan

akselerasi dihapus. Setiap tahunnya, SMPN 2 Jember mengadakan event tahunan

yaitu Spada Competition. Mata pelajaran yang dilombakan antara lain Bahasa

Indonesia, Natural Science, Social Science, English, dan Tahfidz Juz 30.
5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Analisis Univariat

a. Karakteristik responden

1. Umur

Analisis univariat karakteristik responden berdasarkan umur menggunakan nilai

mean, median, standar deviasi, minimal dan maksimal. Berikut rerata responden

berdasarkan umur di SMP Negeri 2 Jember pada tabel 5.1

Tabel 5.1 Gambaran distribusi rerata responden berdasarkan umur responden di


SMP Negeri 2 Jember (n=85)
Karakteristik Responden Mean Median Standar Minimum-Maksimum
Deviasi
Umur (tahun) 14,00 14,00 0,913 12-16
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan tentang distribusi responden menurut umur

diperoleh bahwa umur termuda di SMP Negeri 2 Jember adalah 12 tahun dan

umur tertua adalah 16 tahun. Umur rata-rata klien adalah 14 tahun, umur tengah

adalah 14 tahun dengan nilai standar deviasi 0,913 dengan total jumlah

keseluruhan responden berjumlah 85 siswa

2. Jenis Kelamin

Analisis univariat karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

menggunakan nilai persentase dari keseluruhan responden yang disajikan dalam

tabel 5.2

Tabel 5.2 Gambaran distribusi rerata responden berdasarkan jenis kelamin di


SMP Negeri 2 Jember (n=85)
Karakteristik Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
Jenis kelamin
1. Laki-laki 48 56,5
2. Perempuan 37 43,5
Total 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan jenis kelamin responden laki-laki berjumlah

48 siswa dengan persentase 56,5 %, jenis kelamin perempuan berjumlah 37 siswa

dengan persentase 43,5 %, dan total keseluruhan responden berjumlah 85 siswa.

3. Kelas

Analisis univariat karakteristik responden berdasarkan kelas menggunakan nilai

persentase dari keseluruhan responden yang disajikan dalam tabel 5.3

Tabel 5.3 Gambaran distribusi rerata responden berdasarkan kelas di SMP Negeri
2 Jember (n=85)
Karakteristik Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
Kelas
1. Kelas VII 28 32,9
2. Kelas VIII 26 30,6
3. Kelas IX 31 36,5
Total 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan responden kelas VII berjumlah 28 siswa

dengan persentase 32,9 %, responden kelas VIII berjumlah 26 siswa dengan

persentase 30,6 %, serta responden kelas IX berjumlah 31 siswa dengan

persentase 36,5%, dengan total keseluruhan responden berdasarkan kelas

sejumlah 85

4. Frekuensi komunikasi langsung dengan orang tua


Analisis univariat karakteristik responden berdasarkan frekuensi komunikasi

langsung dengan orang tua menggunakan nilai persentase yang disajikan dalam

tabel 5.4

Tabel 5.4 Gambaran distribusi rerata responden berdasarkan frekuensi


komunikasi langsung dengan orang tua di SMP Negeri 2 Jember (n=85)
Karakteristik Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
Frekuensi
1. setiap hari 45 52,9
2. 3-4 hari seminggu 25 29,4
3. 1-2 hari seminggu 15 17,6
Total 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan responden yang berkomunikasi dengan orang

tua setiap hari sebanyak 45 siswa dengan persentase 52,9 %, responden yang

berkomunikasi dengan orang tua 3-4 hari seminggu sebanyak 25 siswa dengan

persentase 29,4 %, responden yang berkomunikasi dengan orang 1-2 hari

seminggu sebanyak 15 siswa dengan persentase 17,6 %, dengan total responden

berjumlah 85 siswa.

b. Variabel gaya asuh authorithative

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig pada tabel menunjukkan

angka 0,076 (p > 0,05) artinya distribusi data normal. Distribusi data variabel

gaya asuh authorithative ditentukan berdasarkan hasil cut of point yang mengacu

pada nilai mean. Pengkategorian gaya asuh authorithative jika skor yang

diperoleh ≥122 dan gaya asuh non authorithative jika skor yang diperoleh <122.
Hasil penelitian tentang gaya asuh authorithative dapat dilihat pada tabel 5.5

berikut.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan gaya asuh


authorithative di SMP Negeri 2 Jember(n=85)
No Gaya Asuh authorithative Jumlah (orang) Persentase (%)
1. Authorithative 60 70,6
2. Non Authorithative 25 29,4
Total 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa gaya asuh authorithative dengan

jumlah 60 orang (70,6%) dan gaya asuh non authorithative dengan jumlah 25

orang (29,4%).

Tabel 5.6 menggambarkan distribusi responden berdasarkan indikator

gaya asuh authorithative . Indikator gaya asuh adanya musyawarah mufakat

dalam keluargapenilaian authorithative sebanyak 57 orang (67,1%) sedangkan

penilaian non authorithative sebanyak 28 orang (32,9%). Adanya pengarahan dari

orang tua penilaian authorithative sebanyak 46 orang (54,1%) sedangkan

penilaian non authorithative sebanyak 39 orang (45,9%). Adanya kebebasan yang

bertanggung jawab penilaian authorithative sebanyak 62 orang (72,9%)

sedangkan penilaian non authorithative sebanyak 23 orang (27,1%). Adanya

bimbingan dan perhatian penilaian authorithative sebanyak 57 orang (67,1%)

sedangkan penilaian non authorithative sebanyak 28 orang (32,9%).

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan indikator gaya asuh


authorithative di SMP Negeri 2 Jember(n=85)
No Indikator Gaya Asuh Authorithative Frekuensi Persentase
(%)
1 Adanya musyawarah mufakat dalam keluarga
a. Authorithative 57 67,1
b. Non Authorithative 28 32,9
Total 85 100
2 Adanya pengarahan dari orang tua
a. Authorithative 46 54,1
b. Non Authorithative 39 45,9
Total 85 100
3 Adanya kebebasan yang bertanggung jawab
a. Authorithative 62 72,9
b. Non Authorithative 23 27,1
Total 85 100
4 Adanya bimbingan dan perhatian
a. Authorithative 57 67,1
b. Non Authorithative 28 32,9
Total 85 100
5 Adanya sikap saling menghormati antar anggota keluarga
a. Authorithative 61 71,8
b. Non Authorithative 24 28,2
Total 85 100
6 Adanya komunikasi dua arah
a. Authorithative 62 72,9
b. Non Authorithative 23 27,1
Total 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Indikator selanjutnya yaitu adanya sikap saling menghormati antar anggota

keluarga penilaian authorithative sebanyak 61 orang (71,8%) sedangkan penilaian

non authorithative sebanyak 24 orang (28,2%). Adanya komunikasi dua arah

penilaian authorithative sebanyak 62 orang (72,9%) sedangkan penilaian non

authorithative sebanyak 23 orang (27,1%).

c. Variabel gambaran diri positif


Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig pada tabel menunjukkan

angka 0,094 (p > 0,05) artinya distribusi data normal. Distribusi data variabel

gambaran diri positif ditentukan berdasarkan hasil cut of point yang mengacu

pada nilai mean. Pengkategorian gambaran diri positif tercapai jika skor yang

diperoleh ≥ 85 dan gambaran diri positif tidak tercapai jika skor yang diperoleh

<85. Hasil penelitian tentang gambaran diri positif dapat dilihat pada tabel 5.7

berikut.

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan indikator


gambaran diri positif di SMP Negeri 2 Jember (n=85)
No Gambaran Diri Positif Jumlah (orang) Persentase (%)
1. Tercapai 54 63,5
2. Tidak Tercapai 31 36,5
Total 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa gambaran diri positif yang tercapai

dengan jumlah 54 orang (63,5%) dan gambaran diri positif yang tidak tercapai

dengan jumlah 31 orang (36,5%).

Tabel 5.8 menggambarkan distribusi responden berdasarkan indikator

gambaran diri positif. Indikator gambaran diri positif evaluasi penampilan

(appearance evaluation) penilaian tercapai sebanyak 51 orang (60%) sedangkan

penilaian tidak tercapai sebanyak 34 orang (40%). Indikator orientasi penampian

(appearance orientation) penilaian tercapai sebanyak 58 orang (68,2%)

sedangkan penilaian tidak tercapai sebanyak 27 orang (31,8%).

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan indikator gambaran diri


positif di SMP Negeri 2 Jember(n=85)
No Indikator Gambaran Diri Positif Frekuensi Persentase
(%)

1 Appearance evaluation
a. Tercapai 51 60
b. Tidak tercapai 34 40
Total 85 100
2 Appearance orientation
a. Tercapai 58 68,2
b. Tidak tercapai 27 31,8
Total 85 100
3 Body area satisfaction
a. Tercapai 53 62,4
b. Tidak tercapai 32 37,6
Total 85 100
4 Overweight preoccupation
a. Tercapai 51 60
b. Tidak tercapai 34 40
Total 85 100
5 Self classified weight
a. Tercapai 40 47,1
b. Tidak tercapai 45 52,9
Total 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Indikator kepuasan terhadap bagian tubuh (body area satisfaction)

penilaian tercapai sebanyak 53 orang (62,4%) sedangkan penilaian tidak tercapai

sebanyak 32 orang (37,6%). Indikator selanjutnya yaitu kecemasan menjadi

gemuk (overweight preoccupation) penilaian tercapai sebanyak 51 orang (60%)

sedangkan penilaian tidak tercapai sebanyak 34 orang (40%). Indikator

pengkategorian ukuran tubuh (self classified weight) penilaian tercapai sebanyak

40 orang (47,1%) sedangkan penilaian tidak tercapai sebanyak 45 orang (52,9%).

5.2.3 Analisis Bivariat


Hubungan gaya asuh authorithative dengan gambaran diri positif remaja

awal di SMP Negeri 2 Jember berdasarkan hasil uji statistik spearman rank

correlation diperoleh nilai p value = 0,010 (α < 0,05), artinya ada hubungan

antara dukungan gaya asuh authorithative dengan gambaran diri positif remaja

awal. Disamping itu berdasarkan uji analisis Spearman correlation rank

didapatkan nilai korelasi = 0,280 artinya arah korelasi positif dengan kekuatan

korelasi rendah.

Tabel 5.9 Hubungan Gaya Asuh Authorithative Dengan Gambaran Diri Positif
Remaja Awal Di Smp Negeri 2 Jember(n=85)
Gambaran Diri Positif
Gaya Asuh authorithative R 0,280
p 0,010
n 85
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)

Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa proporsi klien dengan gaya asuh non

authorithative dan memiliki gambaran diri positif yang tidak tercapai sebanyak 15

klien (17,6%). Klien dengan gaya asuh non authorithative dan memiliki gambaran

diri positif yang tercapai 10 klien (11,8%).

Tabel 5.10 Tabulasi silang Gaya Asuh Authorithative dengan Gambaran Diri
Positif Remaja Awal Di SMP Negeri 2 Jember (n=85)
Tipe Gambaran Diri Positif
Tidak Nilai
Tercapai Total R
Tipe Gaya Asuh Tercapai p-value
∑ % ∑ % ∑ %
Gaya Asuh Non
15 17,6 10 11,8 25 29,4
Authorithative
Gaya Asuh 0,280 0,010
16 18,8 44 51,8 60 70,6
Authorithative
Total 31 36,5 54 63,5 85 100
Sumber: Data Primer (Februari, 2017)
Klien dengan gaya asuh authorithative dan memiliki gambaran diri positif

yang tidak tercapai sebanyak 16 klien (18,8%), Klien dengan gaya asuh

authorithative dan memiliki gambaran diri positif yang tercapai sebanyak 44 klien

(51,8%).

Anda mungkin juga menyukai