Penyakit terminal menempatkan tuntutan yang besar pada sumber financial dan sosial.
Keluarga mungkin takut berkomunikasi dengan klien, banyak hal sulit yang dialami keluarga
untuk menangani kondisi keluarganya yang termina. Hal ini mencakup lamanya periode
menjelang ajal, gejala yang sulit di kontrol, penampilan dan bau yang tidak menyenangkan,
sumber koping yang terbatas, dan buruknya hubungan dengan pemberi perawatan. Alternatif
perawatan bisa dilaksanakan di rumah, dikenal sebagai perawatan hospice
Perwatan hospice adalah program perawatan yang berpusat pada keluarga yang di rancang
untuk membantu klien terminaldapat hidup nyaman dan mempertahankan gaya hidup
senormal mungkin selama proses menjelang ajal
Dalam program hospice mempunyai waktu hidup 6 bulan atau kurang. Program ini di mulai
di irlandia tahun 1879, yang kemudian di inggris, amerika, dan kanada pada tahun 1970 an
Komponen perawatan hospice yaitu:
Perawatan di ruma yang terkordinasi dengan perawatan rawat jalan di bawah administrasi
rumah sakit
Kontrol gejala ( fisik, fisiologis, sosio-spiritual )
Pelayanan yang di arahkan dokter
Ketentuan tim perawatan interdisiplin ilmu yang tersendiri dari dokter, perawat, rohaniawan,
pekerja sosial, konselor
Pelayanan medis dan keperawatan tersedia sepanjang waktu
Klien dan keluarga sebagai unit perawatan
Tindak lanjut keperawatan karena kematian setelah kematian klien
Penggunaan tenaga sukarela terlatih sebagai bagian dari tim
Penerimaa kedalam program didasarkan pada kebutuhan perawatan kesehatan ketimbang
pada kemampuan untuk membayar
Program hospice menekankan pengobatan paliatif yang mengkontrol pada gejala ketimbang
pengobatan penyakit. Klien dan keluarga berpartisipasi dalam perawatan. Perawatan klien
dikoordinasikan antara lingkungan dan rumah klien. Upaya diarahkan untuk tetap merawat
kien di rumah selama mungkin.
Pasien dan keluarga berperansebagai tim inti (subyek) yang ikut berpartisipasi merencanakan
kegiatan pelayanan. Perawatan palliative di rumah merupakan kelanjutan dari pelayanan
kesehatan yang telah dilakukan di rumah sakit (continum of care) yang dapat dilakukan oleh
tenaga medis dan non medis yang telah mendapatkan pelatihan.
1. Pada kasus–kasus penyakit terminal khususnya pasien kanker stadium lanjut yang
dianggap tidak efektif dan tidak efisien bila dirawat dirumah sakit. Hal ini
dikarenakan secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai
kesembuhan.
2. Keterbatasan biaya masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus
seperti kanker stadium lanjut yang memerlukan perawatan relative lama atau bahkan
sudah tidak memerlukan tindakan medis di rumah sakit.
3. Banyak orang yang merasakan bahwa rawat inap di institusi pelayanan kesehatan
akan membatasi kehidupan pasien, karena pasien tidak dapat menikmati kehidupan
secara optimal akibat aturan-aturan yang telah ditetapkan.
4. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian pasien
dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit.
Untuk dapat melaksanakan perawatan paliatif di rumah dengan baik diperlukan kerjasama
berbagai pihak yang akan berfungsi sebagai Tim Perawatan Palliativedi rumah, yang terdiri
dari:
1. Tenaga medis (dokter, perawat, fisioterapist, ahli gizi, psikolog) yang akan
memberikan pengobatan, perawatan, dan tindakan medis serta mengkaji asuhan
keperawatan, mempertahankan keseimbangan aspek bio-psiko-sosio-kultural-
spiritual.
2. Tenaga non medis (masyarakat awam/relawan, rohaniawan, dll) dapat memberikan
pendampingan dan dukungan dalam aspek psiko-sosio-spiritual sesuai dengan koridor
atau batasan-batasan yang telah disepakati
3. Pasien dan keluarga, sebagai tim inti yang ikut berperan dalam pengambilan
keputusan terhadap pelayanan
1. Meneliti surat rujukan/catatan, bila perlu menghubung Nakes (tenaga kesehatan) yang
bertanggung jawab merujuk
2. Menggali informasi dengan jelas alasan dilakukan kunjungan
3. Membuat janji untuk menentukan waktu kunjungan kepada keluarga
4. Mempersiapkan file dan mencatat data medis dan indentitas pasien
5. Membuat rencana kegiatan selama kunjungan
6. Mempersiapkan transportasi
7. Bila perlu melakukan evaluasi ditempat sebelum kunjungan
Fase pengantar
Adalah fase awal atau akan dimulainya pemeriksaan dirumah pasien
Fase kerja
Adalah fase dimana sudah melaksanakan pemeriksaan dirumah pasien
Fase terminasi
Fase setelah melakukan kunjungan